AKULAH TERANG DUNIA (YOHANES 8:12-20)
Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup
Tempat terjadinya soal-jawab ini dengan para penguasa Yahudi, adalah di dalam tempat Perbendaharaan Bait Allah, yang terletak di Serambi Wanita. Serambi Bait Allah yang pertama ialah halaman untuk orang-orang bukan Yahudi; halaman yang kedua ialah Halaman untuk kaum Wanita. Hal itu disebut demikian oleh karena orang-orang wanita tidak boleh melewati batasan itu, kecuali jika mereka benar-benar hendak mempersembahkan korban di atas mezbah yang terletak di dalam Halaman Imam-imam.
8. Mengapa orang-orang Farisi tidak percaya pada Yesus meskipun Dia memberikan bukti-bukti?
Orang-orang Farisi tidak percaya pada Yesus meskipun Dia memberikan bukti-bukti karena mereka memiliki keyakinan dan pandangan yang berbeda tentang Mesias yang dijanjikan. Mereka mengharapkan seorang Mesias yang akan datang sebagai pemimpin politik dan pembebas nasional dari kekuasaan Romawi. Sementara itu, Yesus tidak memenuhi harapan mereka karena Dia datang sebagai Mesias yang membawa keselamatan rohani dan mengajarkan tentang Kerajaan Allah. Selain itu, Yesus juga mengkritik dan mengecam perilaku hipokritis orang-orang Farisi, sehingga membuat mereka semakin tidak suka dan tidak percaya pada-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam pasal Yohanes 8:12-20 di mana Yesus berbicara dengan orang-orang Farisi dan mereka tidak menerima ajaran-Nya.
Di sekeliling Halaman Wanita itu ada serambi; dan di serambi itu, ada tiga belas peti uang pada tembok dan di dalam peti-peti itu orang memasukkan persembahan mereka. Peti-peti inilah yang disebut Trompet, karena bentuknya sama seperti trompet, sempit di pucuk atas dan melebar ke dasar bawah.
1. Apa arti dari ayat "Aku adalah terang dunia" dalam Yohanes 8:12?
Ayat "Aku adalah terang dunia" dalam Yohanes 8:12 adalah pernyataan Yesus bahwa Ia adalah sumber cahaya dan kebenaran dalam dunia yang gelap karena dosa.
Ketiga belas peti uang itu masing-masing dimasukkan persembahan-persembahan tertentu. Pada dua peti pertama harus dimasukkan setengah syikal yang diwajibkan bagi tiap orang Yahudi untuk membayarnya guna pemeliharaan Bait Allah. Pada peti yang ketiga dan keempat dimasukkan sejumlah uang senilai harga dua ekor merpati yang wajib bagi seorang wanita guna penyucian setelah melahirkan anak (Imamat 12:8).
Pada peti kelima dimasukkan persembahan yang digunakan untuk biaya kayu bakar yang dibutuhkan agar api mezbah terus-menerus menyala. Pada peti keenam dimasukkan persembahan yang dibutuhkan untuk biaya kemenyan yang dipakai dalam kebaktian-kebaktian di dalam Bait Allah. Pada peti yang ketujuh dimasukkan persembahan guna memelihara bejana-bejana emas yang dipakai dalam kebaktian-kebaktian. Terkadang seorang atau satu keluarga menyisihkan jumlah uang tertentu yang dimaksudkan guna persembahan dosa atau persembahan pengucapan syukur.
Pada enam trompet sisanya, orang memasukkan sisa uang berapa saja yang masih tersisa setelah persembahan tersebut dilakukan, atau suatu persembahan ekstra yang ingin diberikan.
Jelaslah bahwa empat Perbendaharaan itu merupakan tempat yang cukup ramai dikunjungi orang, dengan orang-orang yang beribadat yang berderet-deret datang dan pergi. Tidak ada tempat lain yang lebih baik untuk mengumpulkan sejumlah besar hadirin orang-orang yang beriman untuk diberi pelajaran, daripada tempat Perbendaharaan ini.
