3 BENTUK BERHALA YANG PERLU DIWASPADAI

Pdt. Yakub Tri Handoko.
3 BENTUK BERHALA YANG PERLU DIWASPADAI
gadget, bisnis, otomotif
Berkali-kali Allah mengingatkan umat-Nya untuk hanya mengakui dan menyembah Dia sebagai Allah yang benar. Tetapi tampaknya perintah ini tidak selalu dihiraukan dan dilakukan oleh bangsa Israel; mereka sering kali gagal. Bagaimana dengan kita?

Mungkin kita berpikir bahwa kita tidak pernah menyembah Allah lain atau tidak pernah beribadah di depan patung atau gambar. Sekarang, kita akan mempelajari sebuah pertanyaan yang mungkin akan mendorong kita untuk memikirkan ulang pemahaman dan penilaian terhadap diri kita: Apa saja bentuk allah lain, yang jika tidak kita waspadai bisa kita berhalakan?

Ada banyak hal yang di dalam hidup kita yang bisa menjadi berhala. Mungkin itu kesuksesan, popularitas atau kekayaan. Mungkin juga kita memberhalakan diri sendiri ataupun orang lain. Tidak sulit menemukan hal tersebut dalam budaya populer sekarang ini.

Ada begitu banyak orang yang tergila-gila dengan tokoh tertentu terutama di kalangan selebriti. Bahkan, ada orang yang rela mengubah penampilan dirinya, wajahnya dan cara berbicaranya, supaya mereka serupa dengan tokoh yang mereka idolakan. Ada banyak hal yang bisa menjadi berhala/ilah di dalam hidup kita. 

Sekarang  kita akan melihat 3 (tiga) bentuk berhala yang Alkitab sebutkan secara spesifik.

1. Bentuk berhala yang pertama adalah harta atau kekayaan.

Di dalam Matius 6:24, setelah berbicara tentang mengumpulkan harta di surga dan bukan harta di bumi, Tuhan Yesus menutup bagian itu dengan sebuah peringatan, bahwa kita tidak mungkin menyembah dua tuan sekaligus. Tidak mungkin bagi seseorang untuk menyembah Tuhan dan Mamon. Tidak mungkin bagi seseorang untuk memberhalakan harta sekaligus menyembah Allah dengan benar karena dimana harta kita berada, di situ hati kita berada.

Kalau hati kita sudah kita berikan kepada harta kekayaan, maka tidak ada lagi ruang bagi Allah di dalam hidup kita. Bahkan kalaupun kita mengatakan masih ada ruang di dalam hati kita untuk Allah, maka Dia tidak akan mau mengambil ruang itu; karena Dia bukan hanya menuntut sebuah ruang di dalam hati kita. 

Dia menuntut mengisi seluruh ruang hidup kita dengan sepenuhnya. Allah tidak mau berbagi ruang dengan yang lain. Siapa saja yang menjadi hamba uang, orang itu tidak mungkin bisa menjadi hamba Tuhan. Siapa saja yang menjadikan harta segala-galanya, tidak mungkin menjadikan Allah segala-galanya di dalam hidupnya.

2. Bentuk berhala yang kedua adalah kesenangan duniawi.

Ada banyak kesenangan duniawi salah satunya diwakili oleh makanan. Setelah berbicara tentang begitu banyak orang yang menjadi seteru salib Kristus, Paulus di dalam Filipi 3:19 menyinggung tentang orang-orang yang menjadikan perut mereka sebagai Tuhan (Filipi 3:19).

Ini mewakili kesenangan-kesenangan duniawi. Banyak orang yang hidup mengejar kesenangan duniawi/ kenyamanan hidup dan menganggapnya sebagai hal yang paling berharga di dalam hidup mereka. Dengan demikian mereka pada dasarnya telah menjadikan semua kesenangan itu sebagai Tuhan mereka. Mereka tidak lebih baik daripada orang-orang yang sedang disinggung Paulus di dalam Filipi 3:19, yaitu orang-orang yang telah menjadikan perut mereka sebagai Tuhan mereka.

3. Bentuk berhala yang ketiga adalah konsep tentang Allah yang keliru.

Di dalam Surat 1Yohanes 5:20-21, setelah Yohanes menyinggung tentang berbagai macam ajaran sesat, terutama yang berkaitan dengan keyakinan terhadap Yesus sebagai Anak Allah, maka Yohanes memberikan sebuah peringatan yang mungkin mengagetkan bagi kita, yaitu supaya para penerima surat mewaspadai penyembahan berhala.

Nasihat ini cukup mengejutkan karena di dalam Surat 1Yohanes, dia tidak menyinggung tentang patung, gambar atau ritual-ritual tertentu yang mungkin biasanya kita kategorikan sebagai penyembahan berhala. Yohanes justru banyak menyinggung tentang konsep yang keliru. Tapi di situlah inti persoalannya: konsep yang keliru atau doktrin yang salah tentang Allah merupakan sebuah penyembahan berhala.

Baca Juga: 3 Bukti Ketaatan Perintah Pertama (Keluaran 20:3)

Di dalam bukunya, A.W. Tozer mengatakan bahwa konsep yang keliru tentang Allah adalah sebuah penyembahan berhala. Kita semua memperlakukan sebuah keberadaan yang kita yakini sebagai Allah, sesuai dengan konsep kita tentang keberadaan tersebut.

Jika kita memahami keberadaan tersebut secara keliru, berarti kita sedang menyembah Allah yang keliru dan itu merupakan penyembahan berhala. Betapa pentingnya bagi kita untuk belajar doktrin yang benar. Betapa pentingnya bagi kita memiliki pemikiran teologis yang tepat dan selaras dengan Alkitab karena begitu kita memiliki konsep yang keliru tentang Allah, maka kita telah jatuh di dalam penyembahan berhala. Harta, kesenangan, dan konsep yang keliru tentang Allah, bisa menjadi berhala-berhala modern di dalam hidup kita. 3 BENTUK BERHALA YANG PERLU DIWASPADAI
Next Post Previous Post