Renungan Pagi: Hidup Dalam Kelemahlembutan Dan Penguasaan Diri (Galatia 5:23)
Pendahuluan
Saudara-saudari dalam Kristus, pagi ini kita diberikan anugerah baru untuk memulai hari dengan merenungkan Firman Tuhan. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam buah Roh yang merupakan bukti nyata bahwa kita adalah milik Kristus dan telah diperbarui oleh Roh Kudus.
Dalam Galatia 5:23, Rasul Paulus menyebutkan dua aspek terakhir dari buah Roh:
"Kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Ayat ini mengajarkan bahwa kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus akan menghasilkan kelemahlembutan dan penguasaan diri, dua karakter yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa buah Roh bukanlah hasil usaha manusia, tetapi karya Roh Kudus dalam hidup kita. Ini berarti bahwa kita tidak bisa memiliki kelemahlembutan dan penguasaan diri yang sejati tanpa pertolongan Tuhan.
Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari Galatia 5:23:
- Kelemahlembutan: Hidup dalam Kerendahan Hati dan Kasih
- Penguasaan Diri: Mengendalikan Hawa Nafsu dan Keinginan Daging
- Bagaimana Kita Bisa Bertumbuh dalam Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri?
1. Kelemahlembutan: Hidup dalam Kerendahan Hati dan Kasih
a) Apa Itu Kelemahlembutan?
Dalam bahasa Yunani, kata "kelemahlembutan" berasal dari kata "prautēs", yang berarti kerendahan hati, sikap lembut, dan tidak mudah marah.
Banyak orang menganggap kelemahlembutan sebagai kelemahan, tetapi kelemahlembutan adalah kekuatan yang dikendalikan. Orang yang lembut bukan berarti lemah, tetapi ia memiliki hati yang sabar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Yesus adalah contoh sempurna dari kelemahlembutan.
Matius 11:29 berkata:
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk meneladani kelemahlembutan Kristus dalam cara kita berbicara, bertindak, dan merespons orang lain.
b) Mengapa Kelemahlembutan Itu Penting?
Kelemahlembutan Menjadi Kesaksian bagi Dunia
Orang yang lembut tidak mudah tersinggung, tidak cepat marah, dan selalu mengasihi sesamanya.Kolose 3:12 berkata:
"Kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran."
Kelemahlembutan Membantu Kita Menghadapi Konflik dengan Bijak
Orang yang memiliki kelemahlembutan tidak membalas kejahatan dengan amarah, tetapi merespons dengan hikmat dan kasih.Amsal 15:1 berkata:
"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah."
Kelemahlembutan Membuat Kita Semakin Serupa dengan Kristus
Jika kita ingin menjadi seperti Kristus, kita harus belajar memiliki hati yang lembut dan rendah hati.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya sudah menunjukkan kelemahlembutan dalam kehidupan saya?
- Bagaimana saya bisa lebih meneladani kelemahlembutan Kristus dalam menghadapi orang lain?
2. Penguasaan Diri: Mengendalikan Hawa Nafsu dan Keinginan Daging
a) Apa Itu Penguasaan Diri?
Penguasaan diri dalam bahasa Yunani disebut "egkrateia", yang berarti kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, terutama dalam menghadapi godaan dan hawa nafsu.
Dalam dunia yang penuh dengan godaan dan dosa, penguasaan diri sangat penting agar kita tidak jatuh dalam keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Titus 2:12 berkata:
"Ia mendidik kita supaya kita menolak kefasikan dan keinginan duniawi, dan supaya kita hidup bijaksana, adil, dan beribadah di dalam dunia sekarang ini."
b) Mengapa Penguasaan Diri Itu Penting?
Penguasaan Diri Melindungi Kita dari Dosa
Tanpa penguasaan diri, kita akan mudah jatuh dalam dosa dan tidak bisa bertumbuh dalam kekudusan.1 Korintus 9:27 berkata:
"Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak."
Penguasaan Diri Menunjukkan Kedewasaan Rohani
Orang yang matang secara rohani tidak mudah terbawa oleh emosi, hawa nafsu, atau keinginan duniawi.Amsal 25:28 berkata:
"Orang yang tidak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya."
Penguasaan Diri Menolong Kita Menghormati Tuhan dengan Hidup Kita
Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kekudusan dan bukan diperbudak oleh dosa.Roma 6:12 berkata:
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya sudah memiliki penguasaan diri dalam menghadapi godaan dunia?
- Bagaimana saya bisa lebih mengandalkan Tuhan dalam menjaga kekudusan hidup saya?
3. Bagaimana Kita Bisa Bertumbuh dalam Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri?
a) Mengandalkan Roh Kudus, Bukan Diri Sendiri
Kita tidak bisa menghasilkan buah Roh dengan usaha kita sendiri. Kita perlu bergantung kepada Roh Kudus untuk membentuk karakter kita.
Galatia 5:16 berkata:
"Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."
b) Berdoa dan Memohon Kekuatan Tuhan
Kelemahlembutan dan penguasaan diri tidak akan bertumbuh jika kita tidak meminta pertolongan Tuhan. Kita harus berdoa setiap hari agar Tuhan memberikan kita hati yang lembut dan kemampuan untuk mengendalikan diri.
Filipi 4:6-7 berkata:
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
c) Membaca dan Merenungkan Firman Tuhan
Firman Tuhan adalah sumber hikmat dan kekuatan kita. Jika kita ingin bertumbuh dalam kelemahlembutan dan penguasaan diri, kita harus membiarkan Firman Tuhan mengisi hati dan pikiran kita setiap hari.
Mazmur 119:11 berkata:
"Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau."
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya sudah benar-benar mengandalkan Roh Kudus dalam pertumbuhan iman saya?
- Bagaimana saya bisa lebih setia dalam doa dan membaca Firman Tuhan?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Galatia 5:23 mengajarkan bahwa hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus akan menghasilkan kelemahlembutan dan penguasaan diri.
- Kelemahlembutan adalah karakter Kristus yang harus kita teladani dalam hidup kita.
- Penguasaan diri membantu kita mengendalikan hawa nafsu dan hidup dalam kekudusan.
- Kita harus mengandalkan Roh Kudus, berdoa, dan merenungkan Firman Tuhan agar dapat bertumbuh dalam kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Pagi ini, marilah kita berkomitmen untuk hidup dalam kelemahlembutan dan penguasaan diri agar hidup kita semakin memuliakan Tuhan. Soli Deo Gloria!
Doa Pagi
"Tuhan yang Maha Kudus, terima kasih atas kasih-Mu yang telah mengubah hidup kami. Tolong kami agar kami dapat hidup dalam kelemahlembutan dan penguasaan diri. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."