ARTI MELAYANI MENURUT ROMA 12:7
Roma 12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar.
Kata Melayani yang dalam konteks kitab Roma 12:7 adalah pelayanan Panggilan khusus bagi orintasi jemaat atau mereka yang akan dilayani memiliki kebutuhan khusus: “orang miskin, janda, yatim, tahanan, tunawisma dan lain-lain (Roma 12:7-8).
Pelayanan diakonia dalam artian yang khusus yaitu memberikan bantuan kepada semua orang yang mengalami kesulitan dalam kehidupan masyarakat. Maka karunia ini dapat diartikan sebagai karunia melayani yang secara khusus yaitu karunia dengan kemampuan khusus untuk melayani kebutuhan orang lain dengan cara memenuhi apa pun kebutuhan yang dibutuhkan orang lain, misalnya dalam hal kebutuhan materi atau benda. Seperti yang dilakukan oleh Marta dalam (Lukas 10: 38-42). Sependapat dengan hal itu
Noordegraaf mengungkapkan bahwa: diakonia merupakan salah satu cara pelayanan prioritas penggembalaan, baik secara menyeluruh dalam program maupun implementasinya di gereja lokal yang di harapkan mampu memberikan irama pelayanan yang seimbang dalam menjaga jiwa jiwa.
Penulis melakukan tinjauan terhadap kata melayani dari dua kata melayani yaitu diakonos dan diaken. Kata melayani secara etimologi dalam bahasa Yunani διακονεο.Kata tersebut dalam perjanjian baru disebut diakonia atau pelayanan dan kata ini juga memiliki akar kata yang sama yaitu diakonein atau melayani dan diakonos yang berarti pelayanan. Hal ini dapat berarti melayani, sebagai pelayan meja atau dapat disebut juga pelayan dapur, yang menantikan perintah di sekitar meja makan sama yang ditulis dalam kitab Matius 8 :15 dan Efesus 4:12.
Kata melayani adalah kata pelayanan yang bersifat sosial, sukarela dan memiliki motivasi untuk melayani Tuhan dan sesama, tanpa mengharapkan adanya imbalan. Dan mereka para pelayanan karunia yang melayani adalah mereka yang memberikan bantuan kasih yang anggota-anggota jemaat berikan kepada orang-orang lain untuk hidup mereka di dunia ini.
Dalam penjelasan di Perjanjian Baru karunia yang diberikan Allah sebagai dasar Alkitabiah mengenai karunia pemberian dari Roh Kudus, yang juga dikenal sebagai karunia rohani. Dapat ditemukan di Roma 12:6-8; 1 Korintus 12:4-11; 1 Korintus 12:28.
Karunia rohani yang terdapat di dalam (Roma 12:6-8) adalah karunia bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, membagi-bagikan sesuatu (memberi untuk orang lain), memimpin dan menunjukkan kemurahan. Dan karunia Roh yang diberikan dalam1 Korintus 12:4-11adalah karunia Roh tentang Karunia berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, menyembuhkan, mengadakan mukjizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berbahasa roh dan menafsirkan bahasa roh. Tetapi untuk Karunia yang terdapat dalam kitab 1 Korintus 12:28 adalah karunia menyembuhkan, menolong, memimpin dan berkata-kata dalam bahasa roh.
Dari dasar inilah maka sebagai orang percaya diwajibkan mengerti makna pelayanan atau karunia melayani jika melayani tanpa berteologi yang benar akan sama dengan membangun rumah di atas pasir yang tidak akan tahan uji dari terpaan angin pencobaan. Dalam Perjanjian Lama diakonia dalam bahasa Ibrani disebut syeret yang artinya melayani. Kata melayani juga memiliki arti dalam bahasa Ibrani pertolongan atau penolong, seperti dalam kisah di kitab Kejadian 2:18, 20; Mazmur. 121:1.22 Sebab dalam Alkitab diakonia dipahami sebagai pemeliharaan Allah untuk ciptaan-Nya secara Khusus adalah Manusia.
Kata diakon berasal dari kata Yunani diakonos (διάκονος), yang kerap diterjemahkan sebagai pelayan atau lebih khusus lagi pelayan meja. Secara harafiah, kata diakonia berarti memberi pertolongan atau pelayanan. Diakonia dalam bahasa Ibrani disebut syeret yang artinya melayani. Dalam terjemahan bahasa Yunani, kata diakonia disebutkan diakonia (pelayanan), diakonein (melayani), dan diakonos/diaken (pelayan).
