3 DASAR DOKTRIN TEOLOGI PERJANJIAN (KOVENAN)

DASAR TEOLOGI PERJANJIAN

3 Dasar Doktrin Teologi Perjanjian (Kovenan). Teologi perjanjian dapat didefinisikan sebagai sistem teologi yang didasarkan pada konsep sebelum kejatuhan yaitu ketika manusia berada di bawah perjanjian kerja dengan Allah. Perjanjian ini merupakan janji Allah kepada Adam untuk memberikan kebahagiaan kekal apabila ia dapat memelihara hukum Allah dengan sempurna. 

Namun tidak hanya itu, ketika kejatuhan manusia pun, Allah tetap memberikan janji kepada manusia dengan rahmat dan kasih karunianya secara khusus bagi mereka yang beriman kepada Kristus
3 DASAR DOKTRIN TEOLOGI PERJANJIAN (KOVENAN)
otomotif, gadget
Ada 3 (tiga) dasar doktrinal dari Teologi Perjanjian yang mendasari pemahamannya akan Kitab Suci, yakni perjanjian kerja, penebusan dan anugerah.

1. Doktrin yang pertama ialah perjanjian kerja. 

Doktrin ini mencerminkan upah dari ketaatan. Oleh karena itu, disebut sebagai perjanjian kerja karena perbuatan merupakan syarat yang dihubungkan dari janji itu. Di dalam teologi perjanjian, perjanjian kerja dapat dikatakan sebagai persetujuan antara Allah dengan adam, menjanjikan kehidupan kekal apabila ia taat dan juga hukuman yang berupa kematian bagi yang gagal.

Akan tetapi, Adam berdosa dan manusia gagal untuk memenuhi persyaratan dari perjanjian kerja yang telah diberikan Allah. Oleh karena itu, perjanjian yang kedua yaitu perjanjian anugerah diberikan oleh Allah. Berkhof mengatakan bahwa hal ini sebagai kesepakatan akan anugerah yang luar biasa antara Allah dengan manusia yang berdosa. Allah kemudian menjanjikan keselamatan kekal bagi umat manusia melalui iman kepada Yesus Kristus dan ketaatan.

Perjanjian Kerja ini, secara implisit, pada mulanya terdapat di dalam Kejadian 2:16-17 ketika Allah menetapkan persyaratan-persyaratan untuk perjanjian yang melibatkan kesepakatan antara Allah dengan manusia. Persyaratan yang Allah berikan kepada Adam merupakan ketaatan kepada Allah secara sempurna, yaitu dengan cara tidak memakan buah dari pengetahuan yang baik dan jahat (Kejadian 2:17). 

Prinsip kovenan ini juga disebutkan dalam Imamat 18:5; Yehezkiel 20:11, 13, 20; Lukas 10:28; Roma 7:10; 10:15; dan Galatia 3:12. Ayat-ayat ini berbicara mengenai hukum yang bertujuan memberikan hidup

2. Doktrin yang kedua ialah perjanjian penebusan. 

Perjanjian ini dibuat antara Allah Bapa dengan Allah Putra sejak kekekalan ketika mereka “membuat perjanjian bersama untuk menebus umat manusia. Bapa memilih Putra untuk menjadi mediator; Adam yang kedua, untuk menyelamatkan dunia, dan Putra Allah menerima perintah ini dengan melakukan pekerjaan yang Bapa berikan kepada-Nya dan akan memenuhi semua kebenaran dengan menaati hukum Allah

Ada banyak ayat Alkitab yang menekankan natur kekekalan dari rencana keselamatan (Efesus 1:3-14; 3:11; 2 Tesalonika 2:13; 2 Timotius 1:9; Yakobus 2;5; 1 Petrus 1:1:2). Lebih lanjut, Kristus menunjuk kepada kedatangan-Nya sebagai utusan (Yohanes 5:30, 43; 6:38-40; 17:4-12). Kristus juga dinyatakan sebagai wakil dari umat manusia, kepala daripada perjanjian (Roma 5:12-21; 1Korintus 15:22). 

Dalam rencana kekal Allah, ditetapkan bahwa Bapa akan merencanakan penebusan melalui pilihan dan predestinasi; Putra Allah akan menyediakan penebusan melalui kematian-Nya untuk menebus dosa; Roh Kudus akan mengefektifkan rencana itu melalui melahirkan baru dan memeteraikan orang percaya.

Akan tetapi, perjanjian ini telah dibuat di dalam kekekalan masa lampau dan menjadi dasar bagi perjanjian anugerah, hanya bagi Allah dengan orang-orang pilihan-Nya saja.

Dengan kata lain, perjanjian penebusan ini dapat berarti “kesepakatan antara Bapa yang memberikan Anak sebagai Kepala dan Penebus dari umat pilihan, dan Anak yang secara sukarela mengambil tempat dari mereka yang Bapa telah berikan kepada-Nya

3. Doktrin yang ketiga ialah perjanjian anugerah.
 

Perjanjian ini dibuat oleh Allah dengan orang pilihan yang Ia tawarkan keselamatan bagi orang yang berdosa di dalam Kristus. Allah telah memberikan Putra-Nya sebagai jaminan untuk keselamatan kita. Melalui anugerah-Nya, Allah memampukan manusia untuk memenuhi tuntutan dari tanggung-jawab dengan memberikan Roh Kudus. 


Perjanjian ini bersifat kekal dan tidak dapat berubah. Allah akan selamanya setia pada perjanjian yang Ia telah janjikan dan sediakan. Dengan demikian, perjanjian anugerah merupakan tindakan Allah yang telah memberikan anugerah dengan cuma-cuma dan memberikan berkat kepada semua orang yang percaya kepada Kristus

Dengan demikian, teologi kovenan mendasarkan pemahaman teologis maupun penelahaan Alkitabnya berdasarkan dari tiga perjanjian yaitu perjanjian kerja, penebusan dan anugerah. 3 DASAR DOKTRIN TEOLOGI PERJANJIAN (KOVENAN)
Next Post Previous Post