EKSPOSISI 1 TESALONIKA 5:1-11 (AKHIR ZAMAN)

EKSPOSISI 1 TESALONIKA 5:1-11 (AKHIR ZAMAN)
Dalam bagian ini, penulis akan mengeksposisi beberapa kata penting untuk mendapatkan kajian yang mendalam sehingga dapat memahami perspektif Rasul Paulus tentang sikap orang percaya terhadap akhir zaman, yang terdapat dalam surat 1 Tesalonika 5:1-11.

Frase “Orang percaya harus berjaga-jaga dan sadar”

Frase berjaga-jaga dalam bahasa Yunaninya yaitu yρηyορεω (Gregoreuo), Kata ini memiliki arti tidak tidur, berwaspada, hidup.

Berjaga-jaga dalam Veri King James Version memakai kata Watch, yaitu mengamati, memperhatikan. Sedangkan dalam Versi New International Version memakai kata alert yaitu siap siaga, bersiap-bersiap.Jadi, Berjaga-jaga artinya kewaspadaan mental dan jasmaniah dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus pada kedua kalinya. Berbeda dalam KBBI, Berjaga-jaga artinya bersiap-siap atau berhati-hati.

Sedangkan dalam LNT, memakai kata so be on your guard yang memiliki arti maka waspadalah Jadi, penulis menyimpulkan bahwa, waktu sekarang ini adalah waktu untuk memelihara, memperhatikan, mengamati, membuat catatan, bersiaga secara aktif. Contohnya seperti seorang satpam yang berjaga dan siap siaga ditempat kerja, untuk bertindak melakukan pengawasan atau penjagaan.

Kajian teologis Paulus menggunakan kata berjaga-jaga, seperti Tuhan mengajarkan pada kita, hidup tidak hanya dari roti saja, tetapi juga dari Firman Allah.Waktunya jahat, kata Paulus dalam Efesus 5, pada akhir-akhir ini Allah melawat gereja-Nya untuk memberi hubungan kasih dengan Tuhan.Namun dalam lawatan itu iblis juga turut bekerja sebab itu berjaga-jaga. Markus 13:24-27, melukiskan akhir zaman dengan menggunakan gambaran teophani Perjanjian Lama, kedatangan akhir zaman sudah menjadi penantian dekat oleh orang percaya, maka mereka selalu siap sedia dan berjaga-jaga. Dalam tulisan Paulus penantian dekat akhir zaman juga amat terasa.

Menurut buku G.J.BAAN menjelaskan bahwa, orang percaya diperintahkan untuk berjaga-jaga. Di dalam Firman Allah, tidur sering kali dibandingkan dengan berbuat dosa. Manusia tanpa anugerah tidur sampai mati, dan darinya ia akan bangun pada suatu hai di dalam malam yang kekal jikalau ia tidak bertobat. Kepada orang percaya, Rasul Paulus menyampaikan perkataan yang sungguh-sungguh, “bangunlah”, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. (Efesus 5:14). Yesus berulang kali bahwa kita harus berjaga-jaga, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhan akan datang (Matius 24:42).

Hubungannya dengan akhir zaman tentang berjaga-jaga, Rasul Paulus mempunyai alasan untuk membicarakan hal itu kepada orang Tesalonika melalui suratnya.Ia ingin supaya mereka bersiap sedia menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Ia ingin supaya mereka tumbuh secara rohani sampai kedatangan Yesus. Ia ingin supaya mereka bertumbuh sampai Yesus datang kembali ke dunia. Orang Tesalonika memulai kehidupan mereka sebagai orang Kristen dengan baik dalam hal iman dan kasih.Paulus ingin supaya iman dan kasih mereka jangan semakin berkurang.Paulus ingin agar Jemaat tetap bekerja dan berjaga-jaga dalam pengharapan mereka, menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya.

Kata “Orang Percaya Harus Sadar”

Kata sadar dalam bahasa Yunaninya adalah νεyω (Nepho), Kata ini memiliki arti menguasai diri, berpikiran tenang.

