ROMA 10:11 (PERCAYA PADA KRISTUS TIDAK DIPERMALUKAN)

Hati yang beriman dan mulut yang mengaku benar-benar bahwa Kristus adalah Tuhan itulah yang layak disebut Percaya di dalam Dia dan di Roma 10:11, Paulus mengatakan, “Karena Kitab Suci berkata: Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan. 
ROMA 10:11 (PERCAYA PADA KRISTUS TIDAK DIPERMALUKAN)
gadget, otomotif, bisnis
Kalimat “tidak akan dipermalukan” ditafsirkan oleh Pdt. Hasan Sutanto, D.Th. di dalam Perjanjian Baru Interlinear (2003) sebagai “tidak akan dipermalukan dan dikecewakan.” (hlm 854) Atau dengan kata lain, barang siapa yang mempercayakan diri kepada Kristus, ia tidak akan dipermalukan dan dikecewakan. Ayat ini dikutip dari Yesaya 28:16 (bandingkan Roma 9:33), “sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” 

Kata “gelisah” dalam KJV diterjemahkan haste (=tergesa-gesa), dan di dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) diterjemahkan “menyerah kalah”. Ketika kita memperhatikan konteks Yesaya 28:16, kita mempelajari bahwa janji TUHAN ini diberikan kepada pemimpin-pemimpin Yerusalem ketika penderitaan datang. Ada perbedaan kata antara Yesaya 28:16 dan Roma 10:11, di mana di dalam Yesaya 28:16 memakai kata “gelisah” dan di Roma 10:11 memakai kata “dipermalukan”. 

Apakah ini kesalahan pengutipan yang dilakukan Paulus ? TIDAK. Meskipun ada perbedaan kata, tetapi hampir tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan, karena kata “gelisah” dan “tidak dipermalukan” hampir mirip dalam konteks yang sama juga. Di dalam Yesaya, para pemimpin Yerusalem sedang ketakutan dan kebingungan menghadapi penderitaan dan serangan dari bangsa lain, oleh karena itu janji TUHAN menguatkan mereka bahwa dengan percaya (mempercayakan diri) kepada TUHAN, mereka tidak akan gelisah dan bersama-Nya, mereka pasti menang. 

Di dalam Roma 10:11, ketika umat-Nya sedang menghadapi mara bahaya di kota Roma, janji Tuhan tetap berlaku, barang siapa yang percaya kepada-Nya (Kristus), ia tidak akan dipermalukan dan dikecewakan, artinya mereka tidak perlu gelisah menghadapinya, karena ada Tuhan bersama dan menyertai mereka senantiasa. Dengan kata lain, orang yang mempercayakan dirinya kepada Tuhan Yesus tidak akan gelisah, kuatir, dipermalukan dan dikecewakan. 

Apakah berarti mereka hidup sukses, kaya, berkelimpahan harta, dll? TIDAK! Itu bukan ajaran Alkitab. Maksud dari ayat ini adalah ketika kita dengan segenap hati mempercayakan diri dan iman kita hanya kepada-Nya, di saat itu pula, Tuhan akan menjamin hidup kita : meskipun harus menderita, Ia akan menguatkan kita, meskipun penyakit datang, Ia akan menyembuhkan kita menurut kehendak-Nya atau memberi kekuatan kepada kita untuk menghadapinya. Hal ini dikatakan baik di dalam Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru.

Di PL, pemazmur menulis di dalam Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” 

Di dalam Amsal 3:5-6, firman Tuhan berkata, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Dan di dalam Yeremia 17:5,7, nabi Yeremia berkata, “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! … Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”

Di dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengajar, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."” (Matius 5:10-12) 

Berbicara tentang penderitaan yang akan diterima oleh para rasul-Nya (dan juga kita), Tuhan Yesus mengingatkan dan menghibur kita di dalam Matius 10:16-20, “"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.” Lalu, di dalam pengutusan misi, Tuhan Yesus juga menguatkan para rasul (dan kita juga), “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20) 

Rasul Paulus di dalam 2 Timotius 1:12 menguatkan Timotius, “Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” 

Selain itu, di dalam Ibrani 2:18, penulis Ibrani juga mengingatkan kita, “Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.” Kekuatan inilah yang menolong dan menguatkan kita di dalam pencobaan dan penderitaan. Meskipun Tuhan tidak pernah menarik penderitaan yang harus dilalui oleh umat pilihan-Nya, Ia tetap memberkati, memimpin dan menguatkan umat-Nya ketika menghadapi penderitaan.

Baca Juga: Roma 10:10 (Hati Dan Mulut Aku Mengaku)

Orang yang mempercayakan diri dan imannya kepada Kristus, ia tidak akan takut lagi, kuatir, cemas, gelisah, malu, kecewa, dll, karena di dalam Kristus, ada pengharapan dan kehidupan sejati yang tidak akan bisa ditemukan di dalam agama, filsafat, kebudayaan apa pun.

Hari ini, izinkan saya menantang Anda, jika Anda belum menerima Kristus, saya bertanya, ke manakah arah hidup Anda? Akankah Anda menemui pengharapan dan kehidupan sejati atau justru Anda menemukan jalan buntu yang tak berpengharapan? Sudah saatnya, melalui anugerah Allah, bertobatlah dan terimalah Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru selamat pribadi dalam hidup Anda, maka Anda akan diterima menjadi anak-anak-Nya dan mengalami hidup yang berkelimpahan meskipun harus menghadapi penderitaan dan ancaman. Maukah Anda bertobat dan menerima Kristus ? Amin. Soli Deo Gloria.
Next Post Previous Post