PENYUCIAN BAIT ALLAH: 1X ATAU 2X (YOHANES 2:17-22)
Pdt. Budi Asali, M.Div.
Pendahuluan.
1) Hubungan cerita ini (Yohanes 2:12-22) dengan cerita sebelumnya (Yohanes 2:1-11).
The Biblical Illustrator: “Transition: It is impossible not to feel the change which at this point comes over the narrative. I. There is A CHANGE. 1. Of place: Jerusalem and Cana. 2. Of occasion: the passover and the marriage feast. 3. Of manner of action: the stern Reformer and the sympathizing Guest. II. THE SPIRITUAL LESSONS WHICH THE TWO SIGNS CONVEY ARE ALSO COMPLEMENTARY. 1. One represents the ennobling of common life and the other the purification of Divine worship. 2. One is a revelation of the Son of peace, the other a revelation of the Christ, the Fulfiller of the hope and purpose of Israel.” [= Transisi. Adalah mustahil untuk tidak merasakan perubahan yang pada titik ini datang pada cerita ini. I, Di sana ada SUATU PERUBAHAN. 1. Dari tempat: Yerusalem dan Kana. 2. Dari kejadian / peristiwa: Paskah dan pesta pernikahan. 3. Dari cara bertindak: Seorang Reformator yang keras / tidak berkompromi dan Tamu yang bersimpati. II. Pelajaran-pelajaran Rohani yang diberikan oleh dua tanda ini juga saling melengkapi. 1. Yang satu mewakili pemuliaan dari kehidupan umum dan yang lain penyucian / pemurnian dari penyembahan / ibadah Ilahi. 2. Yang satu adalah suatu wahyu tentang Anak Damai, yang lain adalah suatu wahyu tentang Kristus, sang Penggenap dari pengharapan dan tujuan dari Israel.].
2) Cerita penyucian Bait Allah dalam Injil Yohanes ini juga diceritakan dalam tiga Injil yang lain.
Matius 21:12-13 - “(12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (13) dan berkata kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’”.
Markus 11:15-19 - “(15) Lalu tibalah Yesus dan murid-muridNya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkanNya, (16) dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. (17) Lalu Ia mengajar mereka, kataNya: ‘Bukankah ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!’ (18) Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepadaNya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaranNya. (19) Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.”.
Lukas 19:45-48 - “(45) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, (46) kataNya kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’ (47) Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, (48) tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepadaNya dan ingin mendengarkan Dia.”.
Apakah ini adalah satu cerita yang sama atau dua cerita yang berbeda? Tiga cerita dalam Matius, Markus, dan Lukas itu paralel, tetapi tidak paralel dengan yang diceritakan oleh Yohanes. Itu berarti ada dua kali penyucian Bait Allah, 2 cerita yang mirip, tetapi tidak sama.
Catatan: karena itu hati-hati dengan headnote dalam Alkitab, itu tidak selalu benar.
Ada beberapa argumentasi untuk ini:
a) Cerita yang mirip belum tentu berarti paralel atau sama.
Misalnya:
1. Ada dua cerita pemberian makan roti dan ikan untuk banyak orang.
Matius 14:15-20 - “(15) Menjelang malam, murid-muridNya datang kepadaNya dan berkata: ‘Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.’ (16) Tetapi Yesus berkata kepada mereka: ‘Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.’ (17) Jawab mereka: ‘Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.’ (18) Yesus berkata: ‘Bawalah ke mari kepadaKu.’ (19) Lalu disuruhNya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambilNya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-muridNya membagi-bagikannya kepada orang banyak. (20) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. (21) Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.”. Ini sama dengan Markus 6:30-44; Lukas 9:10-17; Yohanes 6:1-13.
Matius 15:32-38 - “(32) Lalu Yesus memanggil murid-muridNya dan berkata: ‘HatiKu tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.’ (33) Kata murid-muridNya kepadaNya: ‘Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?’ (34) Kata Yesus kepada mereka: ‘Berapa roti ada padamu?’ ‘Tujuh,’ jawab mereka, ‘dan ada lagi beberapa ikan kecil.’ (35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. (36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-muridNya memberikannya pula kepada orang banyak. (37) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. (38) Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.”. Ini sama dengan Markus 8:1-10.
Matius 16:9-10 - “(9) Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? (10) Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?”.
2. Ada dua cerita tentang pengurapan oleh seorang perempuan terhadap Yesus.
Yohanes 12:1-8 - “(1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. (2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. (3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. (4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. (7) Maka kata Yesus: ‘Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. (8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.’”.
