Kelahiran Juruselamat: Lukas 2:11

Kelahiran Juruselamat: Lukas 2:11
 Pendahuluan:

Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem adalah peristiwa bersejarah yang menjadi pusat iman Kristen. Lukas 2:11 mencatat pengumuman yang disampaikan malaikat kepada para gembala:

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:11, TB).

Ayat ini adalah inti dari kabar baik yang disampaikan dalam Injil. Pengumuman malaikat menunjukkan identitas Yesus sebagai Juruselamat, Mesias (Kristus), dan Tuhan. Peristiwa kelahiran-Nya tidak hanya 
menggenapi nubuat Perjanjian Lama, tetapi juga membuka jalan bagi keselamatan umat manusia.

Artikel ini membahas makna mendalam Lukas 2:11 dengan menguraikan tiga gelar utama Yesus dalam ayat ini: Juruselamat, Kristus, dan Tuhan. Ulasan ini akan disertai pandangan para teolog dan relevansi ayat ini bagi iman Kristen.

1. Konteks Lukas 2:11

a. Latar Belakang Peristiwa

Lukas 2 mencatat kelahiran Yesus di Betlehem selama masa sensus yang diperintahkan Kaisar Agustus. Yusuf dan Maria, yang berasal dari keturunan Daud, melakukan perjalanan ke Betlehem untuk mendaftar. Dalam kesederhanaan sebuah palungan, Yesus lahir ke dunia.

b. Pengumuman kepada Para Gembala

Para gembala adalah orang pertama yang menerima kabar kelahiran Yesus. Malaikat menampakkan diri kepada mereka di padang, membawa pesan sukacita yang akan menjadi berkat bagi seluruh umat manusia. Penampakan ini menegaskan bahwa Injil adalah untuk semua orang, termasuk mereka yang sederhana dan terpinggirkan.

Pandangan Teologis
Leon Morris dalam The Gospel According to Luke menyatakan bahwa pengumuman kepada para gembala mencerminkan sifat universal Injil. Allah menyatakan kabar baik-Nya bukan kepada elit atau kaum berpendidikan, tetapi kepada orang-orang biasa, menunjukkan bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang.

2. "Telah Lahir Bagimu Juruselamat"

a. Yesus sebagai Juruselamat

Gelar "Juruselamat" menunjukkan peran Yesus sebagai pembebas umat manusia dari dosa. Dalam konteks Yahudi, konsep penyelamatan sering dikaitkan dengan pembebasan dari musuh atau penindasan. Namun, dalam Lukas 2:11, penyelamatan yang Yesus bawa bersifat lebih dalam: pembebasan dari kuasa dosa dan maut.

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21, TB).

Yesus adalah Juruselamat yang diutus untuk membawa pengampunan, pendamaian dengan Allah, dan hidup kekal.

b. Relevansi bagi Orang Percaya

Sebagai Juruselamat, Yesus memberi pengharapan kepada semua orang yang terjebak dalam dosa dan putus asa. Pengumuman kelahiran-Nya adalah undangan kepada umat manusia untuk percaya kepada-Nya dan menerima kasih karunia Allah.

Pandangan Teologis
John Stott dalam The Cross of Christ menegaskan bahwa keselamatan yang Yesus bawa berpusat pada salib. Dia menyelamatkan manusia dengan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan, menunjukkan kasih Allah yang tak terhingga.

3. "Kristus"

a. Penggenapan Janji Mesias

Gelar "Kristus" berasal dari kata Yunani Christos, yang berarti "Yang Diurapi" (Messiah dalam bahasa Ibrani). Sebagai Kristus, Yesus adalah penggenapan dari nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias yang diutus Allah untuk menyelamatkan umat-Nya.

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara." (Yesaya 61:1, TB).

Nubuat ini dipenuhi dalam pelayanan Yesus, sebagaimana dinyatakan dalam Lukas 4:18-21. Sebagai Mesias, Yesus adalah Raja, Imam, dan Nabi yang diurapi Allah.

b. Relevansi bagi Orang Percaya

Sebagai Kristus, Yesus adalah pemimpin rohani yang membimbing umat-Nya kepada Allah. Dia adalah Raja yang memerintah dengan keadilan, Imam yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban, dan Nabi yang menyatakan firman Allah.

