PRA EKSISTENSI DAN KEKEKALAN KRISTUS MENURUT KAUM REFORMED

I. Pra eksistensi Kristus Menurut Kaum Reformed

Menurut Charles C. Ryrie Pra eksistensi Kristus berarti Ia telah ada sebelum dilahirkan. Artinya Yesus telah ada jauh sebelum ada penciptaan dan sebelum adanya waktu, akan tetapi Pra eksistensi tidak disamakan dengan kekekalan-Nya. Pra eksistensi dan kekekalan berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan.
Keberadaan Yesus sebelum Ia berinkarnasi (Pra eksistensi) dapat dibuktikan secara biblika, seperti halnya pengakuan Yesus sendiri bahwa Ia telah ada sebelum Abraham ada (Yohanes 8:58).
Hal ini jelas bahwa sebelum ada karya penciptaan, Yesus telah ada, maka Yesus pun ikut terlibat
dalam karya penciptaan (Yohanes1:3; Kolose 1:16; Ibrani 1:2). Paulus pun menuliskan dalam Kolose 1:17 bahwa ”ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu ada di dalam Dia”.

Selain dari bukti-bukti di atas, bukti lain adalah pernyataan-pernyataan bahwa Yesus berasal
dari surga (Yohanes 3:13), memiliki hakikat yang sama dengan Allah (Yohanes 10:30), memiliki
kemuliaan yang sama dengan Bapa sebelum dunia ada (Yohanes 17:5). 

Pengakuan Paulus juga bahwa Kristus memiliki sifat yang sama dengan Allah (Filipi 2:6).23 Dengan itu, Yesus memiliki derajat yang sama dengan Allah Bapa dan sekaligus menyatakan keberadaan (eksis)yang sama, sebelum berinkarnasi ke dunia.

II. Kekekalan Kristus Menurut Kaum Reformed

Salah satu sifat hakiki Yesus adalah bersifat kekekalan. Kekekalan yang dimaksudkan adalah Yesus tetap ada, sifatnya abadi, selama-lamanya, atau sebagai awal dan akhir. Dengan itu, aspek kekekalan Kristus harus diperhatikan dalam Alkitab sebagai kebenaran. Alkitab menyaksikan bahwa Kristus bukan saja kekal tetapi juga memiliki semua sifat-sifat ilahi Allah.

Dalam Mikha 5: 1 dituliskan bahwa Anak yang akan lahir di Betlehem adalah ”permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala”. Selain itu kedatangan Kristus juga dinyatakan secara ilahi dalam Yesaya 9:5 bahwa Kristus itu sebagai Allah yang ‘perkasa’dan ‘Bapa yang kekal’. Nama ‘Jehova’ juga sering dikenakan kepada Kristus, seperti dalam Keluaran 3:14 dinyatakan : AKULAH yang kekal”.

Sementara itu dalam PB juga memberikan kesaksian mengenai kekekalan Yesus. Secara jelas dituliskan dalam Yohanes 1:1 bahwa, “Firman itu adalah Allah” (Theos), bukan bersifat ilahi (Theois). Kemudian dalam surat Kolose 1:17 menegaskan bahwa, ”Ia ada terlebih dahulu sebelum segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”. Demikian dalam Efesus 1:4 memuat tentang janji-janji Allah yang kekal. Bahkan dalam pernyataan Yesus sendiri dalam Wahyu 1:8, 17: ”Aku adalah Alfa dan Omega,.. Yang Awal dan yang Akhir”. Ini menunjukkan pra eksistensi Yesus yang kekal.


Kekekalan Yesus juga dapat ditemukan dengan kesamaan hakikat dengan Allah. Charles C Ryrie menuliskan bahwa kata gambar (Yunani: karakter) dalam surat Ibrani 1:3 menunjukkan bahwa Kristus adalah wujud atau inti sifat Allah yang persis sama. Atribut-atribut yang dikenakan kepada Yesus juga sama dengan Allah, seperti Maha Hadir (Ulangan 4:39; Kisah Para Rasul 17:27), Maha Kuasa (Matius 9:6; Yohanes 10:18), Maha Tahu (Yohanes 2:24, Kisah Para Rasul 17:27), Kudus (Lukas 1:35), dan lain sebagainya.
Next Post Previous Post