Ibrani 13:15-16: Korban Persembahan Orang Percaya

Korban Persembahan Orang Percaya: Ibrani 13:15-16

Pendahuluan:

Ibrani 13:15-16 mengajarkan bahwa orang percaya dipanggil untuk mempersembahkan korban rohani kepada Tuhan, bukan dalam bentuk hewan seperti dalam Perjanjian Lama, tetapi dalam bentuk pujian, ucapan syukur, dan perbuatan baik.

"Sebab itu, marilah kita, melalui Yesus, senantiasa mempersembahkan korban pujian kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang mengakui nama-Nya. Janganlah lupa berbuat baik dan berbagi dengan orang lain karena korban-korban seperti itulah yang berkenan kepada Allah." (Ibrani 13:15-16, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa ibadah sejati bukan hanya ritual, tetapi kehidupan yang dipenuhi dengan pujian dan kasih kepada sesama sebagai bentuk syukur atas anugerah Allah. Artikel ini akan membahas makna mendalam dari Ibrani 13:15-16, bagaimana ayat ini berbicara tentang korban rohani orang percaya, serta bagaimana para teolog Reformed menjelaskan makna teologisnya.

Eksposisi Ibrani 13:15-16

1. "Marilah Kita, Melalui Yesus, Senantiasa Mempersembahkan Korban Pujian kepada Allah" (Ibrani 13:15a)

Bagian pertama dari ayat ini menekankan bahwa pujian kepada Allah adalah bagian dari ibadah sejati orang percaya.

Apa Arti "Korban Pujian" dalam Konteks Perjanjian Baru?

  • Dalam Perjanjian Lama, korban merupakan bagian dari ibadah kepada Allah—hewan dikorbankan sebagai tanda penghormatan dan penyembahan.
  • Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus telah menjadi korban sempurna yang menghapus kebutuhan akan korban hewan (Ibrani 10:10-12).
  • Kini, orang percaya tidak mempersembahkan korban fisik, tetapi korban rohani dalam bentuk pujian dan penyembahan.

John Calvin dalam Commentary on Hebrews menulis:"Korban pujian adalah respons yang alami dari hati yang telah ditebus oleh kasih karunia Allah. Ini adalah tanda dari kehidupan yang dipenuhi oleh penyembahan sejati."

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memuji Tuhan bukan hanya di dalam gereja, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita.

2. "Ucapan Bibir yang Mengakui Nama-Nya" (Ibrani 13:15b)

Bagian ini menegaskan bahwa pujian sejati kepada Tuhan harus keluar dari hati yang percaya kepada-Nya.

Bagaimana Cara Mengakui Nama Tuhan?

  • Melalui doa dan penyembahan yang tulus (Mazmur 34:1).
  • Dengan memberitakan Injil dan mengakui Yesus sebagai Tuhan di hadapan dunia (Matius 10:32).
  • Dengan hidup yang mencerminkan kasih dan kebenaran Tuhan (Kolose 3:17).

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Pujian yang sejati kepada Tuhan bukan hanya diucapkan dengan kata-kata, tetapi juga dinyatakan melalui cara hidup yang mengagungkan nama-Nya."

Sebagai orang percaya, kita harus mengakui nama Tuhan tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan kita setiap hari.

3. "Janganlah Lupa Berbuat Baik dan Berbagi dengan Orang Lain" (Ibrani 13:16a)

Bagian ini menunjukkan bahwa ibadah sejati tidak hanya dalam bentuk pujian, tetapi juga dalam tindakan nyata berupa kasih kepada sesama.

Mengapa Berbuat Baik adalah Korban yang Berkenan kepada Allah?

  • Kasih kepada sesama adalah bukti nyata dari kasih kita kepada Tuhan (1 Yohanes 4:20).
  • Tuhan menghendaki bahwa penyembahan kita bukan hanya bersifat vertikal (kepada-Nya), tetapi juga horizontal (kepada sesama).
  • Pelayanan kepada orang lain adalah bagian dari kehidupan Kristen yang sejati (Matius 25:40).

Jonathan Edwards dalam Charity and Its Fruits menulis:"Iman yang sejati selalu menghasilkan perbuatan baik, karena kasih kepada Allah tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada sesama."