Pandangan Teologis
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan tiga jabatan Yesus sebagai Mesias: Nabi, Imam, dan Raja. Sebagai Nabi, Dia mengungkapkan kehendak Allah; sebagai Imam, Dia menebus dosa umat-Nya; dan sebagai Raja, Dia memerintah dengan otoritas ilahi.

4. "Tuhan"

a. Yesus sebagai Tuhan

Gelar "Tuhan" (Kyrios dalam bahasa Yunani) menegaskan keilahian Yesus. Dalam konteks Perjanjian Lama, gelar ini sering digunakan untuk menyebut Allah (YHWH). Dengan menyebut Yesus sebagai Tuhan, malaikat menegaskan bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia.

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." (Yohanes 1:1, TB).

Sebagai Tuhan, Yesus memiliki otoritas atas segala ciptaan dan layak menerima penyembahan.

b. Relevansi bagi Orang Percaya

Mengakui Yesus sebagai Tuhan berarti tunduk kepada otoritas-Nya dan menjadikan Dia pusat kehidupan. Ini melibatkan ketaatan, penyembahan, dan pengabdian sepenuhnya kepada-Nya.

Pandangan Teologis
N.T. Wright dalam Simply Jesus menegaskan bahwa gelar "Tuhan" menempatkan Yesus sebagai penguasa atas segala sesuatu. Keilahian-Nya memberikan dasar bagi iman Kristen dan jaminan keselamatan.

5. "Di Kota Daud"

a. Penggenapan Nubuat Mesianik

Penyebutan Betlehem sebagai "kota Daud" menghubungkan kelahiran Yesus dengan nubuat tentang Mesias yang akan datang dari keturunan Daud. Dalam Mikha 5:1-2, dinubuatkan:

"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata... dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel."

Yesus adalah keturunan Daud yang dinantikan untuk mendirikan kerajaan yang kekal.

b. Relevansi bagi Orang Percaya

Sebagai keturunan Daud, Yesus adalah Raja yang berdaulat. Dia memerintah dengan kasih, kebenaran, dan keadilan, membawa kedamaian sejati bagi umat-Nya.

Pandangan Teologis
Leon Morris mencatat bahwa penyebutan Betlehem sebagai kota Daud menunjukkan bahwa kelahiran Yesus adalah bagian dari rencana Allah yang kekal untuk menyelamatkan umat-Nya.

6. Relevansi Lukas 2:11 bagi Kehidupan Kristen

a. Sukacita dalam Kelahiran Juruselamat

Pengumuman kelahiran Yesus adalah kabar baik yang membawa sukacita besar. Orang percaya dipanggil untuk merayakan kelahiran-Nya dengan hati yang penuh syukur dan penyembahan.

"Sebab itu marilah kita merayakannya dengan sukacita." (1 Korintus 5:8, TB).

b. Keselamatan Melalui Kristus

Lukas 2:11 mengingatkan kita bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan dalam Yesus. Sebagai Juruselamat, Dia memanggil kita untuk bertobat dan percaya kepada-Nya.

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia." (Kisah Para Rasul 4:12, TB).

c. Menyembah Yesus sebagai Tuhan

Sebagai Tuhan, Yesus layak menerima penyembahan dan penghormatan kita. Hidup kita harus diarahkan untuk memuliakan Dia dalam segala hal.

"Sebab Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama." (Filipi 2:9, TB).

Kesimpulan

Lukas 2:11 mengungkapkan identitas Yesus sebagai Juruselamat, Kristus, dan Tuhan, serta penggenapan dari rencana keselamatan Allah. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kelahiran Yesus membawa sukacita, keselamatan, dan pengharapan bagi dunia.

Baca Juga: Segala Sesuatu Melalui Kristus: Filipi 4:13

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat, tunduk kepada-Nya sebagai Kristus, dan menyembah-Nya sebagai Tuhan. Semoga kita terus merayakan kelahiran-Nya dengan hati yang penuh syukur dan hidup yang memuliakan Dia.

Next Post Previous Post