PENEBUSAN: PEMBAYARAN KEPADA SIAPA?

Pdt.Samuel T.Gunawan, M.Th.
PENEBUSAN: PEMBAYARAN KEPADA SIAPA?
Pengorbanan Kristus melalui kematianNya di kayu salib memberikan suatu pembayaran yang lunas kepada Allah untuk memuaskan keadilan Allah. Karena itu, kita menolak ajaran yang menyatakan bahwa penebusan merupakan pembayaran kepada Iblis. 

Kata penebusan (redemption) bukanlah ajaran yang hanya khas Perjanjian Baru. Faktanya, pada KJV kata “redeem” (tebus) dengan berbagai variasinya muncul sebanyak 139 dalam Perjanjian Lama, dan hanya 22 kali dalam Perjanjian Baru. Kata penebusan berasal dari kata Yunani “agorazo” yang berarti “membeli dari pasar”. Seringkali kata ini berhubungan dengan penjualan budak dipasar. Kata “agorazo” ini digunakan untuk menggambarkan orang percaya yang dibeli dari pasar budak dosa dan dibebaskan dari ikatan dosa. Harga pembayaran untuk kebebasan orang percaya dan pembebasan dari dosa adalah kematian Kristus (1 Korintus 6:20; 7:23; Wahyu 5:9; 14:3,4). 

Rasul Paulus menggunakan istilah penebusan untuk menggambarkan transaksi Kristus untuk membebaskan kita dari dosa dan hukumannya, sehingga kita menerima pengampunan dari Allah. Paulus mengatakan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa” (Efesus 1:7; Kolose 1:14). Kita “dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam darah Kristus Yesus” (Roma 3:24).

Tiga kata Yunani lainnya untuk menjelaskan tentang penebusan adalah: (1) exagorazo, yang berarti “membayar harga, menebus, membeli dari pasar, mengambil alih dari kuasa pihak lain”. Kata ini digunakan dua kali behubungan dengan Kristus menebus atau melepaskan orang percaya dari kutuk dan kuasa hukum Taurat (Galatia 3:13; 4:5); (2) lutro, yang berarti “membebaskan melalui pembayaran tebusan”. Kata kerjanya muncul tiga kali dalam Lukas 24:21; Titus 2:14; 1 Petrus 1:18-19. Sedangkan kata benda “lutron” digunakan dua kali dalam Matius 20:28; Markus 10:45 (tebusan), dan kata benda “lutrosis digunakan tiga kali dalam Lukas 1:16; 2:38; Ibrani 9:12 (kelepasan); (3) apolutrosis, yang berarti “kelepasan yang terjadi karena pembayaran tebusan”. Digunakan sembilan kali berkenanan dengan penebusan dari dosa (Lukas 21:28; Roma 3:24; 1 Korintus 1:30; Efesus 1:7, 14; 3:30; Kolose 1:14; Ibrani 9:15). 

Jadi, Alkitab menunjukkan keadaan manusia yang pada dasarnya telah berada di bawah kuasa dosa, dan dari keadaan tersebut ia tidak berdaya membebaskan dirinya. Untuk membebaskan manusia, suatu tebusan dibayar. Kristus membayar tebusan yang diperlukan itu dengan kematianNya sendiri.


Jadi, sekali lagi penting untuk ditegaskan bahwa merupakan suatu kesalahan jika kita berpikir bahwa Yesus mati untuk membayar penebusan kepada Iblis. Teori penebusan Kristus sebagai pembayaran yang dilakukan Kristus kepada Iblis untuk membebaskan manusia yang diperbudak oleh Iblis adalah teori yang salah. Yesus mati bukan untuk membayar tebusan kepada Iblis, tetapi justru untuk menghancurkan pekerjaan Iblis (Kolose 2:15; Ibrani 2:14-16; 1 Yohanes 3:5-8). hal yang salah jika menganggap Iblis, dan bukannya Allah, yang menuntut pembayaran untuk dosa, yang juga berarti mengabaikan tuntutan keadilan Allah sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab. Tidak ada dasar alkitabiah bagi pandangan bahwa orang-orang berdosa itu berhutang kepada Iblis. Sebaliknya, dalam Alkitab kita diajarkan bahwa hanya Allah yang menuntut pembayaran untuk dosa, karena itu pembayaran hanya dilakukan Kristus kepada Allah. PENEBUSAN: PEMBAYARAN KEPADA SIAPA?
Next Post Previous Post