PENGAJARAN SAKSI YEHUWA
Disini akan dibahas pokok ajaran Saksi Yehuwa dalam hal
“Nama Tuhan”, “Kristologi” (dokrin tentang Mesias), ”Soteriologi”
(doktrin tentang Keselamatan) ”Eskatologi” (doktrin tentang Akhir
Zaman), “Pneumatologi” (doktrin Roh Kudus) dan beberapa aspek
ajaran lainnya. Berikut pokok ajaran Saksi Yehuwa:
1. Ketuhanan
Saksi Yehuwa menolak istilah Tritunggal dan menolak essensi
kesetaraan Bapa, Anak, Roh Kudus sebagai personifikasi
YHWH, Firman dan Roh-Nya.
“Jadi, ke-39 buku dari Kitab-Kitab Ibrani ataupun kanon dari
ke-27 buku yang terilham dari Kitab-Kitab Yunani Kristen tidak
ada memuat ajaran yang jelas mengenai Tritunggal...Jadi bukti
dari Alkitab dan dari sejarah membuat jelas bahwa Tritunggal
tidak dikenal sepanjang zaman Alkitab dan selama beberapa
abad setelahnya...Jadi dibutuhkan waktu berabad-abad sejak
zaman Kristus bagi Tritunggal untuk dapat diterima secara luas
dalam susunan Kristen. Dan dalam semua hal tersebut, apa
yang membimbing keputusan-keputusannya? Apakah Firman
(Tuhan) atau apakah pertimbangan para pendeta dan politik?
Dalam Origin and Evolution of Religion, E.W. Hopkins
menjawab: Definisi ortodoks yang terakhir dari tritunggal
sebagian besar adalah masalah politik gereja
2. Nama Tuhan
Saksi Yehuwa memperjuangkan eksistensi nama Tuhan
bernama Yehuwa yang termuat dalam 7000 tempat di Kitab
Suci TaNaKh atau lazim disebut Perjanjian Lama oleh
Kekristenan.
“Demikian pula dengan nama (Tuhan). Tidak diketahui dengan
tepat bagaimana kata itu diucapkan, meskipun beberapa sarjana
berpikir bahwa „Yahweh‟ itu benar. Namun bentuk „Jehovah‟
(Yehuwa) telah dipakai berabad-abad dan paling luas dikenal.
Akan tetapi apakah kita seharusnya menggunakan nama
(Tuhan) meskipun kita mungkin tidak mengucapkannya dengan
tepat sebagaimana ucapan-ucapan semua? Kita menggunakan
nama-nama orang lain dalam Alkitab meskipun tidak diucapkan
dengan cara yang sama seperti dalam bahasa Ibrani asli. Misal,
nama Yesus diucapkan „Yeshua‟ dalam bahasa Ibrani. Demikian
pula sepatutnya orang menggunakan nama (Tuhan) yang
dinyatakan dalam Alkitab, tidak soal apakah kita mengucapkan
„Yahweh‟, „Yehuwa‟ atau dengan cara lain yang umum dalam
bahasa kita” “(Tuhan) memberi diri-Nya sebuah nama yang penuh makna.
Nama-Nya, Yehuwa, menunjukkan bahwa (Tuhan) dapat
memenuhi janji apapun yang Ia buat dan dapat melaksanakan
apapun yang telah Ia tetapkan. Nama (Tuhan) itu unik, lain daripada yang lain. Hanya Dialah yang memiliki nama itu.
Yehuwa unik dalam banyak hal”
3. Kristologi
Sekalipun Yesus Sang Mesias mendapat tempat terhormat
dalam pengajaran Saksi Yehuwa dan menjalankan fungsi
penebusan yang menyediakan kehidupan kekal, namun
kedudukan Yesus hanyalah mahluk ciptaan pertama yang
keberadaannya sudah terlebih dahulu ada sebelum langit dan
bumi ada dan setara dengan malaikat ciptaan Yehuwa. Dalam
derajat tertentu, Yesus disetarakan dengan Hikmat dalam Kitab
Amsal.