Matius 26:6-13 - “(6) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, (7) datanglah seorang perempuan kepadaNya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. (8) Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: ‘Untuk apa pemborosan ini? (9) Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ (10) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: ‘Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu. (11) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (12) Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuhKu, ia membuat suatu persiapan untuk penguburanKu. (13) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.’”.
Markus 14:3-9 - “(3) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. (4) Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: ‘Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? (5) Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ Lalu mereka memarahi perempuan itu. (6) Tetapi Yesus berkata: ‘Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu. (7) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (8) Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. TubuhKu telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburanKu. (9) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.’”.
Lukas 7:36-50 - “(36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. (37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kakiNya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. (39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: ‘Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamahNya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.’ (40) Lalu Yesus berkata kepadanya: ‘Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.’ Sahut Simon: ‘Katakanlah, Guru.’ (41) ‘Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. (42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?’ (43) Jawab Simon: ‘Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Betul pendapatmu itu.’ (44) Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: ‘Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kakiKu. (46) Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak, tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. (47) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.’ (48) Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: ‘Dosamu telah diampuni.’ (49) Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: ‘Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?’ (50) Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: ‘Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!’”.
Siapakah perempuan dalam Injil Lukas ini?
Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Maria dari Betania, yaitu saudara Marta dan Lazarus. Tetapi perlu dicamkan bahwa sekalipun Maria dari Betania pernah mengurapi Yesus dalam peristiwa yang serupa (bdk. Matius 26:6-13 Markus 14:3-9 Yohanes 12:1-8), tetapi peristiwa itu berbeda dengan peristiwa di sini. Mat 26:6-13 / Markus 14:3-9 / Yohanes 12:1-8 tidak paralel / tidak sama dengan Lukas 7:36-50!
Memang pemilik rumah dalam Matius / Markus maupun Lukas namanya adalah sama yaitu ‘Simon’, tetapi perlu diingat bahwa nama ‘Simon’ adalah nama yang umum, dan disamping itu dalam Matius / Markus ia disebut sebagai ‘Simon si kusta’, sedangkan dalam Lukas, ia adalah seorang Farisi.
Perbedaan-perbedaan yang lain adalah sebagai berikut:
a. Dalam Lukas, perempuan yang mengurapi ditekankan sebagai perempuan berdosa, tetapi dalam Matius / Markus / Yohanes tidak.
b. Dalam Lukas ada dialog antara Yesus dengan Simon, sedangkan dalam Matius / Markus / Yohanes tidak.
c. Dalam Lukas, yang mengkritik tindakan perempuan itu adalah Simon, dan ia mengkritik dalam hatinya. Sedangkan dalam Matius / Markus / Yohanes, yang mengkritik adalah murid-murid, dan mereka mengkritik dengan ucapan.
d. Dalam Lukas, kritikannya adalah karena Yesus yang adalah seorang nabi mau diurapi oleh seorang perempuan berdosa. Sedangkan dalam Matius / Markus / Yohanes, kritikannya adalah karena pengurapan dengan minyak wangi yang mahal itu dianggap sebagai suatu pemborosan.
e. Dalam Lukas, cerita ini ada dalam Lukas 7, agak jauh dari kematian Kristus. Tetapi dalam Matius (pasal 26), Markus (pasal 14), dan Yohanes (pasal 12), cerita ini dekat sekali dengan kematian Kristus.
Kesimpulannya: sekalipun 2 cerita ini mirip, tetapi sebetulnya merupakan 2 cerita yang berbeda!
b) Ada banyak perbedaan antara cerita ini dalam Injil Yohanes dan dalam ketiga Injil yang lain.
1. Yohanes 2:16 - “Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: ‘Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan.’”.
Matius 21:13 - “dan berkata kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’”.
Ada beberapa perbedaan di sini:
a. Dalam Yohanes, Ia menyebut Bait Allah sebagai ‘rumah BapaKu’, yang mereka jadikan ‘tempat berjualan’.
Tetapi dalam Matius, Ia menyebut Bait Allah sebagai ‘rumahKu’, yang mereka jadikan ‘sarang penyamun’.
b. Dalam Yohanes, Ia hanya berkata, dan tidak mengutip ayat Perjanjian Lama.
Dalam Matius, ada kata-kata ‘Ada tertulis’ yang jelas menunjukkan bahwa Ia mengutip dari Perjanjian Lama, yaitu dari Yes 56:7 dan Yer 7:11.
Yesaya 56:7 - “mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”.
Yeremia 7:11 - “Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya namaKu diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.”.
Markus dan Lukas sama dengan Matius.
2. Hanya Yohanes yang menceritakan tentang Yesus membuat dan menggunakan cambuk, dan ini tidak ada dalam ketiga Injil yang lain.