Jelaslah bahwa empat Perbendaharaan itu merupakan tempat yang cukup ramai dikunjungi orang, dengan orang-orang yang beribadat yang berderet-deret datang dan pergi. Tidak ada tempat lain yang lebih baik untuk mengumpulkan sejumlah besar hadirin orang-orang yang beriman untuk diberi pelajaran, daripada tempat Perbendaharaan ini.
Di dalam bagian ini, Yesus memberi suatu pernyataan yang penting: “Akulah Terang Dunia.” Ada kemungkinan besar bahwa latar bela-kang suasana, di mana pernyataan itu diberikan, membuat per-nyataan tersebut dua kali lebih hidup dan mengesankan. Perayaan yang dihubungkan oleh Yohanes dengan percakapan ini adalah hari raya Pondok Daun (Yohanes 7:2). Kita telah melihat (Yohanes 7:37) bagai-mana upacara-upacara itu telah menimbulkan kejadian di mana Yesus menyatakan pemberian air yang hidup kepada manusia. Akan tetapi ada upacara lain yang dihubungkan dengan hari raya ini.
Pada malam hari pertama dilakukan upacara yang disebut Penerangan Bait. Upacara ini dilakukan di Halaman Wanita. Halaman ini dikelilingi oleh serambi yang lebar untuk dapat menampung para penonton. Pada tengah-tengah halaman itu telah ditempatkan empat kandil (yaitu tempat lilin yang bercabang-cabang) yang besar.
Pada waktu hari menjadi petang, maka keempat kandil besar itu dipasang dan dikatakan orang, kandil-kandil itu memancarkan nyala terang yang begitu besar ke seluruh kota Yerusalem sehingga tiap halaman dalam rumah menjadi terang benderang. Dan sepanjang malam itu, sampai ayam jantan berkokok pada pagi hari berikutnya, orang-orang yang termulia dan yang paling bijak dan paling suci di Israel menari-nari di hadapan Tuhan, sambil menyanyikan mazmur sukacita dan puji-pujian dan orang banyak menontonnya.
Yesus berkata: “Kamu telah melihat nyala api dari Penerangan Bait menembus kegelapan malam. Aku adalah Terang Dunia, karena orang yang mengikuti Aku mempunyai terang, tidak hanya untuk satu malam yang menggetarkan hati, melainkan untuk sepanjang perjalanan hidupnya. Terang dari Bait itu adalah cemerlang, akan tetapi pada akhirnya akan berkedip-kedip dan padam. Akulah Terang yang menyala untuk selamanya.”
Selanjutnya Yesus berkata: “Barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Terang kehidupan berarti dua hal. Dalam bahasa Yunani dapat berarti “terang yang terpancar dari sumber kehidupan”, atau “terang yang memberi kehidupan”. Dalam bagian ini dapat berarti kedua-duanya. Yesus adalah terang Allah yang memberi kehidupan kepada manusia. Sama seperti bunga tidak mungkin bisa bersemi jika tidak pernah melihat sinar matahari, demikian juga hidup kita tidak bisa bersemi dengan keagungan dan keindahan yang seharusnya dipunyai, kecuali jika hidup ini disinari oleh terang kehadiran Yesus.
Dalam bagian ini Yesus berkata tentang hal mengikuti Dia sendiri. Kita sering kali berkata tentang mengikuti Yesus; kita juga sering kali mendesak orang lain untuk melakukan hal itu. Apakah yang dimaksudkan? Dalam bahasa Yunani, kata kerja “mengikuti” ialah “akolouthein”, dan arti-artinya menyoroti apa yang dimaksudkan dengan mengikuti Yesus.
Akolouthein mempunyai lima arti yang berbeda, akan tetapi berhubungan erat satu dengan yang lain.
(1) Kata itu sering kali digunakan untuk seorang serdadu yang mengikuti kaptennya. Serdadu itu ikut ke mana saja kaptennya memimpin dia: pada mars rute panjang, ke medan pertempuran, dalam kampanye-kampanye (perang) di negeri-negeri asing. Orang Kristen merupakan serdadu dan Kristus adalah komandannya.
(2) Sering kali kata itu dipakai untuk seorang budak yang menyertai tuannya, ke mana saja tuan itu pergi, budak itu selalu siap melayaninya, untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dia benar-benar secara harfiah selalu siap sedia mendampingi dan melayani tuannya. Orang Kristen adalah seorang budak yang kesukaannya ialah melayani Kristus.
