Yesus Kristus: Penasihat Ajaib
Pengantar:
Yesus Kristus memiliki banyak gelar dalam Alkitab yang mencerminkan berbagai aspek dari sifat dan peran-Nya. Salah satu gelar yang penuh makna dan penghiburan bagi orang percaya adalah Penasihat Ajaib. Gelar ini pertama kali disebutkan dalam nubuat nabi Yesaya tentang kedatangan Mesias yang dijanjikan. Melalui gelar ini, kita mendapatkan wawasan tentang kebijaksanaan Yesus dalam memberi nasihat, petunjuk, dan pengertian bagi setiap orang yang datang kepada-Nya dengan iman.
Yesus Kristus memiliki banyak gelar dalam Alkitab yang mencerminkan berbagai aspek dari sifat dan peran-Nya. Salah satu gelar yang penuh makna dan penghiburan bagi orang percaya adalah Penasihat Ajaib. Gelar ini pertama kali disebutkan dalam nubuat nabi Yesaya tentang kedatangan Mesias yang dijanjikan. Melalui gelar ini, kita mendapatkan wawasan tentang kebijaksanaan Yesus dalam memberi nasihat, petunjuk, dan pengertian bagi setiap orang yang datang kepada-Nya dengan iman.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Yesus Kristus sebagai Penasihat Ajaib, apa arti gelar ini, bagaimana Yesus memberikan nasihat yang ilahi, dan bagaimana kita dapat mengalami bimbingan dan kebijaksanaan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengertian Gelar "Penasihat Ajaib"
Gelar "Penasihat Ajaib" pertama kali muncul dalam nubuat Yesaya, yang merujuk kepada kedatangan Mesias. Dalam Yesaya 9:5-6 (atau Yesaya 9:6-7 dalam beberapa versi Alkitab), kita membaca nubuat ini:
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."
Dalam ayat ini, Yesus dinubuatkan sebagai Mesias yang akan datang dengan gelar-gelar yang penuh kuasa, dan salah satu gelar tersebut adalah Penasihat Ajaib. Dalam bahasa Ibrani, gelar ini disebut sebagai "Pele-Yoetz", yang secara harfiah berarti "Penasihat yang Ajaib" atau "Penasihat yang Luar Biasa". Gelar ini menyiratkan bahwa nasihat yang diberikan oleh Mesias tidak seperti nasihat manusia biasa. Nasihat-Nya penuh hikmat, berkuasa, dan penuh keajaiban. Yesus, sebagai Penasihat Ajaib, memiliki kebijaksanaan ilahi yang melampaui segala pemahaman manusia.
Gelar "Penasihat Ajaib" pertama kali muncul dalam nubuat Yesaya, yang merujuk kepada kedatangan Mesias. Dalam Yesaya 9:5-6 (atau Yesaya 9:6-7 dalam beberapa versi Alkitab), kita membaca nubuat ini:
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."
Dalam ayat ini, Yesus dinubuatkan sebagai Mesias yang akan datang dengan gelar-gelar yang penuh kuasa, dan salah satu gelar tersebut adalah Penasihat Ajaib. Dalam bahasa Ibrani, gelar ini disebut sebagai "Pele-Yoetz", yang secara harfiah berarti "Penasihat yang Ajaib" atau "Penasihat yang Luar Biasa". Gelar ini menyiratkan bahwa nasihat yang diberikan oleh Mesias tidak seperti nasihat manusia biasa. Nasihat-Nya penuh hikmat, berkuasa, dan penuh keajaiban. Yesus, sebagai Penasihat Ajaib, memiliki kebijaksanaan ilahi yang melampaui segala pemahaman manusia.
2. Yesus Kristus sebagai Sumber Kebijaksanaan
Salah satu aspek utama dari gelar "Penasihat Ajaib" adalah kebijaksanaan yang dimiliki Yesus. Kebijaksanaan ini bukan sekadar kemampuan memberikan nasihat yang baik atau praktis, tetapi kebijaksanaan yang bersifat ilahi dan penuh keajaiban. Dalam seluruh pelayanan Yesus, kita melihat bagaimana Dia memberikan nasihat yang luar biasa kepada orang-orang yang datang kepada-Nya, baik melalui pengajaran, mukjizat, maupun perumpamaan-perumpamaan.