3. Yoh 2:17-20 sama sekali tidak diceritakan oleh Matius, Markus, maupun Lukas.
Yohanes 2:17-20 - “(17) Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis: ‘Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku.’ (18) Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: ‘Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?’ (19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’”.
Padahal kata-kata Yesus ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ pasti diketahui oleh ketiga penulis Injil yang lain. Ini terbukti dari fakta bahwa mereka menuliskan ayat-ayat ini, yang pasti berasal dari kata-kata Yesus yang, atau disalah-mengerti, atau disalah-artikan, atau sengaja diplesetkan.
Matius 26:59-61 - “(59) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, (60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, (61) yang mengatakan: ‘Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.’”.
Markus 14:55-59 - “(55) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. (56) Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. (57) Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: (58) ‘Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.’ (59) Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.”.
Matius 27:39-40 - “(39) Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, (40) mereka berkata: ‘Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diriMu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!’”.
Markus 15:29-30 - “(29) Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: ‘Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, (30) turunlah dari salib itu dan selamatkan diriMu!’”.
Kis 6:13-14 - “(13) Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: ‘Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat, (14) sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.’”.
Catatan: ingat bahwa kitab Kisah Rasul ditulis oleh Lukas.
4. Leon Morris menunjukkan adanya kata-kata yang berbeda (dalam bahasa Yunaninya) yang digunakan oleh Yohanes dengan yang digunakan oleh ketiga Injil yang lain. Tetapi saya menganggap ini tidaklah terlalu penting, karena perbedaan seperti itu memang sering terjadi.
5. Jamieson, Fausset & Brown mengatakan bahwa dalam penyucian Bait Allah yang pertama, orang-orang Yahudi hanya menuntut tanda, dan lalu ada jawaban dari Yesus (Yoh 2:18-20). Tetapi pada penyucian Bait Allah yang kedua, mereka menjadi begitu marah dan ingin membunuh Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak (Markus 11:18 Luk 19:47b-48).
c) Leon Morris memberikan dukungan terhadap pandangan bahwa ada dua kali penyucian Bait Allah.
Ia berkata bahwa peristiwa seperti itu sangat mungkin terjadi lagi. Karena apa? Karena ini adalah masalah uang, dan bagi orang-orang itu mendapatkan uang merupakan sesuatu yang sangat penting! Kecil kemungkinannya bahwa penyucian Bait Allah yang Yesus lakukan sekali pada awal pelayananNya, bisa mempertobatkan mereka untuk selama-lamanya. Karena itu Yesus perlu melakukannya lagi pada akhir pelayananNya.
d) Leon Morris menggunakan kata-kata seseorang yang bernama Murray.
Leon Morris (NICNT): “Murray makes the point that, at the trial before Caiaphas, there was difficulty in establishing the words used by Jesus on this occasion (v. 29; Mark 14:56–59). This is intelligible if the reference is to an event that occurred two or three years earlier; scarcely so if it had taken place within the week.” [= Murray membuat suatu argumentasi yang sangat bagus bahwa, pada pengadilan di hadapan Kayafas, di sana ada kesukaran dalam memastikan / menentukan kata-kata yang digunakan oleh Yesus pada peristiwa ini (ay 29 (?); Mark 14:56-59). Ini bisa dimengerti jika referensi / hubungannya dengan peristiwa yang terjadi dua atau tiga tahun sebelumnya; hampir tidak mungkin demikian jika peristiwa itu terjadi dalam minggu itu.].
e) Perbedaan yang terutama / terpenting adalah bahwa Yoh 2:13-20 terjadi pada awal pelayanan Yesus, sedangkan Mat 21:12-13 / Markus 11:15-19 / Lukas 19:45-48 terjadi pada akhir pelayanan Yesus.
Tentang hal ini William Barclay memberikan jawaban panjang lebar, tetapi menurut saya sama sekali tidak memuaskan. Saya hanya memberikan ringkasnya saja, dan saya hanya memberikan bagian-bagian yang ada masuk akalnya. Bagian yang saya anggap tidak masuk akal, saya buang.
1. Yohanes hanya peduli pada kebenaran, tidak pada chronology [= urut-urutan waktu]. Jadi apa yang sebetulnya terjadi di akhir pelayanan Yesus, ia letakkan di awal pelayanan Yesus.
Tanggapan saya:
a. Khronologi termasuk dalam kebenaran.
b. Sebetulnya Injil yang sering menuliskan bagian-bagian yang seakan-akan tidak sesuai dengan khronologi / urut-urutan waktu adalah Injil Lukas, bukan Yohanes.
