Justification Is of grace: Reformed Theology

Justification Is of grace: Reformed Theology

Pendahuluan

Doktrin pembenaran (justification) adalah inti dari Injil dan dasar dari iman Kristen. Dalam teologi Reformed, pembenaran dipahami sebagai tindakan Allah yang menyatakan orang berdosa benar di hadapan-Nya, bukan karena perbuatan manusia, tetapi semata-mata karena kasih karunia-Nya melalui iman kepada Yesus Kristus. Doktrin ini menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah dari awal hingga akhir.

Artikel ini akan mengeksplorasi doktrin pembenaran sebagai kasih karunia, dengan mendasarkan pembahasan pada pandangan para pakar teologi Reformed, bukti alkitabiah, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen.

1. Definisi Pembenaran dalam Teologi Reformed

a. Apa Itu Pembenaran?

Pembenaran adalah tindakan hukum Allah di mana Ia, sebagai Hakim yang adil, menyatakan orang berdosa benar di hadapan-Nya berdasarkan kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada mereka melalui iman. Dalam Roma 3:24, Paulus menulis:"Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."

John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menegaskan bahwa pembenaran adalah inti dari keselamatan, di mana Allah memindahkan kebenaran Kristus kepada orang percaya, sehingga mereka diterima di hadapan Allah. Ini adalah karya kasih karunia yang sepenuhnya, di luar kemampuan atau jasa manusia.

b. Hubungan dengan Kasih Karunia

Teologi Reformed menekankan bahwa pembenaran adalah kasih karunia (sola gratia). Ini berarti bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui usaha manusia, tetapi semata-mata melalui pemberian Allah. Anthony Hoekema menjelaskan bahwa pembenaran sebagai kasih karunia menunjukkan bahwa Allah adalah inisiator keselamatan, dan manusia sepenuhnya bergantung pada anugerah-Nya.

2. Dasar Alkitabiah Pembenaran sebagai Kasih Karunia

a. Roma 3:23-24

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."

Ayat ini adalah inti dari doktrin pembenaran. Paulus menekankan bahwa semua manusia telah jatuh dalam dosa dan tidak layak di hadapan Allah, tetapi pembenaran datang secara cuma-cuma sebagai kasih karunia melalui Kristus.

b. Efesus 2:8-9

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan, termasuk pembenaran, adalah anugerah yang diberikan Allah. Herman Bavinck menulis bahwa kasih karunia adalah dasar keselamatan, dan pembenaran adalah wujud nyata dari kasih karunia itu dalam kehidupan orang percaya.

c. Galatia 2:16

"Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus."

Teologi Reformed menegaskan bahwa pembenaran tidak mungkin diperoleh melalui usaha manusia untuk memenuhi hukum Taurat, karena manusia tidak mampu memenuhi standar kesempurnaan Allah. Pembenaran hanya mungkin melalui iman kepada Kristus.

3. Unsur-Unsur Utama dalam Pembenaran sebagai Kasih Karunia

a. Kebenaran Kristus yang Diperhitungkan

Pembenaran tidak didasarkan pada kebenaran manusia, tetapi pada kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada orang percaya. Dalam 2 Korintus 5:21, Paulus menulis:"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

R.C. Sproul menjelaskan bahwa kebenaran Kristus yang sempurna adalah dasar pembenaran. Melalui iman, orang percaya menerima kebenaran itu sebagai milik mereka.

b. Pembenaran oleh Iman

Teologi Reformed mengajarkan bahwa pembenaran adalah melalui iman, bukan pekerjaan. Dalam Roma 5:1, Paulus berkata:"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

John Calvin menekankan bahwa iman adalah sarana, bukan penyebab pembenaran. Iman adalah tangan kosong yang menerima kasih karunia Allah dalam Kristus.

c. Pembenaran sebagai Pekerjaan Allah

Pembenaran adalah karya Allah yang sepenuhnya. Dalam Roma 8:33, Paulus menulis:"Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?"

Anthony Hoekema menekankan bahwa pembenaran adalah tindakan Allah yang berdaulat, di mana Ia menyatakan orang berdosa benar berdasarkan karya Kristus.