Sebagai orang percaya, kita harus menunjukkan ibadah sejati melalui tindakan kasih dan kepedulian terhadap orang lain.

4. "Karena Korban-Korban Seperti Itulah yang Berkenan kepada Allah" (Ibrani 13:16b)

Bagian terakhir dari ayat ini menegaskan bahwa Tuhan berkenan pada korban pujian dan perbuatan baik dari orang percaya.

Apa Saja Korban yang Berkenan kepada Tuhan dalam Perjanjian Baru?

  • Korban pujian (Mazmur 50:14).
  • Korban hidup yang diserahkan kepada Tuhan (Roma 12:1).
  • Korban kasih kepada sesama melalui perbuatan baik (Filipi 4:18).

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Penyembahan sejati tidak hanya terjadi di dalam gereja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari melalui pengorbanan diri, kasih, dan pelayanan kepada sesama."

Sebagai orang percaya, kita harus memastikan bahwa ibadah kita tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga mencerminkan hati yang benar di hadapan Tuhan.

Makna Teologis dalam Teologi Reformed

1. Ibadah Sejati adalah Hasil dari Kasih Karunia

  • Orang percaya tidak beribadah untuk mendapatkan keselamatan, tetapi sebagai respons terhadap keselamatan yang telah diberikan dalam Kristus.
  • Semua korban rohani yang kita persembahkan adalah hasil dari anugerah Tuhan yang bekerja dalam hidup kita.

John Piper dalam Desiring God menulis:"Penyembahan sejati hanya bisa dilakukan oleh hati yang telah mengalami anugerah Kristus dan dipenuhi oleh kasih-Nya."

2. Kehidupan Kristen adalah Persembahan bagi Tuhan

  • Setiap aspek hidup kita harus menjadi bentuk ibadah kepada Tuhan (Kolose 3:23).
  • Orang percaya tidak hanya menyembah Tuhan dalam gereja, tetapi dalam setiap perbuatan sehari-hari.

John MacArthur dalam Biblical Doctrine menegaskan:"Hidup Kristen yang sejati bukan hanya tentang datang ke gereja, tetapi tentang mempersembahkan seluruh hidup kita bagi kemuliaan Tuhan."

3. Pelayanan kepada Sesama adalah Bagian dari Ibadah

  • Kita tidak bisa mengaku mengasihi Tuhan tanpa mengasihi sesama.
  • Memberi kepada orang lain dan berbuat baik adalah tanda iman yang sejati.

Jonathan Edwards dalam The Nature of True Virtue menulis:"Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama adalah dua sisi dari koin yang sama—satu tidak bisa ada tanpa yang lain."

Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

Bagaimana kita bisa menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari?

1. Memuji Tuhan dalam Segala Keadaan

  • Jangan hanya memuji Tuhan dalam keadaan baik, tetapi juga dalam tantangan dan kesulitan.
  • Latih hati kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

2. Menghidupi Ibadah Sejati dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Jadikan setiap aspek hidup kita sebagai bentuk penyembahan kepada Tuhan.
  • Hindari ibadah yang hanya bersifat formalitas tanpa perubahan hati yang sejati.

3. Melayani dan Berbagi dengan Orang Lain

  • Jangan hanya berfokus pada diri sendiri, tetapi carilah cara untuk menjadi berkat bagi orang lain.
  • Gunakan waktu, talenta, dan harta kita untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Kesimpulan

Ibrani 13:15-16 menegaskan bahwa ibadah sejati orang percaya adalah korban pujian dan perbuatan baik yang dipersembahkan kepada Tuhan.

Dari perspektif teologi Reformed, kita belajar bahwa:

  1. Ibadah sejati adalah hasil dari kasih karunia Tuhan dalam hidup kita.
  2. Kehidupan Kristen adalah bentuk persembahan yang harus dipersembahkan kepada Tuhan.
  3. Pelayanan kepada sesama adalah bagian dari ibadah sejati yang berkenan kepada Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam penyembahan sejati kepada Tuhan, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata yang mencerminkan kasih Kristus.

Next Post Previous Post