Misalnya: Lukas 4:5-12 (Lukas membalik pencobaan kedua dan ketiga), dan juga Lukas 22:17-22 (bandingkan dengan Markus 14:18-25 dan Yohanes 13:26-30).
Tetapi itupun dalam Lukas hanya ada perbedaan waktu yang sedikit. Tetapi dalam kasus ini, kalau Yohanes menulis secara tidak khronologis, maka perbedaan waktunya sangat besar.
2. Pada waktu Yohanes mati, ia belum selesai menyusun Injilnya, sehingga orang lain mengumpulkannya dan menyatukannya, dan orang itu meletakkan bagian ini di tempat yang salah.
Tanggapan saya:
Ini hanya tebakan yang tidak mempunyai dasar apapun.
Jadi, saya menyimpulkan bahwa memang terjadi dua kali penyucian Bait Allah, yang pertama pada awal pelayanan Yesus, dan ini diceritakan oleh Yohanes, dan yang kedua pada akhir dari pelayanan Yesus, dan ini diceritakan oleh ketiga kitab Injil yang lain.
Barnes’ Notes: “The transaction here recorded is in almost all respects similar to that which has been explained in the notes at Matt 21:12. This took place at the commencement of his public ministry; that at the close. On each occasion he showed that his great regard was for the pure worship of his Father; and one great design of his coming was to reform the abuses which had crept into that worship, and to bring man to a proper regard for the glory of God.” [= Transaksi yang dicatat di sini dalam hampir semua hal mirip dengan yang telah dijelaskan dalam catatan di Matius 21:12. Ini terjadi pada permulaan / awal dari pelayanan umumNya; itu pada akhir. Pada setiap peristiwa Ia menunjukkan bahwa perhatianNya yang besar adalah untuk penyembahan / ibadah yang murni dari BapaNya; dan satu rancangan besar dari kedatanganNya adalah untuk mereformasi penyalahgunaan-penyalahgunaan yang telah merangkak masuk ke dalam penyembahan / ibadah itu, dan membawa manusia pada suatu perhatian yang benar untuk kemuliaan Allah.].
Barnes’ Notes: “Though Jesus thus purified the temple at the commencement of his ministry, yet in three years the same scene was to be repeated. See Matt 21:12. And from this we may learn: 1. How soon people forget the most solemn reproofs, and return to evil practices. 2. That no sacredness of time or place will guard them from sin. In the very temple, under the very eye of God, these people soon returned to practices for which their consciences reproved them, and which they knew that God disapproved. 3. We see here how strong is the love of gain - the ruling passion of mankind. Not even the sacredness of the temple, the presence of God, the awful ceremonials of religion, deterred them from this unholy traffic. So wicked men and hypocrites will always turn ‘religion,’ if possible, into gain; and not even the sanctuary, the Sabbath, or the most awful and sacred scenes, will deter them from schemes of gain. ... So strong is this grovelling passion, and so deep is that depravity which fears not God, and regards not his Sabbaths, his sanctuary, or his law.” [= Jadi, sekalipun Yesus memurnikan Bait Allah pada permulaan dari pelayananNya, tetapi dalam tiga tahun suasana / adegan yang sama harus diulangi. Lihat Matius 21:12. Dan dari sini kita bisa belajar: 1. Betapa cepat orang-orang melupakan teguran-teguran / celaan-celaan yang paling kudus, dan kembali pada praktek-praktek yang jahat. 2. Bahwa tidak ada kekudusan / kekeramatan dari waktu atau tempat akan menjaga mereka dari dosa. Dalam Bait Allah, persis di bawah mata Allah / perhatian Allah, orang-orang ini segera / dengan cepat kembali pada praktek-praktek untuk mana hati nurani mereka menegur mereka, dan yang mereka tahu tidak direstui oleh Allah. 3. Kita melihat di sini betapa kuat cinta pada keuntungan itu - nafsu / keinginan besar yang menguasai dari umat manusia. Bahkan kekeramatan / kekudusan dari Bait Allah, kehadiran Allah, upacara-upacara agama yang menimbulkan rasa hormat / takut, tidak menahan mereka dari perdagangan yang jahat ini. Demikianlah orang-orang jahat dan munafik akan selalu mengubah ‘agama’, jika memungkinkan, menjadi keuntungan; dan bahkan Bait Allah (Ruang Suci + Ruang Maha Suci), hari Sabat, atau suasana yang paling menimbulkan rasa hormat / takut, tidak akan menahan mereka dari rencana yang sistimatis dan salah dari keuntungan. ... Begitu kuat nafsu / keinginan yang merendahkan diri ini, dan begitu dalam kebejatan itu, yang tidak takut kepada Allah, dan tidak mempedulikan hari-hari SabatNya, Bait Allah (Ruang Suci + Ruang Maha Suci) Nya, atau hukum TauratNya.].
