ARTI KUASA ALLAH DALAM ALKITAB


ARTI KUASA ALLAH DALAM ALKITAB
gadget, bisnis, otomotif

PENGERTIAN “KUASA”

Secara umum, pengertian Kuasa Allah adalah : 

1. Kemampuan atau kesanggupan dan kekuatan untuk melakukan sesuatu 

2. Wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu (memerintah, mewakili, mengurus) 

3. Pengaruh yang ada pada seseorang karena jabatannya 

4. Mampu, sanggup untuk melakukan sesuatu. 

James Hunsting mengartikan “Kuasa” itu adalah: 

1. Kapasitas bagi pelaksanaan sesuatu yang baik kepada suatu tuan dan maksud tertentu 

2. Suatu potensi (sumber) kekuatan, pergerakan dan perubahan untuk berkuasa 

3. Suatu upaya/ kekuatan yang ada dalam suatu pemerintahan atau bangsa untuk menciptakan keadaan damai, aman tenang dan stabil. 

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kuasa adalah segala sesuatu yang mempunyai wibawa dan memberi struktur aturan kepada kehidupan manusia.

Pada bangsa-bangsa yang masih primitive, “kuasa” diyakini dipunyai oleh dewa-dewa dan manusia dapat memperolehnya dengan perantaraan mantera para dukun-dukun atau pemimpin suku-suku yang dianggap sakti dan karismatis. Kuasa-kuasa itu berfungsi sebagai landasan dunia, landasan yang tidak kelihatan dan yang menopang dunia .

 Kuasa Dalam Alkitab 

1. Dalam Perjanjian Lama (PL) 

Dalam PL Allah telah diyakini oleh bangsa Israel sebagai yang berkuasa atas segala sesuatu. Ia meniptakan langit dan bumi beserta isinya (Kejadian 1:1 Tawarikh 29:12, Mazmur 103:19). Dalam Kejadian 1:26, Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk menguasai segala ciptaan. Dalam hal ini Nampak bahwa Allah itu adalah sebagai sumber kuasa. 

Dalam Kejadian 17:1 Allah menyatakan diri tentang Kuasa-Nya kepada mahkluk-mahkluk-Nya, tetapi Ia tidak memerlukan suatu apapun di luar diri-Nya dan sudah cukup dengan diri-Nya sendiri. Ia memberikan kuasa-Nya, akan tetapi Ia tidak kehilangan kuasa-Nya. Segala yang diberikan-Nya tetap menjadi milikNya dan akan kembali kepadaNya

2.Dalam Perjanjian Baru (PB) 

Dalam jemaat Kristen mula-mula, “Kuasa” itu disebut “eksousia” yang berarti: kebebasan untuk menentukan dan memutuskan haknya yang secara hukum telah diakui oleh manusia dan Allah (bnd. Roma 9:21, I Korintus 7:37, wahyu 13:5). “kuasa dapat dilihat dalam diri Yesus Kristus sebab ia mengajar orang-orang sebagai orang yang berkuasa (Markus 1:22)

Kemahakuasaan bukanlah nama yang diberikan kepada himpunan segala kuasa yang ada, tetapi kemahakuasaan adalah salah satu sifat Allah, Allah yang bersifat pribadi, dan yang oleh orang Kristen dipercaya sebagai Bapa Yesus Kristus dan semua orang yang percaya kepada-Nya mendapat hidup yang kekal

Allah telah memberikan “Kuasa-Nya” kepada makhluk ciptaan-Nya, akan tetapi mereka tidak puas dengan kedudukan mereka di bawah Tuhan dan ingin menjadi sama dengan Tuhan. Karena kejahatan Kuasa-kuasa, struktur-struktur yang dimaksudkan untuk melayani, Sekarang berusaha mengambil alih kuasa (Kolose 2:20, Galatia 4:8) dalam surat Rasul Paulus ke jemaat Kolose, kemenangan Kristus atas kuasa-kuasa dikatakan bahwa: 

1. Kristus melucuti kuasa-kuasa 

2. Kristus menjadikan kuasa-kuasa itu sebagai tontonan umum 

3. Ia menang terhadap kuasa-kuasa

Kepada Pilatus, Yesus menyatakan bahwa ia tidak mempunyai kuasa jika tidak diberikan dari atas (Bnd. Markus 11:27, Matius, 28:18). Dalam surat Rasul Paulus ke jemaat Roma, Paulus menekankan bahwa orang Kristen harus taat kepada penguasa, akan tetapi hal itu bukanlah karena takut melainkan bahwa penguasa itu juga berasal dari Allah (kuasa-Nya)

Yesus Kristus, walaupun mempunyai kuasa, akan tetapi Ia dengan rela telah merendahkan diri menjadi seorang hamba untuk kehidupan manusia. Itulah sebabnya Jesus menunjukkan kuasa dan kekuasaan-Nya bukan diatas mahkota/pamer, melainkan dengan duduk di atas seekor keledai ketika memasuki Jerusalem (Mts.21:1f.) Ajaran Yesus untuk menjadi orang terutama dan berkuasa adalah harus rela menjadi pelayan dan hamba (bnd. Markus10:44). 

BACA JUGA: KISAH PARA RASUL 3:1-10 (KUASA NAMA YESUS)

Dalam injil Yohannes, Jesus dan Iblis sama-sama mempunyai kuasa, akan tetapi iblis tidak berkusa atas Yesus. Sekalipun iblis berkuasa mempengaruhi pengikut Kristus, akan tetapi tidak dapat menghancurkannya, karena Yesus telah telah menang dan mereka telah dipersenjatai. Orang Kristen diwajibkan mempercayai kuasa Allah yang telah diberikan kepada Yesus Kristus (Matius 28:16-20 dan dari kuasa inilah orang Kristen melaksanakan tugasnya baik sebagai warga gereja dan warga negara dengan tujuan pemberitaan Injil untuk seluruh bangsa

Kesimpulan

1.Kuasa secara umum adalah kekuatan-kekuatan untuk dapat melakukan sesuatu dan bagi orang primitif diyakini berasal dari dewa-dewa. 

2. Dari segi Kekristenan, kuasa itu adalah dari Allah sendiri dan diberikan kepada manusia untuk menguasai ciptaan lainnya. 

3. Manusia yang diberi kuasa oleh Allah telah menyeleweng dan harus mendapat hukuman, akan tetapi dengan kasih Allah manusia itu bisa diterima kembali, sebab Allah telah mengampuni manusia. Oleh karena itu manusia seharusnya dapat meneruskan kasih Allah itu dalam kehidupan sehari-hari.

ARTI KUASA ALLAH DALAM ALKITAB

Next Post Previous Post