Berjalan dengan Allah: Kejadian 5:24

Berjalan dengan Allah: Kejadian 5:24

Pendahuluan:

Kejadian 5:24 mencatat salah satu pernyataan paling unik dan menggugah dalam Alkitab tentang hubungan manusia dengan Allah:"Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah."

Ayat ini mengandung banyak makna teologis dan praktis, memberikan gambaran tentang apa artinya "berjalan dengan Allah." Artikel ini akan mengeksplorasi pengajaran dari ayat ini berdasarkan pandangan teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran pakar-pakar seperti John Calvin, Matthew Henry, dan Herman Bavinck.

1. Konteks Kejadian 5:24

Pasal 5 dari kitab Kejadian adalah silsilah keturunan Adam melalui Set. Silsilah ini menggambarkan pola yang berulang: seseorang hidup, memiliki anak, dan akhirnya mati. Namun, catatan tentang Henokh berbeda. Ia tidak mengalami kematian seperti yang dialami oleh nenek moyangnya atau keturunannya.

Henokh disebut "hidup bergaul dengan Allah." Frasa ini mengindikasikan suatu hubungan yang intim, konsisten, dan penuh kasih dengan Sang Pencipta. Keunikan Henokh terletak pada fakta bahwa ia diangkat oleh Allah—sebuah pengakuan tentang kedekatan dan kerohaniannya yang mendalam.

2. Apa Artinya "Berjalan dengan Allah"?

A. Hubungan Pribadi yang Intim
Menurut John Calvin, "berjalan dengan Allah" bukan sekadar ketaatan eksternal terhadap hukum Allah, tetapi melibatkan persekutuan yang mendalam dan terus-menerus. Dalam komentarnya, Calvin menyatakan bahwa Henokh tidak hanya hidup menurut perintah Allah, tetapi hatinya benar-benar selaras dengan kehendak Allah.

B. Konsistensi Hidup Kudus
Matthew Henry menggambarkan "berjalan dengan Allah" sebagai perjalanan panjang ketaatan dalam iman dan kasih. Bagi Henry, ini mencakup:

  1. Berjalan dalam iman kepada Allah.
  2. Berjalan dalam ketaatan pada firman-Nya.
  3. Berjalan dalam persekutuan yang erat melalui doa dan penyembahan.

C. Kesaksian Hidup yang Berbeda
Herman Bavinck, seorang teolog Reformed terkenal, menyoroti bahwa hidup Henokh yang kudus adalah bukti bahwa umat Allah dipanggil untuk hidup berbeda dari dunia. Dalam lingkungan yang penuh dosa (Kejadian 6:5), Henokh menjadi teladan kesalehan.

3. Berjalan dengan Allah dalam Teologi Reformed

A. Anugerah dan Pemilihan Allah
Dalam pandangan Reformed, kemampuan untuk berjalan dengan Allah adalah hasil dari anugerah Allah. Louis Berkhof, dalam Systematic Theology, menjelaskan bahwa persekutuan dengan Allah dimungkinkan karena karya penebusan Allah dalam Kristus, bahkan sebelum kedatangan Kristus dalam sejarah. Henokh hidup dalam terang janji Allah yang disampaikan kepada nenek moyangnya, Adam dan Hawa (Kejadian 3:15).

B. Hidup oleh Iman
Ibrani 11:5-6 menghubungkan Henokh dengan iman. Ayat ini menyatakan:"Karena iman Henokh terangkat, sehingga ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah."

Iman adalah landasan bagi Henokh untuk berjalan dengan Allah. Dalam tradisi Reformed, iman bukanlah usaha manusia, tetapi adalah pemberian Allah yang memungkinkan manusia untuk bersekutu dengan-Nya.

C. Hidup untuk Kemuliaan Allah
Henokh hidup bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kemuliaan Allah. Teologi Reformed menekankan prinsip Soli Deo Gloria—bahwa seluruh hidup orang percaya harus diarahkan untuk memuliakan Allah. Dalam hidup Henokh, kita melihat contoh konkret dari prinsip ini.

4. Aplikasi Kehidupan Praktis

Bagaimana "berjalan dengan Allah" diterapkan dalam kehidupan sehari-hari orang percaya?

A. Hidup dalam Ketaatan
Berjalan dengan Allah berarti menjalani kehidupan yang taat kepada firman-Nya. Seperti Henokh, orang percaya dipanggil untuk hidup seturut dengan kehendak Allah, bahkan di tengah-tengah dunia yang penuh dosa.