Pendahuluan.
gadget, bisnis, otomotif |
The Biblical Illustrator: “Transition: It is impossible not to feel the change which at this point comes over the narrative. I. There is A CHANGE. 1. Of place: Jerusalem and Cana. 2. Of occasion: the passover and the marriage feast. 3. Of manner of action: the stern Reformer and the sympathizing Guest. II. THE SPIRITUAL LESSONS WHICH THE TWO SIGNS CONVEY ARE ALSO COMPLEMENTARY. 1. One represents the ennobling of common life and the other the purification of Divine worship. 2. One is a revelation of the Son of peace, the other a revelation of the Christ, the Fulfiller of the hope and purpose of Israel.” [= Transisi. Adalah mustahil untuk tidak merasakan perubahan yang pada titik ini datang pada cerita ini. I, Di sana ada SUATU PERUBAHAN. 1. Dari tempat: Yerusalem dan Kana. 2. Dari kejadian / peristiwa: Paskah dan pesta pernikahan. 3. Dari cara bertindak: Seorang Reformator yang keras / tidak berkompromi dan Tamu yang bersimpati. II. Pelajaran-pelajaran Rohani yang diberikan oleh dua tanda ini juga saling melengkapi. 1. Yang satu mewakili pemuliaan dari kehidupan umum dan yang lain penyucian / pemurnian dari penyembahan / ibadah Ilahi. 2. Yang satu adalah suatu wahyu tentang Anak Damai, yang lain adalah suatu wahyu tentang Kristus, sang Penggenap dari pengharapan dan tujuan dari Israel.].
2) Cerita penyucian Bait Allah dalam Injil Yohanes ini juga diceritakan dalam tiga Injil yang lain.
Matius 21:12-13 - “(12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (13) dan berkata kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’”.
Markus 11:15-19 - “(15) Lalu tibalah Yesus dan murid-muridNya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkanNya, (16) dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. (17) Lalu Ia mengajar mereka, kataNya: ‘Bukankah ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!’ (18) Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepadaNya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaranNya. (19) Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.”.
Lukas 19:45-48 - “(45) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, (46) kataNya kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’ (47) Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, (48) tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepadaNya dan ingin mendengarkan Dia.”.
Apakah ini adalah satu cerita yang sama atau dua cerita yang berbeda? Tiga cerita dalam Matius, Markus, dan Lukas itu paralel, tetapi tidak paralel dengan yang diceritakan oleh Yohanes. Itu berarti ada dua kali penyucian Bait Allah, 2 cerita yang mirip, tetapi tidak sama.
Catatan: karena itu hati-hati dengan headnote dalam Alkitab, itu tidak selalu benar.
Ada beberapa argumentasi untuk ini:
a) Cerita yang mirip belum tentu berarti paralel atau sama.
Misalnya:
1. Ada dua cerita pemberian makan roti dan ikan untuk banyak orang.
Matius 14:15-20 - “(15) Menjelang malam, murid-muridNya datang kepadaNya dan berkata: ‘Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.’ (16) Tetapi Yesus berkata kepada mereka: ‘Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.’ (17) Jawab mereka: ‘Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.’ (18) Yesus berkata: ‘Bawalah ke mari kepadaKu.’ (19) Lalu disuruhNya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambilNya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-muridNya membagi-bagikannya kepada orang banyak. (20) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. (21) Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.”. Ini sama dengan Markus 6:30-44; Lukas 9:10-17; Yohanes 6:1-13.
Matius 15:32-38 - “(32) Lalu Yesus memanggil murid-muridNya dan berkata: ‘HatiKu tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.’ (33) Kata murid-muridNya kepadaNya: ‘Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?’ (34) Kata Yesus kepada mereka: ‘Berapa roti ada padamu?’ ‘Tujuh,’ jawab mereka, ‘dan ada lagi beberapa ikan kecil.’ (35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. (36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-muridNya memberikannya pula kepada orang banyak. (37) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. (38) Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.”. Ini sama dengan Markus 8:1-10.
Matius 16:9-10 - “(9) Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? (10) Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?”.
2. Ada dua cerita tentang pengurapan oleh seorang perempuan terhadap Yesus.
Yohanes 12:1-8 - “(1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. (2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. (3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. (4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. (7) Maka kata Yesus: ‘Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. (8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.’”.
Matius 26:6-13 - “(6) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, (7) datanglah seorang perempuan kepadaNya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. (8) Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: ‘Untuk apa pemborosan ini? (9) Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ (10) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: ‘Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu. (11) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (12) Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuhKu, ia membuat suatu persiapan untuk penguburanKu. (13) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.’”.