Rasul Paulus menggunakan kata “sadar” berarti kebalikan daripada mabuk.Di dalam Alkitab diberikan peringatan tiga kali agar kita jangan mabuk pada waktu Tuhan Yesus datang.Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat (Lukas 21:34).

Marilah kita hidup sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu (Roma 13:13). Arti mabuk penulis menyimpulkan bahwa orang yang mabuk, orang yang tidak sadar diri sama sekali, tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya, untuk itu Paulus menegaskan jangan tidur seperti orang yang mabuk, tetapi sadar dan mengawasi diri dalam menanti kedatangan Tuhan.

Di dalam Alkitab diberikan peringatan tiga kali agar kita jangan mabuk pada waktu Tuhan Yesus datang.Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat (Lukas 21:34).Sedangkan dalam buku Dr. Ulrich Beyer, mengatakan janganlah kita tidur, sebab sekarang keselamatan sudah dekat bagi kita, waktu untuk menjadi percaya. “hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Jadi, Paulus menegaskan bahwa orang-orang percaya harus hidup berjaga-jaga, jangan tertidur, hidup benar dihadapan Tuhan.

Frase “Orang Percaya Harus Berbajuzirahkan iman”

Berbajuzirahkan iman dalam bahasa Yunani adalah ενδσοω(Enduo), artinya kenakkan, berbajuzirahkan, pakaian, diperlengkapi, dan mengenakan.

Kata ini lima kali dipakai dalam Alkitab. NIV memakai kata putting artinya meletakkan.Dalam Bahasa Indonesia sehari-hari ialah berharap dengan yakin. Dalam LNT memakai kata wearing yang artinya memakai jadi secara harafiahnya adalah sikap akan kedatangan Tuhan, harus menggunakan atau memakai iman (percaya) bahwa hari Tuhan yang akan datang pada kedua kalinya benar-benar terjadi dan orang percaya harus memiliki iman kepada Tuhan.

Menurut Harun Hadiwijoyo, “iman” berasal dari kata ibrani, amani, yang berarti “memegang teguh”. Dalam arti memegang taguh kepada janji Tuhan atau seseorang, karena janji itu dianggap teguh dan kuat.

Henry menjelaskan bahwa pada umumnya “beriman” atau “percaya” biasanya dipertentangkan dengan “mengetahui”.Percaya berarti bertolak dari sesuatu yang tidak dapat dibuktikan.Dan berharap pada sesuatu karena itu benar berharap bahwa itu benar adanya.Akan tetapi bagi orang percaya bahwa percaya adalah sebuah lompatan ke kedalaman, dengan harapan jatuh ke tangan Allah. Jadi penulis menyimpulkan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang tidak kita lihat namun percaya.

Iman dengan Eskatologi adalah merupakan hubungan erat antara iman akan hidup di akhirat dan komitmen kepada dunia, antara pengharapan akan surge dan jeripayah demi kedamaian dan keadilan, antara kepercayaan akan langit yang baru dan tanggungjawab kita akan eskatologi, akan Allah dan cinta kasih efektif anak-anak Allah. 

Kebebasan manusia dan tujuan akhir sasaran manusia, antara gereja dan dunia, atau kerohanian dan pengabdian kepada kedamaian, keadilan, dan tanggungjawab atas ekologi, dan terlebih-lebih jika kita menghayati semua hubungan itu dalam hidup kita.Tetapi dalam arti sesungguhnya hubungan waktu dengan iman tidak merupakan hubungan timbale balik.Iman berarti mempercayakan diri kepada kebaikan Tuhan yang bertindak dalam sejarah.Tuhan bertindak terhadap diriNya. Iman adalah kepercayaan akan tindakan Allah dan berhubungan erat dengan penyelamatan yang tertuju kepada keselamatan eskatologi.

