BERKAT YEHUDA (MAKNA TEOLOGIS DAN APLIKASINYA BAGI KITA)

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.

BERKAT YEHUDA (MAKNA TEOLOGIS DAN APLIKASINYA BAGI KITA)

Berkat Yehuda (sesuai dengan tema khotbah ini) melekat atau berada dalam namanya. Dikatakan dalam Kejadian 29:35: “Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi”. Kata Ibrani untuk Yehuda adalah “Yahuwdah” yang berarti “pujian kepada Yahweh”. 
BERKAT YEHUDA (MAKNA TEOLOGIS DAN APLIKASINYA BAGI KITA)
gadget, otomotif, bisnis
Kata Ibrani “Yadah” yang diterjemahkan “bersyukur” dalam ayat ini mengandung pengertian “suatu pengakuan berupa pujian sebagai ungkapan terima kasih”. Ini merupakan suatu tindakan penyembahan yang penuh hormat kepada Allah. Jadi, Lea memilih untuk memuji Tuhan ketika memberi nama putra keempatnya, Yehuda.

Tuhan senang terhadap Yehuda sehingga Ia mengasihi-Nya. Ia memilih Yehuda untuk menerima anugerah yang khusus. Tidak demikian halnya dengan Ruben, Simeon, dan Lewi, ketiga kakak Yehuda (Kejadian 29:32-34), atau anak-anak lain dari 12 anak Yakub. Tentu saja Tuhan dapat memilih anak Yakub yang mana pun untuk menerima berkat sebagai leluhur raja Daud dan Mesias, tetapi Tuhan memilih Yehuda. 

Daud menyatakan: “Namun TUHAN, Allah Israel, telah memilih aku dari antara segenap puakku untuk menjadi raja atas Israel selama-lamanya; sebab Ia telah memilih Yehuda menjadi pemimpin, dan puakku dari antara kaum Yehuda, dan dari antara anak-anak ayahku Ia berkenan kepadaku untuk mengangkat aku sebagai raja atas seluruh Israel” (1 Tawarikh 28:4). 

Kata Ibrani Ibrani “bachar” yang diterjemahkan dengan “memilih” berarti “memilih berdasarkan keputusan kehendak”. Sebagaimana halnya Allah berdasarkan keputusan kehendak-Nya sendiri lebih menyukai memilih Daud, yang akan menjadi leluhur Mesias, ketimbang anak-anak Isai lainnya; demikian juga jauh sebelumnya Allah telah memilih Yehuda menjadi leluhur Daud yang menurunkan Mesias.

Sering kali terlupakan adalah kenyataan bahwa Yehuda dikandung dan dilahirkan dari sebuah pergumulan. Alasan mengapa Lea memberi nama Yehuda kepada putra keempatnya adalah tindakan penyembahan Lea dan penyerahan Lea kepada Allah atas kondisinya yang tidak dicintai Yakub. 

Walaupun Yakub tidak pernah membenci Lea, tetapi keinginan Lea untuk dicintai oleh Yakub tidak pernah ia dapatkan. Kondisi tidak dicintai inilah yang menyebabkan Lea berpikir bahwa tiga putra yang dilahirkannya (Ruben, Simeon, Lewi) dapat dijadikan tameng atau alasan bagi Yakub untuk mencintainya. 

Alkitab menarasikan: “(Kejadian 29:32) Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: "Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.“ (29:33) Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku." Maka ia menamai anak itu Simeon.(Kejadian 29:34) Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi” (Kejadian 29:32-34).


Namun pengejaran akan cinta dan pengakuan sebagai istri yang dicintai tidak pernah ia dapatkan. Karena itulah akhirnya ia memutuskan untuk berserah kepada Tuhan dalam tindakan penyembahan penuh hormat, saat melahirkan putranya yang keempat, Yehuda. Siapa yang menyangka, justru dititik terberat dalam hidupnya Lea mendapatkan perkenan Allah untuk putranya, Yehuda, yang merupakan leluhur dari Daud dan Mesias.
Next Post Previous Post