Filipi 1:2-5 - Ucapan Syukur dan Doa

Pengantar:

Surat Paulus kepada jemaat di Filipi mengandung banyak tema yang menguatkan iman, memberikan dorongan, dan menekankan pentingnya hidup dalam kasih dan kerendahan hati seperti Kristus. Salah satu bagian awal yang indah dari surat ini adalah Filipi 1:2-5, di mana Paulus membuka suratnya dengan ucapan syukur dan doa bagi jemaat Filipi. Dalam ayat-ayat ini, kita bisa menemukan rasa syukur yang mendalam dari Paulus atas pelayanan jemaat Filipi serta semangatnya untuk terus berdoa bagi mereka.
Artikel: Filipi 1:2-5 - Ucapan Syukur dan Doa
Mari kita baca ayat-ayat ini:

"Anugerah dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu! Aku bersyukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dalam doaku untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita karena kerja sama yang kamu berikan dalam pemberitaan Injil sejak hari pertama sampai sekarang." (Filipi 1:2-5, AYT)

Anugerah dan Damai Sejahtera (Filipi 1:2)

Paulus memulai suratnya dengan salam: "Anugerah dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu!" Ini adalah salam khas dalam surat-surat Paulus, namun setiap kata dalam salam ini membawa makna teologis yang dalam.

  • Anugerah (kharis) merujuk pada kasih karunia Allah yang diberikan secara cuma-cuma kepada manusia. Anugerah Allah adalah dasar keselamatan, kehidupan, dan setiap hal baik yang kita terima sebagai orang percaya. Paulus mengingatkan jemaat di Filipi bahwa segala sesuatu yang mereka miliki berasal dari anugerah Allah, termasuk iman dan persekutuan mereka dalam pemberitaan Injil.

  • Damai sejahtera (eirene) berbicara tentang keadaan hati dan jiwa yang tenang, meskipun dalam kondisi yang sulit. Ini adalah damai yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya (Yohanes 14:27), bukan seperti yang diberikan oleh dunia, tetapi damai yang melampaui segala akal (Filipi 4:7). Paulus, yang menulis dari penjara, memahami sepenuhnya pentingnya damai sejahtera ini, yang berasal dari hubungan yang erat dengan Allah.

Kedua kata ini, anugerah dan damai sejahtera, mencerminkan berkat spiritual yang kita terima dalam Kristus dan merupakan inti dari kehidupan Kristen.

Rasa Syukur yang Tulus (Filipi 1:3)

Paulus kemudian menyatakan rasa syukur yang mendalam kepada Allah: "Aku bersyukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu." Setiap kali Paulus mengingat jemaat Filipi, hatinya dipenuhi dengan rasa syukur. Rasa syukur ini bukan hanya karena hubungan pribadi yang baik antara Paulus dan jemaat, tetapi karena jemaat Filipi telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pemberitaan Injil.

Syukur Paulus adalah hasil dari pengamatannya terhadap bagaimana Allah bekerja melalui jemaat Filipi. Paulus melihat bagaimana kasih karunia Allah bekerja dalam kehidupan mereka dan bagaimana jemaat Filipi terus melayani Tuhan dengan setia. Rasa syukur ini adalah tanda dari kasih dan penghargaannya terhadap karya Allah yang nyata di tengah jemaat.

Ucapan syukur yang disampaikan oleh Paulus ini juga memberikan pelajaran penting bagi kita. Syukur seharusnya menjadi bagian penting dalam doa-doa kita, terutama ketika kita mengingat saudara-saudari seiman dan bagaimana Tuhan bekerja di dalam kehidupan mereka. Melalui ucapan syukur, kita diingatkan akan kehadiran Allah yang aktif dalam segala aspek kehidupan kita.

Doa dengan Sukacita (Filipi 1:4)

Dalam ayat berikutnya, Paulus mengatakan bahwa dalam doanya untuk jemaat Filipi, dia selalu berdoa dengan sukacita: "Dalam doaku untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita." Sukacita adalah salah satu tema utama dalam surat Filipi. Meski Paulus sedang dipenjara, dia tidak kehilangan sukacita dalam melayani dan mendoakan jemaat.

Sukacita yang Paulus rasakan bukanlah hasil dari keadaan yang menyenangkan atau situasi yang baik, tetapi karena hubungan yang erat dengan Allah dan pengertian bahwa segala sesuatu ada dalam rencana-Nya. Paulus menyadari bahwa pemberitaan Injil terus berlanjut, bahkan di tengah tantangan yang dihadapinya. Sukacita dalam doanya juga dihubungkan dengan kesetiaan jemaat Filipi dalam melayani Tuhan bersama-sama dengan Paulus.