Frase “Orang Percaya Harus Saling Mengasihi atau Memiliki Kasih”

Kasih dalam bahasa Yunani adalah άγάπης (Agape), yang memiliki artinya kasih, perjamuan kasih.Istilah dalam versi NIV memakai kata love yang artinya cinta.Sedangkan dalam BIS ialah mengasihi.

Dalam KBBI, Kasih artinya merasa atau perasaan sayang, cinta , suka .Dalam TBI, kasih artinya belas, atau kasih sayang. Jadi secara harfiahnya adalah setiap orang percaya harus saling mengasihi satu sama lain, tidak hanya mementingkan diri sendiri, penuh cinta terhadap orang lain, sama dengan halnya Kristus yang telah mengasihi kita lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib.

Paulus menggunakan kata Kasih pada kedatangan Tuhan (akhir zaman), dalam suratsurat paulus kasih bersatu dengan iman dan pengharapan (1 Korintus 13;13), sebagai karunia Roh Kudus. Kasih itu bukan suatu kasih usaha manusia dan oleh karena itu bukan alasan untuk membanggakan diri.Pengorbanan Kristus di salib adalah tanda tertinggi dari kasih Allah. 

Oleh karena itu, gaya hidup orang percaya harus berteladan dengan Kristus,ini adalah buah iman yang mencakup kepedulian dengan sesame terkhusus bagi anggota persekutuan. Jadi penulis menyimpulkan bahwa kasih harus dimiliki oleh setiap orang percaya, karena dalam 1 Korintus 13:8, bunyinya: kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap. Artinya kasih segalanya bagi kehidupan semua orang untuk saling menolog dan mengasihi.

Hubungan kasih dengan Eskatologi adalah bila kita memahami dinamika harapan, kita terbantu bila menempatkan pengharapan kita dalam kerangka iman, harapan, kasih.Seringkali iman tidak hanya menandai adanya kepercayaan, kasih dan harapan.Harapan sebagai sarana iman dan kasih.Pengharapan menggerakkan kita menuju iman dan kemudian menemukannya dalam iman, harapan menggerakkan kita menuju kasih.

Harapan menggerak kita menuju kasih dan kasih membimbing kita pada iman yang lebih dalam. Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.Karena telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Frase “Orang Percaya Harus Berketopongkan pengharapan keselamatan”

Berketopongkan pengharapan keselamatan dalam bahasa aslinya adalah περικεφαλαια (Perikephalaia), adalah menunjukkan ajakan karena berada dalam satu objek langsung yang memiliki arti berkeyakinan pasti (pengharapan). Pengharapan artinya ditunjukkan kepada pribadi yang lemah dan memiliki suatu keyakinan bahwa ia berharap pasti ada yang menolong.

Berketopongkan pengharapan keselamatan NIV memakai kata hope yang artinya harapan atau berharap. Sedangkan dalam versi NAS memakai kata helmet yang memiliki arti menggunakan helm, harapan keselamatan, sedangkan versi BIS mengatakan berpengharapan keselamatan berarti penantian dengan sungguh-sungguh agar dilepaskan dari murka Allah, Alasannya berpengharapan adalah karena Allah telah menentukan bahwa orang-orang percaya mengalami keselmatan dan bukan terkena murka.

Dari perbandingan versi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam hal ini Paulus menegaskan kepada jemaat Tesalonika supaya memiliki suatu pengaharapan yang pasti dan kita percaya bahwa Yesus telah mati untuk semua orang….orang-orang lain yang dimaksud disini adalah orang-orang diluar kristen yang bukan anggota jemaat kristen.

Kata “Orang Percaya Harus Saling Menasehati ”

Menasehati dalam bahasa Yunani adalah παρακαλείτε (Parakaleo) dari kata dasar parakaleoverb imperative present active 2nd person plural from kata kerja perintah aktif yang sangat mendesak. Imperative adalah menunjukkan kata perintah karena berada dalam induk kalimat yang memiliki arti memanggil datang, mengajak,mengundang, berseru, minta tolong, memohon, menasehati, menghibur, memberi dorongan, berbicara dengan ramah. Jadi, secara harfiahnya, maksud daripada saling menasehati ini, sesuatu kata perintah yang harus dilakukan dan terus menerus tidak hanya sekali saja.

