7 Respons Orang Percaya Menghadapi Tantangan Iman

Menjadi pengikut Kristus, ada harga yang harus dibayar, bahkan menjadi orang percaya harus memberikan hidup bagi Tuhan dan akan muncul tantangan iman yang harus dihadapi. Lalu bagaimana menghadapinya?

1. Membangun persekutuan dengan Tuhan melalui doa


Orang percaya yang sungguh-sungguh bergaul dengan Kristus dan memiliki iman yang teguh, dikala menghadapi tantangan dan pergumulan tidak akan menyerah tetapi memperoleh kemenangan. Orang percaya berdoa karena percaya akan firman, dan jika ia tidak berdoa berarti tidak percaya akan firman. Orang malas berdoa ketika permohonannya tidak terjawab pada waktu yang ia inginkan. 
7 Respons Orang Percaya Menghadapi Tantangan Iman
Seperti Donald S. Whitney menyatakan, kita tidak sering berdoa karena kurang percaya bahwa doa kita dikabulkan. Seharusnya ketika tantangan dan pergumulan ada, jangan mempengaruhi iman orang percaya. Sebaiknya mengambil waktu khusus untuk berdoa dan memohon pertolongan supaya kuasa Roh Kudus-Nya nyata karna saat Roh Kudus bekerja hidup pasti akan berbeda dan mampu menghadapi tantangan dan pergumulan. seperti Daud ditimpa masalah buruk, masalah yang rumit dan guncangan yang hebat? (1 Samuel 30:1-6)

Daud menyikapi kejadian yang membuat pedih hati itu dengan ketenangan dan penguasaan diri yang benar sehingga sudut pandang yang dipakai dalam melihat situasi yang sulit adalah justru di tempat yang sulit Tuhan akan menunjukkan mukjizat-Nya. Persekutuan dengan Tuhan melalui doa sangat penting. Karna doa adalah nafas hidup orang percaya. 

Kadang-kadang kita merasa bahwa kenapa lama sekali terjawab doa saya, hal ini terjadi karena tidak sabar. Janji Tuhan ya dan amin, maka pada waktunya ia akan menjawab. Jadi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, tetap dan selalu bertekun dalam iman di dalam doa. Sebab doa adalah bagian terpenting dari iman, sesuai dengan Alkitab katakana: “tetaplah berdoa”, bertekun dalam doa, “berdoa selalu di dalam Roh” (1 Tesalonika 5:17, Efesus 6:18).

2. Percaya dengan sungguh-sungguh

Guncangan yang besar dapat membuat iman kita jadi lemah, goyah dan terombang-ambing. Jika melihat perjalanan hidup Daud maka ada banyak pertolongan Tuhan dan kualitas imannya yang besar seperti ketika menghadapi singa, beruang ataupun Goliat yang sangat besar dan tinggi badannya, jadi Daud memiliki iman yang sangat besar, tetapi kenyataannya dalam guncangan ini Daud tidak mengalami keguncangan iman.

Respons Daud adalah menguatkan iman percayanya, siapa pun manusia didunia ini dapat mengalami kemerosotan, kebimbangan dan kelemahan iman, tetapi bangun dan bangkit untuk mengokohkan iman seperti Daud. Yakobus 1:6-7 berkata, “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.”

3. Iman yang Dipraktikkan


Sesudah memiliki iman, ada yang perlu dilalui supaya iman semakin meningkat. Iman mesti diucapkan, diakui, nyata dalam perbuatan atau dipraktikkan dan diuji. Praktik iman maksudnya harus melatih iman yang disertai perbuatan. Kitab Yakobus sangat jelas mencatat bahwa iman harus disertai dengan perbuatan, seperti yang tertulis dalam Yakobus 2:14-26, memberitahukan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. 

Orang bisa melihat apakah kita orang percaya adalah melalui perilaku kita. Jika kita orang percaya tidak memiliki kesaksian hidup atau perbuatan yang baik, orang-orang akan mempunyai pandangan yang negatif terhadap kita. Hanya melalui iman yang disertai dengan perbuatan barulah dapat mempengaruhi orang-orang di sekeliling kita untuk mengenal Yesus dan percaya kepada-Nya.

