FOKUS YANG BENAR DARI NATAL (LUKAS 2:11)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
FOKUS YANG BENAR DARI NATAL (LUKAS 2:11)
gadget, bisnis, otomotif
Pendahuluan

Kalau kita membaca cerita Natal yang sesungguhnya dalam Kitab Suci (Lukas 2:1-20 Matius 2:1-12), maka jelas bahwa fokus yang sebenarnya dari Natal adalah diri dari Yesus Kristus. Dia yang dilahirkan pada Natal. Dia yang dicari dan akhirnya disembah dan diberi hadiah / persembahan oleh orang-orang Majus. Dia juga yang diberitakan oleh malaikat-malaikat kepada para gembala di padang.

Karena itu mari kita kembali kepada fokus yang sebenarnya dari Natal, dengan mempelajari tentang Yesus Kristus yang diberitakan pada Natal ini.

Lukas 2:11 - “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”.
Ada 4 kata yang ingin saya soroti, yaitu ‘Tuhan’, ‘lahir’, ‘Kristus’, dan ‘Juruselamat’.

1) Kata ‘Tuhan’ harus diartikan dalam arti setinggi-tingginya, dan jelas menunjukkan Yesus sebagai Allah sendiri.

Bayi yang kelihatan lemah / tidak berdaya, yang lahir pada Natal yang pertama ini, juga adalah Allah sendiri. Hal ini juga ditunjukkan oleh:

a) Ayat-ayat seperti:

1. Roma 9:5 - “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”.

2. 1Yohanes 5:20 - “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”.

b) Penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang Majus kepada Dia.

Matius 2:11 - “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur”.

Orang-orang Majus itu bukan menyembah Maria, atau Yesus dan Maria, tetapi hanya menyembah Yesus. Ini terlihat dari kata ‘Dia’ yang merupakan kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki.

C. H. Spurgeon:
The old Reformers used to say, “Here is a bone that sticks in the throat of the Romanists, and they can neither get it up nor down, for it does not say, ‘They saw Mary and the young child’, the young child is put first, they came to see him; and it does not say that ‘they fell down and worshipped them’” If ever there was an opportunity for Mariolatry, surely this was the one, when the child was as yet newly-born, and depended so much upon his mother. Why did not the magi say “Ave Maria!” and commence at once their Mariolatry? Ay, but these were wise men; they were not priests from Rome, else might they have done it [= Tokoh-tokoh Reformasi kuno sering berkata: “Ini adalah tulang yang menyangkut di tenggorokan orang Roma (Katolik), dan mereka tidak dapat mengeluarkannya ataupun menelannya, karena ayat itu tidak berkata: ‘Mereka melihat Maria dan bayi itu’, bayi itu disebut lebih dulu, mereka datang untuk melihat dia; dan ayat itu tidak berkata bahwa ‘mereka tersungkur dan menyembah mereka’”. Kalau ada kesempatan untuk melakukan penyembahan terhadap Maria, maka sebetulnya inilah kesempatannya, dimana bayi itu baru dilahirkan, dan sangat bergantung kepada ibuNya. Mengapa orang-orang Majus itu tidak berkata ‘Salam Maria!’ dan lang­sung memulai penyembahan terhadap Maria? Ah, tetapi mereka ini adalah orang-orang yang bijaksana; mereka bukan pastor-pastor dari Roma, karena kalau demikian mereka mungkin sudah melakukannya] - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’ , vol 3, hal 34.

Catatan: Perlu saudara ketahui bahwa dalam terjemahan KJV kata-kata ‘orang-orang majus’ dalam Matius 2:1 diterjemahkan ‘wise men’ (= orang-orang yang bijaksana).

Siapapun yang tidak mempercayai Yesus sebagai Allah, dan hidup sesuai dengan kepercayaan tersebut (menjadikan Dia Tuhan dalam kehidupan saudara), bukan orang kristen yang sejati.

Bdk. Filipi 2:9-11 - “(9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.

Ini merupakan suatu nubuat yang akan digenapi pada akhir jaman / kedatangan Yesus yang keduakalinya. Kalau saat ini saudara tidak mau menyembah Yesus dan mengakuiNya sebagai Tuhan / Allah, maka nanti pada akhir jaman saudara akan melakukan itu dengan terpaksa, dan tanpa ada gunanya. Dari pada mengalami hal itu pada akhir jaman, lakukan hal itu sekarang dengan sukarela!

2) Kata ‘lahir’ menunjukkan bahwa Yesus yang adalah Allah itu telah menjadi manusia, dan ini yang kita peringati dalam Natal.