Markus 14:3-9 - “(3) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. (4) Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: ‘Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? (5) Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ Lalu mereka memarahi perempuan itu. (6) Tetapi Yesus berkata: ‘Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu. (7) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (8) Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. TubuhKu telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburanKu. (9) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.’”.
Lukas 7:36-50 - “(36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. (37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kakiNya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. (39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: ‘Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamahNya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.’ (40) Lalu Yesus berkata kepadanya: ‘Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.’ Sahut Simon: ‘Katakanlah, Guru.’ (41) ‘Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. (42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?’ (43) Jawab Simon: ‘Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Betul pendapatmu itu.’ (44) Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: ‘Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kakiKu. (46) Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak, tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. (47) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.’ (48) Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: ‘Dosamu telah diampuni.’ (49) Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: ‘Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?’ (50) Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: ‘Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!’”.
Siapakah perempuan dalam Injil Lukas ini?
Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Maria dari Betania, yaitu saudara Marta dan Lazarus. Tetapi perlu dicamkan bahwa sekalipun Maria dari Betania pernah mengurapi Yesus dalam peristiwa yang serupa (bdk. Matius 26:6-13 Markus 14:3-9 Yohanes 12:1-8), tetapi peristiwa itu berbeda dengan peristiwa di sini. Mat 26:6-13 / Markus 14:3-9 / Yohanes 12:1-8 tidak paralel / tidak sama dengan Lukas 7:36-50!
Memang pemilik rumah dalam Matius / Markus maupun Lukas namanya adalah sama yaitu ‘Simon’, tetapi perlu diingat bahwa nama ‘Simon’ adalah nama yang umum, dan disamping itu dalam Matius / Markus ia disebut sebagai ‘Simon si kusta’, sedangkan dalam Lukas, ia adalah seorang Farisi.
Perbedaan-perbedaan yang lain adalah sebagai berikut:
a. Dalam Lukas, perempuan yang mengurapi ditekankan sebagai perempuan berdosa, tetapi dalam Matius / Markus / Yohanes tidak.
b. Dalam Lukas ada dialog antara Yesus dengan Simon, sedangkan dalam Matius / Markus / Yohanes tidak.
c. Dalam Lukas, yang mengkritik tindakan perempuan itu adalah Simon, dan ia mengkritik dalam hatinya. Sedangkan dalam Matius / Markus / Yohanes, yang mengkritik adalah murid-murid, dan mereka mengkritik dengan ucapan.
d. Dalam Lukas, kritikannya adalah karena Yesus yang adalah seorang nabi mau diurapi oleh seorang perempuan berdosa. Sedangkan dalam Matius / Markus / Yohanes, kritikannya adalah karena pengurapan dengan minyak wangi yang mahal itu dianggap sebagai suatu pemborosan.
e. Dalam Lukas, cerita ini ada dalam Lukas 7, agak jauh dari kematian Kristus. Tetapi dalam Matius (pasal 26), Markus (pasal 14), dan Yohanes (pasal 12), cerita ini dekat sekali dengan kematian Kristus.
Kesimpulannya: sekalipun 2 cerita ini mirip, tetapi sebetulnya merupakan 2 cerita yang berbeda!
b) Ada banyak perbedaan antara cerita ini dalam Injil Yohanes dan dalam ketiga Injil yang lain.
1. Yohanes 2:16 - “Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: ‘Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan.’”.
Matius 21:13 - “dan berkata kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’”.
Ada beberapa perbedaan di sini:
a. Dalam Yohanes, Ia menyebut Bait Allah sebagai ‘rumah BapaKu’, yang mereka jadikan ‘tempat berjualan’.
Tetapi dalam Matius, Ia menyebut Bait Allah sebagai ‘rumahKu’, yang mereka jadikan ‘sarang penyamun’.
b. Dalam Yohanes, Ia hanya berkata, dan tidak mengutip ayat Perjanjian Lama.
Dalam Matius, ada kata-kata ‘Ada tertulis’ yang jelas menunjukkan bahwa Ia mengutip dari Perjanjian Lama, yaitu dari Yes 56:7 dan Yer 7:11.
Yesaya 56:7 - “mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”.
Yeremia 7:11 - “Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya namaKu diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.”.
Markus dan Lukas sama dengan Matius.
2. Hanya Yohanes yang menceritakan tentang Yesus membuat dan menggunakan cambuk, dan ini tidak ada dalam ketiga Injil yang lain.
3. Yoh 2:17-20 sama sekali tidak diceritakan oleh Matius, Markus, maupun Lukas.
Yohanes 2:17-20 - “(17) Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis: ‘Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku.’ (18) Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: ‘Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?’ (19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’”.
