PENGAJARAN KRISTEN (27): PEMELIHARAAN ALLAH
gadget, bisnis, keuangan |
Pertanyaan: Apa itu 'pemeliharaan Allah' menurut Saudara?
Jawaban: Kekuatan Allah, yang mahakuasa dan yang hadir di segala tempat (a). Dengannya Dia memelihara langit dan bumi serta semua makhluk seakan-akan dengan tangan-Nya sendiri, dan memerintahnya (b), sehingga daun dan rumput, hujan dan kemarau (c), masa kelimpahan dan kekurangan, makanan dan minuman, sehat dan sakit (d), kekayaan dan kemiskinan (e), dan segala hal tidak menimpa kita secara kebetulan, tetapi datang dari tangan Bapa saja (f).
(a) Yohanes 5:17. (b) Mazmur 104:30. (c) Yeremia 5:24. (d) Yohanes 9:3. (e) Amsal 22:2. (f) Matius 10:29.
Pemeliharaan Allah (Providence of God)
Pengertian Istilah Istilah "Providensia" berarti pemeliharaan Allah, berasal dari bahasa Latin yaitu proaide, dari kata pro (sebelumnya) dan oidere (membekali), maka proaide berarti menyediakan sebelumnya atau melihat.
Secara literal Alan Richardson mengartikan providence -providensia adalah “melihat kedepan – foresight” dalam pengertian Allah melihat masa depan (bukan sebagai spekulator yang aktif tetapi sebagai pemegang hukum dari segala sesuatu) dan juga sebagai pemelihara segala ciptaan-Nya, penyedia apa kebutuhan mereka, dan penuntun bagi mereka. Pendleton memberikan cakupan 3 pengertian providensia yang meliputi:
1. Allah menjaga ciptaan-Nya (Nehemia 9:6; Ayub. 7:20; Mazmur 27, 28; Kis. 27:28).
2. Allah mengontrol ciptaan-Nya
3. Allah bekerja dalam setiap peristiwa/kejadian (Ibrani 9:27)
Grudem, sejalan dengan Berkhof, menyebutkan 3 elemen dalam providensia Allah.
1. Allah menjaga ciptaan-Nya (Nehemia 9:6; Ayub. 7:20; Mazmur 27, 28; Kis. 27:28).
2. Allah mengontrol ciptaan-Nya
3. Allah bekerja dalam setiap peristiwa/kejadian (Ibrani 9:27)
Grudem, sejalan dengan Berkhof, menyebutkan 3 elemen dalam providensia Allah.
Elemen pertama adalah “perlindungan” (preservation). Artinya, Allah menjaga segala ciptaan- Nya untuk selalu eksis dan merawat kepunyaan-Nya secara terus-menerus. Hal ini nampak dalam Ibrani 1:3 di mana tertulis ”[Kristus] menopang segala yang ada dengan Firman-Nya.”
Tindakan Kristus yang menopang ciptaan menggunakan tenses present participle yang mengindikasikan Kristus menopang segala sesuatu di dunia dengan Firman dan kuasa secara terus-menerus. Kristus aktif memelihara umat-Nya (bdk. Kolose 1:17; 2Ptrus 3:7). Allah melindungi segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya sebagai bukti tanggung jawab Allah dan pemeliharaan Allah bagi semua ciptaan-Nya.
Elemen kedua adalah “kehadiran yang bersama-sama” (concurrence). Artinya, Allah bekerja sama dengan segala ciptaan-Nya dalam setiap kegiatan, mengarahkan setiap perbedaan yang ada, lalu menyebabkan mereka bertindak sebagaimana mereka lakukan. Rasul Paulus dalam Efesus 1:11 menyampaikan status orang Kristen yang berada “di dalam Kristus” menerima pemberian yang merupakan hasil pekerjaan (“energeo,” melengkapi). Doktrin tentang ”concurrence” memberikan penjelasan bahwa Allah secara langsung, dan bekerja melalui, setiap bagian dari segala yang diciptakan, sehingga segala sesuatu itu sendiri yang membawa hasil yang dapat dilihatnya.
Kehadiran Allah secara bersama-sama dimulai dari penciptaan benda-benda tak berjiwa (inanimate). Allah menciptakan api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai, dan benda-benda lainnya (Mazmur 104:4; 135:7; 148:8). Setelah itu, kehadiran Allah secara bersama-sama juga tampak dari penciptaan dan pemeliharaan terhadap makhluk-makhluk bernyawa (Mazmur 104:27-29; Matius 6:26; 10:29). Allah juga mengerjakan kejadian yang tampak seperti ”sembarangan” atau ”secara kebetulan” seperti melempar dadu atau uang logam (Amsal 16:33).
