Wahyu 5:6-7: Kristus, Anak Domba yang Layak

Wahyu 5:6-7: Kristus, Anak Domba yang Layak

Pendahuluan:

Kitab Wahyu memberikan penglihatan profetik tentang kemenangan Kristus dan penggenapan rencana keselamatan Allah. Dalam Wahyu 5:6-7, Yohanes melihat Anak Domba yang telah disembelih tetapi berdiri dalam kemuliaan, mengambil gulungan kitab dari tangan Allah.

Ayat-ayat ini berbunyi:"Dan, aku melihat di tengah-tengah takhta dan 4 makhluk tadi, dan di tengah-tengah para tua-tua itu seekor Anak Domba berdiri, seperti telah disembelih, yang memiliki tujuh tanduk dan tujuh mata, yaitu tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi." (Wahyu 5:6, AYT)"Anak Domba itu datang dan mengambil gulungan kitab itu dari tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta." (Wahyu 5:7, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna Wahyu 5:6-7 berdasarkan teologi Reformed, melihat bagaimana ayat ini berbicara tentang kedaulatan Kristus, karya penebusan-Nya, dan otoritas-Nya sebagai Raja atas segala sesuatu.

1. Konteks Wahyu 5:6-7 dalam Kitab Wahyu

Pasal 5 Kitab Wahyu menggambarkan adegan surgawi di mana Allah memegang gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kanan-Nya. Gulungan ini melambangkan rencana Allah bagi dunia, termasuk penghakiman dan pemulihan ciptaan.

Tidak ada satu pun makhluk yang layak untuk membuka gulungan itu, sehingga Yohanes menangis. Namun, seorang tua-tua memberitahunya bahwa Singa dari suku Yehuda, yaitu Yesus Kristus, telah menang dan layak untuk membukanya (Wahyu 5:5).

Dalam Wahyu5:6-7, Kristus digambarkan sebagai Anak Domba yang telah disembelih tetapi berdiri. Ia datang untuk mengambil gulungan kitab itu, menegaskan otoritas-Nya dalam menggenapi rencana Allah.

2. Makna Kata dan Simbolisme dalam Wahyu 5:6-7

a. "Anak Domba berdiri, seperti telah disembelih" (Wahyu 5:6)

Kristus digambarkan sebagai Anak Domba yang telah disembelih tetapi masih berdiri. Ini mengacu pada:

  1. Kematian dan kebangkitan Kristus – Yesus disalibkan sebagai korban penebusan dosa, tetapi Ia bangkit dalam kemenangan.
  2. Penebusan melalui darah-Nya – Dalam Perjanjian Lama, domba digunakan sebagai korban penghapus dosa. Yesus adalah penggenapan dari semua korban dalam sistem persembahan Israel (Yohanes 1:29).

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa kematian Kristus adalah pengorbanan yang sempurna yang memenuhi tuntutan keadilan Allah dan memberikan keselamatan bagi umat pilihan-Nya.

b. "Memiliki tujuh tanduk dan tujuh mata"

Angka tujuh dalam Alkitab melambangkan kesempurnaan. Simbol ini memiliki makna mendalam:

  • Tujuh tanduk melambangkan kuasa penuh Kristus sebagai Raja atas segala sesuatu. Dalam Perjanjian Lama, tanduk sering digunakan sebagai simbol kekuatan dan otoritas.
  • Tujuh mata menggambarkan kesempurnaan hikmat dan pengetahuan Kristus. Ini menunjukkan bahwa Ia melihat dan mengetahui segala sesuatu.

Jonathan Edwards menekankan bahwa Kristus, sebagai Anak Domba yang disembelih tetapi berkuasa, menunjukkan kesatuan antara kelemahlembutan dan otoritas ilahi-Nya.

c. "Tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi"

Frasa ini merujuk pada Roh Kudus dalam kepenuhannya. Ini menegaskan bahwa:

  • Roh Kudus adalah alat utama dalam pekerjaan Kristus di bumi.
  • Kristus memiliki otoritas penuh untuk mengutus Roh Kudus kepada umat-Nya (Yohanes 14:26).