Dalam hal ini Nordegraaf mendefinisikan kata diakonia dalam lima kata yaitu: Douleuein,yaitu melayani sebagai budak. Kata ini terutama menunjukkan arti ketergantungan dari orang yang melayani. Selanjutnya kata Leitreuein, yaitu melayani untuk uang. Kata bendanya latreia (pelayanan yang diupah) juga dipakai dalam pemujaan dewa-dewa. Dalam Perjanjian Baru, kata ini menunjukkan pelayanan untuk Tuhan Allah atau dewa-dewa, tidak pernah untuk saling melayani manusia.
Roma 12:1 menyebutkan logike latreia (ibadah yang sejati). Melayani Tuhan dengan tubuh, yaitu dengan diri sendiri dalam keberadaan yang sebenarnya adalah ibadah yang sesungguhnya dalam hubungan baru antar Kristus dan manusia. Lalu kata leitourgein, yaitu dalam bahasa Yunani digunakan untuk pelayanan umum bagi kesejahteraan rakyat dan negara. Selanjutnya ada kata therapeuein, yaitu menggarisbawahi kesiapan untuk melakukan pelayanan ini sebaik mungkin. Dan yang terakhir kata huperetein, yaitu menunjukkan suatu hubungan kerja terutama relasi dengan orang untuk siapa pekerjaan itu dilakukan.
Kata ini berarti si pelaksana memperhatikan instruksi si pemberi kerja. sediakan berkaitan dengan pelayanan sesuai dengan kebutuhan gereja dan konteks dunia di mana gereja berada. Pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dengan memiliki kesiapan untuk melayani Tuhan sesuai dengan konsep pemikiran Kristen yang benar. Harus menjadi tujuan dan konsep dalam pelayanan.
Sejatinya juga gereja dan orang percaya harus memanfaatkan semua media dan sumber daya manusia yang ada sebagai sarana untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya jiwa bagi kerajaan Allah.28Karena hal inilah sebagai bagian tujuan Tuhan memberikan karunia untuk banyak menjangkau jiwa bagi Tuhan dan gereja juga wajib menerapkan bimbingan dalam jemaat, dalam hal ini karunia- karunia Roh. Supaya gereja dan para pelayan Tuhan tidak salah menerapkan apa yang dikatakan melalui pedoman hidup yaitu Alkitab tentang karunia melayani.
Karunia Roh memang berbeda dengan talenta. Karunia Roh diberikan Allah kepada orang percaya untuk kemuliaan Allah. Namun talenta adalah bakat atau kesanggupan khusus pembawaan seseorang sejak lahir, digunakan untuk kepentingan umum manusia.
Sependapat dengan hal tersebut Rifai mengungkapkan bahwa talenta untuk mendapatkan konsep yang proporsional dan dari segi pemahaman alkitabiah dengan benar maka talenta itu dapat diaktualisasikan dalam kehidupan kekristenan masa kini. Setiap pelayanan Kristen juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karena pimpinan dan kekuatan dari Roh Kudus. Dengan memiliki motivasi yang benar yang didasari oleh Kasih Allah dengan sikap dan tunduk dalam melayani dan terlebih menggunakan hikmat yang datang dari Tuhan.
Kesimpulan
Allah adalah kasih, yang berbeda rasa, murah hati dan pengampun. Allah memperhatikan orang miskin, pendosa, yang sakit dan orang yang tersingkir. Dengan tujuan mulia Allah mengaruniakan karunia pelayanan kepada orang percaya suatu hal yang wajib direspon dan diaktualisasikan. Sebab orang percaya yang menjadi bagian dari masyarakat harus ikut andil dalam membangun komunitas yang berdampak bagi kemajuan bersama.
Maka itu pelayan yang menerima karunia melayani dalam Roma 12:7,harus memiliki tanggung jawab dan loyalitas serta menekankan sebuah keharusan untuk melayani Tuhan dan sesama yang dipercayakan kepadanya oleh Tuhan.