“Jadi sebelum dilahirkan di bumi sebagai manusia, Yesus sudah
ada di surga sebagai pribadi roh yang penuh kuasa. Ia
mempunyai tubuh yang tidak dapat dilihat manusia seperti
halnya (Tuhan)...Sebelum datang ke bumi, Yesus disebut
Firman dari (Tuhan). Gelar ini memperlihatkan bahwa di Surga
ia melayani sebagai pribadi yang berbicara mewakili Tuhan. Ia
juga disebut „Anak yang sulung‟ dari (Tuhan) maupun AnakNya “yang tunggal” (Yoh 1:14; 3:16, Ibr 1:6). Ini berarti bahwa
ia diciptakan sebelum dunia semua putra rohani lainnya dari
Tuhan dan bahwa ia adalah satu-satunya yang langsung
diciptakan oleh Tuhan. Alkitab menjelaskan bahwa Putra „yang
sulung‟ ini ikut bersama Yehuwa dalam menciptakan perkaraperkara lain (Kol 1:15-16) “Alkitab mengajarkan bahwa Yesus hidup di surga sebelum ia
datang k‟e bumi. Mikha menubuatkan bahwa Mesias akan lahir
di Betlehem dan bahwa ia sudah ada „sejak purbakala‟ (Mik 5:2)
Yesus sendiri beberapa kali mengatakan bahwa sebelum lahir
sebagai manusia, ia hidup di surga (Yoh 3:13; 6:38,62; 17:4-5).
Sebagai mahluk roh di surga, Yesus mempunyai hubungan
istimewa dengan Yehuwa. Yesua adalah Putra yang paling
Yehuwa kasihi-dan ada alasan yang kuat untuk itu. Ia disebut
„yang sulung dari antara semua ciptaan‟, sebab ia adalah ciptaan
(Tuhan) yang pertama (Kol 1:15). Ada lagi yang membuat
Yesus menjadi Putra yang istimewa. Ia adalah „Putra satusatunya yang diperanakkan‟ (Yoh 3:16). Itu berarti Yesus
sajalah yang diciptakan oleh (Tuhan) sendiri. Selain itu,
Yesuslah satu-satunya yang (Tuhan) gunakan ketika ia
menciptakan semua hal lain (Kol 1:16). Selanjutnya, Yesus
disebut „Firman‟ (Yoh 1:14). Sebutan itu menunjukkan bahwa
ia berbicara mewakili (Tuhan), tentunya untuk menyampaikan
berbagai pesan dan instruksi kepada putra-putra lainnya, baik
mahluk roh maupun manusia
“Perhatikan betapa erat hubungan antara acuan-acuan kepada
asal usul Yesus dengan pernyataan-pernyataan yang
diungkapkan oleh „hikmat‟ kiasa dalam buku Amsal di Alkitab:
TUHAN (Yahweh, New Jerusalem Bible) telah menciptakan aku
sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang
pertama dahulu kala. Sebelum gunung-gunung tertanam dan
lebih dahulu daripada bukit-bukit, aku telah lahir; sebelum ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran
yang pertama‟ (Ams 8:12,22,25,26). Meskipun istilah „hikmat‟
digunakan untuk mempersonifikasi pribadi yang (Tuhan)
ciptakan, kebanyakan sarjana setuju bahwa ini sebenarnya
adalah kata kiasan untuk Yesus sebagai mahluk roh sebelum
hidup sebagai manusia
4. Soteriologi
Saksi Yehuwa mengenal konsep penebusan yang dikerjakan
oleh Yesus Sang Mesias untuk menggenapi gambaran
penebusan dalam Perjanjian Lama yang diwakili oleh hewan
korban. Namun demikian Sang Penebus tersebut bukan
penebus yang Ilahi melainkan manusiawi belaka.
“Bahkan sekarang korban tebusan Yesus dapat memberi
manfaat bagi kita. Cara bagaimana? Dengan menjalankan iman
di dalamnya kita dapat menikmati kedudukan yang bersih di
hadapan (Tuhan) dan berada di bawah pemeliharaan-Nya yang
pengasih dan lembut (Why 7:9-10, 13-15). Banyak di antara
kita mungkin telah melakukan dosa-dosa luar biasa sebelum
belajar tentang (Tuhan). Bahkan sekarang kita membuat
kesalahan-kesalahan, kadang-kadang sangat serius. Akan tetapi,
kita dapat dengan leluasa meminta pengampunan dari (Tuhan)
atas dasar tebusan, dengan keyakinan bahwa Ia akan
mendengarkan kita (1 Yoh 2:1-2; 1 Kor 6:9-11). Demikian pula,
di masa-masa mendatang, tebusan kan membuka jalan bagi kita
untuk menerima karunia (Tuhan) yaitu hidup kekal dalam
sistem baru-Nya yang adil-benar (2 Ptr 3:13). Pada masa itu, semua orang yang menjalankan iman dalam tebusan akan
dibebaskan sepenuhnya dari perbuadakan dosa dan kematian.
Mereka dapat mengharapkan kehidupan kekal dalam
kesempurnaan
5. Pneumatologi
Saksi Yehuwa meyakini Roh Kudus bukanlah Roh Tuhan
melainkan hanya sekedar kekuatan seperti listrik dengan fungsi
dan tujuan yang tertentu.
