1 Korintus 6:9-10: Dosa yang Membinasakan Jiwa dan Sepuluh Golongan yang Akan Hilang

Pendahuluan:

Dalam 1 Korintus 6:9-10, Rasul Paulus memberikan peringatan tegas kepada jemaat Korintus tentang golongan-golongan orang yang tidak akan mewarisi Kerajaan Allah:

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak benar tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."

Ayat ini mencakup daftar sepuluh golongan orang berdosa yang tidak akan mewarisi Kerajaan Allah jika mereka terus hidup dalam dosa tanpa pertobatan. Melalui ayat ini, Paulus menyoroti keseriusan dosa dan dampaknya terhadap kehidupan rohani, serta pentingnya pertobatan dan kasih karunia Allah untuk menyelamatkan manusia.

Artikel ini akan membahas ayat ini secara teologis, menjelaskan makna setiap golongan yang disebutkan, serta implikasinya bagi kehidupan orang percaya. Pandangan para teolog seperti John Calvin, John Stott, dan F.F. Bruce akan digunakan untuk mendukung penjelasan ini. Kata-kata semantik seperti “dosa,” “pertobatan,” “keselamatan,” “kerajaan Allah,” dan “penghakiman” akan digunakan untuk memperkaya pembahasan.

1. Konteks Surat dan Masalah Jemaat Korintus

Surat 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sebuah kota kosmopolitan dengan budaya yang kaya namun penuh dengan imoralitas. Jemaat Korintus menghadapi banyak masalah, termasuk perpecahan, imoralitas seksual, dan penyimpangan etika. Paulus menulis surat ini untuk menegur dan membimbing jemaat agar hidup sesuai dengan Injil Kristus.

Dalam 1 Korintus 6, Paulus menegur jemaat karena membawa konflik internal ke pengadilan umum, yang mencoreng nama gereja. Kemudian, dalam ayat 9-10, Paulus mengingatkan mereka bahwa orang-orang yang hidup dalam dosa yang tidak bertobat tidak akan mewarisi Kerajaan Allah.

John Stott, dalam bukunya "The Cross of Christ," menekankan bahwa konteks ayat ini adalah panggilan untuk hidup kudus dan meninggalkan dosa. Stott menulis bahwa kehidupan orang percaya harus mencerminkan transformasi rohani yang sejati, meninggalkan perilaku yang bertentangan dengan kehendak Allah.

2. Definisi Dosa yang Membinasakan Jiwa

Dosa yang membinasakan jiwa adalah dosa yang dilakukan secara terus-menerus tanpa pertobatan. Paulus tidak hanya menyebutkan tindakan-tindakan dosa, tetapi juga menyoroti kondisi hati yang menolak kasih karunia dan pengampunan Allah.

John Calvin, dalam komentarnya tentang 1 Korintus, menjelaskan bahwa dosa yang membinasakan jiwa adalah dosa yang tidak disesali dan menjadi pola hidup seseorang. Calvin menekankan bahwa daftar dosa dalam 1 Korintus 6:9-10 bukanlah daftar lengkap, tetapi mencakup contoh-contoh perilaku yang mencerminkan pemberontakan terhadap hukum Allah.

Dalam Roma 6:23, Paulus menulis: "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Dosa membawa kematian rohani, tetapi pengampunan dan kehidupan kekal tersedia bagi mereka yang bertobat dan percaya kepada Kristus.

3. Penjelasan Sepuluh Golongan yang Akan Hilang

Berikut adalah penjelasan dari sepuluh golongan yang disebutkan dalam 1 Korintus 6:9-10:

1. Orang Cabul

Ini merujuk pada mereka yang terlibat dalam imoralitas seksual, termasuk hubungan di luar nikah. Seksualitas yang tidak kudus adalah pelanggaran terhadap rencana Allah untuk hubungan manusia. Dalam 1 Tesalonika 4:3, Paulus menulis: "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan."

2. Penyembah Berhala

Penyembah berhala adalah mereka yang menempatkan sesuatu di atas Allah, baik dalam bentuk berhala fisik maupun penyembahan materialisme, kekuasaan, atau ambisi pribadi. Keluaran 20:3 menegaskan: "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."

3. Orang Berzinah

Ini mengacu pada mereka yang melanggar kesucian pernikahan melalui hubungan seksual di luar ikatan pernikahan. Ibrani 13:4 mengingatkan bahwa "pernikahan harus dihormati oleh semua orang, dan tempat tidur pernikahan harus dijaga tetap suci."