Untuk itu pelayan diharapkan mampu dan cermat dalam memahami tinjauan teologis dalam Roma 12: 7, maka pelayan menyadari bahwa pelayanan adalah kehormatan yang diberikan Tuhan dengan melayani dengan kesungguhan sebagai dedikasi orang percaya yang menerima karunia yang didasari dari keteladanan Yesus. Lalu memaknai pelayanan dalam sosio-teologi, yang menjadikan makna melayani sebagai keharusan yang harus diaktualisasikan kepada Tuhan dan sesama sebagai bagian dari menjadi berkat bagi dunia. Yonatan Alex Arifianto. Gadget
gadget, bisnis, otomotif |
Pelayanan diakonia dalam artian yang khusus yaitu memberikan bantuan kepada semua orang yang mengalami kesulitan dalam kehidupan masyarakat. Maka karunia ini dapat diartikan sebagai karunia melayani yang secara khusus yaitu karunia dengan kemampuan khusus untuk melayani kebutuhan orang lain dengan cara memenuhi apa pun kebutuhan yang dibutuhkan orang lain, misalnya dalam hal kebutuhan materi atau benda. Seperti yang dilakukan oleh Marta dalam (Lukas 10: 38-42). Sependapat dengan hal itu
Noordegraaf mengungkapkan bahwa: diakonia merupakan salah satu cara pelayanan prioritas penggembalaan, baik secara menyeluruh dalam program maupun implementasinya di gereja lokal yang di harapkan mampu memberikan irama pelayanan yang seimbang dalam menjaga jiwa jiwa.
Penulis melakukan tinjauan terhadap kata melayani dari dua kata melayani yaitu diakonos dan diaken. Kata melayani secara etimologi dalam bahasa Yunani διακονεο.Kata tersebut dalam perjanjian baru disebut diakonia atau pelayanan dan kata ini juga memiliki akar kata yang sama yaitu diakonein atau melayani dan diakonos yang berarti pelayanan. Hal ini dapat berarti melayani, sebagai pelayan meja atau dapat disebut juga pelayan dapur, yang menantikan perintah di sekitar meja makan sama yang ditulis dalam kitab Matius 8 :15 dan Efesus 4:12.
Kata melayani adalah kata pelayanan yang bersifat sosial, sukarela dan memiliki motivasi untuk melayani Tuhan dan sesama, tanpa mengharapkan adanya imbalan. Dan mereka para pelayanan karunia yang melayani adalah mereka yang memberikan bantuan kasih yang anggota-anggota jemaat berikan kepada orang-orang lain untuk hidup mereka di dunia ini.
Dalam penjelasan di Perjanjian Baru karunia yang diberikan Allah sebagai dasar Alkitabiah mengenai karunia pemberian dari Roh Kudus, yang juga dikenal sebagai karunia rohani. Dapat ditemukan di Roma 12:6-8; 1 Korintus 12:4-11; 1 Korintus 12:28.
Karunia rohani yang terdapat di dalam (Roma 12:6-8) adalah karunia bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, membagi-bagikan sesuatu (memberi untuk orang lain), memimpin dan menunjukkan kemurahan. Dan karunia Roh yang diberikan dalam1 Korintus 12:4-11adalah karunia Roh tentang Karunia berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, menyembuhkan, mengadakan mukjizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berbahasa roh dan menafsirkan bahasa roh. Tetapi untuk Karunia yang terdapat dalam kitab 1 Korintus 12:28 adalah karunia menyembuhkan, menolong, memimpin dan berkata-kata dalam bahasa roh.
Dari dasar inilah maka sebagai orang percaya diwajibkan mengerti makna pelayanan atau karunia melayani jika melayani tanpa berteologi yang benar akan sama dengan membangun rumah di atas pasir yang tidak akan tahan uji dari terpaan angin pencobaan. Dalam Perjanjian Lama diakonia dalam bahasa Ibrani disebut syeret yang artinya melayani. Kata melayani juga memiliki arti dalam bahasa Ibrani pertolongan atau penolong, seperti dalam kisah di kitab Kejadian 2:18, 20; Mazmur. 121:1.22 Sebab dalam Alkitab diakonia dipahami sebagai pemeliharaan Allah untuk ciptaan-Nya secara Khusus adalah Manusia.
Kata diakon berasal dari kata Yunani diakonos (διάκονος), yang kerap diterjemahkan sebagai pelayan atau lebih khusus lagi pelayan meja. Secara harafiah, kata diakonia berarti memberi pertolongan atau pelayanan. Diakonia dalam bahasa Ibrani disebut syeret yang artinya melayani. Dalam terjemahan bahasa Yunani, kata diakonia disebutkan diakonia (pelayanan), diakonein (melayani), dan diakonos/diaken (pelayan).