Ia menjadi manusia yang sama dengan kita kecuali dalam hal dosa. Kalau tadi pada saat berbicara tentang keilahianNya, saya menyatakan bahwa Ia betul-betul adalah Allah, maka sekarang pada saat membicarakan kemanusiaanNya, saya menyatakan bahwa Ia betul-betul adalah manusia. Jadi, sejak Yesus berinkarnasi, maka Ia adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
Hampir semua ayat Natal membicarakan keilahian dan kemanusiaan Yesus. Bandingkan dengan:

a) Yesaya 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.

b) Yeremia 23:5-6 - “(5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. (6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN-keadilan kita”.

c) Mikha 5:1 - “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala”.

d) Matius 1:23 - “‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ - yang berarti: Allah menyertai kita”.

e) Yohanes 1:1,14 - “(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. ... (14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.

f) Filipi 2:5-7 - “(5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia”.

3) Kata ‘Kristus’ artinya sama dengan ‘Mesias’, yaitu ‘yang diurapi’.

Yesus datang ke dalam dunia untuk menggenapi janji Allah tentang Mesias, yang sudah ditunggu-tunggu selama ribuan tahun oleh bangsa Yahudi. Sebetulnya janji tentang Yesus sudah ada dalam Kej 3:15 pada saat Adam dan Hawa baru jatuh ke dalam dosa.

Kejadian 3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.


Tetapi janji yang betul-betul menyolok tentang Mesias baru ada pada jaman Abraham, yaitu dalam Kejadian 12:3 - “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.’”.

4) Kata ‘Juruselamat’.

KelahiranNya terjadi memang dengan tujuan utama untuk menggenapi rencana Allah berkenaan dengan penyelamatan umat manusia yang telah jatuh dalam dosa.

Yohanes 12:27 - “Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini”.

Ini pergumulan yang mirip dengan yang di taman Getsemani, dan ini menunjukkan bahwa tujuan kedatangan Yesus ke dunia menjadi manusia adalah: mati disalib untuk menebus dosa kita. Natal tidak boleh dipisahkan dari Jum’at Agung.

Manusia biasa, karena sudah lahir, maka nanti harus mati. Tetapi untuk Kristus terbalik. Karena Ia mau mati, maka Ia harus lahir. Sebagai Allah Ia tidak bisa menderita ataupun mati. Tetapi setelah Ia menjadi manusia, Ia bisa menderita dan mati untuk menebus dosa kita.

Setiap saudara adalah manusia berdosa, bahkan manusia yang sangat berdosa, dan setiap saudara membutuhkan Yesus sebagai Juruselamat / Penebus dosa saudara!

Subhadra Bhikshu (a Buddhist Catechism): “No one can be redeemed by another. No God and no saint is able to shield a man from conseqeunces of his evil doings. Every one of us must become his own redeemer” (= Tidak seorangpun bisa ditebus oleh orang lain. Tidak ada Allah dan tidak ada orang suci yang bisa melindungi seorang manusia dari konsekwensi-konsekwensi dari tindakan-tindakan jahatnya. Setiap orang dari kita harus menjadi penebusnya sendiri) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 590.

Ini ajaran agama lain. Kitab Suci kita mengajarkan sebaliknya, yaitu bahwa tidak ada orang yang bisa menebus / membenarkan dirinya sendiri.

Galatia 2:16,21 - “(Galatia 2:16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum Taurat. ... (Galatia 2:21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus”.

Johann Hieronymus Schroeder: “It has been the cross which has revealed to good men that their goodness has not been good enough” (= Saliblah yang telah menyatakan kepada orang-orang yang baik bahwa kebaikan mereka tidaklah cukup baik) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 145.

Yesus sudah datang dan sudah menderita dan mati untuk menebus dosa kita. Ini inti dan makna dari Natal. Tetapi itu tidak ada gunanya bagi saudara, jika saudara mengabaikan / tidak mau percaya dan menerima Kristus sebagai Juruselamat / Penebus dosa saudara.

BACA JUGA: JURUSELAMAT YANG LAHIR DI BELEHEM

Seseorang mengatakan: “Christmas began in the heart of God. It is complete only when it reaches the heart of man” (= Natal dimulai dalam hati Allah. Natal lengkap hanya pada saat Natal mencapai hati manusia) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 113.

KESIMPULAN / PENUTUP.

Jangan menggeser fokus dari Natal. Kristus adalah fokus dari Natal. Saudara yang belum percaya kepadaNya, cepatlah percaya sebelum terlambat. Saudara yang sudah percaya, teruslah hidup untuk Dia, makin tinggikan Dia sebagai Tuhan dalam hidup saudara, dan beritakanlah Dia kepada orang-orang yang belum percaya. Tuhan memberkati saudara.

Next Post Previous Post