4 Pentingnya Kebangkitan Yesus Kristus
Pendahuluan:
1) Kebangkitan Yesus Merupakan Jaminan Adanya Kehidupan Kekal
Yesus bangkit dari kematian, maka menjadi satu-satunya harapan bagi orang yang percaya akan kehidupan yang kekal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh J. Knox Chamblin: “yang diperlukan untuk menegakkan Realita kebangkitan hanyalah satu kebangkitan dari antara orang mati. Bila tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga belum dibangkitkan. Namun faktanya, Kristus telah bangkit dari antara orang mati sehingga pernyataan di I Korintus 15:13 dapat ditulis terbalik: “Karena Kristus telah dibangkitkan, maka ada kebangkitan dari antara orang mati”.
Senada dengan apa yang dikatakan oleh Tim Stafford: “Paulus menyatakan dengan jelas bahwa kebangkitan Yesus terkait erat dengan kebangkitan manusia; ketika seseorang melihat Yesus yang bangkit itu, demikian kata Paulus, orang tersebut sedang menyaksikan masa depannya”. Kedua pandangan di atas meyakinkan iman Kristen bahwa Kristus yang bangkit menjadi dasar iman sekaligus bukti bahwa orang percaya akan bangkit mendapat kehidupan kekal.
Kembali Tim Stafford menegaskan: “kebangkitan Yesus membuka jalan bagi kehidupan jasmani kekal.” Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya, kematian tidak akan memisahkan orang percaya dengan kasih Yesus, karna Yesus Kristus telah bangkit. Seperti Henry C. Thiessen menulis: “kebangkitan Kristus merupakan jaminan bahwa hari kelak tubuh kita pun akan dibangkitkan dari antara orang mati
2) Kebangkitan Kristus Adalah Jaminan Penebusan
Dapatkah kematian Kristus berpengaruh bagi iman Kristen, bila Ia sendiri tidak lebih dahulu bangkit? Kematian Kristus di salib tidak akan berarti dalam penebusan jika Dia tidak bangkit. Paulus dalam tulisannya kepada jemaat Korintus berkata “Kristus telah mati bagi dosa kita…sia-sialah pemberitaan kami…kamu masih ada dalam dosamu” (I Korintus 15:3,14,17).
2) Kebangkitan Kristus Adalah Jaminan Penebusan
Dapatkah kematian Kristus berpengaruh bagi iman Kristen, bila Ia sendiri tidak lebih dahulu bangkit? Kematian Kristus di salib tidak akan berarti dalam penebusan jika Dia tidak bangkit. Paulus dalam tulisannya kepada jemaat Korintus berkata “Kristus telah mati bagi dosa kita…sia-sialah pemberitaan kami…kamu masih ada dalam dosamu” (I Korintus 15:3,14,17).
J. Knox Chamblin berkata: “bila ia tidak dibangkitkan dari antara orang mati, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa Ia masih tetap di bawah hukuman, dan murka Allah serta akibat dosa yang merusak belum berakhir, melainkan tetap berlaku atas-Nya”. Yesus adalah kurban substitusi atas dosa dan pelanggaran manusia, dosa ditimpakan bagi-Nya (bdk. 2 Korintus 5:21; Galatia 3:13), maka hal ini yang menjadi dasar iman Kristen tentang penebusan bahwa semua karena melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib dan ber puncak pada kebangkitan-Nya.
Maka kembali J. Knox Chamblin menegaskan akan validitas kebangkitan sebagai jaminan atas penebusan: “untuk dapat diselamatkan dan dibenarkan, kita harus percaya bahwa “Allah telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati” (Roma 10:9), tetapi hidup yang dijanjikan di sini telah lebih dahulu dijamin oleh salib (Roma 3:21-26)”.
Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus adalah peristiwa yang hanya sekali dikerjakan untuk pengampunan dosa sebagaimana peristiwa kematian-Nya hanya sekali dikerjakan untuk penghapusan dosa (Petrus 3:18). Dapat dipahami bahwa penebusan yang pasti hanya melalui jalan salib Kristus dan Ia telah menang melalui kuasa kebangkitan-Nya sebagai kemenangan atas dosa.
3) Kebangkitan Yesus adalah Jaminan Kemenangan
Kebangkitan Kristus menjadi bukti bahwa Dialah Tuhan Sang Penguasa atas kehidupan manusia yang telah ditebus. Kristus telah mengalahkan kuasa maut. J. Knox Chamblin berkata: “Kristus adalah manusia pertama yang mencapai kemenangan total atas maut “buah sulung dari mereka yang meninggal” (I Korintus 15:2)”.
3) Kebangkitan Yesus adalah Jaminan Kemenangan
Kebangkitan Kristus menjadi bukti bahwa Dialah Tuhan Sang Penguasa atas kehidupan manusia yang telah ditebus. Kristus telah mengalahkan kuasa maut. J. Knox Chamblin berkata: “Kristus adalah manusia pertama yang mencapai kemenangan total atas maut “buah sulung dari mereka yang meninggal” (I Korintus 15:2)”.
Hal senada seperti dikatakan oleh Millard J. Erickson: “kebangkitan Yesus menunjukkan kemenangan-Nya atas dosa dan kematian serta semua akibatnya”. Maka peristiwa inilah yang membawa iman Kristen semakin kokoh bahwa kemenangan telah diwujudkan Kristus atas kuasa maut melalui kebangkitan-Nya pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci. Kemenangan yang hakiki hanya ditemukan dalam Yesus Kristus melalui karya-Nya di atas kayu salib, yang telah mati, dan bangkit di hari yang ketiga.
4) Kebangkitan Yesus Merupakan Bukti Atas Klaimnya Sebagai Anak Allah
Melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati merupakan bukti secara absah bahwa diri-Nya adalah Anak Allah yang hidup. Charles Ryrie berkomentar: “jika Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka Ia seorang pendusta karena Ia meramalkan bahwa Ia akan bangkit (Matius 20:19). Kebangkitan-Nya memberikan keabsahan Tuhan selaku seorang Nabi sejati”.
4) Kebangkitan Yesus Merupakan Bukti Atas Klaimnya Sebagai Anak Allah
Melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati merupakan bukti secara absah bahwa diri-Nya adalah Anak Allah yang hidup. Charles Ryrie berkomentar: “jika Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka Ia seorang pendusta karena Ia meramalkan bahwa Ia akan bangkit (Matius 20:19). Kebangkitan-Nya memberikan keabsahan Tuhan selaku seorang Nabi sejati”.
Baca Juga: Bukti-bukti Kebangkitan Yesus Kristus
Yulianus Padang dalam tulisannya berkata: “Lewat peristiwa yang sangat luar biasa ini Tuhan telah membuktikan kuasa dan eksistensi-Nya, bahwa Dialah satu-satunya Tuhan, Allah Yang Maha sejati dan Mahakuasa, Allah orang hidup bukan Allah orang mati (Lukas 20:37-38).” Jadi melalui kebangkitan Yesus menyatakan kuasa-Nya dan pribadi-Nya yang utuh bahwa Dia Anak Allah satu-satunya, jalan kebenaran dan hidup.
Lukas Kuswanto menulis: “kebangkitan Yesus membenarkan bukan hanya apa yang diucapkan-Nya sebelum terjadi kematian-Nya, melainkan juga kebenaran bahwa Dia bangkit dari kematian pada hari yang ketiga sesuai dengan ucapan-Nya”. Jadi benarlah klaim-Nya bahwa Dialah Mesias yang hidup, pernyataan-Nya membuktikan keabsahannya tentang jati diri-Nya yang otentik.