Imamat 17:11: Darah sebagai Sarana Pendamaian dalam Rencana Penebusan Allah
Pendahuluan:
Imamat 17:11 adalah salah satu ayat kunci dalam teologi Perjanjian Lama yang menyoroti peran darah dalam pendamaian dosa. Ayat ini berbunyi:“Sebab, nyawa makhluk terdapat dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mazbah, untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu. Sebab, darahlah yang mengadakan pendamaian bagi kehidupan.” (Imamat 17:11, AYT)
Ayat ini menunjukkan bahwa darah memiliki nilai yang sangat penting dalam sistem korban Yahudi, di mana darah digunakan sebagai sarana penghapusan dosa dan pendamaian dengan Allah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas konteks Imamat 17:11, eksposisi berdasarkan teologi Reformed, makna teologisnya, serta implikasinya dalam kehidupan Kristen.
Konteks Imamat 17:11
1. Kitab Imamat dan Sistem Korban
Kitab Imamat ditulis untuk menjelaskan aturan-aturan ibadah dan kekudusan bagi bangsa Israel.
John Calvin dalam Commentary on Leviticus menjelaskan bahwa sistem korban dalam Imamat bertujuan untuk menunjukkan keseriusan dosa dan perlunya pendamaian melalui pengorbanan darah.
2. Larangan Memakan Darah
Imamat 17 membahas larangan memakan darah, yang didasarkan pada fakta bahwa nyawa makhluk ada dalam darahnya.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa Allah menetapkan hukum ini agar umat-Nya memahami bahwa darah bukan untuk konsumsi, tetapi untuk pendamaian dosa.
Konteks ini juga terkait dengan praktik penyembahan berhala, di mana banyak bangsa kafir menggunakan darah dalam ritual mereka. Allah ingin agar Israel memahami darah bukan untuk dimakan, tetapi untuk dipersembahkan sebagai korban kepada-Nya.
Eksposisi Imamat 17:11
1. “Sebab, nyawa makhluk terdapat dalam darahnya”
Darah adalah simbol kehidupan karena berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
John MacArthur dalam The MacArthur Bible Commentary menjelaskan bahwa darah melambangkan kehidupan, dan pencurahan darah dalam korban melambangkan pemberian hidup untuk menebus dosa.
Kejadian 9:4 berkata:“Hanya daging yang masih ada darahnya, yaitu nyawanya, janganlah kamu makan.”
2. “Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mazbah”
Allah sendiri yang menetapkan bahwa darah harus digunakan sebagai alat pendamaian.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menekankan bahwa Allah bukan hanya menuntut pengorbanan, tetapi juga menyediakan cara pendamaian melalui sistem korban.
Ibrani 9:22 berkata:“Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.”
3. “Untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu”
Pendamaian berarti menghapus dosa dan memulihkan hubungan dengan Allah.
B.B. Warfield dalam The Plan of Salvation menjelaskan bahwa pendamaian melalui darah menggambarkan karya keselamatan yang digenapi dalam Yesus Kristus.
Roma 5:9 berkata:“Karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah oleh-Nya.”
4. “Sebab, darahlah yang mengadakan pendamaian bagi kehidupan.”
Pentingnya darah dalam sistem korban adalah melambangkan harga yang harus dibayar untuk dosa.
Timothy Keller dalam The Prodigal God menjelaskan bahwa Allah tidak bisa begitu saja mengampuni dosa tanpa harga; pengorbanan adalah bentuk keadilan dan kasih-Nya yang sempurna.
Efesus 1:7 berkata:“Di dalam Dia kita memiliki penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa.”
Makna Teologis Imamat 17:11
1. Darah adalah Sarana Pendamaian yang Ditetapkan oleh Allah
Darah bukan hanya simbol, tetapi alat nyata yang dipilih Allah untuk pendamaian dosa.
John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa Allah menentukan cara manusia dapat mendekat kepada-Nya, dan manusia tidak dapat membuat cara sendiri.
Ibrani 10:4 berkata:“Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapus dosa.”
2. Pengorbanan dalam Perjanjian Lama Menunjuk kepada Kristus
Sistem korban dalam Imamat adalah bayangan dari pengorbanan Yesus yang sempurna.
Martin Lloyd-Jones dalam God’s Ultimate Purpose menjelaskan bahwa setiap korban darah dalam Perjanjian Lama adalah gambaran dari pengorbanan Yesus di kayu salib.
Ibrani 10:12 berkata:“Kristus, setelah Ia mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.”
3. Yesus Adalah Penggenapan dari Korban Darah
Yesus datang untuk menggenapi sistem korban dengan memberikan diri-Nya sebagai korban sempurna.
Jonathan Edwards dalam The Glory of Christ menjelaskan bahwa darah Kristus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan.
1 Petrus 1:18-19 berkata:“Kamu telah ditebus bukan dengan barang yang fana, tetapi dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus.”
3. Bersaksi tentang Karya Penebusan Kristus
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menyaksikan tentang darah Kristus yang menyelamatkan.
Bagaimana kita bisa melakukannya?
- Membagikan Injil kepada orang lain.
- Melayani di gereja dengan penuh kasih.
- Menunjukkan kasih Kristus dalam tindakan nyata.
2 Korintus 5:18 berkata:“Allah telah mendamaikan kita dengan diri-Nya melalui Kristus, dan telah mempercayakan kepada kami pelayanan pendamaian itu.”
Kesimpulan
Imamat 17:11 mengajarkan bahwa darah adalah sarana pendamaian yang ditetapkan oleh Allah, dan pengorbanan Yesus Kristus adalah penggenapan sempurna dari sistem korban dalam Perjanjian Lama.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:
- Mengandalkan pengorbanan Kristus sebagai dasar iman kita.
- Hidup dalam kekudusan sebagai respons terhadap pendamaian Kristus.
- Bersaksi tentang karya penebusan Kristus kepada dunia.
Melalui darah Kristus, kita memiliki keselamatan, pengampunan dosa, dan kehidupan kekal. Mari kita hidup dengan iman yang teguh dan penuh syukur atas karya penebusan yang luar biasa ini!