“Roh Kudus yang digunakan dalam Alkitab menyatakan bahwa
ini adalah suatu kekuatan atau tenaga yang dikendalikan yang
digunakan oleh (Tuhan) Yehuwa untuk melaksanakan berbagai
maksud dan tujuan-Nya. Sampai taraf tertentu, ini dapat
disamakan dengan listrik, tenaga yang dapat digunakan untuk
melakukan beragam fungsi...Kata Yunani untuk „Roh‟ ialah
berjenis netral dan walaupun kita menggunakan kata gnti nama
pribadi dalam bahasa Inggris (He, His, Him), kebanyakan MSS
(manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) „It‟.
Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan „parakletos‟ dalam Yohanes 16:7,
8 hal ini sesuai dengan peraturan tata bahasa, bukan
menyatakan suatu doktrin”
6. Eskatologi
Saksi Yehuwa gemar melakukan kajian eskatologis dan tergoda
untuk selalu melakukan ramalan dan prediksi mengenai
kedatangan Yesus kedua kali dan akhir dunia, meskipun selalu
terbukti keliru.
“Kita telah belajar bahwa “zaman bangsa-bangsa” mulai pada
tahun 607 SM. Jadi dengan menghitung 2.520 tahun sejak
tahun itu, kita sampai pada tahun 1914. Pada tahun itulah
“zaman” yang ditetapkan ini berakhir. Jutaan orang yang masih
hidup mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun
1914. Pada tahun itulah “zaman” yang ditetapkan ini berakhir.
Jutaan orang yang masih hidup mengingat peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada tahun 1914. Pada tahun itu, Perang Dunia I
memulai suatu masa kesusahan luar biasa yang telah
berlangsung sampai zaman kita. Ini berarti bahwa Kristus Yesus
mulai memerintah sebagai raja dari pemerintahan surgawi
(Tuhan) pada tahun 1914
7. Kematian
Saksi Yehuwa mempercayai bahwa kematian setara dengan
tidur panjang tanpa aktivitas dan tanpa sebuah kesadaran di
dalamnnya.
“Sekarang coba pikirkan hal ini: Bagaimanakah keadaan
Lazarus ketika ia mati selama empat hari? (Yoh 11:11-44, red)
Apakah ia ada di surga? Ia seorang yang baik. Namun Lazarus
tidak mengatakan apapun bahwa ia ada di surga, yang pasti
akan dikatakannya jika ia memang pernah ke sana. Tidak,
Lazarus benar-benar mati, seperti yang dikatakan Yesus. Maka,
mengapa Yesus mula-mula mengatakan kepada muridmuridnya bahwa Lazarus hanya tidur? Yesus tahu bahwa
Lazarus yang mati itu tidak sadar, seperti dikatakan Alkitab:
“Orang yang mati itu tidak tahu apa-apa”. “Orang yang mati
itu...tidak sadar akan apapun” (Pengkh 9:5, terjemahan New
World Translation). Akan tetapi, orang yang hidup dapat
dibangunkan dari tidur nyenyak. Jadi Yesus ingin menunjukkan
bahwa, melalui kuasa (Tuhan) yang diberikan kepadanya,
Lazarus, sahabatnya dapat dibangunkan dari kematian. Apabila
seseorang tidur nyenyak, ia tidak ingat apa-apa. Demikian pula
halnya orang mati. Mereka tidak mempunyai perasaan sama
sekali. Mereka tidak ada lagi”
“Yesus Kristus menggambarkan keadaan orang mati. Ketika
Lazarus, teman baiknya meninggal, Yesus memberi tahu muridmuridnya, „Lazarus sahabat kita telah pergi beristirahat‟. Muridmurid mengira bahwa Yesus memaksudkan Lazarus sedang beristirahat atau tidur agar ia dapat sembuh. Tetapi mereka
keliru. Yesus menjelaskan, „Lazarus telah mati‟ (Yoh 11:11-14).
Perhatikan bahwa Yesus menyamakan kematian dengan
istirahat dan tidur. Lazarus tidak berada di surga ataupun di
neraka yang menyala-nyala. Ia tidak sedang bersama malaikat
atau leluhurnya. Lazarus tidak dilahirkan kembali sebagai
manusia lain. Ia sedang beristirahat dalam kematian, seolaholah tidur nyenyak tanpa bermimpi
8. Kebangkitan dari Kematian
Saksi Yehuwa mengakui adanya kebangkitan orang mati
namun bukan kebangkitan di alam roh melainkan kebangkitan
di dunia ini layaknya orang bangun dari tidur panjangnya.
