KEJADIAN 13:1-13 (5 PRINSIP MENGATASI KONFLIK)

I. Pengertian Konflik.

Arti Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan. Secara umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah.
KEJADIAN 13:1-13 (5 PRINSIP MENGATASI KONFLIK)
gadget, bisnis, otomotif
Istilah konflik berasal dari bahasa Inggris, yaitu 'conflict', yang artinya pertentangan atau perselisihan.

II. Penjelasan.

Ketika kita salah mengerti satu sama lain, atau kebutuhan satu sama lain tidak terpenuhi, akan terjadi konflik. Konflik, adalah bagus kalau membangun satu sama lain, bukan mengarah pada pertengkaran lalu kehancuran.

Yang menjadi pertanyaan bukannya berapa kali kita ada konflik, tapi bagaimana kita mengatasi konflik yang ada. Kita pasti akan berbuat salah satu sama lain, karena tidak ada orang yang sempurna di dunia ini.

Dalam cerita Kejadian 13:1-13, kita bisa melihat adanya konflik yang terjadi pada Abraham dan Lot, keponakannya.

Cinta teruji pada saat konflik; seberapa besar kasih dan kedewasaan kita akan terlihat saat kita menghadapi konflik. Konflik di kitab Kejadian terjadi karena ada kebutuhan yang tidak tercapai.

Menarik bahwa kata “kaya” dalam bahasa Ibrani artinya “beban”; dan memang banyak pikiran-pikiran yang membebani saat kita berkelimpahan. Dan di sini Abraham dan Lot sangat kaya, sehingga ternak nya amat banyak dan harus memikirkan bagaimana mereka bisa makan, sedangkan tempat tidak mencukupi.

Yakobus 4 berkata bahwa kita tidak bahagia saat keinginan tidak tercapai, lalu kita marah dan bertengkar satu sama lain nya. Manusia selalu ingin dicintai, didengar, dan selalu ada kebutuhan yang harus dipenuhi.

Ketika kita selalu menuntut ingin di dengar, di perhatikan terus menerus dan kita tidak pernah fokus untuk membagikan kasih pada orang lain, maka konflik pun akan terjadi. Dan ini biasanya akar masalah dari konflik yang terjadi, yaitu keegoisan. Sedangkan firman Tuhan (surat Paulus pada jemaat Efesus dan Filipi) mengajarkan kita untuk “jangan bertengkar”, untuk mencintai perdamaian dan bahkan menjadi pendamai.

Atmosfir dan keharmonisan dibuat. Tentu kita akan ada miskomunikasi satu sama lainnya, tetapi jangan lah kita sampai bertengkar atau membakar konflik sehingga menghancurkan hubungan satu sama lain!

Kita lihat di sini bahwa Abraham inisiatif terlebih dahulu untuk meredakan konflik. Yang umumnya terjadi adalah tidak ada keberanian untuk menghadapi konflik, lalu menjelekkan di belakang.

III. 5 (lima) Prinsip dalam mengatasi konflik

1.THE PERSON WHO WORSHIPS GOD IS BETTER EQUIPPED TO FACE THE CONFLICT

Abraham mengambil keputusan yang salah saat ada kelaparan dan dia malah ke Mesir, bahkan berbohong bahwa Sara adalah saudaranya, karena takut pada raja Mesir. Tetapi kita lihat setelahnya bahwa Abraham membangun Mezbah dan menyembah Tuhan kembali. Sebelum ada konflik, kita lihat Abraham menyembah Tuhan dan bahkan setelah konflik, dia pun menyembah Tuhan (lihat Kejadian 13: 4 di awal dan di akhir, Kejadian 13: 18).

Abraham mengerti bahwa Allah adalah sumber berkat, hati nya tidak terpikat pada materi tetapi pada Tuhan yang memberikan janji padanya. Karena itu dia rela mengalah pada Lot (padahal Abraham lebih kaya daripada Lot dan bahkan paman-nya!).

Abraham punya banyak materi, tetapi his possession did not possess him! (Beda dengan Lot).

Orang yang dewasa rohani akan lebih siap untuk menghadapi konflik. Semakin jauh engkau dari Tuhan, akan semakin jauh karakter nya dari cermin an dari karakter Kristus!

