Sumber Kehidupan: Penampakan Kristus dalam Kemuliaan Esensial

Sebuah Penampakan Kristus dalam Kemuliaan Esensial dan Perantara-Nya

Pendahuluan:

Kristus adalah sumber kehidupan bagi dunia. Sebagai Allah yang kekal, Dia memancarkan kemuliaan esensial-Nya, dan sebagai Penebus, Dia menampilkan kemuliaan perantara-Nya melalui karya penebusan. Kedua aspek ini—kemuliaan esensial dan perantara Kristus—tidak hanya mengungkapkan keilahian-Nya, tetapi juga menunjukkan kasih Allah yang dinyatakan melalui karya keselamatan.

Dalam tradisi teologi Reformed, Kristus dipandang sebagai pusat dari semua hal: Sang Pencipta, Penopang, dan Penebus. Artikel ini akan membahas bagaimana Alkitab dan para pakar teologi Reformed menampilkan kemuliaan esensial dan perantara Kristus sebagai "Sumber Kehidupan," serta relevansinya bagi iman dan penyembahan Kristen.

1. Kristus sebagai Sumber Kehidupan dalam Kitab Suci

A. Keilahian Kristus sebagai Sumber Kehidupan

Kristus adalah Allah yang kekal, yang dari-Nya mengalir kehidupan bagi seluruh ciptaan. Yohanes 1:4 menyatakan: “Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia.” Kehidupan yang dimaksud di sini bukan hanya kehidupan fisik, tetapi juga kehidupan rohani yang hanya dapat ditemukan dalam hubungan dengan Allah melalui Kristus.

Dr. John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menekankan bahwa Kristus, sebagai Firman Allah, adalah sumber segala sesuatu. Sebagai Allah sejati, Dia menopang seluruh ciptaan dengan kuasa-Nya dan memberikan hidup kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya.

B. Kristus sebagai Gambar Allah yang Hidup

Kolose 1:15-17 menggambarkan Kristus sebagai “gambar Allah yang tidak kelihatan” dan sebagai “yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.” Dr. Michael Horton mencatat bahwa Kristus tidak hanya mencerminkan kemuliaan Allah, tetapi juga adalah manifestasi sempurna dari sifat Allah yang memberi hidup.

2. Kemuliaan Esensial Kristus: Allah yang Kekal dan Mahakuasa

A. Keberadaan Kristus yang Kekal

Kristus adalah Allah yang tidak diciptakan dan tidak memiliki awal atau akhir. Yohanes 8:58 mencatat perkataan Yesus: “Sebelum Abraham ada, Aku telah ada.” Pernyataan ini menegaskan keilahian dan kekekalan-Nya.

Dr. R.C. Sproul, seorang teolog Reformed, menekankan bahwa kemuliaan esensial Kristus terlihat dalam sifat kekal-Nya, yang tidak dapat dirampas atau dikurangi oleh inkarnasi. Sebagai Allah sejati, Dia tetap memegang kendali atas segala sesuatu.

B. Atribut Ilahi Kristus

Kristus memiliki semua atribut Allah: kekudusan, kasih, kuasa, dan hikmat yang sempurna. John Owen, dalam tulisannya, mencatat bahwa keilahian Kristus adalah dasar dari semua karya penebusan-Nya. Jika Dia bukan Allah sejati, Dia tidak akan mampu menyelamatkan manusia dari dosa.

3. Kemuliaan Perantara Kristus: Karya Penebusan-Nya

A. Inkarnasi Kristus sebagai Awal Peran Perantara-Nya

Filipi 2:6-8 menyatakan bahwa Kristus, meskipun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Dia merendahkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi taat sampai mati di kayu salib.

Dr. Sinclair Ferguson mencatat bahwa inkarnasi Kristus adalah langkah pertama dalam karya perantara-Nya. Melalui inkarnasi, Dia mengidentifikasi diri-Nya dengan manusia dan membawa keselamatan kepada umat Allah.

B. Kematian di Salib sebagai Puncak Kemuliaan Perantara

Kematian Kristus di salib adalah bukti tertinggi dari kasih dan keadilan Allah. Dalam salib, kasih Allah kepada manusia berdosa dan murka-Nya terhadap dosa bertemu. Dr. R.C. Sproul menekankan bahwa salib adalah puncak dari kemuliaan perantara Kristus, karena di sanalah Dia menanggung dosa umat manusia dan memenuhi tuntutan keadilan Allah.

C. Kebangkitan dan Kenaikan Kristus

Kebangkitan Kristus membuktikan kemenangan-Nya atas dosa dan maut, sementara kenaikan-Nya menunjukkan bahwa Dia kini memerintah sebagai Raja di sebelah kanan Allah. John Calvin menulis bahwa kebangkitan dan kenaikan Kristus memastikan bahwa peran perantara-Nya terus berlanjut, karena Dia sekarang menjadi Pengantara yang hidup bagi umat-Nya di hadapan Allah.

