Respons Terhadap Injil: Panggilan Allah bagi Setiap Orang
Pendahuluan:
Injil adalah kabar baik tentang keselamatan yang Allah tawarkan kepada dunia melalui Yesus Kristus. Tetapi setiap orang yang mendengar Injil tidak berhenti pada penerimaan informasi semata. Injil memanggil respons yang nyata—baik dalam bentuk iman, pertobatan, maupun hidup yang diubahkan. Respons terhadap Injil bukan hanya tentang penerimaan awal, tetapi juga tentang bagaimana Injil membentuk kehidupan seseorang setiap hari.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pengertian Injil, panggilan respons terhadap Injil, penjelasan berdasarkan Alkitab, pandangan teolog Reformed, dan implikasi praktis bagi kehidupan Kristen.
1. Apa Itu Injil?
a. Definisi Injil
Injil, atau euangelion dalam bahasa Yunani, berarti "kabar baik." Injil adalah berita tentang keselamatan yang Allah berikan melalui Yesus Kristus, yang hidup, mati, dan bangkit untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Dasar Alkitabiah:
- 1 Korintus 15:3-4: "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci."
- Roma 1:16: "Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya."
b. Elemen Utama Injil
- Kedaulatan Allah: Allah adalah pencipta yang kudus dan berdaulat atas segala sesuatu (Kejadian 1:1).
- Dosa Manusia: Semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
- Yesus Kristus: Karya penebusan-Nya melalui kematian dan kebangkitan adalah satu-satunya jalan keselamatan (Yohanes 14:6).
- Panggilan untuk Merespons: Injil memanggil manusia untuk bertobat dan percaya kepada Kristus (Markus 1:15).
2. Panggilan Injil: Mengapa Respons Itu Penting?
a. Respons yang Diinginkan
Alkitab menekankan bahwa mendengar Injil tidak cukup; ada panggilan untuk bertindak. Markus 1:15 menyatakan:"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
b. Respons yang Tidak Tepat
Banyak orang mendengar Injil tetapi gagal merespons dengan cara yang benar. Contohnya, dalam perumpamaan tentang penabur (Matius 13:1-23), Yesus menggambarkan respons yang beragam terhadap Injil:
- Benih di pinggir jalan: orang yang tidak memahami Injil.
- Benih di tanah berbatu: orang yang menerima dengan sukacita tetapi segera murtad karena kesulitan.
- Benih di tanah berduri: orang yang terganggu oleh kekhawatiran dunia dan tipu daya kekayaan.
- Benih di tanah yang baik: orang yang mendengar, memahami, dan menghasilkan buah.
Respons yang benar terhadap Injil adalah mendengar, memahami, percaya, dan menghasilkan buah yang memuliakan Allah.
3. Respons yang Diharapkan oleh Injil
a. Iman
Iman adalah tanggapan utama terhadap Injil. Efesus 2:8-9 menyatakan:"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."
Iman berarti mempercayai Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan, bersandar sepenuhnya kepada-Nya untuk hidup kekal.
b. Pertobatan
Pertobatan adalah perubahan pikiran dan hati yang mengarahkan seseorang untuk meninggalkan dosa dan hidup bagi Allah. Lukas 5:32 berkata:"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
c. Hidup yang Diubahkan
Respons terhadap Injil tidak berhenti pada pertobatan awal tetapi berlanjut dalam kehidupan sehari-hari. Galatia 2:20 berkata:"Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."
4. Pandangan Teologi Reformed tentang Respons Terhadap Injil
a. Kedaulatan Allah dalam Panggilan Injil
Teologi Reformed menekankan bahwa respons terhadap Injil adalah hasil dari karya kasih karunia Allah. John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:"Tidak ada yang dapat merespons Injil kecuali Roh Kudus membangkitkan hati mereka untuk percaya dan bertobat."
b. Anugerah yang Efektif
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa panggilan Injil yang efektif adalah karya Allah yang memampukan manusia untuk merespons. Anugerah ini bekerja di dalam hati manusia sehingga mereka menerima Injil dengan iman.
c. Keselamatan oleh Iman dan Kasih Karunia
R.C. Sproul dalam Chosen by God menekankan bahwa respons iman adalah bukti dari kasih karunia Allah. Iman itu sendiri adalah karunia Allah yang memungkinkan manusia merespons Injil dengan benar.
5. Hambatan terhadap Respons yang Benar
a. Ketegaran Hati
Banyak orang menolak Injil karena hati mereka keras. 2 Korintus 4:4 menyatakan:"Allah zaman ini telah membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus."
b. Kekhawatiran Dunia
Kekhawatiran akan kehidupan duniawi sering kali menghalangi respons yang benar terhadap Injil. Markus 4:19 berkata:"Kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan serta keinginan-keinginan akan hal-hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah."
c. Ketidakpahaman
Banyak orang tidak memahami Injil karena mereka tidak mau mendengarnya dengan hati yang terbuka. Roma 10:17 berkata:"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."
6. Implikasi Respons terhadap Injil bagi Kehidupan Kristen
a. Hidup dalam Ketaatan
Orang yang telah merespons Injil dengan iman dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah. Yohanes 14:15 berkata:"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
b. Kesaksian kepada Dunia
Orang percaya dipanggil untuk menyebarkan Injil kepada orang lain. Matius 28:19-20 berkata:
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
c. Bertumbuh dalam Kekudusan
Injil tidak hanya menyelamatkan tetapi juga menguduskan. Roma 12:2 berkata:"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu."
7. Aplikasi Praktis: Bagaimana Merespons Injil dalam Kehidupan Sehari-hari?
a. Menerima Firman dengan Iman
Setiap kali mendengar firman Tuhan, orang percaya harus menerimanya dengan iman dan ketaatan. Yakobus 1:22 berkata:"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja."
b. Hidup sebagai Kesaksian
Kehidupan orang percaya harus mencerminkan Injil yang telah mengubahkan mereka. Filipi 1:27 berkata:"Hiduplah sebagai warga negara sorga yang berpadanan dengan Injil Kristus."
c. Menabur Benih Injil
Orang percaya dipanggil untuk memberitakan Injil kepada dunia. 2 Timotius 4:2 berkata:"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya."
Kesimpulan
Respons terhadap Injil adalah panggilan yang menuntut tindakan iman, pertobatan, dan hidup yang diubahkan. Dalam terang teologi Reformed, respons ini adalah karya kasih karunia Allah yang memungkinkan manusia berdosa untuk percaya dan bertobat.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk terus-menerus merespons Injil dengan hidup yang memuliakan Allah, menjadi saksi bagi dunia, dan bertumbuh dalam kekudusan. Kiranya Injil tidak hanya menjadi kabar baik yang kita dengar, tetapi juga kekuatan yang mengubah seluruh aspek hidup kita.
"Karena itu, marilah kita terus merespons Injil dengan iman dan hidup dalam terang kasih karunia Allah yang menyelamatkan."