Keselamatan Yang Besar (Ibrani 2:1-3)

Keselamatan, sering disebut sebagai "great salvation" dalam bahasa Inggris, memiliki tempat yang sangat penting dalam Kekristenan. Ini sering digambarkan sebagai "keselamatan yang besar" karena beberapa alasan signifikan.
Keselamatan Yang Besar (Ibrani 2:1-3)

Keselamatan Yang Besar (Ibrani 2:1-3)

1) Pengampunan Dosa, Terlepas dari Besar atau Banyaknya

Keselamatan memang luar biasa karena menawarkan pengampunan untuk dosa, terlepas dari seberapa besar atau banyaknya dosa tersebut. Membandingkannya dengan Yesaya 1:18, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba," menjadi jelas bahwa keselamatan memiliki kekuatan untuk membersihkan bahkan dosa yang paling merah. Ini tidak membeda-bedakan seperti penilaian dalam ujian sekolah, yang hanya menyesuaikan nilai siswa dengan skor yang sedikit lebih rendah.

Barnes' Notes dengan tepat mencatat, "Ini luar biasa karena menyelamatkan dari dosa-dosa besar. Ini cocok untuk membebaskan dari SEMUA dosa, tidak peduli seberapa memperberat." Ini menggarisbawahi sifat komprehensif keselamatan, menawarkan penebusan dari semua dosa, terlepas dari besarnya.

2) Dicapai melalui Pengorbanan yang Besar

Keselamatan dicapai melalui pengorbanan besar—Allah menjelma, menderita, dan mati di atas salib untuk menanggung hukuman kita, diikuti dengan kebangkitan-Nya dan lainnya. Tindakan pengorbanan ilahi ini tak tertandingi dan menunjukkan sejauh mana tekad Allah untuk penebusan kita.

3) Menyelamatkan dari Hukuman Mengerikan di Neraka

Kemasyhuran keselamatan terletak pada kemampuannya untuk menyelamatkan kita dari hukuman yang mengerikan di dalam neraka yang kekal. Seperti yang disebutkan dalam Barnes' Notes, "Ini luar biasa karena menyelamatkan dari bahaya yang besar. Bahaya neraka yang kekal menghadang setiap orang." Keselamatan memberikan jalan keluar dari nasib yang berbahaya ini.

4) Memberikan Akses ke Surga, Tanpa Usaha atau Hukuman

Mungkin yang paling mengagumkan, keselamatan tidak hanya menyelamatkan kita dari neraka, tetapi juga memberikan kita akses ke surga, sepenuhnya tanpa usaha pribadi atau perbuatan, dan tanpa kepercayaan pada "api penyucian."

Meskipun keindahan keselamatan tidak bisa disangkal, itu datang dengan konsekuensi yang signifikan. Seperti yang ditekankan oleh John Calvin, nilai karunia Allah sesuai dengan penghargaan kita terhadapnya. Semakin berharga karunia-karunia itu, semakin berat hukuman Allah akan dikenakan pada mereka yang menghina Injil.

Bahaya Mengabaikan Keselamatan

Keselamatan bisa terbuang dua cara: dengan menolaknya saat ditawarkan atau dengan menerima tetapi kemudian mengabaikannya, membiarkannya menyusut.

1) Mengabaikan Keselamatan Saat Ditawarkan

Mengabaikan keselamatan, seperti yang disebutkan dalam ayat 3, bukan hanya tentang menolaknya; ini bisa dimulai dengan mengabaikan dan dengan cepat berujung pada penolakan. Ini dijelaskan oleh komentar Thomas Hewitt, yang menjelaskan bahwa istilah Yunani yang digunakan di sini mirip dengan yang digunakan dalam Matius 22:5, di mana tamu yang diundang dikatakan "tidak memperhatikan" undangan.

Komentar Calvin menambahkan bahwa "mengabaikan" mengimplikasikan "tidak peduli." Mengabaikan atau tidak merawat keselamatan kita sama dengan mengabaikannya dan meninggalkannya. Orang Kristen yang bersaksi harus mempertimbangkan apakah mereka benar-benar peduli akan keselamatan orang lain atau mengabaikannya. Menghadiri gereja dan aktif dalam kegiatan gereja tidak selalu menunjukkan perhatian yang tulus terhadap keselamatan orang lain.

Penting untuk diingat bahwa hukuman tidak hanya menanti mereka yang menolak Injil tetapi juga mereka yang mengabaikannya. Mengabaikan Injil sama berbahayanya dengan penolakan langsung. Mengabaikan keselamatan mengarah pada kebinasaan dan neraka, terlepas dari beratnya dosa seseorang.

2) Menyimpang (Ibrani 2:1)

Ibrani 2:1 memperingatkan agar tidak menyimpang dari kebenaran. Ini mengimplikasikan bahwa memperhatikan Firman Allah dengan cermat dan berpegang teguh padanya mencegah penyimpangan. Sebaliknya, mengabaikan atau mengabaikan Firman Allah mengarah pada penyimpangan.

Bahaya penyimpangan adalah sering kali berlangsung secara bertahap dan tidak ter perhatikan. Seseorang dapat berada dekat dengan kebenaran Allah pada satu saat dan, tanpa peringatan, menyimpang seiring berjalannya waktu. Penyimpangan ini terjadi secara halus, hampir tidak ter perhatikan, saat seseorang secara perlahan kembali ke kebiasaan lama dan mengabaikan iman.

Untuk menghindari penyimpangan, orang Kristen harus terus-menerus mengakar pada Firman Allah dan menjaga hubungan yang kuat dengan Kristus. Jika tidak, mereka berisiko meluncur diam-diam dan tanpa disadari menjauh dari kebenaran.

Konsekuensi Mengabaikan Keselamatan

Ibrani 2:3 menyatakan, "Bagaimana kita akan luput jika kita mengabaikan keselamatan yang begitu besar?" Pertanyaan ini menegaskan mustahilnya lolos dari penghakiman jika keselamatan diabaikan.

Mengabaikan atau menolak Injil membawa konsekuensi yang signifikan:

1. Ketidakcukupan Semua Jalan Lain: 

Keselamatan melalui Injil adalah satu-satunya jalan menuju penebusan. Mengabaikannya tidak meninggalkan alternatif lain untuk keselamatan.

2. Ketidakmungkinan Penyelamatan Diri: 

Usaha manusia sendiri tidak dapat menjamin keselamatan. Mengabaikan Injil berarti bergantung pada kebenaran diri sendiri, yang sia-sia.

3. Penghakiman yang Menakutkan: 

Mengabaikan keselamatan mengarah pada penghakiman yang menakutkan. Seperti yang diingatkan oleh John Calvin, penghakiman Allah berbanding lurus dengan nilai karunia-Nya, membuat hukuman bagi mereka yang mengabaikan keselamatan lebih berat.

4. Pemisahan Abadi:

 Mengabaikan keselamatan berakibat pada pemisahan abadi dari Allah dan hukuman abadi di neraka.

Sebagai kesimpulan, keagungan keselamatan adalah tak terukur, menawarkan pengampunan, penebusan dari dosa, penyelamatan dari neraka, dan akses ke surga. Namun, mengabaikan atau menolak keselamatan membawa konsekuensi serius, termasuk penghakiman, pemisahan dari Allah, dan hukuman abadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendengarkan panggilan keselamatan dan tetap berpegang teguh pada-Nya, menghindari mengabaikannya atau menjauh dari karunia besar ini.
Next Post Previous Post