Sebagai orang percaya, kita harus benar-benar harus fokus pada iman. Sejak kita percaya kepada Kristus, seharusnya orang percaya mengikuti teladan-Nya karena itu iman harus dinyatakan dalam perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong. Artinya tidak hanya beriman saja akan tetapi bertindak. 

Orang percaya bisa saja masih memiliki iman yang sama terhadap Tuhan, tetapi kadang kadar percaya dapat berkurang saat menghadapi suatu masalah, tantangan dan pergumulan hidup. Iman adalah sesuatu yang kita punyai sedangkan percaya adalah tindakan yang kita lakukan berdasarkan pada iman kepada Tuhan. Dan percaya adalah suatu tindakan yang aktif. Dalam surat Yakobus menulis bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:17). 

Iman yang mati jelas tidak bertumbuh, Sebelum iman kita tumbuh di tanah yang baik maka selama itu pula keyakinan kita kepada Allah terasa rapuh, sebab iman yang dipraktikkan akan bertumbuh. Agar iman bertumbuh dan bertambah teguh maka memerlukan firman Tuhan untuk dibaca, direnungkan dan dipraktikkan sehingga mendapat kekuatan Allah Karena itu, iman yang demikian tidak berguna. Perbuatan-perbuatan dimaksud adalah perbuatan yang sejalan dengan iman yang kita miliki. Itulah yang disampaikan Andreas dalam bukunya, aku percaya karena itu aku bertindak

4. Iman adalah Kunci Kemenangan

Setiap orang percaya ingin keluar dan menang dari tantangan dan pergumulan hidup, hal ini terjadi bila memandang pergumulan secara positif maka pasti ada solusi diberikan oleh Tuhan. Menang dalam menghadapi masa-masa di mana ia merasa tidak sanggup bangkit lagi dari pergumulan hidup yang mengakibatkan Keterpurukan iman. 

Hal ini juga nyata atas kemenangan Yesus, ketika Ia dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis (Matius 4:1) dan beberapa ujian dari iblis yang harus dilewati Yesus namun Ia tidak ada sedikit pun jatuh ke dalam ujian tersebut akan tetapi, Yesus menang saat ia menolak dengan tegas untuk tunduk pada tawaran iblis. Ini adalah suatu teladan yang Yesus berikan kepada orang percaya untuk meraih kemenangan. Hal ini juga diungkapkan U.T. Saputra, teladan Yesus yang mengalahkan iblis merupakan dasar dari orang percaya untuk memiliki sikap iman yang benar ketika menghadapi pergumulan

Orang percaya juga akan mengalami kemenangan jika kuat imannya dan tetap berpegang pada firman Tuhan. Iman adalah kunci kemenangan dan keberhasilan dalam hidup orang percaya untuk memperoleh keselamatan. Walaupun hidup penuh tantangan, masalah, tidak perlu takut, kuatir dan menyerah tetapi harus meyakini dengan iman bahwa pasti akan menang dari segala tantangan hidup. 

Seperti yang disampaikan oleh Rubin Adi Abraham, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan tantangan, masalah tetapi Allah menjanjikan penyertaan dan kemenangan bagi orang yang beriman. Ini adalah suatu kepastian yang meyakinkan dan memberi jaminan. Hal ini juga diungkapkan oleh Herman Bavinck dalam bukunya, bahwa menurut kitab suci, iman ini membawa kepastiannya sendiri. Iman adalah jaminan. Kepastian adalah suatu keadaan pikiran dan damai di dalam pikiran yang dialami seseorang ketika menemukan dan mengakui kebenaran ia mendapat ketenangan di dalamnya.

5. Iman Membuat Orang Bergantung kepada Tuhan


Iman mengajarkan kita bergantung kepada Tuhan. Bergantung adalah sebuah keputusan iman. Hidup yang bergantung kepada Tuhan berarti benar-benar memiliki penyerahan diri kepada Tuhan dan tidak berjalan dengan kekuatan sendiri, bahkan melibatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Iman yang didasarkan pada Allah membuat kita dapat bertahan, kokoh tidak tergoyahkan ketika dihadang berbagai masalah. 