Tindakan Kristus yang menopang ciptaan menggunakan tenses present participle yang mengindikasikan Kristus menopang segala sesuatu di dunia dengan Firman dan kuasa secara terus-menerus. Kristus aktif memelihara umat-Nya (bdk. Kolose 1:17; 2Ptrus 3:7). Allah melindungi segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya sebagai bukti tanggung jawab Allah dan pemeliharaan Allah bagi semua ciptaan-Nya.
Elemen kedua adalah “kehadiran yang bersama-sama” (concurrence). Artinya, Allah bekerja sama dengan segala ciptaan-Nya dalam setiap kegiatan, mengarahkan setiap perbedaan yang ada, lalu menyebabkan mereka bertindak sebagaimana mereka lakukan. Rasul Paulus dalam Efesus 1:11 menyampaikan status orang Kristen yang berada “di dalam Kristus” menerima pemberian yang merupakan hasil pekerjaan (“energeo,” melengkapi). Doktrin tentang ”concurrence” memberikan penjelasan bahwa Allah secara langsung, dan bekerja melalui, setiap bagian dari segala yang diciptakan, sehingga segala sesuatu itu sendiri yang membawa hasil yang dapat dilihatnya.
Kehadiran Allah secara bersama-sama dimulai dari penciptaan benda-benda tak berjiwa (inanimate). Allah menciptakan api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai, dan benda-benda lainnya (Mazmur 104:4; 135:7; 148:8). Setelah itu, kehadiran Allah secara bersama-sama juga tampak dari penciptaan dan pemeliharaan terhadap makhluk-makhluk bernyawa (Mazmur 104:27-29; Matius 6:26; 10:29). Allah juga mengerjakan kejadian yang tampak seperti ”sembarangan” atau ”secara kebetulan” seperti melempar dadu atau uang logam (Amsal 16:33).
Bukan hanya kejadian yang bersifat kebetulan, Allah juga bekerja sepenuhnya dalam kejadian-kejadian alami seperti hujan, salju, rumput yang bertumbuh, matahari yang bersinar. Ilmu pengetahuan manusia tidak dapat menjelaskan sepenuhnya kejadian-kejadian alami tersebut sebab Tuhan Allah yang mengadakannya. Lebih lanjut lagi, Dia juga mengerjakan hal-hal yang berpengaruh terhadap negara (Ayub. 12:23; Mazmur 22:28; Kisah Para Rasul 18:26). Karena itu, dapat disimpulkan bahwa Tuhan Allah bekerja dalam seluruh aspek kehidupan manusia (Matius 6:11; Filipi 4:19).
Elemen ketiga tentang providensia Allah adalah “pemerintahan” (government) ilahi, yaitu: tindakan kontinyu Allah yang mengatur segala sesuatu secara teologis sehingga memastikan tujuan-Nya ter genapi.
Terdapat dua unsur dalam pemerintahan Allah:
a. Pemerintahan Allah sebagai raja atas alam semesta. Dalam Perjanjian Baru konsep ini tampak dalam pengajaran tentang “kerajaan Allah” (Matius 11:25; Kisah Para Rasul 17:24 ; 1Timotius 1:17; Wahyu 1:6; 19:6).
BACA JUGA: PROVIDENCE OF GOD - PDT.BUDI ASALI,M.DIV
Elemen ketiga tentang providensia Allah adalah “pemerintahan” (government) ilahi, yaitu: tindakan kontinyu Allah yang mengatur segala sesuatu secara teologis sehingga memastikan tujuan-Nya ter genapi.
Terdapat dua unsur dalam pemerintahan Allah:
a. Pemerintahan Allah sebagai raja atas alam semesta. Dalam Perjanjian Baru konsep ini tampak dalam pengajaran tentang “kerajaan Allah” (Matius 11:25; Kisah Para Rasul 17:24 ; 1Timotius 1:17; Wahyu 1:6; 19:6).
BACA JUGA: PROVIDENCE OF GOD - PDT.BUDI ASALI,M.DIV
b. Pemerintahan dengan akomodasi terhadap natur ciptaan yang diperintah-Nya. Contoh paling tampak adalah hukum alam dan moral.