Lukas 17:3-4: Pengampunan yang Tidak Terbatas

Lukas 17:3-4: Pengampunan yang Tidak Terbatas

Pendahuluan:

Lukas 17:3-4 adalah salah satu bagian penting dalam pengajaran Yesus tentang pengampunan dan hubungan antar sesama. Yesus menegaskan bahwa pengampunan adalah bagian mendasar dari kehidupan Kristen dan harus diberikan bahkan jika seseorang berbuat salah berulang kali dalam satu hari.

"Waspadalah! Jika saudaramu berbuat dosa terhadap kamu, tegurlah dia; jika ia menyesali dosanya, ampunilah dia." (Lukas 17:3, AYT)
"Bahkan, jika ia berdosa terhadap kamu sebanyak tujuh kali dalam satu hari, dan kembali kepadamu tujuh kali sambil berkata, ‘Aku menyesal,’ ampunilah dia.” (Lukas 17:4, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa pengampunan adalah perintah yang bersumber dari anugerah Allah dan bahwa kesediaan kita untuk mengampuni orang lain mencerminkan pemahaman kita akan pengampunan Allah dalam Kristus. Artikel ini akan membahas makna Lukas 17:3-4, bagaimana ayat ini mengajarkan prinsip pengampunan dalam kehidupan Kristen, serta bagaimana para teolog Reformed menjelaskan makna teologisnya.

Eksposisi Lukas 17:3-4

1. "Waspadalah!" (Lukas 17:3a)

Yesus memulai pengajaran ini dengan peringatan keras, yang dalam bahasa Yunani menggunakan kata proséchō, yang berarti "berhati-hatilah" atau "perhatikan baik-baik".

Mengapa Yesus Mengatakan "Waspadalah"?

  • Manusia cenderung sulit mengampuni dan lebih mudah menyimpan dendam atau membalas kejahatan.
  • Yesus ingin murid-murid-Nya sadar bahwa sikap tidak mau mengampuni bisa menjadi batu sandungan bagi kehidupan rohani mereka sendiri.
  • Pengampunan bukanlah sesuatu yang alami bagi manusia yang berdosa, tetapi merupakan tindakan supernatural yang berasal dari anugerah Allah.

John Calvin dalam Commentary on the Gospels menulis:"Yesus mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap kecenderungan hati yang mengeraskan diri terhadap orang lain. Jika kita tidak siap mengampuni, itu menunjukkan bahwa kita belum sepenuhnya memahami anugerah Tuhan."

Sebagai orang percaya, kita harus selalu waspada terhadap hati yang keras dan tidak mau mengampuni karena itu bisa menjadi hambatan dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

2. "Jika Saudaramu Berbuat Dosa terhadap Kamu, Tegurlah Dia" (Lukas 17:3b)

Yesus tidak hanya berbicara tentang pengampunan, tetapi juga tentang menegur saudara yang berdosa.

Apa Arti "Menegur" dalam Konteks Ini?

  • Menegur dalam kasih adalah bagian dari tanggung jawab orang percaya dalam komunitas Kristen.
  • Menegur bukan berarti menghakimi dengan sikap sombong, tetapi membantu seseorang kembali kepada jalan yang benar.
  • Menegur dalam kasih berarti melakukannya dengan maksud membawa pertobatan, bukan untuk merendahkan orang lain.

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Ketika kita menegur seseorang karena dosa mereka, kita tidak boleh melakukannya dengan kemarahan atau kebencian, tetapi dengan kasih yang bertujuan membawa mereka kepada pemulihan."

Sebagai orang percaya, kita harus memiliki keberanian untuk menegur dalam kasih, tetapi juga dengan hati yang lembut dan tujuan untuk membawa pertobatan.

3. "Jika Ia Menyesali Dosanya, Ampunilah Dia" (Lukas 17:3c)

Bagian ini menegaskan bahwa pengampunan harus diberikan jika seseorang benar-benar bertobat.

Apa Makna "Menyesali Dosa"?

  • Pertobatan sejati ditandai dengan hati yang mengakui kesalahan dan ingin berubah (2 Korintus 7:10).
  • Yesus mengajarkan bahwa pengampunan diberikan bukan berdasarkan seberapa besar kesalahan seseorang, tetapi berdasarkan pertobatan mereka.
  • Namun, kita juga harus siap untuk mengampuni meskipun orang lain belum sempurna dalam perubahan mereka.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:"Pertobatan sejati bukan hanya mengaku salah, tetapi juga memiliki hati yang benar-benar ingin meninggalkan dosa."

