Mazmur 90:14 – Kepuasan dalam Kasih Setia Allah

Mazmur 90:14 – Kepuasan dalam Kasih Setia Allah

Pendahuluan:

Setiap manusia mencari kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Namun, banyak orang mencari kepuasan di tempat yang salah—dalam harta, jabatan, atau kesenangan duniawi yang sementara. Mazmur 90:14 memberikan jawaban sejati tentang sumber kepuasan sejati yang hanya bisa ditemukan dalam kasih setia Allah:“Puaskan kami pada waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak dan bersukacita di sepanjang hari kami.” (Mazmur 90:14, AYT)

Ayat ini bukan hanya sebuah doa, tetapi juga pengakuan bahwa kepuasan sejati datang dari Tuhan dan bukan dari dunia ini. Bagaimana kita memahami ayat ini dalam terang teologi Reformed? Bagaimana kita bisa mengalami kepuasan yang sejati dalam kasih setia Allah?

Dalam artikel ini, kita akan membahas konteks Mazmur 90:14, maknanya dalam perspektif Reformed, serta aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Konteks Mazmur 90:14

1. Mazmur 90: Doa Musa, Hamba Allah

Mazmur 90 adalah mazmur yang ditulis oleh Musa, menjadikannya mazmur tertua dalam Alkitab.

  • Ini adalah doa yang mencerminkan ketergantungan manusia kepada Allah di tengah kefanaan hidup.
  • Mazmur ini menekankan kontras antara Allah yang kekal dan manusia yang sementara.
  • Musa memohon kasih setia Allah untuk memberikan kepuasan sejati dalam hidup yang singkat dan penuh penderitaan.

2. Struktur Mazmur 90

Mazmur ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:

  1. Allah sebagai tempat perlindungan yang kekal (Mazmur 90:1-2).
  2. Kefanaan dan keterbatasan manusia (Mazmur 90:3-6).
  3. Konsekuensi dosa dan murka Allah (Mazmur 90:7-11).
  4. Permohonan akan anugerah dan kasih setia Allah (Mazmur 90:12-17).

Mazmur 90:14 berada dalam bagian doa permohonan, di mana Musa meminta Allah untuk memberikan kepuasan melalui kasih setia-Nya.

Eksposisi Mazmur 90:14

1. "Puaskan kami pada waktu pagi dengan kasih setia-Mu…"

Makna "puaskan kami"

  • Kata Ibrani untuk “puaskan” adalah sabaʿ (שָׂבַע), yang berarti kenyang, puas, atau dipenuhi sepenuhnya.
  • Ini menunjukkan bahwa hanya kasih setia Allah yang dapat mengisi kekosongan jiwa manusia.

Makna "pada waktu pagi"

  • Frasa ini dapat memiliki dua makna:
    1. Secara harfiah, menunjukkan bahwa setiap hari harus dimulai dengan mengalami kasih setia Allah.
    2. Secara simbolis, melambangkan awal kehidupan atau pembaruan spiritual.

John Calvin menafsirkan bahwa “pada waktu pagi” menunjukkan bagaimana umat Allah harus mencari kepuasan dalam kasih-Nya sejak awal, agar dapat menjalani hari-hari mereka dengan penuh sukacita.

Makna "kasih setia-Mu"

  • Kasih setia Allah (hesed - חֶסֶד) adalah kasih yang setia, tidak berubah, dan didasarkan pada perjanjian Allah dengan umat-Nya.
  • Ini adalah kasih anugerah yang tidak tergantung pada perbuatan manusia, tetapi sepenuhnya berasal dari kedaulatan Allah.

Herman Bavinck menegaskan bahwa kasih setia Allah adalah inti dari perjanjian anugerah, di mana Allah berkomitmen untuk memelihara umat-Nya dengan kasih yang tak tergoyahkan.

2. "Supaya kami bersorak dan bersukacita di sepanjang hari kami."

Makna "bersorak dan bersukacita"

  • Sukacita yang sejati bukan berasal dari keadaan dunia, tetapi dari pengalaman kasih setia Allah.
  • Sukacita ini bersifat spiritual, mendalam, dan tidak tergantung pada situasi eksternal.