Menasehati dalam versi, dalam NIV memakai kata encourage yang artinya mendorong.Sedangkan dalam BIS, hendaklah saling mendorong. Dalam KBBI, menasehati artinya nasehati Jadi, berdasarkan perbandingan versi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap terhadap akhir zaman, saling membangun, saling mendorong, saling menghibur dengan satu sama lain untuk lebih berhati-hati akan kedatangan Tuhan yang pada kedua kalinya.

Kata “Orang Percaya Harus Saling Membangun”

Membangun dalam bahasa Yunaninya adalah ίκοδομείτε (Oikodomeo) adalah merupakan kata kerja perintah yang sedang dilakukan sekarang karena berada dalam anak kalimat yang memiliki arti membangun, menguatkan, membina. Jadi, berdasark an arti diatas, dapat disimpulkan bahwa membina atau membangun orang lain itu kepada semua orang dan terus dilakukan secara terus menerus tidak hanya sekali saja.

Membangun dalam NIV memakai kata build yang artinya membangun. Dalam BIS saling menguatkan. Dalam The Wycliffe bible commentary, membangun artinya menasehati. Dalam KBBI, membangun artinya membanguni Jadi berdasarkan perbandingan versi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kehidupan orang percaya harus saling menasehati, saling menguatkan, saling membanguni antara satu dengan yang lain. Membangun artinya mendidik dan memperbaharui.

Kata “Dia Datang Seperti Pencuri”

Kata pencuri dalam bahasa Yunani adalah κλἑπτης (Kleptes), yang artinya pencuri. Dalam New Internatianal Version memakai kata thief yang memiliki arti pencuri. Pencuri artinya maling Dalam KBBI, pencuri artinya Pencurian. Dalam LNT, memakai kata unexpectedly yang artinya dengan tak diduga-duga Jadi secara harafiahnya adalah hari kedatangan Tuhan yang kedua kalinya akan datang seperti seorang maling yang tak diduga-duga dan tanpa diketahui oleh siapapun.

Dalam kajian teologis Paulus menggunakan seperti pencuri, bahwa ia mengulangi kedatangan hari itu akan tiba –tiba. Sama seperti seorang pencuri di malam hari. Namun, ia juga menegaskan bahwa tidak ada alasan sama sekali bagi seseorang untuk tidak berjaga-jaga. Orang yang tidak berjaga-jaga adalah hidup di dalam gelap dan jahat perbuatannya. Buku Wesley mengatakan pasal 4 Paulus menerangkan hal-hal yang akan terjadi pada waktu Tuhan Yesus kembali. Paulus mengetahui bahwa mereka akan bertanya, “kapan hal-hal itu terjadi? Paulus tidak memberitahukan jam, hari, dan tahun bilamana Tuhan akan datang, sebab hal itu tidak diketahui oleh seorang pun.

Hubungan dengan akhir zaman seperti pencuri, tak seorang pun tahu kapan Allah akan datang atau pada saat Yesus memanggilnya dan ada hal-hal tertentu yang tak dapat ditunda hingga saat terakhir. hidup di dalam terang sehinnga tidak menjadi persoalan kapan hari Tuhan itu datang (akan Tiba-tiba), apabila ia berjaga-jaga dan siuman, maka ia akan siap sedia.

Kata “Dia Datang Seperti Perempuan yang Sakit Bersalin”

Kata bersalin dalam bahasa Yunaninya adalah..ωδιν (Odin), kata ini ditulis dalam bentuk kasus noun feminism singular nominative yang memiliki arti sakit besalin, sengsara, penderitaan. dalam King James Version memakai kata suddenly yang artinya tibatiba dalam BIS memakai kata hal itu akan terjadi tiba-tiba, seperti perasaan sakit bersalin yang menimpa seorang perempuan yang akan melahirkan.