(3) Sering kali dipakai juga untuk menerima baik pandangan yang bijaksana dari seorang penasehat. Jika seorang merasa ragu-ragu, maka dia pergi kepada seorang ahli, dan jika ia bijaksana ia menerima baik penilaian/pertimbangan ahli itu. Orang Kristen adalah orang yang memakai nasehat Kristus sebagai pedoman hidup dan kelakuan.
(4) Sering kali berarti juga menuruti undang-undang kota atau negara. Kalau seorang menjadi anggota yang berguna dari suatu masyarakat atau persekutuan, dia harus setuju untuk mematuhi hukum-hukumnya. Orang Kristen yang menjadi warganegara kerajaan sorga menerima baik undang-undang dari kerajaan dan dari Kristus sebagai hukum yang memerintah hidupnya.
(5) Sering kali berarti juga mengikuti garis argumentasi dari si guru atau mengikuti inti sari dari pembicaraan orang. Orang Kristen adalah orang yang telah mengerti arti dari pengajaran Kristus. Dia tidak mendengar tanpa pikir atau perhatian. Dia menampung pesan itu di dalam akal-budinya dan mengerti, menerima kata-kata itu di dalam ingatannya dan mengingat-ingatnya, dan menyimpannya di dalam hati dan menurut.
Menjadi pengikut Kristus berarti memberi seluruh dirinya, badan, jiwa dan nyawa dalam penurutan kepada Tuannya, dan untuk memasuki penurutan itu berarti berjalan di dalam terang. Jika kita berjalan sendiri, kita pasti tersandung dan meraba-raba, karena begitu banyak masalah-masalah kehidupan ada di luar jangkauan pemecahan. Jika kita berjalan sendiri, kita pasti mengambil jalan yang keliru, karena kita tidak mempunyai peta kehidupan yang bisa diandalkan. Kita memerlukan hikmat surgawi untuk perjalanan kita di dunia ini.
Orang yang mempunyai petunjuk yang aman dan peta yang tepat adalah orang yang pasti akan sampai dengan selamat pada akhir perjalanan. Yesus Kristus adalah Petunjuk itu, dan Dia sajalah yang mempunyai peta kehidupan. Mengikuti Dia berarti berjalan dengan selamat sepanjang hidup dan sesudah itu masuk ke dalam kemuliaan.
𝐓𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐃𝐈𝐊𝐄𝐍𝐀𝐋 𝐌𝐀𝐍𝐔𝐒𝐈𝐀.
Pada waktu Yesus mengatakan diri sebagai Terang Dunia, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi memberi reaksi permusuhan. Pernyatan itu kedengaran lebih mengherankan bagi mereka daripada bagi kita. Bagi mereka kedengarannya sebagai tuntutan – dan sesungguhnya memang demikian – menjadi Mesias, dan bahkan lebih dari itu, melakukan pekerjaan yang hanya Tuhan saja dapat melakukan.
Perkataan terang khususnya dalam pemikiran dan bahasa orang Yahudi dihubungkan dengan Tuhan. “Tuhan adalah terang” (Mazmur 27:1), “Tuhan akan menjadi penerang abadi bagimu” (Yesaya 60:19).
Perkataan terang khususnya dalam pemikiran dan bahasa orang Yahudi dihubungkan dengan Tuhan. “Tuhan adalah terang” (Mazmur 27:1), “Tuhan akan menjadi penerang abadi bagimu” (Yesaya 60:19).
“Dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap.” (Ayub 29:3). “Sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjadi terangku.” (Mikha 7:8). Para rabi menyatakan bahwa nama dari Mesias ialah Terang. Jika Yesus menyatakan diri sebagai Terang Dunia, Dia menuntut sesuatu yang paling tinggi.
