KEJADIAN 22:12 (6 PENERAPAN TAKUT AKAN TUHAN BAGI ORANG KRISTEN)

Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kaupa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah , dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku (Kejadian 22:12)

Dalam bagian ini penulis akan menjelaskan bagaimana takut akan Allah yang dialami Abraham bagi pemahaman iman orang Kirsten masa kini.

1. Percaya Sebagai Bukti Iman Kepada Tuhan

Abraham dicobai tidak dalam keadaan yang mudah untuk dilakukan, apalagi dengan cara dia harus mengorbankan anaknya sendiri, akan tetapi bagaimana Abraham memiliki sebuah kepercayaan atau iman yang begitu kuat, tentu oleh karena Abraham mau memberi waktu untuk terus hidup bergaul dengan Tuhan, memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Tuhan. sehingga ia memiliki keyakinan yang sangat luar biasa bahwa, apa yang Tuhan kehendaki untuk dia lakukan adalah pasti yang terbaik baik untuk Tuhan itu sendiri maupun untuk diri dari Abraham sendiri. 
KEJADIAN 22:12 (6 PENERAPAN TAKUT AKAN TUHAN BAGI ORANG KRISTEN)
Seseorang yang tidak memiliki hubungan yang baik dan dekat dengan Tuhan tidak akan mungkin bisa mengerjakan pencobaan yang sedemikian sulit. Sulit oleh karena harus mengorbankan anaknya yang tunggal, dan juga mengerjakan sendiri apa yang harus dipersiapkan untuk melakukan pengorbanan, dan juga waktu dan jarak yang begitu jauh pada waktu itu, di mana Abraham harus menempuh waktu dengan hanya menaiki seekor keledai dan bahkan dengan berjalan kaki.

Percaya sepenuhnya kepada Tuhan terutama saat orang Kristen menghadapi, tantangan, ataupun dihadapkan pada situasi-situasi yang sulit dalam hidup. Artinya bahwa ketika orang Kristen masa kini percaya sepenuhnya kepada Tuhan maka setiap apa pun yang menjadi persoalan hidupnya akan di berikan jalan keluar oleh Tuhan. 

Seperti yang dialami Abraham, ia juga diperhadapkan dengan ujian dan tantangan hidup, ia dengan teguh dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan dalam hal ini Abraham menjadi teladan atau pedoman hidup bagi kehidupan orang Kristen masa kini, sebagai mana Abraham percaya sepenuhnya kepada Tuhan, terbukti dari pengorbanan melalui anaknya Ishak yang dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban bakaran, yaitu ketika Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya, Abraham tidak berbicara banyak untuk hal tersebut, karena ia percaya bahwa Tuhan akan menyertai kehidupannya. 

Kembali kepada kehidupan Orang Kristen masa kini, bahwa hidup percaya sepenuhnya kepada Tuhan adalah hidup yang teguh, tanpa mengkhawatirkan setiap persoalan yang nyata terjadi dalam hidupnya. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan adalah meyakinkan Tuhan dalam hidupnya dengan berpengharapan serta mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya.

2. Melayani setulus hati


Melayani Tuhan dengan setulus hati adalah melayani Tuhan dengan serius melakukan apa yang di kehendaki oleh Tuhan serta takut akan Tuhan. Orang Kristen masa kini hendaknya melayani Tuhan dengan setulus hati atas dasar pada kebenaran firman Allah yang menuntun kehidupannya untuk melakukan apa yang menjadi kewajibannya untuk Tuhan. 

Pelayanan dapat dipahami sebagai berikut: “pemberian seluruh kehidupan kepada Allah di dalam Kristus Yesus oleh Roh Kudus, yang diwujudkan melalui berbagai tindakan konkret yang memuliakan Allah Tritunggal sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan dan karunia setiap Orang”. Melayani Allah merupakan bagian dari keberadaan dan tujuan hidup manusia yang membawa kemuliaan untuk Tuhan, karena manusia diciptakan untuk melayani Tuhan. Abraham sedemikian rupa melayani Tuhan dengan tulus dengan mengasihi Tuhan segenap hatinya.

"Melayani Tuhan bukanlah sesuatu yang main-main. Betapa tidak! Taruhannya adalah nyawa kita. Tuhan menghendaki agar pelayanan kita kepada-Nya itu menduduki prioritas utama dalam hidup kita. Kita tidak dapat memandang kegiatan melayani Tuhan sebagai sesuatu yang hanya kita lakukan untuk mengisi waktu saja. Tuhan tidak mau mempunyai hamba-hamba yang memberi kepada Dia sisa-sisa dari apa yang dimilikinya.

Melayani dapat mencakup pelayanan di hadapan umum seperti berkhotbah dan mengajar, tetapi dapat juga mencakup pelayanan di belakang layar seperti misalnya menjemput mereka yang tidak memiliki kendaraan ke gereja, memimpin kelas balita, mencuci piring-piring kotor selesai acara ramah tanah dan memarkir kendaraan di halaman gereja. Melayani dapat terlihat nyata di hadapan orang banyak seperti memimpin nyanyi, tetapi dapat pula tidak terlihat oleh orang banyak seperti mengatur kursi gereja."

