Makna Adorasi dalam Hidup Kristen
Pendahuluan:
Adorasi adalah tindakan penyembahan yang mencerminkan penghormatan, kekaguman, dan kasih yang mendalam kepada Allah. Dalam bahasa Latin, kata adoratio berarti "menyembah" atau "menghormati dengan penuh hormat." Adorasi melibatkan pengakuan akan keagungan Allah, kerendahan hati di
hadapan-Nya, dan penghormatan kepada sifat-sifat-Nya yang kudus.
Adorasi dalam Alkitab
1. Adorasi sebagai Respons kepada Keagungan Allah
Adorasi adalah respons spontan dari manusia ketika mereka menyadari keagungan Allah. Dalam kitab Mazmur, kita sering menemukan seruan adorasi kepada Allah:
- Mazmur 29:2:“Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!”
Pemazmur mengundang umat Allah untuk menyembah-Nya karena kebesaran dan kekudusan-Nya.
Pandangan Teologis:
- John Calvin: Adorasi adalah ekspresi sejati dari pengakuan manusia akan kemuliaan Allah. Calvin menyebutnya sebagai inti dari kehidupan Kristen, di mana manusia hidup untuk memuliakan Allah.
- Jonathan Edwards: Adorasi adalah perasaan kagum dan penghormatan yang timbul dari pengenalan akan keindahan dan kesempurnaan Allah.
2. Adorasi Melalui Penyembahan di Surga
Alkitab menggambarkan adorasi yang terus-menerus diberikan kepada Allah oleh makhluk-makhluk surgawi.
- Wahyu 4:8-11:“Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.”
Makhluk surgawi menyatakan kekudusan Allah dan melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya sebagai tanda adorasi.
Pandangan Teologis:
- R.C. Sproul: Adorasi di surga adalah teladan sempurna tentang bagaimana manusia harus memuliakan Allah di bumi. Itu adalah pengakuan total akan keagungan Allah yang melampaui segala sesuatu.
3. Adorasi Melalui Karya Penebusan
Adorasi juga diarahkan kepada Allah karena karya-Nya dalam menyelamatkan manusia. Penebusan melalui Yesus Kristus adalah alasan utama untuk menyembah Allah.
- Efesus 1:6:“Supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya.”
Adorasi ini mencakup rasa syukur yang mendalam atas kasih karunia Allah yang menyelamatkan manusia dari dosa.
Pandangan Teologis:
- Charles Spurgeon: Salib adalah pusat dari adorasi orang percaya, di mana kasih dan keadilan Allah bertemu.
- A.W. Tozer: Adorasi atas karya penebusan adalah bentuk tertinggi dari penyembahan, karena melibatkan kasih yang mendalam kepada Allah yang telah menyelamatkan kita.
Elemen Utama Adorasi
1. Kerendahan Hati
Adorasi dimulai dengan pengakuan akan kebesaran Allah dan kerendahan hati manusia.
- Yesaya 6:5: “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yaitu TUHAN semesta alam.”
Yesaya menyadari dosa dan ketidaklayakannya di hadapan Allah yang kudus, yang mengarah pada adorasi yang sejati.
2. Kekaguman
Adorasi melibatkan rasa kagum terhadap keindahan dan kebesaran Allah.
- Mazmur 8:2: “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan...”
Pemazmur menunjukkan rasa kagum terhadap ciptaan Allah yang mencerminkan kemuliaan-Nya.
3. Kasih
Adorasi tidak hanya mencakup kekaguman, tetapi juga kasih yang mendalam kepada Allah.
- Matius 22:37:“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”
Adorasi yang sejati lahir dari kasih kepada Allah, yang didasarkan pada pengenalan akan Dia.
Adorasi dalam Kehidupan Kristen
1. Adorasi dalam Doa
Doa adalah sarana utama untuk mengungkapkan adorasi kepada Allah.
Aplikasi:
- Mulailah doa Anda dengan pujian kepada Allah, mengakui kebesaran dan kasih-Nya.
- Gunakan Mazmur sebagai panduan untuk merenungkan sifat-sifat Allah.
2. Adorasi dalam Ibadah
Ibadah bersama adalah momen di mana umat Allah datang untuk menyembah Dia dalam kekaguman dan kasih.
Aplikasi:
- Ikuti ibadah dengan hati yang tulus, memusatkan perhatian pada Allah, bukan pada diri sendiri.
- Nyanyikan lagu-lagu penyembahan dengan sepenuh hati sebagai ungkapan adorasi.
3. Adorasi dalam Hidup Sehari-Hari
Adorasi tidak terbatas pada momen doa atau ibadah, tetapi harus mencakup seluruh aspek kehidupan.
Aplikasi:
- Pandanglah pekerjaan Anda sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
- Jalani hidup dengan rasa syukur sebagai tanda hormat kepada Allah.
Pandangan Pakar Teologi tentang Adorasi
1. A.W. Tozer
Tozer menyebut adorasi sebagai inti dari kehidupan Kristen. Dalam bukunya The Knowledge of the Holy, ia menulis bahwa mengenal Allah dengan benar akan membawa manusia kepada adorasi yang sejati.
2. John Piper
Dalam Desiring God, Piper menekankan bahwa adorasi adalah ungkapan sukacita yang mendalam dalam Allah. Ia menyebutnya sebagai "menikmati Allah dengan segenap hati."
3. C.S. Lewis
Lewis melihat adorasi sebagai respons alami terhadap keindahan dan kebesaran Allah, yang melibatkan seluruh emosi dan pikiran manusia.
Kesimpulan
Adorasi adalah tindakan penyembahan yang mencerminkan kekaguman, kasih, dan penghormatan kepada Allah. Baik melalui doa, ibadah, maupun hidup sehari-hari, orang percaya dipanggil untuk mengarahkan hati mereka kepada Allah dalam adorasi.
Sebagai respons terhadap keagungan dan kasih Allah, adorasi membawa manusia kepada kerendahan hati, ketaatan, dan hidup yang memuliakan Dia. “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!” (Mazmur 29:2).