4. Kasih Karunia dan Hukum Taurat

a. Ketidakmampuan Hukum Taurat untuk Membenarkan

Hukum Taurat tidak dapat membenarkan manusia karena dosa telah mencemari hati manusia. Dalam Galatia 3:11, Paulus berkata:"Tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat."

Herman Bavinck menjelaskan bahwa Hukum Taurat hanya berfungsi untuk menunjukkan dosa manusia dan kebutuhan akan kasih karunia Allah.

b. Kristus Menggenapi Hukum Taurat

Yesus Kristus menggenapi Hukum Taurat sepenuhnya melalui ketaatan-Nya yang sempurna. Dalam Matius 5:17, Yesus berkata:"Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

John Calvin menulis bahwa ketaatan Kristus menjadi dasar pembenaran kita, karena Dia telah memenuhi tuntutan hukum yang tidak dapat kita penuhi.

5. Implikasi Pembenaran sebagai Kasih Karunia

a. Kepastian Keselamatan

Pembenaran sebagai kasih karunia memberikan kepastian keselamatan. Karena pembenaran adalah karya Allah yang sepenuhnya, orang percaya dapat hidup dalam keyakinan bahwa keselamatan mereka aman di tangan Allah. Dalam Roma 8:1, Paulus berkata:"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

R.C. Sproul menjelaskan bahwa kepastian ini bukan didasarkan pada usaha manusia, tetapi pada kasih karunia Allah yang tidak berubah.

b. Dorongan untuk Hidup Kudus

Pembenaran tidak hanya memberikan kepastian, tetapi juga mendorong orang percaya untuk hidup dalam kekudusan. Dalam Roma 6:1-2, Paulus bertanya:"Jika demikian, apakah yang akan kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya kasih karunia semakin bertambah? Sekali-kali tidak!"

Teologi Reformed menekankan bahwa pembenaran menghasilkan pembaruan hidup melalui pekerjaan Roh Kudus.

c. Dasar untuk Penyembahan

Pembenaran sebagai kasih karunia memotivasi penyembahan. Dalam Efesus 1:6, Paulus menyatakan bahwa Allah membenarkan umat-Nya "supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia." John Calvin menulis bahwa penyembahan adalah respons syukur atas anugerah pembenaran yang diterima melalui Kristus.

6. Kritik dan Tantangan terhadap Doktrin Pembenaran

a. Tuduhan Antinomianisme

Beberapa orang mengkritik doktrin pembenaran sebagai kasih karunia karena dianggap mendorong antinomianisme, yaitu hidup tanpa hukum. Namun, teologi Reformed menegaskan bahwa pembenaran tidak terpisah dari pengudusan. Herman Bavinck menulis bahwa kasih karunia yang membenarkan juga memampukan orang percaya untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah.

b. Ketergantungan pada Usaha Manusia

Di sisi lain, beberapa pandangan mencoba mencampurkan pembenaran dengan usaha manusia, seperti dalam pandangan Katolik Roma yang mengajarkan bahwa pembenaran melibatkan kerjasama antara kasih karunia Allah dan perbuatan manusia. Teologi Reformed menolak pandangan ini, menegaskan bahwa pembenaran adalah karya kasih karunia Allah sepenuhnya (Efesus 2:8-9).

Penutup: Hidup dalam Kasih Karunia Pembenaran

Doktrin pembenaran sebagai kasih karunia adalah inti dari Injil. Dalam perspektif teologi Reformed, doktrin ini menegaskan bahwa keselamatan adalah karya Allah yang sepenuhnya, berdasarkan kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada orang percaya melalui iman.

Sebagai respons, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam iman, penyembahan, dan ketaatan kepada Allah yang telah membenarkan mereka dengan kasih karunia-Nya. Dalam Roma 5:1-2, Paulus berkata:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini."

Catatan: Berdoalah agar Roh Kudus terus meneguhkan pemahaman kita tentang pembenaran sebagai kasih karunia, sehingga kita dapat hidup dalam syukur dan sukacita yang memuliakan Allah.

Next Post Previous Post