Pernyataan di atas, menjelaskan bahwa hal melayani Tuhan adalah bukan sesuatu pekerjaan yang gampang. Sebab Tuhan menghendaki setiap orang yang percaya kepadanya melakukan pelayanan dengan memprioritaskan Tuhan dalam hidupnya. Maka hal ini perlu ditekankan bagi kehidupan orang Kristen supaya setiap pelayanannya hendak dilakukan dengan sungguh-sungguh berdasarkan kehendak Tuhan. 

Tuhan mau orang yang percaya kepadanya membuktikan bahwa melayani Tuhan dengan setulus hati. Sangat disayangkan jika orang Kristen masa kini melakukan pelayanan hanya dengan mencari kenyamanan, keuntungan supaya hidupnya dapat dikenal orang tetapi tidak dengan sungguh-sungguh, hal-hal seperti ini yang harus dihindarkan bagi kehidupan orang Kristen, supaya setiap pelayanan hanya berfokus kepada kemuliaan nama Tuhan

3. Melayani dengan setia

Melayani Tuhan dengan setia adalah melayani Tuhan dengan melakukan tugas pelayanan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan. Melayani dengan setia karena mengasihi Tuhan dan sebagai wujud kasih orang Kristen kepada Tuhan yang mengerjakan kehendak-Nya. Karena Tuhan telah melayani manusia lebih dulu maka orang Kristen juga sadar dengan imannya kepada Tuhan. 

Orang Kristen masa kini perlu menyadari bahwa melayani Tuhan dengan setia adalah salah satu kewajiban setiap orang yang percaya. Melayani Tuhan dengan setia adalah melayani tanpa mengenal lelah, walaupun di saat-saat yang sulit tetapi mampu meluangkan waktunya untuk melakukan pekerjaan Tuhan melalui pelayanan. Abraham dengan setia melayani Tuhan, dia tidak pernah melewatkan waktu Tuhan melalui perintah-perintah Tuhan kepadanya, memberikan waktunya untuk Tuhan karena takut akan Allah.

4. Percaya kepada pemeliharaan Tuhan

Orang Kristen hendaknya percaya kepada pemeliharaan Tuhan. Bahwa Tuhan berkuasa dan memelihara hidupnya dari segala kesusahan dan menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Dengan keyakinan akan pemeliharaan Allah orang Kristen juga perlu tahu sebagaimana Allah setia kepada perkara yang berikannya kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya dan Tuhan tidak akan pernah diam atau meninggalkan umatnya menghadapi berbagai tantangan hidup, tetapi Tuhan menunjukkan kepada umatnya kasih setia-Nya yang luar biasa. 

Setiap orang Kristen yang percaya kepada pemeliharaan Tuhan adalah orang yang menaruh harapan dan keyakinannya kepada Tuhan, di setiap persoalan, dan tantangan yang nyata dalam di setiap kehidupannya. Jadi Abraham juga percaya kepada pemeliharaan Allah itu, dengan setiap perjalanan hidupnya bersama Allah, Abraham sangat mengenal Allah dan Allah juga mengenal Abraham. Sehingga apa yang dialami Abraham, Allah tidak membiarkan Abraham untuk melewati setiap persoalan hidupnya, Abraham yakin bahwa pemeliharaan Allah nyata atas hidupnya. 

Ketika Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal itu, Abraham dengan rendah hati melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, sebab Abraham tahu bahwa Allah akan memelihara hidupnya sehingga apa yang diperbuat Allah dalam hidupnya, Abraham yakin dan percaya kepada pemeliharaan Allah.

5. Takut Akan Tuhan Rela berkorban

Tidak mungkin orang mengatakan bahwa dirinya takut akan Tuhan, tetapi tidak mau berkorban untuk Tuhan, berkorban harta, waktu. Dalam Narasi kitab kejadian ini jelas terlihat bagaimana seorang Abraham yang oleh karena memiliki perasaan yang takut akan Tuhan sehingga dia dengan rela mengorbankan tidak hanya dengan harta, dan waktunya, namun terlebih lagi anaknya yang tunggal yaitu, Isak. 

Dalam hal ini terbukti bagi orang Kirsten masa kini bahwa pengorbanan adalah bukti takut akan Tuhan. Rela berkorban dengan tujuan menyenangkan hati Tuhan terlebih menyatakan kepada Tuhan bahwa seseorang sedang membuktikan dia takut kepada Tuhan. Orang Kristen rela berkorban meluangkan waktu dan tempat untuk Tuhan dalam melayani dan meninggalkan segala pekerjaan dan kesibukan demi melakukan pekerjaan yang bermakna bagi Tuhan.

