Irresistible Grace: Anugerah Tidak Dapat Ditolak dalam Teologi Kristen

Irresistible grace (Anugerah Tidak dapat Ditolak)

Apakah benar bahwa anugerah Tuhan bisa ditolak? Manusia punya pilihan dan kebebasan. Namun jika anugerah itu bisa ditolak, maka itu berarti Allah itu lemah dan terbatas. Bagaimana kita mengerti poin ini?

1) Allah memampukan orang berdosa yang Allah pilih untuk ditebus untuk mampu merespons panggilan Injil dengan efektif dalam karya Roh Kudus (1 Korintus 2:10-13, bandingkan dengan Yesaya 1:9-10).
Irresistible Grace: Anugerah Tidak Dapat Ditolak dalam Teologi Kristen
Ada para hamba Tuhan yang memanggil bukan berdasarkan Injil yang benar. Mereka memanggil dengan memberikan janji bahwa setiap orang percaya pasti sukses dan kaya. Panggilan seperti ini salah, jadi tidak mungkin efektif. Benih iman dan perubahan hidup itu merupakan anugerah Tuhan. Itulah yg terkandung dalam panggilan Roh Kudus. Anugerah itu tidak mungkin kita tolak.

Pada diri orang Kristen palsu, panggilan itu kelihatannya efektif untuk sementara. Ketika ujian dan pencobaan datang, ia akan mundur. Orang yang memahami penebusan Kristus bagi dirinya dan mengalami pertobatan pasti akan menghargai penebusan itu. Orang yang tidak mendapatkan anugerah Tuhan tidak mungkin merespons dengan benar. Pertobatannya akan bersifat pura-pura sehingga persembahannya pun bersifat pura-pura juga.

Manusia bisa berpura-pura dalam ibadah, namun Tuhan mengetahui isi hatinya. Tanpa anugerah, orang itu tidak akan merasa bersalah. Pertobatan itu lebih baik daripada persembahan korban karena pertobatan itu membuka pintu kepekaan kita akan dosa dan akan kesucian Allah.

2) Anugerah yang tidak dapat ditolak adalah anugerah yang efektif dalam hasilnya yang pasti dari buah keselamatan seseorang yang mengenal Allah karena dipilih oleh Allah (bandingkan dengan Yohanes 8:19).

Yesus menyatakan bahwa seseorang bisa mengenal Allah Bapa hanya melalui Yesus Kristus. Anugerah keselamatan itu akan nyata dalam buah iman yang mencakup pengenalan akan Tuhan. Orang yang sudah bertobat harus di muritkan untuk diajarkan tentang kebenaran-kebenaran dasar dari Firman Tuhan. Ia harus diajarkan bahwa Kristus adalah pusat dari kekristenan. Buah pikiran kita yang pertama adalah kita mengenal Allah yang kita sembah.

Buah pikiran itu akan mendorong kita untuk haus akan kebenaran. Kita akan mencari kehendak Tuhan. Kasih karunia Tuhan tidak bisa ditolak karena kasih karunia ini akan terus memimpin rasio, emosi, dan kehendak kita kepada Tuhan. Kasih karunia Tuhan tidak bisa ditolak karena ada program Tuhan untuk memunculkan umat pilihan Tuhan yang lain. Sebagai anggota tubuh Kristus kita dipakai dalam Kerajaan Allah.

3) Anugerah yang tidak dapat ditolak adalah panggilan internal yang bersifat efektif. Panggilan ini membedakan panggilan Injil secara universal yang sering kali ditolak oleh manusia yang mendengarnya (bandingkan dengan Roma 8:6-8; 1 Korintus 2:14).

Injil bisa diberitakan dengan luas, namun tidak sedikit yang menolaknya. Mereka bisa terlihat setuju dengan Injil, namun itu hanya tampak luar yang sementara. Benih firman yang jatuh itu seperti jatuh di luar tanah yang subur. Orang yang masih hidup dalam dosa dan kedagingan akan menolak berita Firman Tuhan. Orang yang belum lahir baru akan melihat Injil sebagai kebodohan. Orang yang menerima Injil sungguh-sungguh adalah orang yang mendapatkan panggilan internal dari Allah Roh Kudus.

4) Dalam realisasi anugerah ini, posisi manusia adalah pasif. Artinya hanya Allah Roh Kudus yang bekerja (Yohanes 3:3-5). Mengapa manusia pasif? Ini karena manusia mati dalam dosa dan tidak mampu menghidupkan diri sendiri.


Kelahiran baru itu datang dari atas ke bawah. Allah Roh Kudus harus menghidupkan kita terlebih dahulu baru kemudian kita bisa aktif.

Mengapa ada orang-orang yang seolah bisa menolak anugerah itu? ada orang-orang yang memang kerohaniannya palsu. Mereka tampak baik di luar namun dalam hatinya tidak demikian. Kita akan membahas model orang yang menolak anugerah Tuhan atau tidak mendapat anugerah Tuhan.

1) Orang berdosa yang giat dalam pekerjaan Tuhan tetapi semua itu dilakukan tanpa pengertian yang benar tentang Allah (Roma 10:2; Kisah Para Rasul 17:22-23).

Jadi orang yang semangat melayani Tuhan belum tentu sudah mengenal Allah dengan benar. Ia melayani Tuhan karena mau membalas budi atau karena mempertontonkan diri. Ada pula yang melayani Tuhan karena merasa tidak dihargai di rumah atau tempat kerjanya. Ini semua bukan alasan yang benar.

Ada orang-orang yang bersemangat namun dengan semangat yang antroposentris, bukan untuk Tuhan. Di Atena Paulus bertemu dengan orang-orang yang menyembah Allah yang tidak dikenal. Jadi mereka tidak mengenal Allah dan mereka belum mendapatkan anugerah keselamatan. Namun mereka menolak penginjilan oleh Paulus.

2) orang yang sudah mendapatkan penyertaan Allah dengan jelas dan limpah namun tetap tidak hidup dalam Tuhan (Roma 9:4-6).

Kita takut jika ada anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga Kristen namun hanya menjadi Kristen secara lahiriah. Tidak semua Israel percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias. Mereka membaca hukum Taurat dan hidup berdasarkan hukum Taurat, namun tanpa anugerah Tuhan mereka tetap tidak akan mengenal Mesias yang sejati. Tugas kita sebagai orang tua Kristen adalah terus menabur benih firman dan terus berdoa memohon anugerah dari Tuhan.

3) orang yang seperti mengenal Allah dengan benar, namun mereka menolak untuk menyembah Tuhan (Roma 1:19-25).

Baca Juga: ANUGERAH YANG TIDAK DAPAT DITOLAK, SANGGAHANNYA dan JAWABAN

Orang yang belajar teologi belum tentu hidup untuk Tuhan. Orang-orang yang hanya mengerti tentang Tuhan tetapi tidak berelasi dengan Tuhan pada akhirnya akan tetap hidup dalam dosa. Kita bisa menemukan orang-orang di penjara yang sebelumnya mereka adalah majelis Gereja, guru sekolah Minggu, penatua, dan lainnya. Mereka memiliki status namun tidak ada Kristus dalam hati mereka.

4) orang yang sudah ada dalam lingkungan Kristen namun mereka tidak mampu percaya pada Kristus dengan sungguh-sungguh (1 Yohanes 2:19).

Orang-orang antikristus mungkin adalah orang-orang pernah membaca Alkitab sampai selesai dan juga melayani di Gereja. Mereka aktif tetapi bukan karena firman menggerakkan mereka. Mereka terlihat rajin bisa karena situasi memaksa mereka. Jadi mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan
Next Post Previous Post