Efesus 1:6: Membuat kita diterima - Makna dan Penerapannya dalam Kehidupan Kristen

Pendahuluan:

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus mengungkapkan berbagai aspek berkat rohani yang dimiliki oleh orang percaya dalam Kristus. Salah satu ayat yang mengandung kedalaman makna adalah Efesus 1:6, yang menyatakan: "Untuk puji kemuliaan kasih karunia-Nya yang dikaruniakan kepada kita dalam Dia yang dikasihi." Dalam terjemahan lain, sering kali ditambahkan frasa "Made us accepted" atau "Membuat kita diterima."
Efesus 1:6: Membuat kita diterima - Makna dan Penerapannya dalam Kehidupan Kristen
Ayat ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana kasih karunia Allah bekerja dalam hidup orang percaya, dan bagaimana hal itu mempengaruhi identitas serta hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.

Konteks Historis dan Teologis

Surat Efesus adalah salah satu surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat di kota Efesus, sebuah kota penting di Asia Kecil pada abad pertama. Efesus adalah pusat perdagangan dan agama, yang memiliki pengaruh besar dalam dunia kuno. Di tengah konteks budaya yang sangat beragam, Paulus menulis surat ini untuk memperkuat pemahaman jemaat tentang posisi mereka dalam Kristus dan untuk mendorong hidup yang sesuai dengan panggilan mereka sebagai orang Kristen.

Makna "Made Us Accepted"

Frasa "Made us accepted" atau "Membuat kita diterima" mengandung makna yang sangat penting dalam kehidupan Kristen. Dalam konteks Efesus 1:6, frasa ini merujuk pada penerimaan yang kita miliki di hadapan Allah melalui kasih karunia-Nya. Dalam bahasa Yunani, istilah yang digunakan adalah "charitoĊ," yang berarti "membuat diterima" atau "menghargai secara khusus." Ini adalah tindakan Allah yang mengangkat kita dari keadaan terasing dan menjadikan kita bagian dari keluarga-Nya.

Kasih Karunia Allah

Penerimaan kita oleh Allah adalah hasil dari kasih karunia-Nya. Kasih karunia adalah pemberian yang tidak layak kita terima, namun Allah memberikannya kepada kita dengan cuma-cuma. Kasih karunia ini terlihat dalam karya penebusan Kristus di salib, di mana Dia menggantikan kita dan membayar harga dosa kita. Efesus 1:6 menegaskan bahwa penerimaan kita bukanlah hasil usaha atau prestasi pribadi, melainkan anugerah yang diberikan oleh Allah melalui Kristus.

Identitas dalam Kristus

Dengan diterima oleh Allah, kita diberi identitas baru dalam Kristus. Sebelumnya, kita mungkin merasa terasing atau tidak layak di hadapan Allah, tetapi melalui kasih karunia Kristus, kita dipulihkan dan diterima sebagai anak-anak Allah. Identitas baru ini membawa perubahan besar dalam cara kita melihat diri kita sendiri dan cara kita berhubungan dengan Allah dan sesama.

Hubungan yang Diperbaharui

Penerimaan ini juga membawa kita dalam hubungan yang diperbaharui dengan Allah. Dulu, dosa dan kesalahan kita menjadi penghalang antara kita dan Allah. Namun, melalui Kristus, penghalang tersebut dihapuskan dan kita dapat mendekat kepada Allah dengan penuh keyakinan. Efesus 1:6 mengingatkan kita bahwa kita sekarang dapat datang kepada Allah tanpa rasa takut, karena kita telah diterima sepenuhnya dalam Kristus.

Penerapan dalam Kehidupan Kristen

Menerima Kasih Karunia dengan Syukur

Menyadari bahwa kita diterima oleh Allah melalui kasih karunia-Nya hendaknya membawa kita kepada rasa syukur yang mendalam. Kasih karunia Allah seharusnya memotivasi kita untuk hidup dalam rasa terima kasih dan penghormatan kepada-Nya. Setiap hari, kita dapat mengingat dan menghargai betapa besar kasih karunia yang telah diberikan kepada kita.

Membangun Identitas yang Sejati

Penerimaan kita dalam Kristus memberi kita identitas yang sejati sebagai anak-anak Allah. Dalam dunia yang seringkali menentukan nilai seseorang berdasarkan prestasi, kekayaan, atau status sosial, kita perlu mengingat bahwa nilai kita terletak pada kenyataan bahwa kita diterima oleh Allah. Identitas ini memberikan kita keyakinan dan keamanan dalam hidup kita sehari-hari.

Menjalin Hubungan yang Sehat dengan Sesama

Karena kita telah diterima dengan kasih karunia, kita juga dipanggil untuk menerapkan prinsip ini dalam hubungan kita dengan orang lain. Kasih karunia yang telah kita terima hendaknya tercermin dalam cara kita berinteraksi dengan sesama. Ini berarti menerima dan mengasihi orang lain tanpa syarat, seperti halnya Allah menerima dan mengasihi kita.

Menjaga Hubungan dengan Allah

Penerimaan kita di hadapan Allah tidak berarti kita dapat menjalani hidup sembarangan. Sebaliknya, kita dipanggil untuk hidup dengan cara yang mencerminkan kasih karunia yang telah diberikan kepada kita. Ini termasuk hidup dengan integritas, kesetiaan, dan komitmen dalam hubungan kita dengan Allah.

Kesimpulan

Efesus 1:6 memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang penerimaan yang kita miliki di hadapan Allah melalui kasih karunia-Nya. Ayat ini mengingatkan kita bahwa penerimaan kita bukanlah hasil dari usaha kita sendiri, melainkan anugerah yang diberikan oleh Allah melalui Kristus. Penerimaan ini mengubah identitas kita, memperbaharui hubungan kita dengan Allah, dan mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan sesama. Dengan memahami dan menerapkan kebenaran ini, kita dapat hidup dengan rasa syukur yang mendalam, membangun identitas yang sejati, dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain dan Allah.

Semoga pemahaman ini membantu kita untuk hidup lebih penuh dan lebih berarti dalam kasih karunia Allah, menjadikan setiap hari kesempatan untuk merayakan dan memperlihatkan kasih-Nya dalam hidup kita.
Next Post Previous Post