2 MAKNA DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH BAPA

Pdt.Yakub Tri Handoko
2 MAKNA DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH BAPA
otomotif, bisnis
Pengakuan Iman Rasuli bukan hanya mengatakan bahwa “Yesus naik ke surga”, tetapi juga “duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa”. Tambahan ini tercatat dengan konsisten di dalam Alkitab. Jika kita melihat ke dalam Alkitab, maka kita akan menemukan beberapa ayat yang bukan cuma mengatakan “Yesus naik ke surga”, tetapi juga “Dia duduk di sebelah kanan Bapa”.

Ungkapan “duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa” diambil dari Mazmur 110:1 yang dipercayai sebagai mazmur Mesianik baik oleh orang Yahudi maupun oleh orang Kristen. Di sana dituliskan Daud berkata: Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Ayat yang bersifat profetis dan merujuk kepada Mesias ini, telah digenapi di dalam Kristus Yesus. 

Para penulis Perjanjian Baru menganggap perihal “duduk di sebelah kanan Bapa” ini sebagai sesuatu yang sangat penting karena itu mereka mengulang-ulang menyebutkan hal ini. Lalu apa makna dari frasa “duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa”?

1. Maknanya yang pertama adalah Yesus dikonfirmasi sebagai Allah. 

Ketika dikatakan bahwa Yesus “duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa”, maka itu sama saja dengan memberikan peneguhan terhadap klaim bahwa Yesus adalah Allah. Menurut kultur kuno pada waktu itu duduk di sebelah kanan seseorang -di dalam konteks duduk di atas takhta- berarti berbagi kekuasaan atau berbagi otoritas. Secara teologis frasa ini juga memiliki arti yang sama seperti itu.

Di dalam Matius 26:63 dicatat perkataan Imam Besar kepada Tuhan Yesus: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak?” Atau dengan kata lain, “Apakah benar Engkau itu benar seperti yang diklaim? Apakah Engkau benar seperti yang didengar oleh banyak orang? Yesus menjawabnya: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”

Yesus bukan hanya dipermuliakan, Yesus juga akan duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa. Mendengar jawaban Yesus, Imam Besar langsung mengoyakkan pakaiannya dan menganggap Yesus telah melakukan penghujatan. Di mata orang Yahudi, ketika ada seorang pribadi yang mengatakan dia duduk di sebelah kanan Bapa atau dia nanti akan datang dengan kemuliaan seperti kemuliaan Allah, jelas itu adalah sebuah penghujatan. 

Jadi pertanyaannya, apakah benar Yesus menghujat? Ataukah memang Yesus benar-benar Allah? Jadi makna pertama “duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa” dalam Pengakuan Iman Rasuli adalah memberikan peneguhan atas klaim Yesus sebagai Allah

2. Maknanya yang kedua “adalah menunjukkan bahwa segala otoritas berada di bawah kaki Tuhan Yesus. 

Segala sesuatu ada di bawah kaki Tuhan Yesus. Ada banyak ayat yang mengatakan demikian. Sebagai contoh dalam Efesus 1:20-23 dikatakan bahwa Allah “membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”

“Segala sesuatu” mencakup baik makhluk apa pun juga yang ada di surga, di bumi maupun di bawah bumi atau di mana saja. “Segala sesuatu” juga mencakup apa yang bisa kita imajinasikan. Jadi segala sesuatu yang ada atau apa pun juga tanpa terkecuali berada di bawah kaki Tuhan Yesus. Dia memegang otoritas atas segala sesuatu. “Duduk di sebelah kanan Bapa” berarti berbagi otoritas. 

Sebagaimana Bapa menguasai segala sesuatu maka Yesus pun sebagai Anak juga menguasai segala sesuatu. Kita ingat sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Dia mengatakan “segala otoritas telah diberikan Allah kepada-Ku” (Matius 28). “Segala otoritas” mencakup otoritas yang ada di surga maupun yang ada di bumi. Itulah sebabnya Yesus layak untuk disebut “duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa” karena memang Dia berbagi kuasa, berbagi otoritas dengan Bapa.

Baca Juga: 5 Makna Kenaikan Yesus Ke surga

Bagi setiap orang Kristen terutama mereka yang menghadapi persoalan yang berat bisa tetap dihiburkan dengan keyakinan ini: Ada satu Pribadi yaitu Yesus Kristus, Penebus dan Juru selamat kita, yang sedang duduk di surga mengawasi dan mengontrol segala sesuatu serta mengarahkannya untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan umat-Nya. Inilah hal yang sangat menghiburkan kita. 

Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Dia bukan cuma mati tapi Dia bangkit. Dia bukan cuma bangkit tetapi juga naik ke surga. Dia bukan cuma naik ke surga tetapi duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa. Yesus berbagi otoritas, mengontrol segala sesuatu dan membuktikan diri-Nya adalah Allah. Tuhan memberkati kita.
Next Post Previous Post