Renungan Malam: Tuhan Mengendalikan Segala Bangsa (Habakuk 2:20)
Pendahuluan
Saudara-saudari dalam Kristus, saat malam tiba dan kita menutup hari ini, kita sering kali merenungkan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Dunia yang kita tinggali tampaknya semakin penuh dengan ketidakpastian, ketidakadilan, dan kejahatan. Kita melihat konflik antar bangsa, pemimpin yang korup, ketidakstabilan ekonomi, serta penderitaan yang meluas.
Di tengah situasi ini, kita mungkin bertanya, "Di manakah Tuhan? Apakah Dia masih berkuasa atas bangsa-bangsa?". Pertanyaan ini juga diajukan oleh Nabi Habakuk pada zamannya.
Dalam Habakuk 2:20, Tuhan memberikan jawaban yang sangat kuat:
"Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!"
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap berdaulat atas seluruh bumi, dan bahwa segala sesuatu terjadi di bawah kendali-Nya.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan adalah Raja yang berdaulat atas segala bangsa dan sejarah. Tidak ada satu pun peristiwa dunia yang terjadi di luar kendali-Nya. Bahkan ketika dunia tampak kacau, Tuhan tetap memerintah dari takhta-Nya.
Malam ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari Habakuk 2:20:
- Tuhan Berdaulat atas Bangsa-Bangsa dan Sejarah
- Tuhan Mengizinkan Kejahatan untuk Tujuan yang Lebih Besar
- Respon Orang Percaya: Berdiam Diri di Hadapan Tuhan dengan Iman
1. Tuhan Berdaulat atas Bangsa-Bangsa dan Sejarah
a) Tuhan adalah Raja yang Memerintah di Atas Segala Sesuatu
Habakuk 2:20 menyatakan bahwa Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus. Ini berarti bahwa Dia tetap duduk di atas takhta-Nya dan memerintah atas segala sesuatu.
Mazmur 103:19 berkata:
"TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu."
Tuhan tidak seperti pemimpin dunia yang terbatas dalam kuasa dan hikmat. Dia adalah Penguasa yang Maha Kuasa, yang tidak pernah terguncang oleh peristiwa dunia.
b) Bangsa-Bangsa Ada di Tangan Tuhan
Banyak orang berpikir bahwa para pemimpin dunia yang mengendalikan segalanya, tetapi Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Tuhanlah yang mengatur jalannya sejarah.
Daniel 2:21 berkata:
"Dialah yang mengubah saat dan waktu, yang memecat raja dan mengangkat raja, yang memberi hikmat kepada orang bijak dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian."
Tidak ada pemimpin atau kerajaan yang dapat bangkit atau jatuh tanpa izin Tuhan.
Contoh dalam Alkitab:
- Firaun dipakai Tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya kepada bangsa Israel.
- Nebukadnezar diizinkan berkuasa untuk mendisiplinkan Yehuda, tetapi kemudian direndahkan oleh Tuhan.
- Kekaisaran Romawi digunakan Tuhan untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.
Tuhan mengendalikan sejarah dunia sesuai dengan rencana keselamatan-Nya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan berdaulat atas dunia ini?
- Bagaimana saya bisa lebih berserah kepada Tuhan dalam melihat peristiwa dunia?
2. Tuhan Mengizinkan Kejahatan untuk Tujuan yang Lebih Besar
a) Tuhan Tidak Menutup Mata terhadap Kejahatan
Sering kali kita bertanya, "Mengapa Tuhan mengizinkan kejahatan terjadi?". Habakuk juga bergumul dengan pertanyaan ini ketika ia melihat bangsa Babel yang jahat digunakan Tuhan untuk menghukum Yehuda.
Namun, Tuhan meyakinkan Habakuk bahwa kejahatan tidak akan bertahan selamanya.
Habakuk 2:13-14 berkata:
"Sesungguhnya, tidak sesuatupun dari hal itu datang dari TUHAN semesta alam! Sebab bangsa-bangsa itu akan menjadi lelah untuk api, dan suku-suku bangsa akan menjadi lelah untuk yang sia-sia. Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut."
Tuhan mengizinkan kejahatan untuk sementara waktu, tetapi Dia akan membawa keadilan-Nya pada akhirnya.
b) Tuhan Memakai Kejahatan untuk Menggenapi Rencana-Nya
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan dapat memakai kejahatan untuk tujuan-Nya yang baik.
Roma 8:28 berkata:
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Contoh dalam Alkitab:
- Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, tetapi Tuhan menggunakannya untuk menyelamatkan banyak orang dari kelaparan (Kejadian 50:20).
- Salib Kristus adalah tindakan kejahatan terbesar dalam sejarah, tetapi Tuhan menggunakannya untuk memberikan keselamatan kepada dunia.
Ketika kita tidak mengerti mengapa Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi, kita harus percaya bahwa Dia sedang bekerja dalam cara yang lebih besar dari yang kita bayangkan.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya bisa percaya bahwa Tuhan tetap bekerja meskipun saya melihat kejahatan di dunia?
- Bagaimana saya bisa tetap beriman bahwa Tuhan akan membawa kebaikan dari setiap situasi?
3. Respon Orang Percaya: Berdiam Diri di Hadapan Tuhan dengan Iman
a) Berdiam Diri Bukan Berarti Pasif, Tetapi Percaya Penuh kepada Tuhan
Habakuk 2:20 mengatakan, "Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!"
Ini bukan berarti kita pasif atau tidak peduli dengan keadaan dunia, tetapi berarti bahwa kita mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan dengan penuh iman.
Yesaya 30:15 berkata:
"Dalam bertobat dan tinggal diam terletak kekuatanmu, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Berdiam diri berarti:
- Menyerahkan segala ketakutan dan kekhawatiran kepada Tuhan.
- Berhenti mengandalkan kekuatan sendiri dan mulai bersandar pada Tuhan.
- Menanti waktu Tuhan dengan sabar, percaya bahwa Dia akan bertindak pada waktu-Nya.
b) Berdoa dan Mempercayakan Bangsa-Bangsa kepada Tuhan
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mendoakan bangsa kita dan seluruh dunia.
1 Timotius 2:1-2 berkata:
"Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan."
Kita mungkin tidak bisa mengubah keadaan dunia, tetapi Tuhan bisa, dan kita dipanggil untuk berdoa dengan setia agar kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya sudah belajar untuk berdiam diri dan percaya kepada Tuhan dalam segala situasi?
- Bagaimana saya bisa lebih tekun dalam berdoa bagi bangsa dan dunia?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Habakuk 2:20 mengajarkan bahwa Tuhan tetap berdaulat atas segala bangsa dan sejarah.
- Tuhan berdaulat atas segala bangsa dan mengatur sejarah sesuai dengan kehendak-Nya.
- Tuhan mengizinkan kejahatan untuk sementara waktu, tetapi Dia akan membawa keadilan-Nya pada akhirnya.
- Respon yang benar adalah berdiam diri di hadapan Tuhan, percaya, dan terus berdoa.
Malam ini, marilah kita percaya bahwa Tuhan tetap berdaulat dan tidak pernah gagal dalam rencana-Nya. Soli Deo Gloria!
Doa Malam
"Tuhan yang Maha Kuasa, terima kasih karena Engkau tetap berdaulat atas segala bangsa. Tolong kami untuk hidup dalam iman, percaya bahwa Engkau bekerja dalam setiap situasi. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."