Argumentasi yang diberikan di dalam bagian ini adalah sulit dan rumit, akan tetapi hal itu meliputi tiga unsur :
Argumentasi yang diberikan di dalam bagian ini adalah sulit dan rumit, akan tetapi hal itu meliputi tiga unsur :
(1) Orang-orang Yahudi menuntut bahwa suatu pernyataan yang telah dibuat Yesus tidak dapat dipandang tepat oleh karena tidak didukung oleh bukti-bukti yang cukup. Hal itu, seperti yang dilihat oleh mereka, hanya didukung oleh kata-kata-Nya sendiri saja, dan menurut hukum orang Yahudi suatu pernyataan harus didasarkan atas bukti dari dua orang saksi, sebelum hal itu dapat dipandang benar.
“Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.” (Ulangan 19:15). “Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.” (Ulangan 17:6). “....tetapi kalau hanya satu orang saksi saja tidak cukup untuk memberi keterangan terhadap seseorang dalam perkara hukuman mati.” (Bilangan 35:30). Jawaban Yesus ada dua ganda.
Pertama, Dia menjawab bahwa jawaban Dia sendiri adalah cukup. Dia menyadari benar kuasa-Nya sendiri, sehingga tidak perlu ada saksi lain. Ini bukanlah kebanggaan yang timbul dari kepercayaan atas diri sendiri. Ini hanya suatu contoh yang biasa dari hal semacam itu yang terjadi tiap hari. Seorang ahli bedah yang besar yakin atas ketetapannya sendiri; dia tidak membutuhkan seorang lain pun untuk mendukung dia; saksinya ialah keterampilannya sendiri.
Seorang ahli hukum atau hakim yang besar yakin benar atas interpretasinya sendiri dan penerapan hukum itu. Bukanlah oleh karena dia bangga atas pengetahuannya, tetapi hanya oleh karena dia tahu bahwa dia tahu. Yesus begitu menyadari hubungan-Nya yang dekat dengan Allah sehingga Dia tidak membutuhkan suatu kuasa lain untuk mendukung tuntutan-Nya kecuali hubungan-Nya dengan Allah.
Kedua, Yesus berkata dalam kenyataan sesungguhnya bahwa Dia telah mempunyai saksi kedua, dan saksi kedua itu adalah Allah. Bagai-manakah Allah memberi kesaksian atas kuasa (otoritas) yang tertinggi dari Yesus?
(a) Kesaksian Allah ada dalam kata-kata Yesus. Tidak ada seorang pun dapat berkata-kata dengan
hikmat itu kecuali Allah memberikannya pengetahuan.
(b) Kesaksian Allah adalah perbuatan-perbuatan Yesus. Tidak ada seorang pun dapat berbuat perkara-perkara yang demikian itu, kecuali Allah bertindak melalui Dia.
(c) Kesaksian Allah ada di dalam akibat tindakan Yesus pada manusia. Dia mengerjakan perubahan-perubahan dalam diri manusia yang jelas tidak mungkin dapat dikerjakan oleh kuasa manusia. Kenyataan bahwa Yesus dapat mengubah orang yang jahat menjadi baik adalah bukti dari kuasa-Nya yang bukan hanya kuasa manusia, melainkan dari Allah.
(d) Kesaksian Allah tampak dalam reaksi orang terhadap Yesus. Di mana saja dan kapan saja Yesus telah dinyatakan sepenuhnya; di mana saja dan kapan saja, Salib telah diberitakan segala kebesaran dan kemuliaannya, maka langsung timbul respons (tanggapan) yang meluap dalam hati orang. Respons itu adalah Roh Kudus Allah yang bekerja dan memberi kesaksian dalam hati orang-orang. Tuhan yang ada di dalam hati kita memungkinkan kita untuk melihat Allah di dalam Yesus.
Yesus menguraikan dengan cara ini untuk menanggapi argumen dari para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang mengatakan bahwa kata-kata-Nya tidak bisa diterima oleh karena tidak ada saksi-saksi yang cukup. Kata-kata-Nya sebenarnya didukung oleh dua saksi, yakni kesaksian dari kesadarannya sendiri mengenai kuasa-Nya dan kesaksian dari Allah.
