Kristus: Allah Mahakuasa dan Prōtotokos (Kolose 1:15)

Pengantar:

Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Rasul Paulus menghadapi tugas besar untuk memurnikan kembali pemahaman mereka tentang Yesus Kristus. Tujuan utama dari tanggung jawabnya adalah untuk meyakinkan mereka bahwa Kristus adalah Allah yang Mahakuasa, patut disembah, dan lebih utama dari segala sesuatu yang telah diadakan-Nya (Kolose 1:15).
Kristus: Allah Mahakuasa dan Prōtotokos (Kolose 1:15)
Kristus: Gambar Allah yang Kesatuan dengan Bapa

Ketika Paulus menjelaskan istilah 'prōtotokos' atau yang sulung dalam kitab Kolose 1:15, itu didasarkan pada kata 'Ia adalah gambar Allah'. Hal ini menunjukkan kesatuan Kristus dengan Allah Bapa sejak kekekalan. Istilah 'gambar' (eikōn) menekankan hubungan kesatuan Kristus dengan Allah, sedangkan kata 'prōtotokos' menunjuk pada hubungannya dengan penciptaan.

Prōtotokos: Mengungguli Segala yang Diciptakan

Dalam hubungan dengan segala yang diciptakan, kata 'prōtotokos' merupakan bentuk kata sifat nominatif, maskulin tunggal yang menunjuk kepada pribadi Kristus sebagai subjek utama dalam konteks bahasan Kolose pasal 1:15-20. Kata 'pasēs' (πάσης) dan 'ktiseōs' (κτίσεως) memberikan penegasan pada posisi kata 'prōtotokos'. 


Kristus sebagai 'prōtotokos' atau yang sulung adalah menekankan arti memiliki keunggulan melampaui segala yang diciptakan.

Anak Sulung: Terobosan Penting dalam Kristologi Paulus

Pengertian kata 'prōtotokos' memiliki kesamaan dengan kata 'bekori' dalam Perjanjian Lama, di mana Israel disebut sebagai anak sulung Allah. Istilah 'yang sulung' tidak hanya ditafsirkan secara harafiah berdasarkan urutan kelahiran, tetapi sebagai suatu bentuk penghormatan terhadap kedudukan yang diberikan Allah kepada Israel.

Penggunaan 'Prōtotokos' dalam LXX dan Perjanjian Lama

Istilah 'yang sulung' digunakan sebanyak 130 kali dalam LXX (Septuaginta) untuk menunjukkan prioritas dan kedaulatan tertinggi seseorang. Ini juga merujuk pada orang yang memiliki tempat khusus dalam kasih Bapa, seperti Israel yang disebut sebagai 'anak-Ku yang sulung', menunjukkan hubungan yang unik antara Allah dan Israel.

'Prōtotokos' dalam Konteks Penciptaan

Menurut Adam Clarke, istilah 'prōtotokos' dalam Kolose 1:15 tidak merujuk pada Yesus sebagai ciptaan pertama Allah, tetapi menekankan hubungan Yesus dengan Allah Bapa sebagai Anak yang kekal, pewaris Bapa yang di sorga.

Kristus sebagai Sang Pencipta: 'Prōtotokos' dan 'Prōtoktisis'

Kata 'prōtotokos' tidak sama dengan 'prōtoktisis' yang berarti 'yang pertama diciptakan'. Kristus adalah pribadi yang menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, disebut 'creatio ex nihilo'. Penggunaan kata 'prōtotokos' dalam Kolose 1:15 menunjukkan supremasi Kristus atas ciptaan.

Kesimpulan: Pemahaman yang Benar tentang 'Prōtotokos'

Kristus bukanlah ciptaan yang pertama dari Allah, tetapi Allah yang kekal. Pengertian 'prōtotokos' harus dipahami sebagai 'terunggul' dan bukan sebagai ciptaan pertama. Hal ini sejalan dengan pemikiran Paulus dalam keseluruhan bagian Kolose 1:15-20 yang menunjukkan keunggulan Kristus di atas segala sesuatu.

Baca Juga: Keutamaan Kristus: Kolose 1:15-20

Jadi, istilah 'prōtotokos' dalam Kolose 1:15 tidak boleh diartikan tanpa mempertimbangkan konteks dan tujuan penggunaannya. Kristus sebagai 'prōtotokos' menunjukkan prioritas waktu dan status-Nya yang lebih tinggi dari segala yang diciptakan. Ini sesuai dengan pemahaman rasul Paulus bahwa Kristus adalah Allah yang Mahakuasa, lebih utama dari segala sesuatu yang telah diadakan-Nya.
Next Post Previous Post