ROMA 8:29-30 ( 5 BERKAT ORANG PERCAYA)
Roma 29-30 ,Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Dari penyelidikan ini, kita menemukan pengertian bahwa Allah yang patut dimuliakan itu memberikan kemuliaan atau penghormatan kepada umat pilihan-Nya. Dengan kata lain, kemuliaan Allah juga dinikmati oleh kita yang dimuliakan-Nya. Mengapa ? Karena kita telah dipilih, ditentukan, dipanggil dan dibenarkan-Nya melalui anugerah-Nya di dalam iman. Inilah janji Allah bagi kita yang telah dipilih, ditentukan, dipanggil dan dibenarkan, yaitu Allah akan memuliakan kita kelak.
Setelah merenungkan ketiga ayat ini, sudah siapkah kita berkomitmen hanya memuliakan nama-Nya di dalam doa-doa kita karena kita telah dipilih, ditentukan, dipanggil, dibenarkan dan akan dimuliakan-Nya ? Kiranya Tuhan memimpin dan memberkati hidup kita untuk terus-menerus memuliakan nama-Nya. Amin. Soli Deo Gloria
gadget, bisnis, otomotif |
Ada lima kata kerja yang dipakai di dalam kedua ayat ini.
Pertama, dipilih-Nya dari semula.
Pertama, dipilih-Nya dari semula.
Kita adalah orang yang dipilih Allah dari semula. Kata “dipilih” dalam terjemahan King James Version adalah foreknow ; Yunani : proginōskō berarti to know beforehand, foresee (=mengetahui/melihat sebelumnya). Ada unsur kekekalan di dalam tindakan Allah pertama ini, yaitu Allah memilih manusia sebelumnya atau sebelum dunia dijadikan (=sebelum dunia diciptakan). Dan Alkitab mengajarkan bahwa Allah yang memilih adalah Allah yang tidak terikat oleh waktu
Kedua, ditentukan-Nya dari semula.
Dengan kata lain, dari semula Allah menentukan kita yang telah dipilih-Nya dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya di dalam Kristus. Kita disebut anak-anak adopsi Allah di dalam Kristus, sedangkan Kristus disebut Kakak Sulung kita. Karena kita adalah anak-anak adopsi Allah di dalam Kristus, maka kita ditentukan-Nya dari semula dengan maksud agar kita (yang aslinya menyandang gambar Allah, tetapi sudah rusak total akibat dosa) menjadi serupa dengan gambar Allah sejati di dalam Kristus. Dengan demikian, pengadopsian kita menjadi anak-anak-Nya di dalam Kristus memulihkan gambar Allah yang dahulu sudah rusak akibat dosa. Dengan tujuan itulah kita ditentukan Allah terlebih dahulu.
Kata “memanggil” dalam bahasa Yunaninya kaleō bisa berarti memanggil ; menamai ; mengundang ; memanggil datang ; memanggil berkumpul ; mengambil (seseorang untuk suatu tugas).
Kedua, ditentukan-Nya dari semula.
Dalam KJV, kata ini diterjemahkan predestinate ; Yunaninya proorizō berarti to limit in advance, predetermine (membatasi di depan/terlebih dahulu, menetapkan sebelumnya). Dengan kata lain, kita yang dipilih-Nya, kita lah yang ditetapkan-Nya atau dibatasi-Nya. Kita yang ditentukan-Nya ini dengan tujuan “untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Efesus 1:5)
Dengan kata lain, dari semula Allah menentukan kita yang telah dipilih-Nya dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya di dalam Kristus. Kita disebut anak-anak adopsi Allah di dalam Kristus, sedangkan Kristus disebut Kakak Sulung kita. Karena kita adalah anak-anak adopsi Allah di dalam Kristus, maka kita ditentukan-Nya dari semula dengan maksud agar kita (yang aslinya menyandang gambar Allah, tetapi sudah rusak total akibat dosa) menjadi serupa dengan gambar Allah sejati di dalam Kristus. Dengan demikian, pengadopsian kita menjadi anak-anak-Nya di dalam Kristus memulihkan gambar Allah yang dahulu sudah rusak akibat dosa. Dengan tujuan itulah kita ditentukan Allah terlebih dahulu.
” Di dalam lima pokok Calvinisme, hal ini dikenal dengan istilah Limited Atonement (Penebusan Terbatas) yang berarti Kristus menebus dosa-dosa umat pilihan-Nya. Berarti ada keterbatasan pada sekelompok orang yang telah dipilih Allah untuk ditentukan-Nya.
Ketiga, dipanggil-Nya.