(2) Kedua, Yesus membicarakan tentang hak-Nya untuk menghakimi. Kedatangan-Nya ke dalam dunia
ini bukanlah pertama-tama untuk menghakimi, melainkan untuk mengasihi. Pada waktu yang bersamaan reaksi orang terhadap Yesus merupakan suatu penghakiman jika ia tidak melihat ada keindahan di dalam Yesus, maka ia menghukum diri sendiri. Di sini Yesus menarik garis kontras antara dua macam penghakiman.
a). Ada penghakiman yang didasarkan atas pengetahuan manusia dan standar manusia dan yang tidak pernah melihat apa yang berada di bawah permukaan. Itulah penghakiman dari para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, dan pada analisa yang terakhir, itulah juga penghakiman yang dilakukan oleh setiap manusia, karena pada ha kekatnya manusia tidak pernah dapat melihat apa yang berada di bawah permukaan sesuatu hal.
b). Ada suatu penghakiman yang didasarkan atas pengetahuan mengenai segala fakta, bahkan fakta-fakta yang tersembunyi, dan pengetahuan semacam itu hanya ada pada Tuhan Yesus yang menyatakan bahwa setiap penghakiman yang Dia ucapkan bukanlah dari manusia, melainkan dari Allah – oleh karena Dia adalah satu dengan Allah.
Di dalam hal itu segera terletak penghiburan dan peringatan bagi kita. Hanya Yesus saja mengetahui segala fakta. Itulah yang membuat Dia lebih murah hati daripada siapa pun juga, serta membuat Dia juga mampu untuk melihat dosa-dosa yang ada di dalam diri kita dan yang tersembunyi bagi mata orang. Penghakiman Yesus adalah sempurna, karena dibuat dengan pengetahuan yang hanya ada pada Tuhan.
(3) Akhirnya, Yesus mengatakan secara terus terang bahwa para ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak mempunyai pengetahuan yang sejati tentang Allah. Kenyataan bahwa mereka tidak mau mengakui Dia, siapa dan apa Dia, membuktikan hal itu. Yang menjadi tragedi (kejadian yang menyedihkan) ialah bahwa seluruh sejarah Israel telah diatur sedemikian rupa sehingga orang-orang Yahudi seharusnya dapat mengenali Anak Allah pada waktu Dia datang; akan tetapi mereka sudah begitu terlibat dalam ide-ide mereka sendiri, begitu sungguh-sungguh pada jalan mereka, begitu yakin mengenai pengertian-pengertian mereka sendiri tentang agama, sehingga mereka menjadi buta terhadap Allah.
Tanya-Jawab: AKULAH TERANG DUNIA (YOHANES 8:12-20)
Ayat "Aku adalah terang dunia" dalam Yohanes 8:12 adalah pernyataan Yesus bahwa Ia adalah sumber cahaya dan kebenaran dalam dunia yang gelap karena dosa.
2. Apa implikasi dari pernyataan Yesus bahwa Ia adalah terang dunia?
Pernyataan Yesus bahwa Ia adalah terang dunia memiliki implikasi yang sangat penting. Pertama, Yesus adalah satu-satunya sumber terang yang dapat membawa manusia keluar dari kegelapan dosa dan membimbing mereka ke jalan kebenaran. Kedua, Yesus memanggil kita untuk mengikuti-Nya dan menjadi terang dunia juga, yaitu dengan menunjukkan kasih dan kebenaran-Nya kepada orang lain. Ketiga, pernyataan ini menegaskan bahwa Yesus adalah Allah yang menyatakan diri-Nya dalam bentuk manusia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kegelapan. Dengan mengikuti Yesus, kita dapat memperoleh hidup yang kekal dan terang yang kekal.
2. Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang yang mengikutinya tidak akan berjalan dalam kegelapan?
Yesus mengatakan bahwa orang yang mengikutinya tidak akan berjalan dalam kegelapan karena Dia adalah terang dunia. Sebagai terang dunia, Dia memberikan panduan dan jalan yang benar kepada orang-orang yang mengikutinya. Orang yang mengikuti Yesus akan memiliki kehidupan yang penuh terang dan kebenaran, dan tidak akan tersesat dalam kegelapan dosa dan kesesatan. Hal ini sesuai dengan ajaran Yesus bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6).