Salah satu aspek utama dari gelar "Penasihat Ajaib" adalah kebijaksanaan yang dimiliki Yesus. Kebijaksanaan ini bukan sekadar kemampuan memberikan nasihat yang baik atau praktis, tetapi kebijaksanaan yang bersifat ilahi dan penuh keajaiban. Dalam seluruh pelayanan Yesus, kita melihat bagaimana Dia memberikan nasihat yang luar biasa kepada orang-orang yang datang kepada-Nya, baik melalui pengajaran, mukjizat, maupun perumpamaan-perumpamaan.
a. Yesus sebagai Hikmat Allah
Alkitab menyatakan bahwa Yesus bukan hanya memiliki kebijaksanaan, tetapi Dia adalah Hikmat Allah yang menjelma menjadi manusia. Dalam Kolose 2:3, Rasul Paulus menulis tentang Yesus:
"Di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."
Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya seorang guru atau penasihat manusia, tetapi Dia adalah manifestasi dari hikmat Allah yang sempurna. Sebagai Penasihat Ajaib, Yesus memberikan nasihat yang berasal dari hikmat ilahi, yang melampaui pemikiran manusia dan memberikan panduan yang penuh kuasa untuk hidup yang berkenan kepada Allah.
Alkitab menyatakan bahwa Yesus bukan hanya memiliki kebijaksanaan, tetapi Dia adalah Hikmat Allah yang menjelma menjadi manusia. Dalam Kolose 2:3, Rasul Paulus menulis tentang Yesus:
"Di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."
Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya seorang guru atau penasihat manusia, tetapi Dia adalah manifestasi dari hikmat Allah yang sempurna. Sebagai Penasihat Ajaib, Yesus memberikan nasihat yang berasal dari hikmat ilahi, yang melampaui pemikiran manusia dan memberikan panduan yang penuh kuasa untuk hidup yang berkenan kepada Allah.
b. Yesus sebagai Firman yang Menjelma
Dalam Yohanes 1:1-14, Yesus disebut sebagai Firman (Yunani: Logos) yang menjadi manusia. Firman Allah adalah sumber kebijaksanaan dan pengertian. Ketika Firman Allah menjadi daging dalam pribadi Yesus, kebijaksanaan dan nasihat-Nya menjadi nyata di tengah-tengah manusia. Yesus, sebagai Firman Allah yang hidup, memberikan nasihat yang bukan hanya berupa kata-kata, tetapi juga melalui teladan hidup-Nya sendiri. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus adalah nasihat tertinggi bagi manusia tentang bagaimana kita harus hidup dan berelasi dengan Allah dan sesama.
Dalam Yohanes 1:1-14, Yesus disebut sebagai Firman (Yunani: Logos) yang menjadi manusia. Firman Allah adalah sumber kebijaksanaan dan pengertian. Ketika Firman Allah menjadi daging dalam pribadi Yesus, kebijaksanaan dan nasihat-Nya menjadi nyata di tengah-tengah manusia. Yesus, sebagai Firman Allah yang hidup, memberikan nasihat yang bukan hanya berupa kata-kata, tetapi juga melalui teladan hidup-Nya sendiri. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus adalah nasihat tertinggi bagi manusia tentang bagaimana kita harus hidup dan berelasi dengan Allah dan sesama.
c. Pengajaran Yesus yang Penuh Hikmat
Selama pelayanan-Nya di bumi, Yesus mengajarkan banyak hal yang menunjukkan hikmat ilahi-Nya. Perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan-Nya penuh dengan kebijaksanaan yang mengungkapkan kebenaran-kebenaran spiritual yang mendalam. Dalam Matius 7:28-29, dikatakan bahwa orang-orang takjub dengan pengajaran Yesus karena Dia mengajar dengan otoritas, bukan seperti ahli Taurat:
"Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka."