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menekankan bahwa Roh Kudus bekerja dalam umat Allah untuk menerapkan manfaat keselamatan yang diperoleh Kristus.

d. "Anak Domba itu datang dan mengambil gulungan kitab" (Wahyu 5:7)

Pengambilan gulungan kitab oleh Kristus menunjukkan bahwa:

  • Ia satu-satunya yang layak untuk menggenapi rencana Allah.
  • Ia memiliki otoritas penuh sebagai Raja dan Hakim dunia.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa Kristus, sebagai Anak Domba, tidak hanya menebus umat-Nya tetapi juga memerintah atas seluruh ciptaan.

3. Perspektif Teologi Reformed tentang Wahyu 5:6-7

a. Kristus sebagai Penggenapan Rencana Keselamatan Allah

Dalam teologi Reformed, Kristus adalah pusat dari rencana keselamatan Allah yang kekal. Efesus 1:4-5 menyatakan bahwa Allah telah memilih umat-Nya dalam Kristus sebelum dunia dijadikan.

John Owen menekankan bahwa penebusan Kristus adalah bagian dari keputusan Allah yang kekal untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya.

b. Kristus sebagai Mediator dan Raja

Kristus tidak hanya Penebus tetapi juga Raja yang berdaulat atas seluruh ciptaan. Pengambilan gulungan kitab oleh Kristus dalam Wahyu 5:7 menegaskan kedaulatan-Nya atas sejarah dunia.

Herman Ridderbos menjelaskan dalam The Coming of the Kingdom bahwa Kristus adalah Raja Mesianik yang menggenapi semua janji Allah kepada umat-Nya.

c. Kematian Kristus adalah Pengorbanan yang Efektif bagi Umat Pilihan (Limited Atonement)

Teologi Reformed menegaskan bahwa penebusan Kristus bersifat terbatas tetapi efektif bagi mereka yang telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan. Wahyu 5:6 menunjukkan bahwa kematian Kristus adalah korban yang membayar lunas dosa umat-Nya.

John Owen dalam The Death of Death in the Death of Christ menekankan bahwa Kristus tidak mati secara potensial untuk semua orang, tetapi secara aktual menebus mereka yang telah diberikan kepada-Nya oleh Bapa (Yohanes 6:37).

4. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

a. Menyembah Kristus sebagai Raja yang Layak

Wahyu 5:6-7 mengajarkan bahwa Kristus layak menerima penyembahan kita. Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam ketaatan penuh kepada-Nya.

b. Mempercayai Kedaulatan Kristus dalam Sejarah

Pengambilan gulungan kitab oleh Kristus menunjukkan bahwa Ia memegang kendali atas masa depan. Meskipun dunia tampak penuh kekacauan, kita harus percaya bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana-Nya.

c. Hidup sebagai Bagian dari Rencana Penebusan Kristus

Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan mengabarkan Injil kepada dunia.

d. Mengandalkan Roh Kudus dalam Kehidupan Sehari-hari

Tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi menunjukkan bahwa Roh Kudus bekerja di dalam kita. Kita harus terus bersandar kepada-Nya untuk menjalani hidup Kristen yang berkenan kepada Allah.

Kesimpulan

Wahyu 5:6-7 memberikan gambaran yang luar biasa tentang Kristus sebagai:

  1. Anak Domba yang telah disembelih tetapi berkuasa – Ia adalah korban penebusan sekaligus Raja yang berdaulat atas segala sesuatu.
  2. Satu-satunya yang layak membuka gulungan kitab – Ia memegang kendali penuh atas sejarah dan masa depan dunia.
  3. Mediator dan Raja dalam rencana keselamatan Allah – Ia adalah penggenapan dari janji Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam penyembahan, ketaatan, dan iman yang teguh kepada Kristus sebagai satu-satunya yang layak menerima segala kemuliaan dan pujian.

Next Post Previous Post