TELAH DILAHIRKAN DARI ALLAH, 1 YOHANES 5:1,4
Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.
TELAH DILAHIRKAN DARI ALLAH, 1 YOHANES 5:1,4
TELAH DILAHIRKAN DARI ALLAH, 1 YOHANES 5:1,4
Rasul Yohanes beberapa kali menyinggung kelahiran baru atau “lahir dari Allah” (gennao ek theos) dalam surat 1 Yohanes ini. Satu tema yang ia awali dalam 1 Yohanes 2:29 dan ia sebutkan terakhir dalam 1 Yohanes 5:18.
gadget, asuransi, bisnis |
Mungkin saja Yohanes mendapat ide atau gagasan itu dari pengajaran Yesus dalam Yohanes 3, di mana Yesus mengatakan kepada seorang pemimpin agama yang bernama Nikodemus, “Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:3). Dalam ayat-ayat ini Yohanes membuat tiga pengamatan tentang kelahiran baru dan bukti-buktinya terkait dengan birthmarks (tanda lahir) ini.
Pertama, mereka yang lahir dari Allah memberikan kesaksian tentang kelahiran baru mereka dengan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias (1 Yohanes 5:1).
Kedua, mereka yang lahir dari Allah memberikan kesaksian tentang kelahiran baru mereka dengan mengasihi Allah Bapa dan anak-anak-Nya (ay.1).
Ketiga, mereka yang lahir dari Allah memberikan kesaksian tentang kelahiran baru mereka dengan terus menerus mengalahkan dunia (1 Yohanes 5:4).
Keberadaan “dilahirkan dari Allah” adalah tanda lahir atau birthmarks, sebuah deskripsi alkitabiah tentang seorang Kristen sejati. Itu juga disebutkan dalam Kitab Suci sebagai “dilahirkan kembali” atau “dilahirkan dari atas” (Yohanes 3:3,7; 1 Petrus 1:23) dan “dilahirkan kembali” (Titus 3:5).
Itu bukanlah pengalaman opsional atau sekunder bagi seorang anak Allah. Ini adalah hal yang sangat penting dan merupakan inisiasi yang wajib sebagai tanda pengenal khusus orang-orang percaya sejati. Yesus berkata dalam Yohanes 3:7, “Kamu harus dilahirkan kembali.” Menjadi seorang Kristen sejati berarti harus “dilahirkan kembali” atau “dilahirkan dari Allah.”
Kata “dilahirkan kembali” dalam pernyataan Yesus di dalam Yohanes 3:3 adalah kaya Yunani “gennethe anothen” dimana kata “gennethe” merupakan bentuk aorist pasif dari “gannao” yang berarti “memperanakkan atau dilahirkan”.
Sedangkan kata “anothen” secara harafiah berarti “dari atas”, di mana kata ini dapat juga berarti “kembali lagi” atau “baru”. Dengan demikian, kata “gennethe anothen” yang diterjemahkan dengan “dilahirkan kembali” sebenarnya juga berarti “lahir dari atas” ini menunjukkan bahwa kelahiran kembali adalah karya Allah sendiri.
Implikasi tegas dari kebenaran ini adalah bahwa “jika kita belum dilahirkan kembali, maka kita bukan orang percaya sejati”. Artinya, seseorang bisa saja menjadi Kristen sejak lahir, namun itu tidak menjamin bahwa ia telah lahir baru.
Tetapi, apabila kita benar-benar percaya Yesus sebagai Mesias kita, kita mempercayai Dia sebagai Anak Allah yang dalam inkarnasi-Nya menjalani kehidupan yang seharusnya kita jalani tetapi tidak kita jalani, kita mempercayai Dia yang telah mati menggantikan kita dalam kematian yang seharusnya kita mati, dan kita mempercayai bahwa Dia dibangkitkan dari kematian untuk memberi kita keselamatan yang pada dasarnya tidak layak kita terima namun dengan cuma-cuma diberikan kepada kita, maka kita akan mengalami pekerjaan supranatural Tuhan yaitu “kelahiran baru”.
Dilahirkan dari Allah dan percaya kepada Yesus Kristus Tuhan dan Juru selamat adalah dua hal yang saling terkait di dalam Alkitab dan tidak dapat dipisahkan. Mengapa?
Karena “born of God” (lahir dari Allah)” merupakan karya Allah dalam mengubah hati kita, sedangkan “believing in Jesus” (percaya kepada Yesus) merupakan respons kita ketika kita mendengar dan percaya pada berita Injil. Dalam kelahiran baru ini Allah tidak hanya memberi kita nama baru; tetapi Dia memberi kita karakter baru. Dia memberi kita karakter Allah sendiri saat kita masuk ke dalam keluarga-Nya.
Baca Juga: Pengobatan Pembesaran Prostat Jinak
Ingatlah, Yesus tidak datang untuk mati dengan cara yang mengerikan di salib hanya agar kita menjadi orang yang baik, atau lebih baik. Dia datang untuk secara dramatis, pribadi, radikal, dan selamanya mengubah kita dan menjadikan kita orang yang baru, sebagaimana yang dikatakan oleh rasul Paulus,
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). Melalui kelahiran baru yang diberikan kepada kita Kristus menyelesaikan pekerjaan mulia ini. Karena itu, kita (Anda dan saya) harus dilahirkan kembali, dan hanya dengan cara ini kita dapat menjadi anggota keluarga Allah sejati, anggota keluarga Kerajaan Surga.