Yesus mengajar dengan kebijaksanaan yang melampaui pemahaman manusia, menunjukkan bahwa Dia bukan hanya guru biasa, melainkan Penasihat Ajaib yang membawa hikmat Allah ke dalam dunia.
Selama pelayanan-Nya di bumi, Yesus mengajarkan banyak hal yang menunjukkan hikmat ilahi-Nya. Perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan-Nya penuh dengan kebijaksanaan yang mengungkapkan kebenaran-kebenaran spiritual yang mendalam. Dalam Matius 7:28-29, dikatakan bahwa orang-orang takjub dengan pengajaran Yesus karena Dia mengajar dengan otoritas, bukan seperti ahli Taurat:
"Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka."
Yesus mengajar dengan kebijaksanaan yang melampaui pemahaman manusia, menunjukkan bahwa Dia bukan hanya guru biasa, melainkan Penasihat Ajaib yang membawa hikmat Allah ke dalam dunia.
3. Yesus Memberikan Nasihat yang Ajaib
Sebagai Penasihat Ajaib, Yesus Kristus memberikan nasihat yang tidak hanya praktis, tetapi juga memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Nasihat-Nya membawa perubahan, penyembuhan, pengampunan, dan kehidupan yang baru. Berikut adalah beberapa contoh dari Alkitab yang menunjukkan bagaimana Yesus memberikan nasihat yang ajaib.
Sebagai Penasihat Ajaib, Yesus Kristus memberikan nasihat yang tidak hanya praktis, tetapi juga memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Nasihat-Nya membawa perubahan, penyembuhan, pengampunan, dan kehidupan yang baru. Berikut adalah beberapa contoh dari Alkitab yang menunjukkan bagaimana Yesus memberikan nasihat yang ajaib.
a. Nasihat Yesus kepada Orang Berdosa
Yesus sering kali memberikan nasihat yang penuh belas kasih kepada orang-orang yang terjebak dalam dosa. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah kisah Yesus dengan perempuan yang tertangkap basah berzinah dalam Yohanes 8:1-11. Ketika orang-orang Farisi membawa perempuan itu kepada Yesus dan menuntut agar dia dirajam sesuai hukum Taurat, Yesus dengan bijaksana memberikan jawaban yang ajaib:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7)
Jawaban Yesus ini tidak hanya menunjukkan hikmat-Nya dalam menghindari jebakan orang-orang Farisi, tetapi juga menunjukkan belas kasih-Nya kepada orang berdosa. Setelah semua orang pergi, Yesus berkata kepada perempuan itu:
"Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:11)
Nasihat Yesus ini membawa pengampunan dan pemulihan bagi perempuan tersebut, sekaligus memberikan arahan yang jelas untuk hidup dalam pertobatan. Ini adalah contoh bagaimana Yesus memberikan nasihat yang penuh dengan kasih dan kuasa untuk mengubah hidup seseorang.
Yesus sering kali memberikan nasihat yang penuh belas kasih kepada orang-orang yang terjebak dalam dosa. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah kisah Yesus dengan perempuan yang tertangkap basah berzinah dalam Yohanes 8:1-11. Ketika orang-orang Farisi membawa perempuan itu kepada Yesus dan menuntut agar dia dirajam sesuai hukum Taurat, Yesus dengan bijaksana memberikan jawaban yang ajaib:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7)
Jawaban Yesus ini tidak hanya menunjukkan hikmat-Nya dalam menghindari jebakan orang-orang Farisi, tetapi juga menunjukkan belas kasih-Nya kepada orang berdosa. Setelah semua orang pergi, Yesus berkata kepada perempuan itu:
"Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:11)
Nasihat Yesus ini membawa pengampunan dan pemulihan bagi perempuan tersebut, sekaligus memberikan arahan yang jelas untuk hidup dalam pertobatan. Ini adalah contoh bagaimana Yesus memberikan nasihat yang penuh dengan kasih dan kuasa untuk mengubah hidup seseorang.