2. REMEMBER THAT CONFLICT WILL BECOME A BAD TESTIMONY (KEJADIAN 13:7)

Kenapa ayat 7 bisa tiba-tiba menyebutkan tentang orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu saat para gembala mereka berkelahi? Kemungkinan-kemungkinan mengapa ini ditulis karena Abraham tahu:

A. Kalau mereka bertengkar, orang Feris dan Kanaan akan mendapatkan keuntungan dari pertengkaran ini (tidak ada persatuan).

B. Kalau mereka bertengkar, ini akan menjadi kesaksian yang tidak baik pada orang-orang yang tinggal di sana yang menyembah berhala.

C. Kalau mereka bertengkar, Tuhan tidak akan memberkati. Selalu ada berkat dalam persatuan!

Ketika gereja saling bertengkar, dan bahkan orang-orang di dalam-nya bertengkar, apa pikiran yang ada pada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan? Tidak akan ada kesaksian yang indah yang terjadi, apalagi pada orang-orang yang tidak mengenal kasih Kristus! Kalau kasih Kristus saja tidak ada pada anak-anak-Nya, maka bagaimana dunia bisa melihat kasih Kristus melalui anak-anak-Nya?

Kita akan menjadi kesaksian yang indah saat kita bertumbuh dan mengasihi Tuhan, mengasihi satu sama lain. Untuk para laki-laki, baca juga ayat 1Petrus 3:7.

3. CHOOSE RELATIONSHIP THAN PERSONAL GAIN (I.E VALUE PEOPLE MORE THAN MATERIALISTIC THINGS)

Abraham berkata dia tidak mau bertengkar karena mereka bersaudara. Abraham menilai relasi lebih tinggi daripada materi! Relasi akan mempengaruhi sikap.

Kita sama sama murid Yesus, anak anak Tuhan (keluarga Allah) satu sama lain, jadi hati-hati lah pada perkataan kita satu sama lain.

4. DO NOT HOLD TO YOUR RIGHTS (JANGAN MEMPERTAHANKAN HAK KITA)

Abraham mengalah pada Lot, padahal perhatikan fakta fakta ini:
* Abraham lebih tua
* Abraham lebih kaya
* Abraham yang mengajak Lot
* Abraham yang dijanjikan Allah tanah Kanaan

TETAPI, Abraham malah mengalah kepada Lot! Dia tidak mempertahankan haknya. Hanya orang yang dewasa rohani dan tidak rakus, yang bisa melepaskan haknya untuk mendamaikan konflik.

Filipi 2:5-6 mengingatkan kita pada Kristus, yang punya ha kekat Allah, tapi tidak mempertahankan hak-Nya dan merendahkan diri-Nya!

Mengapa ada pertengkaran? Karena kita mempertahankan hak kita! Kita membenarkan diri kita, dan bersikap egois – bahkan ingin membalas orang tersebut saat hak kita diusik atau diambil!

5. DO NOT CHOOSE TEMPORARY THINGS OVER ETERNAL VALUES

Jangan memikirkan benefit yang hanya sementara, tetapi tidak mempunyai nilai yang kekal. Lihat Kejadian 13: 11-13, di mana Lot memilih tanah yang subur yang dilihatnya. Padahal itu adalah dekat dari pada Sodom yang akhirnya dihancurkan oleh Tuhan. Lot memilih value yang sementara, tapi dia tidak memikirkan anak-anaknya, atau bahwa Sodom adalah tempat yang sangat, amat jahat di mata Tuhan.

Pada akhirnya menyedihkan bahwa Lot kehilangan istrinya, dan bahkan anak-anaknya juga ikut seperti orang-orang Sodom.

Kita sering seperti itu, kita memilih apa yang kita lihat, keuntungan dan kenikmatan sekejap, tapi akhirnya akan menghancurkan. Abraham berbeda, dan menyerahkan kepada Tuhan – membiarkan Tuhan yang menentukannya. Dan Tuhan memberkati iman Abraham.

Apa yang umumnya kau lakukan saat ada konflik?. -Teknologi modern. Victor Liu
Next Post Previous Post