4. Bagaimana pernyataan Yesus ini berhubungan dengan konteks Yohanes 8?
Pernyataan Yesus "Aku adalah terang dunia" (Yohanes 8:12) terkait dengan konteks Yohanes 8 di mana Yesus berbicara dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus mengatakan bahwa Dia adalah terang dunia yang memberikan kehidupan dan kebenaran kepada semua orang yang mengikutinya.
Dalam konteks ini, Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh kebenaran dan kehidupan yang sejati. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang mendengarkan-Nya tidak memahami bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan dan bahwa mereka harus mengikutinya untuk memperoleh keselamatan.
Pernyataan Yesus bahwa Ia adalah terang dunia memiliki implikasi yang sangat penting. Pertama, Yesus adalah satu-satunya sumber terang yang dapat membawa manusia keluar dari kegelapan dosa dan membimbing mereka ke jalan kebenaran. Kedua, Yesus memanggil kita untuk mengikuti-Nya dan menjadi terang dunia juga, yaitu dengan menunjukkan kasih dan kebenaran-Nya kepada orang lain. Ketiga, pernyataan ini menegaskan bahwa Yesus adalah Allah yang menyatakan diri-Nya dalam bentuk manusia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kegelapan. Dengan mengikuti Yesus, kita dapat memperoleh hidup yang kekal dan terang yang kekal.
2. Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang yang mengikutinya tidak akan berjalan dalam kegelapan?
Yesus mengatakan bahwa orang yang mengikutinya tidak akan berjalan dalam kegelapan karena Dia adalah terang dunia. Sebagai terang dunia, Dia memberikan panduan dan jalan yang benar kepada orang-orang yang mengikutinya. Orang yang mengikuti Yesus akan memiliki kehidupan yang penuh terang dan kebenaran, dan tidak akan tersesat dalam kegelapan dosa dan kesesatan. Hal ini sesuai dengan ajaran Yesus bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6).
4. Bagaimana pernyataan Yesus ini berhubungan dengan konteks Yohanes 8?
Pernyataan Yesus "Aku adalah terang dunia" (Yohanes 8:12) terkait dengan konteks Yohanes 8 di mana Yesus berbicara dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus mengatakan bahwa Dia adalah terang dunia yang memberikan kehidupan dan kebenaran kepada semua orang yang mengikutinya.
Dalam konteks ini, Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh kebenaran dan kehidupan yang sejati. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang mendengarkan-Nya tidak memahami bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan dan bahwa mereka harus mengikutinya untuk memperoleh keselamatan.
Pernyataan Yesus ini juga menunjukkan bahwa Dia adalah sumber cahaya yang memberikan pengetahuan dan pengertian tentang Allah dan rencana-Nya bagi umat manusia. Dengan mengikuti-Nya, orang-orang dapat memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang kebenaran dan hidup yang benar.
Dalam konteks Yohanes 8, pernyataan Yesus ini juga menjadi bagian dari perdebatan antara Dia dan orang-orang Farisi mengenai klaim-Nya sebagai Mesias. Yesus menegaskan bahwa Dia adalah terang dunia, sementara orang-orang Farisi dan ahli Taurat tidak mempercayai-Nya.
5. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan ini tentang karakter Yesus sebagai Penebus?
Pernyataan "Akulah terang dunia" yang ditemukan dalam Yohanes 8:12 menunjukkan karakter Yesus sebagai Penebus yang membawa cahaya ke dalam dunia yang gelap karena dosa. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan dan kebenaran, dan hanya melalui Dia kita dapat mencapai kehidupan yang abadi.
Dalam konteks ayat-ayat sebelumnya, Yesus berbicara kepada orang-orang Farisi tentang kebenaran dan dosa, dan bahwa hanya melalui Dia kita dapat membebaskan diri dari dosa dan menjadi anak-anak Allah. Oleh karena itu, karakter Yesus sebagai Penebus menunjukkan bahwa Dia adalah sumber keselamatan dan cahaya bagi umat manusia, dan hanya melalui Dia kita dapat mencapai keselamatan yang kekal.