Padahal kata-kata Yesus ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ pasti diketahui oleh ketiga penulis Injil yang lain. Ini terbukti dari fakta bahwa mereka menuliskan ayat-ayat ini, yang pasti berasal dari kata-kata Yesus yang, atau disalah-mengerti, atau disalah-artikan, atau sengaja diplesetkan.
Matius 26:59-61 - “(59) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, (60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, (61) yang mengatakan: ‘Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.’”.
Markus 14:55-59 - “(55) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. (56) Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. (57) Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: (58) ‘Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.’ (59) Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.”.
Matius 27:39-40 - “(39) Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, (40) mereka berkata: ‘Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diriMu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!’”.
Markus 15:29-30 - “(29) Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: ‘Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, (30) turunlah dari salib itu dan selamatkan diriMu!’”.
Kis 6:13-14 - “(13) Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: ‘Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat, (14) sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.’”.
Catatan: ingat bahwa kitab Kisah Rasul ditulis oleh Lukas.
4. Leon Morris menunjukkan adanya kata-kata yang berbeda (dalam bahasa Yunaninya) yang digunakan oleh Yohanes dengan yang digunakan oleh ketiga Injil yang lain. Tetapi saya menganggap ini tidaklah terlalu penting, karena perbedaan seperti itu memang sering terjadi.
5. Jamieson, Fausset & Brown mengatakan bahwa dalam penyucian Bait Allah yang pertama, orang-orang Yahudi hanya menuntut tanda, dan lalu ada jawaban dari Yesus (Yoh 2:18-20). Tetapi pada penyucian Bait Allah yang kedua, mereka menjadi begitu marah dan ingin membunuh Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak (Markus 11:18 Luk 19:47b-48).
c) Leon Morris memberikan dukungan terhadap pandangan bahwa ada dua kali penyucian Bait Allah.
Ia berkata bahwa peristiwa seperti itu sangat mungkin terjadi lagi. Karena apa? Karena ini adalah masalah uang, dan bagi orang-orang itu mendapatkan uang merupakan sesuatu yang sangat penting! Kecil kemungkinannya bahwa penyucian Bait Allah yang Yesus lakukan sekali pada awal pelayananNya, bisa mempertobatkan mereka untuk selama-lamanya. Karena itu Yesus perlu melakukannya lagi pada akhir pelayananNya.
d) Leon Morris menggunakan kata-kata seseorang yang bernama Murray.
Leon Morris (NICNT): “Murray makes the point that, at the trial before Caiaphas, there was difficulty in establishing the words used by Jesus on this occasion (v. 29; Mark 14:56–59). This is intelligible if the reference is to an event that occurred two or three years earlier; scarcely so if it had taken place within the week.” [= Murray membuat suatu argumentasi yang sangat bagus bahwa, pada pengadilan di hadapan Kayafas, di sana ada kesukaran dalam memastikan / menentukan kata-kata yang digunakan oleh Yesus pada peristiwa ini (ay 29 (?); Mark 14:56-59). Ini bisa dimengerti jika referensi / hubungannya dengan peristiwa yang terjadi dua atau tiga tahun sebelumnya; hampir tidak mungkin demikian jika peristiwa itu terjadi dalam minggu itu.].
e) Perbedaan yang terutama / terpenting adalah bahwa Yoh 2:13-20 terjadi pada awal pelayanan Yesus, sedangkan Mat 21:12-13 / Markus 11:15-19 / Lukas 19:45-48 terjadi pada akhir pelayanan Yesus.
Tentang hal ini William Barclay memberikan jawaban panjang lebar, tetapi menurut saya sama sekali tidak memuaskan. Saya hanya memberikan ringkasnya saja, dan saya hanya memberikan bagian-bagian yang ada masuk akalnya. Bagian yang saya anggap tidak masuk akal, saya buang.
1. Yohanes hanya peduli pada kebenaran, tidak pada chronology [= urut-urutan waktu]. Jadi apa yang sebetulnya terjadi di akhir pelayanan Yesus, ia letakkan di awal pelayanan Yesus.
Tanggapan saya:
a. Khronologi termasuk dalam kebenaran.
b. Sebetulnya Injil yang sering menuliskan bagian-bagian yang seakan-akan tidak sesuai dengan khronologi / urut-urutan waktu adalah Injil Lukas, bukan Yohanes.
Misalnya: Lukas 4:5-12 (Lukas membalik pencobaan kedua dan ketiga), dan juga Lukas 22:17-22 (bandingkan dengan Markus 14:18-25 dan Yohanes 13:26-30).
