3 HAL YANG DIAJARKAN DALAM PENUTUP DOA BAPA KAMI

Pdt. Yakub Tri Handoko.
3 HAL YANG DIAJARKAN DALAM PENUTUP DOA BAPA KAMI
Biasanya kita menutup doa-doa kita dengan kata “Amin”. Di dalam Doa Bapa Kami kita juga mendapatkan hal sama. Tetapi bukan cuma kata “Amin”, dalam Doa Bapa Kami juga terdapat kalimat: sebab Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin. Jadi bukan hanya “Amin”, tetapi ada kalimat yang bernada mengembalikan segala kemuliaan bagi Allah. 

Pada intinya penutup Doa Bapa Kami ingin membawa kita berfokus kepada Allah, sebagaimana Doa Bapa Kami juga dimulai dengan Allah. Lalu ada permohonan-permohonan yang kita ajukan kepada Dia dan kita harus mengembalikannya lagi kepada Dia. 

Ada 3 (tiga) hal yang diajarkan Tuhan Yesus melalui penutup Doa Bapa Kami:

1.Pertama, agar kita mendasarkan permohonan kita pada diri Allah dan bukan pada jasa-jasa kita. 

Di dalam Daniel 9, Daniel berdoa untuk bangsanya dan dia berkata bahwa dia memohonkan itu bukan berdasarkan jasa-jasanya ataupun jasa orang-orang Yehuda lain, namun berdasarkan belas kasihan, kebaikan dan kesetiaan Allah. Beberapa orang merasa dirinya sudah berjasa karena sudah melayani Tuhan. Maka kalau mereka berdoa, mereka minta supaya Tuhan mendengarkan. Kalau Tuhan tidak mengabulkan apa yang mereka minta, maka mereka mengancam untuk berhenti melayani.

Banyak orang yang merasa diri mereka sudah banyak berkurban untuk Tuhan. Mereka berpikir jika mereka banyak berkurban untuk Tuhan maka permintaan mereka lebih mudah untuk didengarkan dan dikabulkan oleh Tuhan. Ini merupakan konsep yang keliru. 

Kekristenan tidak pernah mengajarkan seperti itu. Semua permohonan kita harus didasarkan bukan pada jasa-jasa kita tetapi pada belas kasihan Tuhan. Jasa-jasa kita tidak akan mengubah apapun. Sebaliknya, kita harus bersyukur bahwa jika kita bisa melakukan sesuatu untuk Allah, itu adalah anugerah Tuhan. Ketika kita banyak berkurban pun, itu bukanlah kurban melainkan kehormatan bagi kita. That is not a sacrifice, but a privilege.

2. Kedua, supaya kita mengembalikan semua jawaban doa bagi kemuliaan Allah. 

Di dalam 1Tawarikh 29:10-21, pada waktu Daud mendorong dan menantang rakyat Israel untuk memberikan persembahan bagi pembangunan Bait Allah, maka mereka dengan antusias memberikannya. 

Daud takjub dengan apa yang terjadi dan dalam doanya ia berkata, “Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.” Lalu Daud mengatakan: “Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.”

Di tengah segala yang kita peroleh dan miliki, sebetulnya siapakah kita sehingga kita pantas untuk mendapatkan semua itu? Kita diingatkan untuk mengembalikan segala kemuliaan kepada Allah. Sayangnya, sebagian orang Kristen mudah melupakan hal ini. Mereka berdoa kepada Allah, minta supaya diberkati Tuhan agar bertambah kaya, bisnis berhasil, dll. 

Pertanyaannya: Setelah semua itu dijawab oleh Tuhan, apa yang akan mereka lakukan untuk kemuliaan Tuhan? Ketika dia sakit dan dokter pun angkat tangan; dia meminta supaya terjadi kesembuhan dan terjadi mujizat. Pertanyaannya: Setelah Tuhan menyembuhkan, apa yang akan dia lakukan untuk kemuliaan Tuhan? Banyak orang berdoa untuk kepentingannya sendiri, no comma dan bukan untuk kemuliaan Tuhan. Penutup Doa Bapa Kami mengingatkan kita supaya kita mengembalikan semua hasil doa kita kepada Allah.

3. Ketiga, supaya kita mengungkapkan keyakinan kita kepada Allah. 

Ada kata “amin” yang menutup Doa Bapa Kami. “Amin” berarti benar, setuju. “Amin” berarti kita meyakini bahwa Allah memang mengajarkan kita berdoa seperti itu dan Allah yang mengajarkan kita berdoa seperti itu adalah Allah yang siap mengabulkan doa-doa kita. Jadi kita mengungkapkan keyakinan kita kepada Dia.

Hal yang menarik adalah mungkin kita belum menyadarinya. Atau kita tahu, tapi tidak menekankannya, bahwa dua ayat terakhir dari Alkitab kita, memuat kata “Amin”. Di sana dituliskan Tuhan Yesus berkata “Ya Aku datang segera!” Lalu Rasul Yohanes memberikan respon: “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” (Wahyu 22:20). 


Lalu ada salam penutup, salam berkat bagi penerima surat, yang ditutup juga dengan kata “Amin”. Alkitab kita ditutup dengan kata “Amin” dua kali dan itu mengajarkan kepada kita tentang kepastian kepada Allah. Kita yakin kepada Allah bukan yakin dengan diri kita sendiri. Kita yakin kepada Allah dan kita mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada Allah saja.

Inilah makna dari penutup Doa Bapa Kami: Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. Tuhan memberkati kita
Next Post Previous Post