Matius 5:3-5: Kebahagiaan Sejati dalam Kerendahan Hati dan Ketergantungan pada Allah
Pendahuluan
Matius 5:3-5 merupakan bagian dari Khotbah di Bukit, salah satu pengajaran paling mendalam yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Dalam bagian ini, Yesus menjelaskan siapa yang diberkati oleh Allah dan bagaimana karakter orang percaya seharusnya. Ayat-ayat ini berbunyi:
Matius 5:3 – “Diberkatilah orang yang miskin dalam roh, sebab mereka yang mempunyai Kerajaan Surga.”
Matius 5:4 – “Diberkatilah mereka yang berdukacita, sebab mereka akan dihibur.”
Matius 5:5 – “Diberkatilah orang yang lembut hatinya, sebab mereka akan mewarisi bumi.” (AYT)
Dalam teologi Reformed, bagian ini menegaskan bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari dunia ini, tetapi dari hubungan yang benar dengan Allah, yang diperoleh melalui kerendahan hati, pertobatan, dan ketergantungan penuh kepada Tuhan. Artikel ini akan membahas makna Matius 5:3-5 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen, berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.
1. Eksposisi Matius 5:3-5 dalam Konteks Khotbah di Bukit
Khotbah di Bukit (Matius 5-7) merupakan manifesto kerajaan Allah, di mana Yesus mengajarkan nilai-nilai yang bertolak belakang dengan sistem dunia ini. Matius 5:3-5 adalah bagian dari Ucapan Bahagia (The Beatitudes), yang menyoroti karakteristik mereka yang hidup dalam kasih karunia Allah.
A. "Diberkatilah orang yang miskin dalam roh, sebab mereka yang mempunyai Kerajaan Surga" (Matius 5:3)
1. Apa Arti "Miskin dalam Roh"?
Dalam bahasa Yunani, kata miskin di sini berasal dari ptochoi, yang berarti benar-benar miskin dan tidak memiliki apa-apa. Ini bukan berbicara tentang kemiskinan materi, tetapi kesadaran rohani bahwa kita tidak memiliki apa pun di hadapan Tuhan.
Yesaya 66:2 berkata:
"Tetapi kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang rendah hati dan yang menyesal dalam roh, dan yang gentar terhadap firman-Ku."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:
"Hanya mereka yang sadar akan kebangkrutan rohani mereka yang benar-benar bersandar pada anugerah Allah dan menerima keselamatan dalam Kristus."
2. Mengapa Mereka Mewarisi Kerajaan Surga?
Kerajaan Surga adalah bukan untuk mereka yang merasa diri cukup, tetapi untuk mereka yang mengakui kebutuhan mereka akan Tuhan.
Mazmur 34:18 berkata:
"TUHAN dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan bahwa kesadaran akan dosa dan ketergantungan penuh kepada Tuhan adalah awal dari kehidupan yang diberkati.
B. "Diberkatilah mereka yang berdukacita, sebab mereka akan dihibur" (Matius 5:4)
1. Dukacita atas Apa?
Dukacita yang dimaksud di sini bukan hanya kesedihan biasa, tetapi kesedihan atas dosa dan keadaan dunia yang jatuh dalam dosa.
Yakobus 4:9-10 berkata:
"Bersedihlah, berkabunglah, dan menangislah! Biarlah tertawamu berubah menjadi perkabungan dan sukacitamu menjadi kesedihan. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu."
John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menjelaskan bahwa mereka yang berdukacita atas dosa mereka akan mengalami penghiburan melalui pengampunan Allah.
2. Penghiburan yang Dijanjikan Allah
Yesaya 61:1-2 menubuatkan tentang Mesias yang akan datang untuk menghibur orang yang berdukacita:
"Ia telah mengutus aku untuk menyembuhkan orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan kebebasan bagi orang tawanan, dan untuk menghibur semua orang yang berkabung."
Martyn Lloyd-Jones dalam Studies in the Sermon on the Mount menegaskan bahwa penghiburan sejati datang dari pengampunan Tuhan dan pengharapan dalam janji-Nya.
C. "Diberkatilah orang yang lembut hatinya, sebab mereka akan mewarisi bumi" (Matius 5:5)
1. Apa Arti "Lembut Hati"?
Lembut hati dalam bahasa Yunani adalah praus, yang berarti rendah hati, tidak sombong, dan berserah kepada Tuhan.
Mazmur 37:11 berkata:
"Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira dalam damai sejahtera yang berlimpah-limpah."
John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa kelembutan hati bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan yang terkendali dalam ketundukan kepada Tuhan.
2. Mengapa Mereka Akan Mewarisi Bumi?
Warisan yang dijanjikan di sini merujuk pada kedatangan Kerajaan Allah yang akan memulihkan dunia ini.
Wahyu 21:7 berkata:
"Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku."
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa orang percaya akan turut mengambil bagian dalam pemerintahan Tuhan atas dunia yang baru.
2. Matius 5:3-5 dan Doktrin Teologi Reformed
A. Sola Gratia: Keselamatan adalah Anugerah Tuhan
Ucapan bahagia ini menegaskan bahwa manusia tidak dapat memperoleh Kerajaan Surga melalui usahanya sendiri, tetapi hanya melalui anugerah Tuhan.
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab oleh anugerah kamu diselamatkan melalui iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu."
John Calvin menekankan bahwa keselamatan diberikan kepada mereka yang menyadari kebutuhannya akan kasih karunia Tuhan.
B. Perseverance of the Saints: Tuhan Memelihara Umat-Nya Sampai Akhir
Mereka yang miskin dalam roh, berdukacita atas dosa, dan lembut hati akan tetap bertahan dalam iman karena Tuhan sendiri yang memelihara mereka.
Filipi 1:6 berkata:
"Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Kristus Yesus."
R.C. Sproul menjelaskan bahwa kehidupan Kristen bukan hanya dimulai dengan anugerah, tetapi juga dipelihara oleh anugerah hingga akhir.
3. Implikasi Matius 5:3-5 dalam Kehidupan Kristen
A. Hidup dalam Kerendahan Hati dan Ketergantungan pada Tuhan
Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa kita tidak memiliki apa pun di luar Tuhan.
B. Berdukacita atas Dosa dan Berjuang untuk Kekudusan
Kita dipanggil untuk membenci dosa dan hidup dalam pertobatan yang sejati.
C. Mengembangkan Sikap Lembut Hati dalam Kehidupan Sehari-hari
Kelembutan hati harus tercermin dalam bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan kasih dan kesabaran.
Kesimpulan
Matius 5:3-5 mengajarkan bahwa:
- Orang yang miskin dalam roh akan menerima Kerajaan Surga karena mereka bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
- Mereka yang berdukacita atas dosa akan menerima penghiburan dari Tuhan.
- Orang yang lembut hatinya akan mewarisi bumi sebagai bagian dari janji pemulihan Allah.
- Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati, pertobatan, dan ketaatan kepada Tuhan.
Sebagai umat Tuhan, kita harus menjalani hidup yang berpusat pada Kristus, hidup dalam kasih karunia-Nya, dan menantikan pemulihan dunia dalam pemerintahan-Nya yang sempurna.
Soli Deo Gloria!