1 Yohanes 1:3-7 - Berjalan dalam Terang Firman Allah
1. Pengantar:
Surat 1 Yohanes ditulis untuk meneguhkan umat Kristen dan memperingatkan mereka terhadap ajaran sesat yang berusaha merusak iman. Dalam surat ini, Yohanes memperkenalkan tema utama tentang terang dan kegelapan, simbol kebenaran dan dosa dalam Alkitab. Ayat-ayat 1 Yohanes 1:3-7 berfokus pada panggilan untuk berjalan dalam terang, yaitu hidup sesuai firman Allah yang diterima melalui
Kristus. Dengan demikian, hidup dalam terang berarti hidup dalam kesatuan dengan Allah, meninggalkan kegelapan dosa, dan tetap berpegang pada kebenaran.
"Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan juga kepada kamu, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa."** (1 Yohanes 1:3-7, TB)
2. Allah adalah Terang
Pada 1 Yohanes 1:5, Yohanes menyampaikan pesan yang kuat bahwa Allah adalah terang, dan dalam diri-Nya tidak ada kegelapan sama sekali. Terang di sini merujuk pada kekudusan, kebenaran, dan kesempurnaan Allah. Kegelapan, di sisi lain, menggambarkan dosa, kejahatan, dan keterpisahan dari Allah.
Ketika Yohanes menyatakan bahwa tidak ada kegelapan di dalam Allah, ia menegaskan bahwa Allah adalah sumber segala yang baik, benar, dan suci. Ini adalah fondasi dari panggilan untuk hidup dalam terang. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk meneladani terang ini dalam kehidupan sehari-hari, artinya kita harus hidup dalam kebenaran dan kekudusan yang telah diwahyukan melalui firman Allah.
3. Persekutuan dengan Allah dan Sesama
Yohanes menekankan pentingnya persekutuan (Yunani: koinonia), yaitu hubungan yang mendalam antara orang percaya dengan Allah dan Yesus Kristus. Hidup dalam terang bukan hanya tentang hubungan vertikal kita dengan Allah, tetapi juga hubungan horizontal kita dengan sesama orang percaya.
Dalam 1 Yohanes 1:3, Yohanes menulis bahwa persekutuan ini hanya mungkin terjadi ketika kita berada dalam terang. Jika kita mengaku memiliki persekutuan dengan Allah tetapi tetap hidup dalam dosa atau kegelapan, maka kita sebenarnya hidup dalam kepalsuan. Persekutuan sejati hanya mungkin terwujud ketika kita menghidupi kebenaran yang diungkapkan melalui firman Tuhan.
4. Hidup dalam Kebenaran: Berjalan dalam Terang
1 Yohanes 1:6 memperingatkan kita tentang bahaya hidup dalam kemunafikan. Mengaku memiliki persekutuan dengan Allah namun tetap hidup dalam kegelapan adalah kebohongan. Berjalan dalam terang berarti kita hidup dalam transparansi, kekudusan, dan ketaatan pada firman Tuhan. Firman Tuhan yang telah kita terima harus menjadi peta hidup kita, menuntun setiap langkah yang kita ambil.
Baca Juga: Kasih yang Nyata: Merenungkan 1 Yohanes 3:11-18
Berjalan dalam terang bukanlah kehidupan yang bebas dari dosa, tetapi kehidupan yang didasarkan pada ketaatan kepada Allah dan pengakuan akan dosa-dosa kita. Ketika kita berada dalam terang, dosa kita akan tersingkap, namun terang itu juga menyucikan kita. Yohanes mengatakan bahwa darah Yesus, Anak Allah, menyucikan kita dari segala dosa (1 Yohanes 1:7). Di sini kita melihat bahwa hidup dalam terang memerlukan ketergantungan yang terus-menerus pada anugerah Allah melalui Kristus.
5. Penerapan: Berjalan dalam Terang Sesuai Firman
Hidup dalam terang tidak dapat dipisahkan dari penerimaan dan pelaksanaan firman Allah dalam hidup kita. Bagaimana kita bisa menerapkan panggilan ini dalam kehidupan sehari-hari?
a. Menerima Firman dengan Hati Terbuka
Langkah pertama dalam berjalan dalam terang adalah menerima firman Tuhan dengan hati yang terbuka. Firman Tuhan adalah sumber terang itu sendiri (Mazmur 119:105), dan kita tidak bisa berjalan dalam terang jika kita tidak membaca, merenungkan, dan mengaplikasikan firman-Nya.
b. Meninggalkan Dosa dan Hidup dalam Kekudusan
Yohanes mengajarkan bahwa hidup dalam kegelapan tidak mungkin beriringan dengan persekutuan dengan Allah. Oleh karena itu, kita harus terus berjuang melawan dosa dalam kehidupan kita. Ini termasuk mengakui dosa kita di hadapan Allah dan sesama, serta meminta pengampunan dan pemulihan.
c. Menjalin Persekutuan dengan Sesama
Hidup dalam terang juga berarti menjalin hubungan yang sehat dan mendalam dengan sesama orang percaya. Persekutuan ini penting karena kita saling menguatkan dan saling mengingatkan untuk tetap berada di dalam terang Kristus.
d. Bergantung pada Darah Kristus
Akhirnya, kita harus selalu mengingat bahwa pembersihan dosa kita hanya mungkin melalui darah Yesus Kristus. Ini adalah dasar dari keselamatan kita dan kekuatan untuk terus hidup dalam terang. Tidak ada kekudusan atau kebenaran yang bisa kita raih tanpa pengorbanan Kristus di kayu salib.
6. Kesimpulan
1 Yohanes 1:3-7 memberikan kita panggilan yang jelas untuk berjalan dalam terang, sesuai dengan firman Allah yang telah kita terima. Hidup dalam terang berarti hidup dalam kekudusan, kebenaran, dan persekutuan dengan Allah dan sesama. Ini juga berarti meninggalkan kegelapan dosa dan hidup dalam transparansi di hadapan Tuhan. Dengan menerima firman Allah, hidup dalam kekudusan, dan bergantung pada darah Kristus yang menyucikan kita, kita dapat terus hidup dalam terang yang memuliakan Allah.
Berjalan dalam terang bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan bagi setiap orang percaya yang ingin memiliki persekutuan yang benar dengan Allah. Kiranya kita terus berkomitmen untuk hidup dalam terang, dengan membiarkan firman Tuhan menjadi pelita bagi langkah kita dan memimpin kita menuju kehidupan yang kekal bersama-Nya.