1 Petrus 2:2-3 : Mengembangkan Kehendak untuk Bertumbuh dalam Firman Tuhan
1 Petrus 2:2-3 TB 1 Petrus 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 1 Petrus 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Dalam suratnya kepada jemaat yang tersebar di Asia Kecil, Petrus mengajak kita untuk merenungkan arti mendalam dari kata-kata yang terdapat dalam 1 Petrus 2:2. Ayat ini menyatakan, "jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani". Terjemahan ini mengundang kita untuk memahami pentingnya mengembangkan keinginan yang besar untuk mendalami Firman Tuhan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam makna ayat ini dan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.
Pendahuluan
Pembahasan 1 Petrus 2:2-3: Cara Bertumbuh Dalam Firman Tuhan
1. Kerinduan Seperti Bayi yang Baru Lahir (1 Petrus 2:2)
Petrus dengan bijak memilih perbandingan seorang bayi yang baru lahir dalam ayat ini. Bayi yang baru lahir sangat bergantung pada ASI (Air Susu Ibu) untuk bertahan hidup dan tumbuh dengan baik. Demikian pula, orang-orang yang baru dilahirkan dalam Kristus harus memiliki kerinduan yang besar untuk "air susu yang murni dan rohani."
Kata "ingin" (epipothēsate) dalam teks Yunani menunjukkan keinginan yang begitu besar, bahkan bisa diartikan sebagai "merindukan" atau "menginginkan dengan sangat." Ini bukan sekadar keinginan biasa; ini adalah kerinduan yang mendalam dan mendesak. Kita perlu merindukan Firman Tuhan dengan intensitas seperti itulah.
Ada tujuan besar di balik keinginan yang besar terhadap Firman Tuhan, yaitu "supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan." Firman Tuhan bukan hanya sebagai objek yang dipelajari, tetapi juga subjek yang memberi pertumbuhan rohani. Ketika kita mempelajari Firman Tuhan, Firman itu juga sedang mempelajari hati kita. Melalui Firman Tuhan, kita dilahirkan dan ditumbuhkan.
Pertumbuhan ini mengarahkan kita pada keselamatan. Keselamatan kita sudah tersedia pada saat kita dilahirkan kembali melalui Firman Allah. Kita telah mencapai tujuan iman kita, yaitu keselamatan jiwa kita. Bagi Petrus, keselamatan adalah sudah, sedang, dan akan datang sekaligus. Dari awal sampai akhir perjalanan kita bergantung total pada Firman Tuhan.
b. Mengetahui Alasannya (1 Petrus 2:3)
Ayat 3 mengungkapkan bahwa kita akan memiliki kerinduan yang besar terhadap Firman Tuhan jika kita sudah mengecap kebaikan Tuhan. Ini berarti kita harus merasakan dan memahami kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
Kebaikan Tuhan bisa merujuk pada berbagai hal, tetapi yang utama adalah penebusan-Nya melalui Yesus Kristus. Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal. Jika Dia telah memberikan diri-Nya bagi kita, Dia juga akan memberikan segala kebaikan lain yang diperlukan bagi keselamatan dan pertumbuhan rohani kita.
Baca Juga: 1 Petrus 2:1-3 (Hidup Sesuai Kelahiran Baru)
Petrus dengan bijak memilih perbandingan seorang bayi yang baru lahir dalam ayat ini. Bayi yang baru lahir sangat bergantung pada ASI (Air Susu Ibu) untuk bertahan hidup dan tumbuh dengan baik. Demikian pula, orang-orang yang baru dilahirkan dalam Kristus harus memiliki kerinduan yang besar untuk "air susu yang murni dan rohani."
Kata "ingin" (epipothēsate) dalam teks Yunani menunjukkan keinginan yang begitu besar, bahkan bisa diartikan sebagai "merindukan" atau "menginginkan dengan sangat." Ini bukan sekadar keinginan biasa; ini adalah kerinduan yang mendalam dan mendesak. Kita perlu merindukan Firman Tuhan dengan intensitas seperti itulah.
2. Air Susu yang Murni dan Rohani (1 Petrus 2:2
Apa yang dimaksud dengan "susu yang murni dan rohani" (to logikon adolon gala)? Ada beragam interpretasi mengenai ini, tetapi dalam konteks Firman Tuhan, ini merujuk pada Firman Allah yang kudus dan sejati. Firman Allah adalah sumber kebenaran dan kehidupan rohani bagi kita.
Kita telah dilahirkan kembali melalui Firman Allah yang kekal. Sebagaimana firman Allah adalah benih yang tidak fana, demikian juga firman itu akan terus ada dan menjadi tumbuhan yang besar dalam diri orang percaya. Firman kebenaran, yaitu Injil, bukan hanya menghidupkan, tetapi juga menumbuhkan. Ini bukan sekadar alat pertobatan, tetapi juga sarana kedewasaan rohani.