b. Nasihat Yesus kepada Orang Kaya (Matius 19:16-22)
Dalam kisah orang muda yang kaya yang datang kepada Yesus dan bertanya tentang cara memperoleh hidup yang kekal, Yesus memberikan nasihat yang menantang. Setelah orang muda itu menyatakan bahwa dia telah menaati semua perintah Allah, Yesus memberikan nasihat yang lebih dalam:
"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga; kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)
Nasihat ini menantang orang muda yang kaya untuk melepaskan ketergantungannya pada kekayaan duniawi dan sepenuhnya mengikuti Yesus. Meskipun orang tersebut pergi dengan sedih karena dia sangat kaya, nasihat Yesus adalah contoh bagaimana Dia memberikan nasihat yang menyingkapkan kebutuhan hati yang terdalam dari setiap orang. Yesus tahu apa yang menjadi penghalang antara orang tersebut dan Allah, dan nasihat-Nya adalah agar dia melepaskan apa yang menghalangi dia untuk sepenuhnya mengikuti Tuhan.
Dalam kisah orang muda yang kaya yang datang kepada Yesus dan bertanya tentang cara memperoleh hidup yang kekal, Yesus memberikan nasihat yang menantang. Setelah orang muda itu menyatakan bahwa dia telah menaati semua perintah Allah, Yesus memberikan nasihat yang lebih dalam:
"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga; kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)
Nasihat ini menantang orang muda yang kaya untuk melepaskan ketergantungannya pada kekayaan duniawi dan sepenuhnya mengikuti Yesus. Meskipun orang tersebut pergi dengan sedih karena dia sangat kaya, nasihat Yesus adalah contoh bagaimana Dia memberikan nasihat yang menyingkapkan kebutuhan hati yang terdalam dari setiap orang. Yesus tahu apa yang menjadi penghalang antara orang tersebut dan Allah, dan nasihat-Nya adalah agar dia melepaskan apa yang menghalangi dia untuk sepenuhnya mengikuti Tuhan.
c. Nasihat Yesus kepada Murid-Murid-Nya
Yesus juga sering memberikan nasihat kepada murid-murid-Nya tentang kehidupan yang berpusat pada Allah. Salah satu nasihat-Nya yang paling terkenal adalah dalam Matius 6:33:
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Nasihat ini mengajarkan prioritas dalam hidup: bahwa mengutamakan Kerajaan Allah dan kehendak-Nya adalah yang paling penting. Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk tidak khawatir tentang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan pakaian, karena Allah akan menyediakan semuanya itu bagi mereka yang mengutamakan-Nya.
Yesus juga sering memberikan nasihat kepada murid-murid-Nya tentang kehidupan yang berpusat pada Allah. Salah satu nasihat-Nya yang paling terkenal adalah dalam Matius 6:33:
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Nasihat ini mengajarkan prioritas dalam hidup: bahwa mengutamakan Kerajaan Allah dan kehendak-Nya adalah yang paling penting. Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk tidak khawatir tentang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan pakaian, karena Allah akan menyediakan semuanya itu bagi mereka yang mengutamakan-Nya.
4. Yesus sebagai Penasihat Pribadi Kita
Yesus Kristus tidak hanya memberikan nasihat yang ajaib selama pelayanan-Nya di bumi, tetapi Dia juga terus menjadi Penasihat kita saat ini. Ketika kita menghadapi tantangan, keputusan sulit, atau krisis dalam hidup, Yesus sebagai Penasihat Ajaib selalu siap untuk memberikan petunjuk dan bimbingan. Bagaimana kita bisa mengalami nasihat-Nya dalam kehidupan sehari-hari?