Dalam hal ini Nordegraaf mendefinisikan kata diakonia dalam lima kata yaitu: Douleuein,yaitu melayani sebagai budak. Kata ini terutama menunjukkan arti ketergantungan dari orang yang melayani. Selanjutnya kata Leitreuein, yaitu melayani untuk uang. Kata bendanya latreia (pelayanan yang diupah) juga dipakai dalam pemujaan dewa-dewa. Dalam Perjanjian Baru, kata ini menunjukkan pelayanan untuk Tuhan Allah atau dewa-dewa, tidak pernah untuk saling melayani manusia.
Roma 12:1 menyebutkan logike latreia (ibadah yang sejati). Melayani Tuhan dengan tubuh, yaitu dengan diri sendiri dalam keberadaan yang sebenarnya adalah ibadah yang sesungguhnya dalam hubungan baru antar Kristus dan manusia. Lalu kata leitourgein, yaitu dalam bahasa Yunani digunakan untuk pelayanan umum bagi kesejahteraan rakyat dan negara. Selanjutnya ada kata therapeuein, yaitu menggarisbawahi kesiapan untuk melakukan pelayanan ini sebaik mungkin. Dan yang terakhir kata huperetein, yaitu menunjukkan suatu hubungan kerja terutama relasi dengan orang untuk siapa pekerjaan itu dilakukan.
Kata ini berarti si pelaksana memperhatikan instruksi si pemberi kerja. sediakan berkaitan dengan pelayanan sesuai dengan kebutuhan gereja dan konteks dunia di mana gereja berada. Pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dengan memiliki kesiapan untuk melayani Tuhan sesuai dengan konsep pemikiran Kristen yang benar. Harus menjadi tujuan dan konsep dalam pelayanan.
Sejatinya juga gereja dan orang percaya harus memanfaatkan semua media dan sumber daya manusia yang ada sebagai sarana untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya jiwa bagi kerajaan Allah.28Karena hal inilah sebagai bagian tujuan Tuhan memberikan karunia untuk banyak menjangkau jiwa bagi Tuhan dan gereja juga wajib menerapkan bimbingan dalam jemaat, dalam hal ini karunia- karunia Roh. Supaya gereja dan para pelayan Tuhan tidak salah menerapkan apa yang dikatakan melalui pedoman hidup yaitu Alkitab tentang karunia melayani.
Karunia Roh memang berbeda dengan talenta. Karunia Roh diberikan Allah kepada orang percaya untuk kemuliaan Allah. Namun talenta adalah bakat atau kesanggupan khusus pembawaan seseorang sejak lahir, digunakan untuk kepentingan umum manusia.
Sependapat dengan hal tersebut Rifai mengungkapkan bahwa talenta untuk mendapatkan konsep yang proporsional dan dari segi pemahaman alkitabiah dengan benar maka talenta itu dapat diaktualisasikan dalam kehidupan kekristenan masa kini. Setiap pelayanan Kristen juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karena pimpinan dan kekuatan dari Roh Kudus. Dengan memiliki motivasi yang benar yang didasari oleh Kasih Allah dengan sikap dan tunduk dalam melayani dan terlebih menggunakan hikmat yang datang dari Tuhan.
Kesimpulan
Allah adalah kasih, yang berbeda rasa, murah hati dan pengampun. Allah memperhatikan orang miskin, pendosa, yang sakit dan orang yang tersingkir. Dengan tujuan mulia Allah mengaruniakan karunia pelayanan kepada orang percaya suatu hal yang wajib direspon dan diaktualisasikan. Sebab orang percaya yang menjadi bagian dari masyarakat harus ikut andil dalam membangun komunitas yang berdampak bagi kemajuan bersama.
Maka itu pelayan yang menerima karunia melayani dalam Roma 12:7,harus memiliki tanggung jawab dan loyalitas serta menekankan sebuah keharusan untuk melayani Tuhan dan sesama yang dipercayakan kepadanya oleh Tuhan.
Untuk itu pelayan diharapkan mampu dan cermat dalam memahami tinjauan teologis dalam Roma 12: 7, maka pelayan menyadari bahwa pelayanan adalah kehormatan yang diberikan Tuhan dengan melayani dengan kesungguhan sebagai dedikasi orang percaya yang menerima karunia yang didasari dari keteladanan Yesus. Lalu memaknai pelayanan dalam sosio-teologi, yang menjadikan makna melayani sebagai keharusan yang harus diaktualisasikan kepada Tuhan dan sesama sebagai bagian dari menjadi berkat bagi dunia. Yonatan Alex Arifianto. Gadget