Apa yang dimaksud dengan "susu yang murni dan rohani" (to logikon adolon gala)? Ada beragam interpretasi mengenai ini, tetapi dalam konteks Firman Tuhan, ini merujuk pada Firman Allah yang kudus dan sejati. Firman Allah adalah sumber kebenaran dan kehidupan rohani bagi kita.
Kita telah dilahirkan kembali melalui Firman Allah yang kekal. Sebagaimana firman Allah adalah benih yang tidak fana, demikian juga firman itu akan terus ada dan menjadi tumbuhan yang besar dalam diri orang percaya. Firman kebenaran, yaitu Injil, bukan hanya menghidupkan, tetapi juga menumbuhkan. Ini bukan sekadar alat pertobatan, tetapi juga sarana kedewasaan rohani.
3. Mengembangkan Keinginan yang Besar (1 Petrus 2b-3)
Anda mungkin bertanya, bagaimana kita bisa mengembangkan keinginan yang besar terhadap Firman Tuhan? Petrus memberikan petunjuk yang berharga dalam 1 Petrus 2:2b-3.
a. Mengetahui Tujuannya (1 Petrus 2:2b)
Anda mungkin bertanya, bagaimana kita bisa mengembangkan keinginan yang besar terhadap Firman Tuhan? Petrus memberikan petunjuk yang berharga dalam 1 Petrus 2:2b-3.
a. Mengetahui Tujuannya (1 Petrus 2:2b)
Ada tujuan besar di balik keinginan yang besar terhadap Firman Tuhan, yaitu "supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan." Firman Tuhan bukan hanya sebagai objek yang dipelajari, tetapi juga subjek yang memberi pertumbuhan rohani. Ketika kita mempelajari Firman Tuhan, Firman itu juga sedang mempelajari hati kita. Melalui Firman Tuhan, kita dilahirkan dan ditumbuhkan.
Pertumbuhan ini mengarahkan kita pada keselamatan. Keselamatan kita sudah tersedia pada saat kita dilahirkan kembali melalui Firman Allah. Kita telah mencapai tujuan iman kita, yaitu keselamatan jiwa kita. Bagi Petrus, keselamatan adalah sudah, sedang, dan akan datang sekaligus. Dari awal sampai akhir perjalanan kita bergantung total pada Firman Tuhan.
b. Mengetahui Alasannya (1 Petrus 2:3)
Ayat 3 mengungkapkan bahwa kita akan memiliki kerinduan yang besar terhadap Firman Tuhan jika kita sudah mengecap kebaikan Tuhan. Ini berarti kita harus merasakan dan memahami kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
Kebaikan Tuhan bisa merujuk pada berbagai hal, tetapi yang utama adalah penebusan-Nya melalui Yesus Kristus. Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal. Jika Dia telah memberikan diri-Nya bagi kita, Dia juga akan memberikan segala kebaikan lain yang diperlukan bagi keselamatan dan pertumbuhan rohani kita.
Baca Juga: 1 Petrus 2:1-3 (Hidup Sesuai Kelahiran Baru)
Orang-orang yang sudah mengalami kebaikan Tuhan pasti selalu ingin memahami isi hati Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik bagi kita, dan rencana itu telah diungkapkan dalam Firman-Nya. Semakin kita memahami Firman Tuhan, semakin kita memahami kebaikan-kebaikan lain yang sudah disiapkan Allah bagi kita.
Penutup
Dalam menghayati 1 Petrus 2:2, kita diajak untuk memiliki kerinduan yang besar untuk mendalami Firman Tuhan. Kita harus seperti bayi yang baru lahir yang merindukan air susu yang murni dan rohani. Dengan mengetahui tujuan dan alasan di balik keinginan ini, kita akan tumbuh dalam iman dan selalu merindukan Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan rohani kita.
Jadi, mari kita tekun dalam mempelajari Firman Tuhan dan merasakan kebaikan-Nya dalam hidup kita. Dengan demikian, kita akan terus memiliki kerinduan yang besar untuk menggali lebih dalam dalam Firman Tuhan, dan ini akan menjadi sumber pertumbuhan rohani kita.
Dalam menghayati 1 Petrus 2:2, kita diajak untuk memiliki kerinduan yang besar untuk mendalami Firman Tuhan. Kita harus seperti bayi yang baru lahir yang merindukan air susu yang murni dan rohani. Dengan mengetahui tujuan dan alasan di balik keinginan ini, kita akan tumbuh dalam iman dan selalu merindukan Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan rohani kita.
Jadi, mari kita tekun dalam mempelajari Firman Tuhan dan merasakan kebaikan-Nya dalam hidup kita. Dengan demikian, kita akan terus memiliki kerinduan yang besar untuk menggali lebih dalam dalam Firman Tuhan, dan ini akan menjadi sumber pertumbuhan rohani kita.