Yesus Kristus tidak hanya memberikan nasihat yang ajaib selama pelayanan-Nya di bumi, tetapi Dia juga terus menjadi Penasihat kita saat ini. Ketika kita menghadapi tantangan, keputusan sulit, atau krisis dalam hidup, Yesus sebagai Penasihat Ajaib selalu siap untuk memberikan petunjuk dan bimbingan. Bagaimana kita bisa mengalami nasihat-Nya dalam kehidupan sehari-hari?
a. Melalui Firman-Nya
Salah satu cara utama Yesus menasihati kita adalah melalui firman Allah, yaitu Alkitab. Dalam Alkitab, kita menemukan hikmat dan petunjuk yang relevan untuk setiap aspek kehidupan kita. 2 Timotius 3:16-17 menyatakan:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Firman Tuhan adalah nasihat-Nya yang hidup dan aktif. Ketika kita membaca dan merenungkan Alkitab, Roh Kudus menggunakan firman itu untuk memberikan nasihat yang kita butuhkan dalam hidup sehari-hari.
Salah satu cara utama Yesus menasihati kita adalah melalui firman Allah, yaitu Alkitab. Dalam Alkitab, kita menemukan hikmat dan petunjuk yang relevan untuk setiap aspek kehidupan kita. 2 Timotius 3:16-17 menyatakan:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Firman Tuhan adalah nasihat-Nya yang hidup dan aktif. Ketika kita membaca dan merenungkan Alkitab, Roh Kudus menggunakan firman itu untuk memberikan nasihat yang kita butuhkan dalam hidup sehari-hari.
b. Melalui Roh Kudus
Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya sebagai Penghibur dan Penasihat yang akan membimbing mereka dalam kebenaran. Dalam Yohanes 14:26, Yesus berkata:
"Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
Roh Kudus berperan sebagai penasihat yang tinggal di dalam setiap orang percaya. Melalui Roh Kudus, Yesus terus memberikan nasihat dan bimbingan secara pribadi kepada kita. Roh Kudus menuntun kita dalam pengambilan keputusan, memperingatkan kita terhadap dosa, dan menguatkan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya sebagai Penghibur dan Penasihat yang akan membimbing mereka dalam kebenaran. Dalam Yohanes 14:26, Yesus berkata:
"Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
Roh Kudus berperan sebagai penasihat yang tinggal di dalam setiap orang percaya. Melalui Roh Kudus, Yesus terus memberikan nasihat dan bimbingan secara pribadi kepada kita. Roh Kudus menuntun kita dalam pengambilan keputusan, memperingatkan kita terhadap dosa, dan menguatkan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
c. Melalui Doa
Doa adalah sarana komunikasi kita dengan Yesus. Ketika kita berdoa, kita membuka diri untuk menerima bimbingan dan nasihat dari-Nya. Dalam Yakobus 1:5, kita dijanjikan bahwa jika kita kekurangan hikmat, kita bisa meminta kepada Allah, dan Dia akan memberikannya dengan murah hati:
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—maka hal itu akan diberikan kepadanya."
Melalui doa yang tulus, kita bisa mencari nasihat dari Yesus dan yakin bahwa Dia akan memberikan hikmat yang kita butuhkan untuk menghadapi setiap situasi dalam hidup kita.
Doa adalah sarana komunikasi kita dengan Yesus. Ketika kita berdoa, kita membuka diri untuk menerima bimbingan dan nasihat dari-Nya. Dalam Yakobus 1:5, kita dijanjikan bahwa jika kita kekurangan hikmat, kita bisa meminta kepada Allah, dan Dia akan memberikannya dengan murah hati:
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—maka hal itu akan diberikan kepadanya."
Melalui doa yang tulus, kita bisa mencari nasihat dari Yesus dan yakin bahwa Dia akan memberikan hikmat yang kita butuhkan untuk menghadapi setiap situasi dalam hidup kita.