Tetapi itupun dalam Lukas hanya ada perbedaan waktu yang sedikit. Tetapi dalam kasus ini, kalau Yohanes menulis secara tidak khronologis, maka perbedaan waktunya sangat besar.
2. Pada waktu Yohanes mati, ia belum selesai menyusun Injilnya, sehingga orang lain mengumpulkannya dan menyatukannya, dan orang itu meletakkan bagian ini di tempat yang salah.
Tanggapan saya:
Ini hanya tebakan yang tidak mempunyai dasar apapun.
Jadi, saya menyimpulkan bahwa memang terjadi dua kali penyucian Bait Allah, yang pertama pada awal pelayanan Yesus, dan ini diceritakan oleh Yohanes, dan yang kedua pada akhir dari pelayanan Yesus, dan ini diceritakan oleh ketiga kitab Injil yang lain.
Barnes’ Notes: “The transaction here recorded is in almost all respects similar to that which has been explained in the notes at Matt 21:12. This took place at the commencement of his public ministry; that at the close. On each occasion he showed that his great regard was for the pure worship of his Father; and one great design of his coming was to reform the abuses which had crept into that worship, and to bring man to a proper regard for the glory of God.” [= Transaksi yang dicatat di sini dalam hampir semua hal mirip dengan yang telah dijelaskan dalam catatan di Matius 21:12. Ini terjadi pada permulaan / awal dari pelayanan umumNya; itu pada akhir. Pada setiap peristiwa Ia menunjukkan bahwa perhatianNya yang besar adalah untuk penyembahan / ibadah yang murni dari BapaNya; dan satu rancangan besar dari kedatanganNya adalah untuk mereformasi penyalahgunaan-penyalahgunaan yang telah merangkak masuk ke dalam penyembahan / ibadah itu, dan membawa manusia pada suatu perhatian yang benar untuk kemuliaan Allah.].
Barnes’ Notes: “Though Jesus thus purified the temple at the commencement of his ministry, yet in three years the same scene was to be repeated. See Matt 21:12. And from this we may learn: 1. How soon people forget the most solemn reproofs, and return to evil practices. 2. That no sacredness of time or place will guard them from sin. In the very temple, under the very eye of God, these people soon returned to practices for which their consciences reproved them, and which they knew that God disapproved. 3. We see here how strong is the love of gain - the ruling passion of mankind. Not even the sacredness of the temple, the presence of God, the awful ceremonials of religion, deterred them from this unholy traffic. So wicked men and hypocrites will always turn ‘religion,’ if possible, into gain; and not even the sanctuary, the Sabbath, or the most awful and sacred scenes, will deter them from schemes of gain. ... So strong is this grovelling passion, and so deep is that depravity which fears not God, and regards not his Sabbaths, his sanctuary, or his law.” [= Jadi, sekalipun Yesus memurnikan Bait Allah pada permulaan dari pelayananNya, tetapi dalam tiga tahun suasana / adegan yang sama harus diulangi. Lihat Matius 21:12. Dan dari sini kita bisa belajar: 1. Betapa cepat orang-orang melupakan teguran-teguran / celaan-celaan yang paling kudus, dan kembali pada praktek-praktek yang jahat. 2. Bahwa tidak ada kekudusan / kekeramatan dari waktu atau tempat akan menjaga mereka dari dosa. Dalam Bait Allah, persis di bawah mata Allah / perhatian Allah, orang-orang ini segera / dengan cepat kembali pada praktek-praktek untuk mana hati nurani mereka menegur mereka, dan yang mereka tahu tidak direstui oleh Allah. 3. Kita melihat di sini betapa kuat cinta pada keuntungan itu - nafsu / keinginan besar yang menguasai dari umat manusia. Bahkan kekeramatan / kekudusan dari Bait Allah, kehadiran Allah, upacara-upacara agama yang menimbulkan rasa hormat / takut, tidak menahan mereka dari perdagangan yang jahat ini. Demikianlah orang-orang jahat dan munafik akan selalu mengubah ‘agama’, jika memungkinkan, menjadi keuntungan; dan bahkan Bait Allah (Ruang Suci + Ruang Maha Suci), hari Sabat, atau suasana yang paling menimbulkan rasa hormat / takut, tidak akan menahan mereka dari rencana yang sistimatis dan salah dari keuntungan. ... Begitu kuat nafsu / keinginan yang merendahkan diri ini, dan begitu dalam kebejatan itu, yang tidak takut kepada Allah, dan tidak mempedulikan hari-hari SabatNya, Bait Allah (Ruang Suci + Ruang Maha Suci) Nya, atau hukum TauratNya.].