B. Komitmen terhadap Doa dan Firman
Henokh hidup dalam hubungan yang mendalam dengan Allah, yang mencerminkan kehidupan doa dan perenungan firman yang konsisten. Orang percaya dipanggil untuk membangun hubungan yang sama melalui disiplin rohani.

C. Kesaksian Hidup yang Menarik Orang Lain kepada Allah
Hidup Henokh memberikan kesaksian tentang kebesaran Allah kepada generasinya. Dalam hal ini, orang percaya dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia, memancarkan kasih dan kebenaran Allah kepada orang lain (Matius 5:13-16).

5. Henokh dan Yesus: Bayangan Keselamatan yang Sempurna

Dalam teologi Reformed, banyak yang melihat Henokh sebagai bayangan atau tipe dari Kristus. Berikut adalah beberapa poin paralel antara Henokh dan Yesus:

A. Hidup yang Berkenan kepada Allah
Henokh hidup bergaul dengan Allah, sementara Yesus adalah perwujudan sempurna dari kehidupan yang berkenan kepada Allah. Yohanes 8:29 mencatat bahwa Yesus selalu melakukan apa yang menyenangkan hati Bapa.

B. Tidak Mengalami Kematian
Henokh tidak mengalami kematian karena diangkat oleh Allah, sebuah gambaran dari kebangkitan dan kenaikan Yesus. Kristus, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, mengalahkan maut dan membawa kemenangan bagi umat manusia.

C. Jalan menuju Kehidupan Kekal
Henokh menunjukkan bahwa berjalan dengan Allah mengarah pada kehidupan kekal. Yesus, sebagai jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6), adalah penggenapan penuh dari janji ini.

6. Berjalan dengan Allah di Tengah Dunia yang Penuh Dosa

Henokh hidup di zaman yang penuh dengan kejahatan, yang digambarkan dalam Kejadian 6:5 sebagai masa di mana "kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata." Namun, ia tetap setia kepada Allah.

Baca Juga: Yesus Memilih 72 Murid

Teologi Reformed menekankan panggilan umat percaya untuk hidup kudus di tengah dunia yang berdosa, sebagaimana dicatat dalam 1 Petrus 1:16: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

A. Tidak Berkompromi dengan Dosa
Henokh menjadi teladan bagi orang percaya untuk menolak kompromi dengan dosa, meskipun menghadapi tekanan dari budaya sekitarnya.

B. Mengandalkan Kuasa Roh Kudus
Seperti yang diajarkan dalam teologi Reformed, kemampuan untuk hidup kudus bukan berasal dari kekuatan manusia, tetapi dari kuasa Roh Kudus. Roh Kudus yang sama yang bekerja dalam hidup Henokh juga hadir dalam kehidupan orang percaya masa kini.

7. Berjalan dengan Allah: Inspirasi bagi Kehidupan Kekal

Pengangkatan Henokh memberikan gambaran tentang harapan eskatologis orang percaya. Teologi Reformed menekankan bahwa kehidupan bersama Allah bukan hanya realitas saat ini tetapi juga janji masa depan.

A. Pengharapan dalam Kebangkitan
Henokh diangkat tanpa mengalami kematian, menunjukkan bahwa kematian bukanlah akhir bagi umat Allah. Dalam Kristus, ada janji kebangkitan dan kehidupan kekal (1 Korintus 15:54-57).

B. Persekutuan Kekal dengan Allah
Henokh adalah gambaran dari apa yang akan dialami oleh semua orang percaya: hidup dalam persekutuan kekal dengan Allah di surga baru dan bumi baru (Wahyu 21:3).

Kesimpulan

Kejadian 5:24 memberikan teladan luar biasa tentang kehidupan yang bergaul dengan Allah melalui iman, ketaatan, dan hubungan yang mendalam. Dalam pandangan Reformed, hidup Henokh adalah gambaran dari hubungan yang dipulihkan antara manusia dan Allah melalui Kristus.

Henokh menunjukkan bahwa berjalan dengan Allah tidak hanya mungkin tetapi juga membawa sukacita dan tujuan. Hidup yang bergaul dengan Allah adalah panggilan setiap orang percaya, dan hanya melalui anugerah Allah kita dapat menghidupi panggilan tersebut.

Kiranya kita semua terinspirasi untuk menjalani hidup seperti Henokh, berjalan dengan Allah setiap hari, dalam iman, ketaatan, dan kasih, hingga akhirnya kita menikmati persekutuan kekal dengan-Nya.

Next Post Previous Post