SYARAT MENGIKUTI PERJAMUAN KUDUS
Introspeksi Syarat Mengikuti Perjamuan Kudus
Orang-orang yang menerima Kristus yang akan menikmati perjamuan (Naat, 2020). Orang-orang yang tidak dibaptis belum bisa terlibat dalam sakramen ini. Tidak diperkenankan seorang pun mengikuti perjamuan dengan sikap enteng seolah-olah dengan bersantai sambil meminum teh di rumah seseorang.
I Korintus 11:27 Paulus menjelaskan bahwa dalam perjamuan, cara yang tidak layak. Hal ini menunjukkan ketidakhormatan orang tersebut dan pengabaian untuk bertobat. Mereka yang mengikuti Perjamuan Kudus dengan cara demikian berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan (Stamps, 1984, p. 1900).
Sikap tidak layak dalam mengikuti Perjamuan Kudus menjadi indikator bahwa pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib hanya sampai pada ranah kognitif dan belum membawa ke arah perubahan hidup. Jelas bahwa Perjamuan Kudus bukan hanya sekadar aturan buatan manusia atau hasil ciptaan organisasi gereja.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merayakan Perjamuan Kudus.
Pertama adalah merendahkan diri dan sadar akan dosa.
Kedua, memohon dengan iman yang jujur di hadapan Allah.
Ketiga, melakukan segala kebijakan dengan jujur, taat dan sesuai dengan perintah Tuhan.
Selanjutnya syarat mengenai batasan usia peserta Perjamuan Kudus, tidak ada referensi batas bawah usia mengikuti Perjamuan Kudus. Akan tetapi mengacu dari I Korintus 11:27, disarankan agar orang-orang dalam usia dewasa yang mengikuti Perjamuan Kudus. Usia dewasa dianggap mampu mengerti setiap tindakan yang dibuat. Usia dewasa dianggap mampu mengerti makna dari Perjamuan Kudus. Lebih dari itu mereka telah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Baca Juga: 4 Makna Perjamuan Kudus Dalam Alkitab
Orang-orang yang menerima Kristus yang akan menikmati perjamuan (Naat, 2020). Orang-orang yang tidak dibaptis belum bisa terlibat dalam sakramen ini. Tidak diperkenankan seorang pun mengikuti perjamuan dengan sikap enteng seolah-olah dengan bersantai sambil meminum teh di rumah seseorang.
otomotif, gadget |
Sikap tidak layak dalam mengikuti Perjamuan Kudus menjadi indikator bahwa pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib hanya sampai pada ranah kognitif dan belum membawa ke arah perubahan hidup. Jelas bahwa Perjamuan Kudus bukan hanya sekadar aturan buatan manusia atau hasil ciptaan organisasi gereja.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merayakan Perjamuan Kudus.
Pertama adalah merendahkan diri dan sadar akan dosa.
Kedua, memohon dengan iman yang jujur di hadapan Allah.
Ketiga, melakukan segala kebijakan dengan jujur, taat dan sesuai dengan perintah Tuhan.
Selanjutnya syarat mengenai batasan usia peserta Perjamuan Kudus, tidak ada referensi batas bawah usia mengikuti Perjamuan Kudus. Akan tetapi mengacu dari I Korintus 11:27, disarankan agar orang-orang dalam usia dewasa yang mengikuti Perjamuan Kudus. Usia dewasa dianggap mampu mengerti setiap tindakan yang dibuat. Usia dewasa dianggap mampu mengerti makna dari Perjamuan Kudus. Lebih dari itu mereka telah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Baca Juga: 4 Makna Perjamuan Kudus Dalam Alkitab
Secara pedagogis, sakramen Perjamuan Kudus membimbing orang percaya untuk melakukan introspeksi diri. Mary dan Darmawan (2018) menjelaskan bahwa salah satu penekanan dalam pendidikan Kristen adalah aspek afektif.
Ketika dilaksanakan sakramen Perjamuan Kudus, setiap orang percaya diminta terlebih dahulu untuk melakukan introspeksi diri. Melalui introspeksi diri, orang percaya dibimbing untuk menyadari dosanya dan anugerah Allah yang besar. Dalam hal ini aspek afektif dalam pendidikan dilaksanakan. Dengan demikian, sakramen Perjamuan Kudus berperan penting dalam pendidikan dalam konteks gereja.
Ketika dilaksanakan sakramen Perjamuan Kudus, setiap orang percaya diminta terlebih dahulu untuk melakukan introspeksi diri. Melalui introspeksi diri, orang percaya dibimbing untuk menyadari dosanya dan anugerah Allah yang besar. Dalam hal ini aspek afektif dalam pendidikan dilaksanakan. Dengan demikian, sakramen Perjamuan Kudus berperan penting dalam pendidikan dalam konteks gereja.