3 MAKNA PERMOHONAN KEENAM DALAM DOA BAPA KAMI

Pdt. Yakub Tri Handoko.
3 MAKNA PERMOHONAN KEENAM DALAM DOA BAPA KAMI
Iblis berusaha menjatuhkan kita dalam pencobaan, tetapi Tuhan ingin menguji iman kita agar terus bertumbuh. Kiranya kita diberi kemenangan. Karena itu kita perlu tahu bagaimana caranya menang. Dalam permohonan keenam Doa Bapa Kami dikatakan: Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Mungkin kita bingung dengan permohonan ini. Bukankah Allah tidak pernah mencobai siapapun? Bukankah Iblis yang membawa kita dalam pencobaan?

Benar sekali, Iblis yang membawa kita dalam pencobaan, tetapi kita juga tidak boleh lupa bahwa di dalam segala sesuatu Allah adalah Allah yang berdaulat. Dalam kisah Ayub, kita mendapati di sana, walaupun Iblis yang mencobai Ayub, tetapi semuanya di dalam kontrol Allah. Itu sebabnya kita tetap perlu berdoa kepada Allah “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.” Apakah yang hendak diajarkan Tuhan Yesus melalui permohonan ini? Permohonan ini memiliki tiga makna:

1. Pertama, mengingatkan kita akan bahaya-bahaya. 

Di dalam hidup ini ada bahaya-bahaya yang bisa membuat kita jatuh dalam dosa, yaitu bahaya tipu daya Iblis. 1Petrus 5:8 berkata: “Sadarlah dan berjaga- jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Di dalam Efesus 4, Paulus juga mengingatkan jemaat untuk berhati-hati dengan tipu daya Iblis. Tetapi kita juga jangan lupa, ada hawa nafsu dalam diri kita. 

Yakobus 1:14-15, mengatakan, “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Kita harus berkata tidak terhadap hawa nafsu itu. 1Yohanes 2 menambahkan bahaya lain, yaitu keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Dunia menawarkan hal-hal yang semacam itu dan itulah yang dicari dunia. Doa Bapa Kami mengajarkan kepada kita untuk menyadari bahaya-bahaya tersebut: tipu daya Iblis, hawa nafsu, dan daya tarik dunia.

2. Kedua, mengajarkan kepada kita supaya kita menundukkan diri di bawah kuasa Allah. 

Yakobus 4:7 mengatakan “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Rahasia untuk mengalahkan Iblis bukan dengan menjadikan diri kita kuat atau tinggi, tetapi dengan menundukkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat. 

Orang-orang yang tahu bagaimana bersikap rendah hati dan bergantung kepada Allah, merekalah yang akan mampu untuk mengalahkan Iblis. Mereka adalah orang-orang yang menyadari bahwa setiap waktu mereka bisa gagal dan bahwa mereka membutuhkan Tuhan. Itu sebabnya mereka akan selalu mendekatkan diri dan tunduk pada Allah sehingga mereka bisa melawan Iblis. Tuhan berjanji bahwa Iblis pasti akan lari dari orang-orang yang menundukkan diri kepada Allah.

3. Ketiga, supaya kita memohon kepada Allah apa yang kita perlukan dalam menghadapi pencobaan. 

Kita memohon supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Tentu saja ini menjadi harapan kita. Bahkan Tuhan Yesus juga mengingatkan dalam Matius 26:41, pada waktu Ia bergumul di taman Getsemani dan melihat murid-Nya tertidur dan tidak berdoa. Tuhan berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan . . .” Kita perlu berdoa dan berjaga-jaga supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Hal inilah yang ideal menurut kita. Itu jugalah yang kita inginkan, yaitu bahwa kita tidak jatuh ke dalam pencobaan.

Tetapi kalaupun kita harus tetap menjalani pencobaan atau menjalani proses itu, kita bisa meminta hal yang lain kepada Tuhan, yaitu kita bisa minta supaya Tuhan memberikan jalan keluar kepada kita dan Tuhan sudah menjanjikan itu. Dalam 1Korintus 10:13, dikatakan, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Jika seandainya Allah tidak memberikan jalan keluar, ataupun jika seandainya kita tetap masuk dalam pencobaan dan kita tidak diberi jalan keluar dalam arti kita tetap tidak bisa melepaskan diri dari pencobaan itu, maka kita masih dapat berdoa supaya Tuhan memberikan kepada kita kekuatan untuk bertahan sampai pada akhirnya. 


Bertahan sampai akhir juga membutuhkan kekuatan Tuhan. Dalam Wahyu 2:10, jemaat Tuhan dipuji, yaitu mereka bertahan sampai pada akhirnya; dan mereka akan menerima mahkota kehidupan dari Tuhan. Hal ini bukan berarti bahwa ketekunan kita menghasilkan keselamatan, tetapi ketekunan kita justru merupakan bukti bahwa kita sudah diselamatkan dan ketekunan akan mengerjakan kemuliaan bagi kita di sorga kelak.

Kita perlu menyadari tiap hari Iblis sangat ingin menjatuhkan kita. Tiap hari kedagingan kita juga berjuang untuk mengalahkan roh kita. Tiap hari dunia menawarkan begitu banyak hal yang “indah-indah”. Mari kita menjaga diri kita dengan berdoa setiap hari kepada Tuhan, supaya Dia tidak membawa kita ke dalam pencobaan dan supaya Dia melepaskan kita dari si Jahat. Inilah makna permohonan yang keenam. Tuhan memberkati kita.
Next Post Previous Post