Saksi Yehuwa membagi kebangkitan menjadi dua bagian,
kebangkitan pertama dimana orang yang turut ambil bagian
dalam kebangkitan pertama ini hidup di Surga sementara
kebangkitan kedua bagi mereka yang ditentukan untuk hidup di
dunia yang sudah diperbarui ini.
“Jadi setelah Kristus dibangkitkan, ke-144.000 (Why 14:1, red)
inilah yang akan dibangkitkan berikutnya. Mereka mendapat
bagian dalam „kebangkitan pertama‟ atau „kebangkitan yang
lebih awal‟ (Fil 3:11, terjemahan New World Translation).
Kapan ini terjadi? „Pada waktu kedatangan-Nya‟ (kehadiranNya, New World Translation), kata Alkitab. Seperti yang telah
kita pelajari dalam pasal-pasal sebelumnya, Kristus mulai hadir
pada tahun 1914. Jadi „hari‟ untuk „kebangkitan pertama‟ dari
umat Kristen yang setia ke surga telah tiba. Pasti rasul-rasul dan umat Kristen mula-mula yang lainnya sudah dibangkitkan
kepada kehidupan surgawi (2 Tim 4:8). Akan tetapi, selama
kehadiran Kristus yang tidak kelihatan ini, ada umat Kristen
yang masih hidup yang mempunyai harapan yang sama untuk
memerintah di surga bersama Kristus. Mereka adalah sisanya,
sisa dari 144.000. kapan mereka akan dibangkitkan? Mereka
tidak perlu tidur dalam kematian, tetapi mereka akan segera
pada waktu mereka mati. Alkitab menjelaskan: Kita tidak akan
akan mati semaunya, tetapi kita semaunya akan diubah, dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab
nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan”
(1 Kor 15:51-52; 1 Tes 4:15-17)
“Siapakah yang akan dibangkitkan? Yesus mengatakan bahwa
„semua orang dalam makam peringatan akan mendengar suara
Yesus lalu keluar‟ (Yoh 5:28-29). Demikian pula Penyingkapan
(Why) 20:13 mengatakan, „Laut menyerahkan orang-orang mati
yang ada di dalamnya dan kematian dan hades menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya‟. Semua kuburan akan
dikosongkan. Miliaran orang yang beristirahat di sana akan
hidup kembali. Rasul paulus mengatakan, „Akan ada
kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang
tidak adil-benar‟”(Kis 24:15)...Alkitab juga menyebutkan
kebangkitan lain, yaitu untuk hidup sebagai mahluk roh di
surga. Alkitab hanya mencatat satu contoh dari kebangkitan ini
yaitu kebangkitan Yesus Kristus...Yesus tahu bahwa ia tidak
lama lagi akan kembali ke surga, maka ia memberi tahu para
pengikutnya yang setia bahwa ia akan „menyiapkan tempat bagi mereka (Yoh 14:2)...Ke-144.000 orang Kristen itu,
termasuk rasul-rasul Yesus yang setia, dibangkitkan untuk hidup
di surga. Kapan mereka dibangkitkan? Rasul Paulus menulis
bahwa hal itu akan terjadi pada masa kehadiran Kristus (1 Kor
15:23)”
9. Mengenai Neraka & Surga
Saksi Yehuwa menolak keberadaan neraka karena Yehuwa
yang pada dasarnya Kasih tidak mungkin menyediakan tempat
sejahat itu. Saksi Yehuwa melakukan penafsiran simbolis
terhadap kata Ibrani “Sheol” atau kata Yunani “Hades” dan
kata Ibrani “Gehinom” atau kata Yunani “Gehenna” sebagai
tempat kuburan dan tempat pembakaran di Yerusalem timur.
“Jutaan orang diajar oleh agama mereka bahwa „neraka‟ adalah
suatu tempat siksaan kekal dan bahwa orang-orang jahat pergi
ke sana...Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah (Tuhan)
Yang Maha Kuasa menciptakan tempat siksaan
demikian?...Dalam menyebutkan tempat yang dituju oleh umat
manusia pada waktu ia mati, Alkitab memakai kata „Sheol‟
dalam Kitab-Kitab Ibrani dan „Hades‟ dalam Kitab-Kitab
Yunani...Dalam Alkitab, disemua ayat dimana „sheol‟ muncul,
tempat itu tidak pernah dihubungkan dengan kehidupan,
kegiatan atau siksaan. Sebaliknya, sering dihubungkan dengan
kematian dan ketidakaktifan...Jadi jawabannya menjadi sangat
jelas. Misalnya, pikirkan tentang Pengkhotbah 9:10 yang
berbunyi: „Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk
dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia
orang mati (Sheol, New World Translation), ke mana engkau
akan pergi‟. Sheol dan Hades tidak memaksudkan suatu tempat
siksaan melainkan kuburan umum umat manusia (Mzm 139:8).