4. Hubungan antara Kemuliaan Esensial dan Perantara Kristus

A. Kesatuan yang Tidak Terpisahkan

Kemuliaan esensial dan perantara Kristus tidak dapat dipisahkan. Sebagai Allah sejati, Kristus memiliki kuasa untuk menyelamatkan, dan sebagai manusia sejati, Dia memenuhi syarat untuk menjadi Pengantara antara Allah dan manusia. Dr. Michael Horton menegaskan bahwa hanya Allah-manusia yang sempurna seperti Kristus yang dapat membawa manusia kembali kepada Allah.

Baca Juga: Berjalan dengan Allah: Kejadian 5:24

B. Pengaruh Keilahian Kristus terhadap Karya Penebusan-Nya

Keilahian Kristus memberikan bobot ilahi pada karya penebusan-Nya. John Owen menekankan bahwa jika Kristus hanya manusia biasa, pengorbanan-Nya tidak akan cukup untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Sebaliknya, karena Dia adalah Allah sejati, pengorbanan-Nya memiliki nilai yang tak terbatas.

5. Kristus sebagai Sumber Kehidupan bagi Orang Percaya

A. Hidup Baru dalam Kristus

Kristus memberikan hidup baru kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Yohanes 10:10 mencatat perkataan Yesus: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Hidup ini mencakup pengampunan dosa, pembaruan hati, dan hubungan yang kekal dengan Allah.

B. Hubungan dengan Kristus sebagai Sumber Kehidupan

Kristus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur yang sejati dalam Yohanes 15:5. Orang percaya dipanggil untuk tinggal di dalam Kristus agar mereka dapat berbuah dan mengalami kelimpahan hidup. Dr. Sinclair Ferguson mencatat bahwa hubungan dengan Kristus adalah kunci untuk mengalami kehidupan rohani yang sejati.

6. Relevansi Doktrin Kemuliaan Kristus bagi Kehidupan Kristen

A. Penyembahan yang Berpusat pada Kristus

Kristus layak menerima penyembahan karena kemuliaan esensial dan perantara-Nya. Dalam Wahyu 5:12, makhluk surgawi memuji Kristus: “Layaklah Anak Domba yang disembelih untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Penyembahan Kristen harus berpusat pada kemuliaan Kristus sebagai Allah dan Penebus.

B. Ketaatan yang Mengalir dari Kasih

Kehidupan Kristus sebagai perantara adalah teladan bagi orang percaya untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah. Filipi 2:5-8 mengingatkan orang percaya untuk memiliki pikiran yang sama seperti Kristus, yang dengan rendah hati melayani dan menaati Allah.

C. Penghiburan dalam Kehidupan dan Kematian

Kemuliaan Kristus memberikan penghiburan bagi orang percaya, baik dalam kehidupan maupun kematian. John Calvin menekankan bahwa karena Kristus adalah Pengantara yang hidup, orang percaya dapat memiliki pengharapan yang pasti akan keselamatan dan hidup kekal.

7. Tantangan dan Kesalahpahaman tentang Kemuliaan Kristus

A. Tantangan Modern

Dalam dunia modern yang sering kali menolak keilahian Kristus, orang percaya dipanggil untuk mempertahankan iman mereka kepada Kristus sebagai Allah dan Penebus. Dr. Timothy Keller mengingatkan bahwa memahami kemuliaan Kristus membutuhkan iman yang teguh kepada otoritas Kitab Suci.

B. Kesalahpahaman Teologis

Beberapa ajaran sesat, seperti Arianisme dan Nestorianisme, mencoba memisahkan aspek keilahian dan kemanusiaan Kristus. Teologi Reformed menekankan bahwa Kristus adalah satu pribadi dengan dua sifat yang sempurna: Allah sejati dan manusia sejati.

Kesimpulan Teologis

Kristus adalah sumber kehidupan dalam segala aspek. Sebagai Allah sejati, Dia memiliki kemuliaan esensial yang kekal, dan sebagai Penebus, Dia menampilkan kemuliaan perantara-Nya melalui karya penebusan. Dalam tradisi teologi Reformed, kedua aspek ini adalah inti dari iman Kristen dan dasar dari pengharapan akan keselamatan.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menyembah Kristus dalam kemuliaan-Nya, hidup dalam hubungan yang erat dengan-Nya, dan meneladani kerendahan hati serta ketaatan-Nya. Kiranya kita terus merenungkan kemuliaan-Nya, memuliakan Dia dalam setiap aspek kehidupan kita, dan menyaksikan kasih-Nya kepada dunia.

Berdoalah agar Roh Kudus membuka hati kita untuk memahami dan menghargai kemuliaan Kristus dalam segala karya dan kehidupan kita.

Next Post Previous Post