Baca Juga: Arti Kamu Adalah Terang Dunia (Matius 5:14-16)
Dalam konteks Yohanes 8, pernyataan Yesus ini juga menjadi bagian dari perdebatan antara Dia dan orang-orang Farisi mengenai klaim-Nya sebagai Mesias. Yesus menegaskan bahwa Dia adalah terang dunia, sementara orang-orang Farisi dan ahli Taurat tidak mempercayai-Nya.
5. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan ini tentang karakter Yesus sebagai Penebus?
Pernyataan "Akulah terang dunia" yang ditemukan dalam Yohanes 8:12 menunjukkan karakter Yesus sebagai Penebus yang membawa cahaya ke dalam dunia yang gelap karena dosa. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan dan kebenaran, dan hanya melalui Dia kita dapat mencapai kehidupan yang abadi.
Dalam konteks ayat-ayat sebelumnya, Yesus berbicara kepada orang-orang Farisi tentang kebenaran dan dosa, dan bahwa hanya melalui Dia kita dapat membebaskan diri dari dosa dan menjadi anak-anak Allah. Oleh karena itu, karakter Yesus sebagai Penebus menunjukkan bahwa Dia adalah sumber keselamatan dan cahaya bagi umat manusia, dan hanya melalui Dia kita dapat mencapai keselamatan yang kekal.
Baca Juga: Arti Kamu Adalah Terang Dunia (Matius 5:14-16)
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kita dapat belajar bahwa kita harus selalu mencari kebenaran dan hidup dalam cahaya Kristus. Kita harus mengakui dosa-dosa kita dan mempercayakan hidup kita kepada Yesus sebagai Penebus agar kita dapat mengalami keselamatan dan hidup yang berarti di dalamnya.
6. Apa yang dimaksud dengan "penilaian daging" dalam Yohanes 8:15?
"Pemahaman tentang 'penilaian daging' dalam Yohanes 8:15 merujuk pada kecenderungan manusia untuk membuat keputusan berdasarkan pandangan mereka yang terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor duniawi seperti kepentingan pribadi, prasangka, dan keinginan duniawi. Dalam konteks ayat ini, Yesus menegaskan bahwa jika Dia hanya menilai berdasarkan pandangan daging, maka putusan-Nya tidak akan benar karena pandangan manusia selalu terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut. Sebaliknya, Yesus menegaskan bahwa Ia membuat keputusan berdasarkan kehendak Bapa-Nya yang sempurna dan tidak terbatas oleh pandangan daging. Dengan demikian, Yesus menegaskan pentingnya melihat situasi dari perspektif ilahi dan bukan hanya dari pandangan manusia yang terbatas.
"Pemahaman tentang 'penilaian daging' dalam Yohanes 8:15 merujuk pada kecenderungan manusia untuk membuat keputusan berdasarkan pandangan mereka yang terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor duniawi seperti kepentingan pribadi, prasangka, dan keinginan duniawi. Dalam konteks ayat ini, Yesus menegaskan bahwa jika Dia hanya menilai berdasarkan pandangan daging, maka putusan-Nya tidak akan benar karena pandangan manusia selalu terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut. Sebaliknya, Yesus menegaskan bahwa Ia membuat keputusan berdasarkan kehendak Bapa-Nya yang sempurna dan tidak terbatas oleh pandangan daging. Dengan demikian, Yesus menegaskan pentingnya melihat situasi dari perspektif ilahi dan bukan hanya dari pandangan manusia yang terbatas.
Orang-orang Farisi tidak percaya pada Yesus meskipun Dia memberikan bukti-bukti karena mereka memiliki keyakinan dan pandangan yang berbeda tentang Mesias yang dijanjikan. Mereka mengharapkan seorang Mesias yang akan datang sebagai pemimpin politik dan pembebas nasional dari kekuasaan Romawi. Sementara itu, Yesus tidak memenuhi harapan mereka karena Dia datang sebagai Mesias yang membawa keselamatan rohani dan mengajarkan tentang Kerajaan Allah. Selain itu, Yesus juga mengkritik dan mengecam perilaku hipokritis orang-orang Farisi, sehingga membuat mereka semakin tidak suka dan tidak percaya pada-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam pasal Yohanes 8:12-20 di mana Yesus berbicara dengan orang-orang Farisi dan mereka tidak menerima ajaran-Nya.
Amin.