Orang-orang baik maupun jahat pergi ke Sheol atau Hades
“Maka apa artinya Gehenna? Dalam Alkitab Ibrani, Gehenna
tak lain dari „Lembah Ben Hinom‟. Ingat, Hinom ialah nama
sebuah lembah di luar tembok-tembok Yerusalem. Di tempat
itulah orang-orang Israel mengorbankan anak-anak mereka
dalam api. Pada waktunya, Raja Yosia yang baik membuat
tempat ini menjadi tidak cocok untuk digunakan bagi praktik
yang begitu mengerikan (2 Raj 23:10). Tempat ini diubah
menjadi tempat sampah yang sangat besar...Kalau begitu apa
yang dimaksudkan dengan „lautan api‟ yang disebut di Alkitab
dalam buku Wahyu? Kata itu mempunyai arti yang sama
dengan Gehenna. Kata itu tidak berarti siksaan dalam keadaan
sadar melainkan kematian atau kebinasaan kekal.
Perhatikan
bagaimana Alkitab sendiri mengatakan hal itu dalam Wahyu
20:14: “Lalu maut dan kerajaan maut (Hades, New World
Translation) itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah
kematian yang kedua: lautan api”. Ya, lautan api berarti
„kematian kedua‟. Dari dalam kematian ini tidak ada
kebangkitan. Tak dapat disangkal bahwa „lautan‟ ini adalah
lambang, karena maut dan kerajaan maut tidak dapat dibakar
secara aksara. Akan tetapi hal-hal itu dapat dan akan
dilenyapkan atau dimusnahkan
10. Hermeneutik Saksi Yehuwa
Hermeneutik adalah “suatu bagian teologi yang bersifat ilmiah
dan seni yang memperhatikan hukum tertentu bahkan
melibatkan diri penafsir sepenuhnya dengan tujuan mencari
maksud yang ingin disampaikan oleh penulis Alkitab” . Namun
Saksi Yehuwa tidak menggunakan kaidah hermeneutik yang
lazimnya dipergunakan di sekolah-sekolah teologia. Mereka
memiliki kaidah penafsiran sendiri yang lebih menekankan
aspek simbolis (lambang). Untuk menafsirkan lambang-lambang
yang sulit mereka biasanya memiliki kelompok penafsir yang
dijuluki “hamba yang setia dan bijaksana” (faithfull and discreet
slave class)
11. Metode Pengajaran Saksi Yehuwa
Apa yang disebut “metode” tidak lebih dari sebuah “pelajaran
buku” atau “indoktrinasi” bahkan “cuci otak”. Mereka
biasanya membacakan keras-keras materi dalam buku terbitan
Saksi Yehuwa dan diadakan pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya sudah tersedia dalam buku panduan tersebut.
Kevin R. Quick seorang mantan Saksi Yehuwa yang sudah
berpaling pada Yesus Sang Mesias memberikan kesaksiannya
sbb: “Saya sering heran mengapa kami memakai metode semacam itu. „Kalau apa yang kami pelajari adalah suatu
kebenaran‟, pikir saya, „mengapa harus cuci otak seperti ini?
Mengapa tidak berdiskusi saja secara terbuka? Mengapa
mengulang-ulang penyajian yang sama, pengajaran yang sama
tentang tema yang sama pula?‟ Saya lalu berkesimpulan bahwa
karena sebagian besar Saksi Yehuwa tidak tinggi
pendidikannya, rupanya itulah satu-satunya cara belajar yang
efektif bagi mereka
12. Terjemahan Kitab Suci
Saksi Yehuwa
Kelompok Saksi Yehuwa atau Wacth Tower menjunjung tinggi
kitab suci terjemahan mereka sendiri dan merendahkan
terjemahan lainnya. Pada mulanya mereka menerjemahkan
kitab suci dan menerbitkannya dengan nama The New
Translation of the Christian Greek Scriptures diterbitkan oleh
New World Translation Commiittee pada tahun 1950.
Kemudian disusul dengan The New World Translation of the
Hebrew Aramaic Scriptures dalam lima jilid. Jilid pertama
selesai tahun 1953 dan jilid terakhir selesai pada tahun 196028
.
Sekarang mereka menyatukan semua jilid dan dikenal dengan
nama The New Wolrd Translation. https://teologiareformed.blogspot.com/