Carilah Dahulu Kerajaan Allah: Matius 6:33
“Akan tetapi, carilah dahulu Kerajaan dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33, AYT)
Pendahuluan
Matius 6:33 adalah salah satu ayat yang paling sering dikutip dalam Alkitab. Ayat ini adalah bagian dari Khotbah di Bukit, di mana Yesus mengajarkan para pengikut-Nya tentang hidup dalam iman dan ketergantungan kepada Allah. Dalam ayat ini, Yesus memberikan prinsip penting tentang prioritas hidup, yaitu menempatkan Kerajaan Allah di atas segalanya.
Artikel ini akan mengeksplorasi makna mendalam dari Matius 6:33, memberikan pandangan dari teologi Reformed, dan bagaimana ayat ini relevan dalam kehidupan kita hari ini.
Konteks Matius 6:33
Bagian dari Khotbah di Bukit
Matius 6:33 muncul dalam konteks ajaran Yesus tentang kekhawatiran (Matius 6:25-34). Yesus mengingatkan para pendengar-Nya untuk tidak khawatir tentang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan pakaian. Ia menekankan bahwa Allah adalah Bapa yang setia, yang menyediakan kebutuhan anak-anak-Nya.
Dalam pasal ini, Yesus mengarahkan perhatian para pendengar kepada prioritas rohani. Fokus hidup bukan pada kekayaan materi atau pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi pada mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.
Latar Budaya dan Sejarah
Pada zaman Yesus, masyarakat sering khawatir tentang kebutuhan dasar karena sistem ekonomi yang tidak stabil. Banyak orang hidup dari hari ke hari, tanpa jaminan untuk masa depan. Dalam situasi ini, ajaran Yesus memberikan pengharapan dan mengarahkan fokus mereka pada Allah yang memelihara umat-Nya.
Penjelasan Mendalam Matius 6:33
1. "Carilah dahulu Kerajaan Allah"
Kerajaan Allah adalah tema sentral dalam pengajaran Yesus. Dalam konteks ini, mencari Kerajaan Allah berarti menempatkan Allah sebagai Raja atas hidup kita dan hidup sesuai dengan nilai-nilai-Nya.
John Calvin dalam komentarnya tentang ayat ini menulis, “Mencari Kerajaan Allah berarti mengarahkan hati kita pada tujuan kekal, bukan pada kebutuhan duniawi yang sementara.” Dengan kata lain, prioritas hidup seorang Kristen adalah hidup di bawah pemerintahan Allah dan mengejar kehendak-Nya.
2. "Dan kebenaran-Nya"
Kebenaran Allah merujuk pada kehidupan yang sesuai dengan standar moral dan spiritual Allah. Ini mencakup hubungan yang benar dengan Allah melalui iman, serta hidup yang mencerminkan karakter Allah dalam kasih, keadilan, dan kebenaran.
Teolog Reformed seperti R.C. Sproul menekankan bahwa kebenaran Allah tidak hanya berbicara tentang tindakan kita, tetapi juga tentang posisi kita di hadapan Allah. Ia berkata, “Kebenaran Allah diberikan kepada kita melalui iman kepada Kristus, dan hidup yang benar adalah hasil dari iman tersebut.”
3. "Semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"
Bagian ini adalah janji Allah untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yang mengutamakan Kerajaan-Nya. Janji ini bukan tentang kekayaan materi atau kemewahan, tetapi tentang pemeliharaan Allah atas kebutuhan sehari-hari.
Martin Luther menulis bahwa bagian ini mengingatkan kita untuk percaya kepada pemeliharaan Allah. “Ketika kita mencari Kerajaan Allah, kita mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah, dan kita hidup dalam ketergantungan penuh pada-Nya,” tulisnya.
4. Perspektif Teologi Reformed
a. Prioritas pada Kekekalan
Teologi Reformed menekankan bahwa hidup seorang Kristen harus berpusat pada kekekalan, bukan pada hal-hal duniawi. Mencari Kerajaan Allah berarti mengarahkan hati pada tujuan kekal dan hidup untuk memuliakan Allah.
Jonathan Edwards dalam khotbahnya sering menekankan pentingnya hidup dengan fokus pada kekekalan. Ia berkata, “Hidup yang benar adalah hidup yang diarahkan pada Allah, di mana setiap aspek kehidupan dipersembahkan untuk kemuliaan-Nya.”
b. Kedaulatan Allah dan Pemeliharaan-Nya
Konteks Matius 6:33 menunjukkan bahwa Allah adalah Bapa yang setia, yang memelihara umat-Nya. Dalam teologi Reformed, ini terkait dengan doktrin kedaulatan Allah. Allah tidak hanya berdaulat atas kehidupan kita, tetapi juga berjanji untuk memenuhi kebutuhan kita sesuai dengan rencana-Nya.
R.C. Sproul menulis bahwa kedaulatan Allah memberikan ketenangan dalam hidup. “Ketika kita percaya bahwa Allah memegang kendali atas segala sesuatu, kita tidak perlu khawatir tentang masa depan,” katanya.
c. Hidup dalam Ketaatan
Mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya juga berarti hidup dalam ketaatan kepada Allah. John Calvin menekankan bahwa ketaatan adalah bukti dari iman sejati. “Iman tanpa ketaatan adalah iman yang mati,” tulisnya.
5. Relevansi Matius 6:33 dalam Kehidupan Modern
1. Prioritas dalam Hidup
Dalam dunia yang sibuk dan penuh tekanan, Matius 6:33 mengingatkan kita untuk mengutamakan hal-hal rohani di atas kebutuhan duniawi. Ini berarti memprioritaskan hubungan dengan Allah, pelayanan kepada sesama, dan hidup dalam kebenaran-Nya.
Langkah praktis:
- Mulailah hari dengan doa dan pembacaan Firman Tuhan.
- Buat daftar prioritas yang mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah.
2. Kepercayaan kepada Pemeliharaan Allah
Kekhawatiran sering kali menguasai hati kita, terutama ketika menghadapi tantangan finansial atau ketidakpastian masa depan. Ayat ini mengajarkan kita untuk mempercayakan semua kebutuhan kepada Allah, yang setia memelihara umat-Nya.
Langkah praktis:
- Renungkan janji-janji Allah dalam Alkitab.
- Berdoalah dengan iman, menyerahkan kekhawatiran kepada Allah.
3. Hidup dalam Ketaatan
Mencari Kerajaan Allah juga berarti menjalani kehidupan yang memuliakan Allah dalam segala aspek, termasuk pekerjaan, keluarga, dan hubungan dengan sesama.
Langkah praktis:
- Tinjau kembali hidup Anda untuk memastikan bahwa setiap tindakan mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah.
- Jadilah saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Matius 6:33 adalah panggilan untuk hidup dengan fokus pada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Ayat ini mengajarkan bahwa prioritas utama kita bukanlah kebutuhan duniawi, tetapi hubungan dengan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, dan Jonathan Edwards menegaskan pentingnya hidup yang diarahkan pada kekekalan, kepercayaan pada pemeliharaan Allah, dan ketaatan sebagai bukti iman sejati.
Dalam dunia yang penuh tekanan dan kekhawatiran, pesan Matius 6:33 memberikan pengharapan bahwa Allah adalah Bapa yang setia, yang menyediakan semua yang kita butuhkan ketika kita mengutamakan Kerajaan-Nya. Marilah kita hidup dengan iman, mengarahkan hati kita pada Allah, dan menjalani hidup yang memuliakan-Nya.