"Tidak ada pekerjaan Tuhan yang dapat kita kerjakan dengan benar tanpa kita rela mengorbankan kepentingan diri kita dalam melakukannya. Tidak ada visi Tuhan yang dapat kita capai tanpa melibatkan pengorbanan pribadi kita dalam mencapainya. Kerelaan seseorang untuk siap berkorban bagi Tuhan, membuat Tuhan melirik dirinya untuk dilibatkan dalam rencana-Nya yang besar. Yesus sendiri telah mengajarkan makna sebuah pengorbanan dengan cara menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib demi untuk kita"

Pernyataan di atas memberikan penjelasan bahwa apa yang menjadi pekerjaan Tuhan hendak dilakukan dengan mengorbankan kepentingan diri. Dalam menggapai sesuatu perlu pengorbanan pribadi sehingga seseorang dapat mencapainya bersama Tuhan. Tuhan Yesus sendiri telah berkorban, menyerahkan nyawa-Nya demi orang Kristen yang berdosa. Pengorbanan Yesus Kristus adalah wujud kasih Tuhan kepada umat-Nya yaitu orang Kristen masa kini. 

Orang Kristen yang rela berkorban kepada Allah adalah orang Kristen yang mengerti rencana Tuhan dalam kehidupannya. Kembali kepada kehidupan Abraham, pengorbanan yang dilakukan Abraham membuat dirinya semakin takut akan Tuhan walaupun dia belum tahu apa maksud dan tujuan Allah mengorbankan Ishak sebagai korban bakaran bagi Tuhan, namun Abraham dengan imannya bersedia mengorbankan Ishak.

6. Takut Akan Tuhan Berarti Melakukan Kehendak Tuhan

Orang yang takut akan Tuhan akan melakukan apa yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan, sering kali perbuatan berbeda dengan apa yang dikatakan seseorang, misalnya, banyak orang akan dengan mudah berkata bahwa seseorang takut kepada Tuhan, tetapi apa yang dia lakukan akan bertolak belakang dengan apa yang Tuhan kehendaki, bahkan bertolak belakang dengan apa yang manusia kehendaki

Menurut Richard L. Straus: Keinginan untuk melakukan kehendak Allah adalah salah satu bukti utama dari adanya keselamatan yang sejati. Bila keinginan itu ada, maka hal itu membawa keyakinan kepada orang tersebut akan keselamatannya; jika keinginan itu tidak ada, maka hal itu akan menimbulkan keraguan dalam dirinya. Salah satu mengapa orang-orang Kristen yang mempunyai banyak keraguan tentang keselamatan adalah karena mereka sedang melakukan kemauan mereka sendiri dari pada kehendak Allah.

Menurut penjelasan di atas bahwa orang Kristen masa kini penuh dengan keraguan akan keselamatan hidupnya karena mereka melakukan apa yang menjadi kemauan mereka sendiri dari pada melakukan kehendak Tuhan. Melakukan kehendak Tuhan adalah salah satu keinginan orang Kristen supaya mengerti dan memahami apa yang menjadi keinginan Tuhan dalam kehidupannya demi mengerti kehendak Tuhan. 

Melakukan kehendak Allah adalah mencintai segala pekerjaan pelayanan dan menyenangkan serta mengagungkan Nama Tuhan dan mengesampingkan kepentingan yang lain karena hidupnya hanya fokus untuk melakukan kehendak Allah. Melakukan kehendak Allah perlu diterapkan dalam setiap kehidupan orang Kristen masa kini. Dalam narasi Kejadian Abraham betul-betul melakukan apa yang Tuhan kehendaki, apa yang Tuhan mau, maka Abraham setia pada apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya

KESIMPULAN

Bagian ini akan menyimpulkan hasil penelitian Kejadian 22:1-19 fokus (Kejadian 22:12) 

Takut akan Allah tidak dilihat dari perkataan, tetapi dibuktikan dengan perbuatan. Abraham diuji oleh Allah untuk membuktikan keteguhan imannya, dengan mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran bagi Allah. Abraham menaati perintah itu dan membuktikan iman itu dengan mutlak kepada Allah. Ini adalah suatu bukti bagi Allah sebagaimana Abraham benar-benar takut dan taat kepada-Nya.

Bukti Abraham dalam takut akan Allah di tunjukan melalui pengorbanan Ishak. Takut akan Allah tidak berlaku hanya kepada Abraham namun juga untuk orang Kristen. Ketika orang Kristen mengaku ia percaya maka orang itu hidup di dalam keteladanan.

Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Allah, hendaknya memiliki rasa takut dan taat pada perintah Allah. Artinya bahwa orang Kristen tidak hanya mengetahui perintah Allah tetapi berkewajiban untuk melakukan perintah itu. Sebagaimana Abraham yang takut dan taat kepada Allah yang, sehingga ia rela mengorbankan anaknya sebagai korban bakaran di tempat yang tunjukkan Allah kepadanya, dan iman dari Abraham kepada Tuhan membuat dia memiliki rasa takut akan Allah dan takut berarti dia taat dan ketaatan itu juga membuat dia membuktikan ketaatan dengan iman yang mutlak kepada Tuhan.
Next Post Previous Post