3 HAL POSITIF ABRAHAM DALAM ALKITAB

Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya. Imannya menjadi teladan bagi semua orang Kristen. Surat Ibrani mengatakan demikian: "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju... Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal" (Ibrani 11:8, 17)

Lebih lanjut hal positif Abraham yang dapat diterapkan dalam kehidupan orang percaya masa kini, yaitu Pertama, ketaatan yang mutlak kepada Tuhan. Kedua, iman yang kokoh kepada janji Tuhan. Ketiga, hati yang selalu mendoakan.

1. Pertama, Ketaatan yang Mutlak Kepada Tuhan.


Abraham adalah sosok tokoh sangat serius kepercayaan mutlak kepada Tuhan. Hubungan Abraham dengan Tuhan, menyebabkan Abraham mengerti betul apa yang dimaksud oleh Tuhan. Abraham menjadi pribadi yang sangat peka dengan suara Tuhan.(Green Denis, 1984)
3 HAL POSITIF ABRAHAM DALAM ALKITAB
gadget, otomotif, bisnis
Tidak mungkin, jika Abraham tidak memiliki hubungan baik dengan Tuhan, sehingga Abraham mengenal betul perintah Tuhan yang harus dia lakukan dan mana suara hatinya. Hubungan yang kuat inilah yang menyebabkan Abraham menjadi pribadi yang memiliki ketaatan mutlak kepada Tuhan, tanpa berpikir panjang.

Baik dalam hal, Tuhan menyuruh Abraham keluar dari Ur Kasdim ataupun Tuhan menyuruh Abraham mempersembahkan Ishak, anaknya di Gunung Moria. Sebab Abraham sangat percaya, bahwa Tuhan sanggup menghidupkan orang yang sudah mati, sebab Tuhan yang berjanji adalah setia (Ibrani 11:17-19).

Ketaatan inilah yang menjadi Abraham diberkati berlimpah-limpah.(Rantesalu, 2016) Sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus, seharusnya senantiasa memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan. Pengenalan akan Tuhan akan membawa kepada kedekatan kepada Tuhan. Kedekatan kepada Tuhan akan membawa kehidupan yang taat perintah Tuhan. Sebab sebagai landasan dalam membangun manusia untuk dididik dan dibimbing sebagai manusia yang taat pada kebenaran, agar berperilaku sesuai dengan norma-norma ajaran Kristen.(Arifianto, 2021)

Maka Ketaatan itulah yang menjadi buah dari pengenalan kepada Tuhan. Sebagai orang percaya, yang sudah ditebus dengan darah Yesus di kayu salib, seharusnya menjadi pribadi yang taat mutlak kepada seluruh perintah Tuhan. Ketaatan kepada Tuhan, dimulai dengan ketaatan orang percaya kepada seluruh kebenaran Firman Tuhan, tanpa memilih-milih mana yang menyenangkan dirinya dan mana yang tidak.

2. Kedua, Iman yang Kokoh Kepada Janji Tuhan.

Abraham adalah sosok tokoh yang sangat kokok mempercayai janji Tuhan. Janji Tuhan yang menjadi sentral kepercayaan Abraham kepada janji Tuhan adalah saat Tuhan berjanji untuk memberikan anak perjanjian dalam keturunan Abraham. Iman yang kokoh terhadap janji Tuhan, meskipun ada banyak tantangan yang terjadi. Abraham harus menunggu 25 tahun untuk mendapatkan Ishak menjadi anak perjanjian, sejak Firman Tuhan disampaikan. Menunggu bukanlah hal yang mudah. Namun Abraham dengan setia menunggu janji Tuhan, meskipun sudah tidak ada lagi dasar untuk berharap menerima janji Tuhan.(Gaebelein, 1976, p. 55)

Abraham sebagai pribadi yang mengenal Allah dan tahu siapa yang berjanji. Janji Tuhan setia dan dengan kesabaran Abraham menunggu janji Allah, akhirnya Abraham menerima yang dijanjikannya. Iman yang kokoh terhadap janji Tuhan menjadi bagian penting sebagai orang percaya. Sebagai orang percaya, seharusnya hidup senantiasa percaya kepada janji Allah.

Tuhan bukan saja berjanji, namun sudah memberikan hidup-Nya bagi kita, mati di kayu salib berkorban mati bagi kehidupan umat manusia. Siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa dan memperoleh hidup yang kekal. Alkitab sudah memberikan banyak janji Tuhan dan yang terpenting adalah bagaimana setiap orang percaya, mempercayai dengan penuh janji Tuhan yang sudah Firman Tuhan nyatakan, Pendidikan iman dalam kehidupan orang sangat penting.(Tefbana, 2021)

Jika Tuhan sudah berjanji, tidak mungkin diingkari. Janji Tuhan dalam keluarga, pekerjaan, masa depan kehidupan, study, berkat finansial bahkan pasangan hidup sudah Tuhan nyatakan dalam kebenaran Firman Tuhan dan pasti Tuhan akan genapi jika setiap orang percaya melakukan kebenaran Firman Tuhan.

3. Ketiga, Hati yang Selalu Mendoakan.

Abraham adalah sosok tokoh yang memiliki belas kasihan tinggi. Terlepas dari beberapa kontroversi yang terjadi ketika harus disuruh Tuhan keluar dari Ur Kasdim, Abraham harus membawa Lot dan segenap keluarganya. Kemudian ketika Sodom dan Gomora akan dimusnahkan Tuhan, Abraham dengan penuh kesungguhan berdoa kepada Tuhan, supaya Lot dan seisi rumahnya bisa terselamatkan.

Meskipun Abraham harus menawar dengan Tuhan dalam doa syafaatnya. Ini menunjukkan hati yang tulus, dimiliki oleh Abraham, untuk selalu mendoakan Lot, meski mereka sudah berpisah. Sebagai orang percaya, seharusnya juga memiliki hati seperti hati Abraham. Selalu berdoa bagi setiap orang, terkhusus bagi semua orang percaya.

Baca Juga: Kejadian 22:1-19 (Kepercayaan Abraham Diuji)

Mendoakan berarti hati dekat dengan orang yang didoakan. Orang percaya harus paham bahwa doa sangat besar kuasanya. Doa sanggup mengubah hal-hal yang mustahil menjadi hal yang tidak mustahil, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Memiliki hati yang selalu mendoakan adalah gaya hidup orang percaya. Setiap orang percaya dipilih secara khusus menjadi bagian keluarga Allah. (Rouw, 2017)

Bahkan ketika orang percaya fokus mendoakan berarti juga memperhatikan dengan serius setiap orang percaya. Ketika orang percaya memperhatikan, berarti juga bagian sebuah ibadah.(Baskoro & Santo, 2021)
Gadget
Next Post Previous Post