Makna "di sepanjang hari kami"

  • Ini menunjukkan kepuasan yang berkelanjutan, bukan hanya sesaat.
  • Anugerah Allah tidak hanya cukup untuk satu waktu, tetapi menopang kehidupan kita setiap hari.

John MacArthur menjelaskan bahwa sukacita dalam Tuhan adalah tanda orang yang hidup dalam anugerah, bukan dalam ketergantungan pada dunia ini.

Makna Teologis dalam Perspektif Reformed

Mazmur 90:14 mengajarkan beberapa prinsip penting dalam teologi Reformed:

1. Hanya Allah yang Dapat Memberikan Kepuasan Sejati

  • Dunia menawarkan banyak hal yang menjanjikan kebahagiaan, tetapi hanya Allah yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam manusia.
  • Seperti yang dikatakan oleh Augustinus, “Hati kami gelisah sampai kami beristirahat di dalam Engkau, ya Tuhan.”

John Calvin menegaskan bahwa kepuasan sejati hanya dapat ditemukan dalam mengenal dan menikmati Allah.

2. Kasih Setia Allah adalah Dasar dari Penghiburan dan Sukacita

  • Kasih setia Allah tidak berubah dan tidak tergantung pada kondisi kita.
  • Keselamatan dalam Kristus adalah manifestasi tertinggi dari kasih setia Allah kepada umat-Nya.

R.C. Sproul menjelaskan bahwa sukacita Kristen bukan didasarkan pada emosi sesaat, tetapi pada pemahaman bahwa Allah tetap setia dalam segala keadaan.

3. Sukacita Sejati Tidak Ditentukan oleh Keadaan Duniawi

  • Orang Kristen dapat mengalami sukacita meskipun berada dalam penderitaan, karena sukacita sejati berasal dari hubungan dengan Allah.
  • Anugerah Allah cukup untuk menopang kita di tengah tantangan hidup.

Herman Bavinck menekankan bahwa umat Allah dipanggil untuk hidup dalam sukacita yang berakar dalam anugerah dan pemeliharaan Allah, bukan dalam kebahagiaan duniawi yang sementara.

Aplikasi dalam Kehidupan Orang Percaya

Dari Mazmur 90:14, ada beberapa aplikasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Cari Kepuasan dalam Hubungan dengan Allah, Bukan dalam Hal Duniawi

  • Jangan mencari kebahagiaan di dunia yang sementara, tetapi dalam hubungan dengan Allah.
  • Baca Firman Tuhan dan berdoalah setiap pagi untuk mengalami kasih setia-Nya lebih dalam.

2. Bersyukur atas Kasih Setia Allah Setiap Hari

  • Jangan hanya bersyukur saat keadaan baik, tetapi juga dalam masa sulit.
  • Renungkan bagaimana Allah telah menunjukkan kasih setia-Nya dalam hidupmu.

3. Jalani Hari-Hari dengan Sukacita dalam Kristus

  • Sukacita Kristen bukan tergantung pada keadaan, tetapi pada kebenaran bahwa Allah tetap setia.
  • Bagikan sukacita ini kepada orang lain melalui tindakan kasih dan kesaksian hidup.

4. Ingat bahwa Hidup Itu Singkat, Jadi Hiduplah dengan Maksud yang Kekal

  • Mazmur 90 mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini sementara.
  • Gunakan waktu dengan bijaksana untuk hidup bagi Tuhan dan memuliakan-Nya.

Kesimpulan

Mazmur 90:14 adalah doa yang mendalam yang mengajarkan kita bahwa kepuasan sejati hanya bisa ditemukan dalam kasih setia Allah.

Dalam terang teologi Reformed, kita memahami bahwa:

  • Hanya Allah yang dapat memuaskan hati manusia secara sejati.
  • Kasih setia Allah adalah dasar dari penghiburan dan sukacita kita.
  • Sukacita sejati tidak bergantung pada keadaan dunia, tetapi pada hubungan kita dengan Allah.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kepuasan dan sukacita yang berasal dari anugerah Allah, bukan dari hal-hal duniawi yang sementara.

"Aku berkata kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11)

Kiranya kita semua mencari kepuasan sejati hanya dalam Tuhan dan mengalami sukacita yang berlimpah dalam kasih setia-Nya setiap hari.

Next Post Previous Post