Bergantung kepada Tuhan berarti tidak mengandalkan kekuatan sendiri yang akhirnya membuat panik dan salah melangkah, hal ini terjadi karena tidak mengingat senjata Firman Tuhan yang mengajarkan bahwa segala kebimbangan, keraguan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh orang percaya pada saat bergumul menghadapi persoalan, diserahkan kepada Tuhan dengan doa di dalam iman (1Petrus 5:7).

6. Tantangan dan Pergumulan Menghasilkan Iman yang Bertumbuh

Iman harus bertumbuh, berbuah, sampai mencapai tingkat kedewasaan penuh. Pertumbuhan iman adalah keharusan untuk kehidupan rohani yang berhasil dan produktif. Alkitab dalam 2 Petrus 3:18 dan Efesus 4:13-15 memerintahkan kita agar bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, dan mencapai kedewasaan penuh.

7. Iman yang Kuat Menghasilkan Orang Percaya yang Kuat


Banyak orang berkata bahwa Tuhan bisa melakukan segala hal, namun pada kenyataannya ketika ada tantangan merasa tidak kuat dan seolah Tuhan tidak dapat terlibat dalam setiap tantangan tersebut. Hal ini terbukti pada saat berhadapan dengan pergumulan yang sulit menurut dia, masih meragukan pertolongan Tuhan. Leo Harris mengatakan: Terlalu banyak orang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan segala hal, tetapi mereka tidak percaya bahwa Tuhan dapat melakukan banyak hal. Terlalu banyak orang berseru bahwa segala hal dapat terjadi, tetapi mereka segan untuk menerima bahwa hal itu pasti terjadi.

Baca Juga: 3 Iman Seperti Daud

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang percaya, sungguh-sungguh percaya akan karya Tuhan dalam setiap pergumulan hidup. Sesungguhnya bila orang percaya menyerahkan segala pergumulannya kepada Tuhan maka ia semakin diteguhkan, dikuatkan dan bertahan dalam menghadapi tantangan dan pergumulan tersebut, sebab kita tidak menjalani sendiri akan tetapi. Firman Tuhan berkata “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” sebab itu dengan yakin kita bisa berkata Tuhan adalah penolongku (Ibrani 13:5-6a).

Kesimpulan

Kehidupan orang percaya harus bertolak dari iman. Iman adalah mengamini dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya kepada janji Allah. Hal ini dinyatakan melalui perbuatan. Iman dan perbuatan adalah hal yang tidak dapat diselesaikan satu sama lain, tetapi saling melengkapi. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa iman merupakan daya pendorong untuk melakukan perbuatan Allah yang mustahil dilakukan oleh kekuatan manusia dalam menghadapi pergumulan hidup. 

Dengan demikian iman merupakan unsur primer dalam kehidupan orang percaya lebih penting dari segala sesuatu. Dalam hal ini orang percaya harus mampu mempertahankan imannya dalam berbagai macam himpitan dan tantangan hidup baik eksternal maupun internal supaya bertahan dan mengalami kemenangan bersama Tuhan.

Dengan iman kuasa Allah akan nyata dalam pergumulan asal tidak bimbang, dan ragu akan kuasa Allah, tetapi bergantung pada Kuasa-Nya Allah, karena pada saat iman bekerja pada saat itu juga kuasa Allah nyata. Apabila orang percaya hidup di dalam iman dan terus bertumbuh di dalam iman yang benar menurut Alkitab, maka iman itulah yang akan memimpin kepada kedewasaan iman dalam pergumulan. Iman adalah anugerah Allah sendiri kepada setiap pribadi manusia untuk menggenapi janjinya. Ibrani 11:1 “iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.

Iman yang kuat menghasilkan orang percaya yang kuat menghadapi tantangan dan pergumulan. Dan oleh iman manusia dapat mengerti bagaimana Allah bertindak dan berkarya dalam pergumulan yang dihadapi untuk menolong dan memberi jalan keluar serta menyelamatkannya dan memberi kemenangan. Oleh karena iman segala perkara dapat ditanggung dan dapat menemukan jalan keluarnya serta memberi harapan, kemenangan, ketenangan untuk kemuliaan-Nya. Yanti Imariani Gea
Next Post Previous Post