Sebagai orang percaya, kita harus memiliki hati yang siap mengampuni mereka yang bertobat dan tidak menyimpan kepahitan dalam hati kita.

4. "Jika Ia Berdosa terhadap Kamu Sebanyak Tujuh Kali dalam Satu Hari, dan Kembali Kepadamu Tujuh Kali Sambil Berkata, ‘Aku Menyesal,’ Ampunilah Dia" (Lukas 17:4)

Ayat ini menegaskan bahwa pengampunan harus diberikan secara terus-menerus, bahkan ketika kesalahan diulang berkali-kali.

Mengapa Yesus Menggunakan "Tujuh Kali dalam Satu Hari"?

  • Angka tujuh dalam Alkitab melambangkan kesempurnaan dan kelimpahan.
  • Yesus ingin menekankan bahwa pengampunan harus diberikan tanpa batas, seperti yang juga dinyatakan dalam Matius 18:22 (mengampuni sampai 70 kali 7 kali).
  • Tuhan mengampuni kita secara terus-menerus, dan kita dipanggil untuk melakukan hal yang sama terhadap sesama.

John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menegaskan:"Pengampunan Kristen bukanlah sesuatu yang diberikan satu kali, tetapi merupakan gaya hidup yang harus terus dilakukan berdasarkan kasih dan anugerah Tuhan."

Sebagai orang percaya, kita harus belajar untuk tidak membatasi pengampunan, tetapi terus mengampuni sebagaimana Tuhan telah mengampuni kita.

Makna Teologis dalam Teologi Reformed

1. Pengampunan Adalah Perintah, Bukan Pilihan

  • Yesus tidak mengatakan bahwa kita boleh memilih untuk mengampuni atau tidak, tetapi memerintahkan kita untuk melakukannya.
  • Jika kita telah menerima pengampunan dari Tuhan, kita juga harus memberikan pengampunan kepada sesama.

John Piper dalam Desiring God menulis:"Mereka yang telah mengalami anugerah Allah yang begitu besar dalam hidup mereka tidak akan menahan pengampunan dari orang lain."

Sebagai orang percaya, kita harus menjadikan pengampunan sebagai gaya hidup, bukan sesuatu yang kita berikan hanya ketika kita merasa nyaman melakukannya.

2. Pengampunan adalah Refleksi dari Anugerah Tuhan

  • Tuhan mengampuni kita bukan karena kita pantas menerimanya, tetapi karena kasih dan anugerah-Nya.
  • Demikian juga, kita harus mengampuni bukan karena orang lain pantas mendapatkannya, tetapi karena kita telah menerima kasih karunia yang sama.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Anugerah tidak bisa berhenti hanya pada penerimaannya, tetapi harus diteruskan kepada orang lain melalui tindakan nyata, seperti pengampunan."

Sebagai orang percaya, kita harus sadar bahwa pengampunan kita kepada orang lain adalah cerminan dari kasih dan anugerah Tuhan dalam hidup kita.

Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

Bagaimana kita bisa menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari?

1. Memiliki Hati yang Siap Mengampuni

  • Jangan menyimpan dendam atau kepahitan.
  • Belajarlah untuk mengampuni, bahkan ketika orang lain mengulang kesalahan yang sama.

2. Menegur dengan Kasih

  • Jika seseorang berbuat dosa terhadap kita, tegurlah dengan sikap yang lembut dan kasih.
  • Tujuan dari teguran bukan untuk menyakiti, tetapi untuk membawa orang tersebut kepada pertobatan.

3. Mengampuni Sebagaimana Kristus Mengampuni Kita

  • Ingatlah bahwa kita juga sering jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan selalu mengampuni kita.
  • Jangan menetapkan batas dalam mengampuni, karena Tuhan juga tidak membatasi anugerah-Nya kepada kita.

Kesimpulan

Lukas 17:3-4 mengajarkan bahwa pengampunan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Kristen.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam pengampunan, menegur dengan kasih, dan mencerminkan anugerah Tuhan melalui tindakan kita.

Next Post Previous Post