Setelah dua tindakan Allah dalam kekekalan, maka Ia menyatakan tindakan tersebut di dalam diri manusia dengan memanggil mereka. Dr. John Gill mengatakan bahwa panggilan ini adalah panggilan anugerah bagi umat pilihan-Nya menuju kemuliaan.
Di dalam memanggil beberapa orang yang telah dipilih dan ditentukan-Nya, Ia menggunakan proses waktu. Bagaimana caranya ? Ia memanggil manusia melalui Roh Kudus yang mengefektifkan karya penebusan Kristus di dalam hati umat pilihan-Nya. Rasul Paulus menuliskan hal ini di dalam Efesus 1:5-14 tentang penebusan Kristus dan karya Roh Kudus yang memeteraikan penebusan dan janji-janji yang akan diterima oleh anak-anak-Nya. Allah memanggil kita melalui Roh Kudus yang melahir barukan kita dengan berbagai macam cara, tujuannya hanya satu, supaya kita akhirnya bertobat dan percaya di dalam Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat kita secara pribadi
Keempat, dibenarkan-Nya.
Keempat, dibenarkan-Nya.
Kata “dibenarkan” dalam bahasa Yunani berasal dari akar kata dikaiosune yang artinya kebenaran keadilan, sehingga kata “dibenarkan” berarti dijadikan benar dan adil. Manusia yang berdosa mustahil bisa memiliki kebenaran keadilan sejati, karena manusia sudah rusak total dan mengurangi/tidak mencukupi kemuliaan Allah (Roma 3:23 ; KJV). Sehingga, hanya melalui anugerah Allah saja, manusia yang berdosa bisa dan layak dibenarkan/dijadikan benar dan berkenan di hadapan-Nya melalui karya Kristus.
Di dalam karya Kristuslah ini, kita dibenarkan melalui iman, sehingga tidak ada satu sedikit pun jasa baik manusia yang layak diperhitungkan. Ketika ada orang yang mengaku diri “Kristen” tetapi berani mengajarkan bahwa manusia dibenarkan melalui iman dan perbuatan baik, ia sedang menghina karya penebusan Kristus yang baginya kurang cukup dan bahkan ia sedang menyalibkan Kristus untuk kedua kalinya sama seperti ketika andai kata ia murtad.
Kelima, dimuliakan-Nya.
Kelima, dimuliakan-Nya.
Ini adalah hasil dari pembenaran melalui iman. Setiap umat pilihan yang telah dipanggil dan dibenarkan-Nya, mereka akan dibawa menuju kepada hasil akhirnya yaitu dimuliakan. Sungguh suatu anugerah Allah yang dahsyat. Akibat dosa, manusia yang dimahkotai kemuliaan Allah menjadi rusak total dan manusia semakin jijik di mata Allah, tetapi dosa tersebut ditebus dan akibat dari penebusan itu, manusia dikembalikan natur dan hakekatnya sehingga mereka mendapatkan kemuliaan yang dirusak dosa itu.
Sehingga, ketika kita menghadapi tantangan, penderitaan, fitnahan dari dunia kita, kita tak perlu kuatir dan kita harus terus berharap kepada Allah di dalam janji-Nya bahwa pada waktu-Nya, Ia akan memuliakan kita baik di sini dan di dalam kekekalan nantinya. Kemuliaan ini, menurut Dr. John Gill di dalam tafsirannya John Gill’s Exposition of the Entire Bible, bukan berupa hal-hal yang luar biasa, tetapi berkaitan dengan hubungan yang intim dengan Kristus di dalam kekekalan (mystical union with Christ).
Baca Juga: Berkat Orang Kristen
Oleh karena itu, di dalam Katekismus Singkat Westminster Pasal 1 dikatakan bahwa tujuan akhir manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia untuk selama-lamanya. Kemuliaan kita adalah kemuliaan ketika kita bisa berhubungan intim dengan Kristus di dalam Surga nantinya, di mana sudah tidak ada lagi dosa, ratap tangis, dll. Bukankah ini adalah anugerah Allah yang begitu agung dan luar biasa yang tak mungkin bisa disamai di dalam agama-agama dunia lainnya ?
Setelah merenungkan ketiga ayat ini, sudah siapkah kita berkomitmen hanya memuliakan nama-Nya di dalam doa-doa kita karena kita telah dipilih, ditentukan, dipanggil, dibenarkan dan akan dimuliakan-Nya ? Kiranya Tuhan memimpin dan memberkati hidup kita untuk terus-menerus memuliakan nama-Nya. Amin. Soli Deo Gloria