5. Dampak Nasihat Yesus dalam Hidup Kita
Nasihat dari Yesus sebagai Penasihat Ajaib memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita. Ketika kita hidup berdasarkan nasihat dan bimbingan-Nya, kita akan mengalami perubahan hidup yang mendalam. Berikut adalah beberapa dampak dari menerima nasihat Yesus:
Nasihat dari Yesus sebagai Penasihat Ajaib memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita. Ketika kita hidup berdasarkan nasihat dan bimbingan-Nya, kita akan mengalami perubahan hidup yang mendalam. Berikut adalah beberapa dampak dari menerima nasihat Yesus:
a. Hidup dalam Damai Sejahtera
Ketika kita mengikuti nasihat Yesus, kita akan mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal. Filipi 4:7 menyatakan bahwa damai sejahtera Allah akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Nasihat Yesus membawa ketenangan di tengah situasi yang sulit dan memberikan kita keyakinan bahwa Allah memegang kendali.
Ketika kita mengikuti nasihat Yesus, kita akan mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal. Filipi 4:7 menyatakan bahwa damai sejahtera Allah akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Nasihat Yesus membawa ketenangan di tengah situasi yang sulit dan memberikan kita keyakinan bahwa Allah memegang kendali.
b. Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan
Nasihat Yesus memberikan kita hikmat yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar dalam hidup. Ketika kita mengikuti bimbingan-Nya, kita akan mampu memilih jalan yang sesuai dengan kehendak Allah. Kebijaksanaan yang berasal dari Yesus akan menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran dan kehendak-Nya.
Nasihat Yesus memberikan kita hikmat yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar dalam hidup. Ketika kita mengikuti bimbingan-Nya, kita akan mampu memilih jalan yang sesuai dengan kehendak Allah. Kebijaksanaan yang berasal dari Yesus akan menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran dan kehendak-Nya.
c. Kehidupan yang Berkenan kepada Allah
Dengan mengikuti nasihat Yesus, kita akan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Yesus, sebagai Penasihat Ajaib, menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran, kasih, dan kekudusan. Hidup yang berkenan kepada Allah adalah hidup yang dipenuhi dengan sukacita, damai, dan berkat rohani.
Dengan mengikuti nasihat Yesus, kita akan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Yesus, sebagai Penasihat Ajaib, menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran, kasih, dan kekudusan. Hidup yang berkenan kepada Allah adalah hidup yang dipenuhi dengan sukacita, damai, dan berkat rohani.
Kesimpulan: Yesus Kristus, Penasihat Ajaib.
Yesus Kristus, sebagai Penasihat Ajaib, adalah sumber kebijaksanaan, bimbingan, dan nasihat ilahi yang luar biasa. Dia tidak hanya memberikan nasihat selama pelayanan-Nya di bumi, tetapi juga terus menjadi penasihat pribadi kita melalui firman-Nya, Roh Kudus, dan doa. Ketika kita mencari nasihat dari Yesus, kita menemukan hikmat yang sempurna, damai yang sejati, dan hidup yang berkenan kepada Allah.
Sebagai Penasihat Ajaib, Yesus memberikan nasihat yang tidak hanya menuntun kita dalam pengambilan keputusan sehari-hari, tetapi juga membawa perubahan hidup yang mendalam. Dengan mengikuti nasihat-Nya, kita mengalami kebijaksanaan, kedamaian, dan kehidupan yang penuh sukacita dalam Tuhan.
Yesus Kristus, sebagai Penasihat Ajaib, adalah sumber kebijaksanaan, bimbingan, dan nasihat ilahi yang luar biasa. Dia tidak hanya memberikan nasihat selama pelayanan-Nya di bumi, tetapi juga terus menjadi penasihat pribadi kita melalui firman-Nya, Roh Kudus, dan doa. Ketika kita mencari nasihat dari Yesus, kita menemukan hikmat yang sempurna, damai yang sejati, dan hidup yang berkenan kepada Allah.
Sebagai Penasihat Ajaib, Yesus memberikan nasihat yang tidak hanya menuntun kita dalam pengambilan keputusan sehari-hari, tetapi juga membawa perubahan hidup yang mendalam. Dengan mengikuti nasihat-Nya, kita mengalami kebijaksanaan, kedamaian, dan kehidupan yang penuh sukacita dalam Tuhan.