Doa yang penuh sukacita menunjukkan bahwa Paulus bukan hanya sekadar meminta atau memohon dalam doanya, tetapi ia juga menikmati komunikasi yang mendalam dengan Allah. Doa yang seperti ini lahir dari hati yang bersyukur dan penuh pengharapan, percaya bahwa Allah terus bekerja di tengah jemaat dan membawa mereka ke dalam pertumbuhan rohani yang lebih dalam.

Kerja Sama dalam Pemberitaan Injil (Filipi 1:5)

Salah satu alasan utama mengapa Paulus bersyukur dan berdoa dengan sukacita adalah karena "kerja sama yang kamu berikan dalam pemberitaan Injil sejak hari pertama sampai sekarang." Jemaat Filipi bukan hanya pendengar Injil, tetapi mereka juga aktif dalam mendukung penyebaran Injil. Dukungan mereka tidak terbatas pada dukungan doa saja, tetapi juga dukungan finansial dan bantuan praktis bagi Paulus dalam pelayanannya.

Kerja sama jemaat Filipi dalam pemberitaan Injil adalah contoh nyata dari bagaimana jemaat lokal dapat menjadi mitra dalam misi global. Paulus melihat Filipi sebagai jemaat yang tidak hanya menerima berita Injil, tetapi juga ikut ambil bagian dalam pekerjaan Injil. Mereka memahami bahwa pemberitaan Injil adalah tanggung jawab bersama, dan mereka terlibat secara aktif untuk mendukung pekerjaan itu.

Aplikasi Praktis

Dari Filipi 1:2-5, ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.

  1. Syukur dalam Doa Rasa syukur yang Paulus tunjukkan dalam doanya adalah teladan yang baik bagi kita. Dalam kehidupan doa kita, kita sering kali tergoda untuk hanya meminta atau memohon sesuatu kepada Tuhan. Namun, doa yang penuh syukur adalah bentuk pengakuan bahwa Tuhan telah bekerja dan terus bekerja dalam hidup kita dan hidup orang lain. Kita diajak untuk melihat karya Tuhan dalam segala hal dan bersyukur atas segala berkat dan penyertaan-Nya.

  2. Doa dengan Sukacita Paulus menunjukkan bahwa doa tidak hanya harus penuh syukur, tetapi juga harus dilakukan dengan sukacita. Sukacita dalam doa datang dari pengertian bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa kita sesuai dengan rencana-Nya yang baik. Meski situasi mungkin sulit, seperti yang dialami Paulus di penjara, kita dapat tetap berdoa dengan sukacita, mengetahui bahwa Allah mengendalikan segalanya.

  3. Kerja Sama dalam Pemberitaan Injil Jemaat Filipi adalah contoh jemaat yang mendukung pekerjaan Injil dengan sepenuh hati. Mereka tidak hanya pasif mendengar, tetapi aktif mendukung dan mengambil bagian dalam pelayanan. Ini adalah panggilan bagi kita semua sebagai jemaat Tuhan untuk terlibat dalam pekerjaan pemberitaan Injil, baik secara lokal maupun global. Setiap kita dipanggil untuk bekerja sama dalam memberitakan kabar baik kepada dunia.

Kesimpulan

Filipi 1:2-5 memperlihatkan hati Paulus yang dipenuhi dengan syukur dan sukacita ketika ia memikirkan jemaat Filipi. Mereka adalah mitra dalam pekerjaan Injil, dan dukungan mereka memberikan kekuatan dan dorongan bagi Paulus, bahkan ketika dia berada di dalam penjara. Ucapan syukur dan doa Paulus menjadi contoh bagi kita tentang bagaimana kita harus berdoa: dengan hati yang penuh syukur, penuh sukacita, dan kesadaran bahwa kita adalah mitra dalam pekerjaan Allah di dunia ini.

Salam Paulus yang penuh dengan anugerah dan damai sejahtera dari Allah menjadi pengingat bahwa semua berkat rohani kita datang dari Allah melalui Yesus Kristus. Anugerah dan damai sejahtera ini harus kita hidupi dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam doa, pelayanan, maupun hubungan dengan sesama orang percaya.

Catatan: Berdoalah mohon Roh Kudus memberikan pengertian ketika kita melakukan studi Alkitab.

Next Post Previous Post