SOLA ET TOTA SCRIPTURA

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Sola Et Tota Scriptura. Ketika Martin Luther dipanggil ke Diet of Worms pada tahun 1521 dan disuruh menarik kembali ajarannya. Jawaban Luther “Unless I am convinced by Scripture and plain reason, my conscience is captive to the Word of God. I cannot and I will not recant anything, for to go against conscience would be neither right nor safe. God help me. Here I stand, I can do no other”, maka sejak saat itu kebenaran prinsip Sola Scriptura menggema begitu dasyatnya dari para Reformator ke berbagai penjuru sampai saat ini.
SOLA ET TOTA SCRIPTURA
gadget, otomotif, bisnis
Sola Scriptura menekankan bahwa kecukupan Kitab Suci adalah otoritas tertinggi kita bagi iman dan praktik dalam kehidupan. Semua kebenaran yang diperlukan untuk keselamatan dan kehidupan rohani kita diajarkan baik secara eksplisit maupun implisit dalam Kitab Suci (1 Korintus 10:11). Alkitab menyatakan dirinya diilhamkan Allah, tanpa salah, cukup, dan berwibawa (2 Timotius 3:15-17). Kitab Suci adalah otoritas tertinggi dan tertinggi dalam segala hal yang dibicarakan (2 Petrus 1:19; lih. Kolose 2:6-8).

Namun, Reformasi juga menekankan frasa lain selain Sola Scriptura, yaitu Tota Scriptura, yang berarti “seluruh kitab suci” atau "kitab suci dalam totalitas". Tota Scriptura menekankan bahwa Alkitab harus dilihat secara keseluruhan. Kanon yang lengkap adalah Firman Tuhan, dan kita tidak dapat memilih bagian mana yang harus diterima dan bagian mana yang ditolak. 

Tota Sciptura merangkul seluruh nasihat Allah seperti yang diungkapkan dalam keseluruhan Kitab Suci - semua enam puluh enam kitab (Kisah Para Rasul 20:27; lih. Ulangan 4:2). Seperti yang Yesus nyatakan, "Ada tertulis, 'Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah'" (Matius 4:4; lih 1 Timotius 4:13; 2 Timotius 4:2).

Dengan demikian, apabila Sola Scriptura memiliki efek yang membatasi karena membuat orang tidak menambahkan Alkitab; maka Tota Scriptura memiliki efek memperbesar karena membuat orang tidak mengurangi dari Alkitab. Sola Scriptura dan Tota Scriptura menyeimbangkan satu sama lain untuk membuat kita tetap fokus pada 66 Kitab Koninik (Alkitab) yang diilhami, tidak lebih dan tidak kurang.

Beberapa dari orang Kristen memiliki kecenderungan untuk lebih menekankan pada bagian-bagian favorit atau yang disukai di dalam Alkitab dan mengabaikan bagian-bagian lain yang kurang disukai atau bahkan membuang bagian-bagian yang tidak disukai. 

Di sinilah peran penting Tota Scriptura dalam melawan sikap reduksianistik dan kecenderungan mengeliminasi bagian tertentu dari Alkitab Tota Sriptura mencegah seseorang terlalu menekankan satu bagian dari Kitab Suci di atas yang lain, yang pada akhirnya mencegah seseorang jatuh ke dalam kepercayaan yang salah.


Beberapa pengajar sesat menganjurkan bahwa hanya kata-kata yang diucapkan langsung oleh Yesus sendiri yang benar-benar diilhami. Sementara yang lain menolak surat-surat Paulus atau membuang kitab Wahyu atau mengabaikan Perjanjian Lama. 

Ada juga yang menganjurkan untuk meragukan keakuratan Alkitab dalam hal kesejarahan dan sains. Masalah dari pandangan-pandangan ini adalah bahwa selain bertentangan dengan prinsip tota Scriptura, juga telah menempatkan manusia sebagai hakim atas Firman Tuhan. 

Karena itulah, siapa pun yang menjauh dari Tota Scriptura, cepat atau lambat agar tergelincir dan terjatuh dalam kepercayaan yang salah. Jadi di *silah pentingnya hanya Alkitab dan seluruh Alkitab, Sola Et Tota Scriptura.
Next Post Previous Post