4. Banci dan Pemburit

Kedua istilah ini merujuk pada praktik homoseksualitas yang dikecam dalam Alkitab. Paulus menegaskan bahwa hubungan seksual yang bertentangan dengan kehendak Allah adalah dosa. Dalam Roma 1:26-27, Paulus menyebutkan bahwa keinginan yang menyimpang adalah hasil dari penolakan terhadap Allah.

5. Pencuri

Pencuri adalah mereka yang mengambil sesuatu yang bukan milik mereka. Ini melanggar perintah ke-8 dalam Keluaran 20:15: "Jangan mencuri."

6. Orang Kikir

Orang kikir adalah mereka yang cinta uang dan tidak puas dengan apa yang mereka miliki. 1 Timotius 6:10 menyatakan: "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang."

7. Pemabuk

Pemabuk adalah mereka yang menyerahkan diri kepada alkohol atau zat adiktif lainnya, yang sering mengakibatkan perilaku merusak. Dalam Efesus 5:18, Paulus menulis: "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh."

8. Pemfitnah

Ini merujuk pada mereka yang menggunakan kata-kata untuk merusak reputasi orang lain. Yakobus 3:6 mengingatkan bahwa lidah adalah "api; ia merupakan dunia kejahatan."

9. Penipu

Penipu adalah mereka yang memperoleh keuntungan melalui kebohongan atau manipulasi. Amsal 20:23 menyatakan: "Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi Tuhan, dan neraca serong itu tidak baik."

4. Kerajaan Allah dan Dosa yang Tidak Bertobat

Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah atas hidup orang percaya, baik di dunia ini maupun dalam kekekalan. Dalam Matius 7:21, Yesus berkata: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Dosa yang tidak bertobat menjadi penghalang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. F.F. Bruce menulis bahwa peringatan Paulus bukanlah untuk menghukum, tetapi untuk mendorong jemaat untuk hidup dalam pertobatan dan kasih karunia Allah.

5. Pertobatan sebagai Jalan Menuju Kehidupan

Meski daftar dosa ini membawa peringatan serius, ayat berikutnya, 1 Korintus 6:11, memberikan pengharapan: "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh dari Allah kita."

Pertobatan membawa transformasi rohani. John Stott menjelaskan bahwa melalui pertobatan, seseorang meninggalkan cara hidup yang lama dan menerima hidup baru di dalam Kristus. Pertobatan adalah tindakan iman yang memungkinkan kasih karunia Allah bekerja dalam hidup kita.

6. Keselamatan dan Anugerah Allah

Keselamatan adalah pemberian Allah yang diterima melalui iman kepada Yesus Kristus. Dalam Efesus 2:8-9, Paulus menulis: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu."

John Calvin menekankan bahwa keselamatan adalah karya Allah semata. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari dosa, tetapi melalui kasih karunia Allah, mereka dapat dipulihkan.

7. Relevansi dalam Kehidupan Modern

Pesan dalam 1 Korintus 6:9-10 tetap relevan bagi kehidupan modern, di mana godaan dan dosa hadir dalam berbagai bentuk. Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup kudus, meninggalkan dosa, dan menjadi terang bagi dunia.

Gereja memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan jemaat akan bahaya dosa dan pentingnya pertobatan, sambil menunjukkan kasih dan pengampunan Allah yang melimpah.

Kesimpulan

1 Korintus 6:9-10 memberikan peringatan yang serius tentang dosa-dosa yang membinasakan jiwa dan menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Namun, ayat ini juga mengingatkan akan kasih karunia Allah yang membawa pengampunan dan pemulihan bagi mereka yang bertobat.

Para teolog seperti John Calvin, John Stott, dan F.F. Bruce menekankan bahwa kehidupan Kristen adalah panggilan untuk hidup kudus, meninggalkan pola hidup dosa, dan berjalan dalam kasih karunia Allah. Pertobatan adalah kunci untuk mengalami keselamatan dan hidup baru dalam Kristus.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjauhi dosa, hidup dalam pertobatan, dan menjadi saksi kasih Allah bagi dunia. Dengan menerima kasih karunia Allah, kita dapat mewarisi Kerajaan Allah dan hidup dalam kedamaian yang sejati bersama-Nya.

Next Post Previous Post