Sakit bersalin maksudnya adalah perbandingan dalam PL Yesaya 13:8; Hosea 13:13; Yeremia 4:31, dan di PB adalah Matius 24 :8; Markus 13:8. Yang ditekankan Paulus adalah bukan rasa sakitnya tetapi sifat mendadaknya dan tanpa belas kasihan dari hari tersebut.Begitu sakit bersalin itu timbul, orang tidak lolos darinya Dalam LNT memakai kata sudden yang artinya mendadak.

Hubungannya dengan kedatangan Tuhan (akhir zaman) sama seperti seorang perempuan yang sakit bersalin adalah Hubungan dengan akhir zaman seperti pencuri, tak seorang pun tahu kapan Allah akan datang atau pada saat Yesus memanggilnya dan ada halhal tertentu yang tak dapat ditunda hingga saat terakhir. hidup di dalam terang sehinnga tidak menjadi persoalan kapan hari Tuhan itu datang (akan Tiba-tiba), apabila ia berjaga-jaga dan sadar bukan lagi seperti seorang yang mabuk, maka ia akan siap sedia pada kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya.

Kata “Supaya Tidak Menetapkan Murka”

Menetapkan dalam bahasa Yunaninya adalah ἒөετο (Thitemi), artinya meletakkan, membaringkan, menempatkan, menekuk, menghidangkan, menyerahkan, menanggalkan, menjelaskan, menetapkan dan menentukan. Berdasarkan kasus diatas, penulis menyimpulkan Allah tidak menginginkan umatnya ditimpa oleh murkaNya.

Tidak menetapkan dalam NIV memakai kata appoint yang artinya menugaska.Sedangk an dalam BIS yaitu Memilih. Berbeda dengan dalam versi The Wycliffe bible commentary, menetapkan artinya ditentukan dari semula sedangkan dalam KBBI, menetapkan artinya menentukan atau memastikan Dalam LNT memakai kata pour yang arti tidak menuangkan. Jadi, berdasarkan perbandingan versi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa memilih umatNya bukan untuk ditimpa oleh kebinasaan (murka), Allah sedang menentukan pengharapan bagi umat-Nya yang melakukan kehendakNya.

Kesimpulan

Hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa Paulus sudah memberikan kepada kita beberapa ajaran secara lisan tentang hal itu, berdasarkan kata-kata Yesus. Di sini Paulus menyamakan hari Tuhan dalam PL dengan kedatangan Kristus yang kedua kali, akan seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin. 

Kesakitan yang mendahului awal zaman mesianis itu di dalam kepustakaan Yahudi disebut heblo sel (kesakitan bersalin Almasih) permulaan menjelang zaman baru. Anak-anak siang bukan hanya searti dengan anak-anak terang tapi juga menandai orang beriman sebagai yang mendapat bagian kemuliaan yang akan dinyatakan pada hari Tuhan. Baiklah jangan kita tidur.jika kita adalah anak-anak terang dan anak-anak siang, marilah kita berkelakuan seusai dengan itu.Berbajuziarah iman dan kasih dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan 1:10, Roma 5:9.

Disana maupun disini, murka adalah penghukuman pada hari Tuhan.Entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, artinya entah kita masih hidup hingga kedatangnanNya, entah kita sudah mati.Tapi Paulus bukan bermaksud mengatakan, bahwa tidak menjadi persoalan pada akhirnya apakah kita sudah berjaga-jaga dan bijaksana dalam hidup atau tidak. Bahwa tidak ada perbedaan antara orang suci yang hidup dan mereka yang sudah mati pada saat kedatangan Kristus; kedua golongan itu akan hidup bersama-sama dan hidup bersama kristus, karena Ia mati bagi mereka Roma 14:9. EKSPOSISI 1 TESALONIKA 5:1-11 (AKHIR ZAMAN)
Next Post Previous Post